Di usia muda, Clarissa harus membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pengobatan ibunya. Tapi suatu hari, dia mendapat kabar jika penyakit ibunya kambuh dan harus segera dioperasi.
Dengan putus asa, gadis yang biasa dipanggil Icha itu mencoba mencari pinjaman. Tapi tidak ada satupun yang mau membantu.
Hingga akhirnya dokter Ridwan yang menangani ibunya mencoba membantunya dengan memperkenalkan Icha dengan seorang Ceo yang bernama Alex.
"Aku akan membayar biaya pengobatan ibumu dan melunasi semua hutangmu asalkan kau mau melahirkan pewaris untukku."
Akankah Icha menerima tawaran Alex? Dan bagaimana kehidupan Icha selanjutnya?
Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan alur itu hanya kebetulan semata. Terimakasih dan Selamat Membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permintaan Diana
"What? Are you kidding me?" pekik Alex. Dia tidak menyangka jika tujuan ibunya datang adalah untuk menjodohkan dirinya dengan sahabatnya sendiri, Selena. Ini benar-benar gila. Apa ibunya sudah kehilangan akal?
"Apa wajah mommy terlihat bercanda, Al." seru Diana
Alex memijat pelipisnya. Dia tidak tahu lagi bagaimana cara memberitahu ibunya untuk berhenti memintanya menikah. Apa dia sangat ingin melihat putranya menderita karena pernikahan yang tidak diinginkan? Mereka yang saling mencintai saja memilih berpisah karena pengkhianatan yang kejam, apalagi dirinya yang menikah karena perjodohan tanpa cinta?
"Al, kami melakukan ini juga demi kebaikan mu, nak. Kau menginginkan anak, bukan? Selena bersedia meminjamkan rahimnya dengan syarat kalian menikah. Bahkan dia rela melakukan pernikahan kontrak. Kalian bisa bercerai setelah Selena melahirkan. Itu bukan ide yang buruk, kan. Daripada kau menyewa rahim wanita diluar sana yang belum tentu dari keluarga baik-baik."
"Apa maksud mommy?" Alex seolah tidak setuju dengan ucapan Diana yang merendahkan pilihannya. Baginya, Icha adalah wanita baik-baik. Bahkan dia yang pertama membuka segel wanita itu. "Apa mommy meragukan pilihanku?" lanjutnya
"Bukan begitu sayang. Kau tahukan, sekarang ini banyak wanita yang gila harta. Mommy tidak mau kau memilih wanita yang salah. Bagaimana jika dia mengincar harta keluarga kita? Atau mungkin memanfaatkan kita demi keuntungannya."
Alex terdiam. Memang kemungkinan itu pasti ada. Tapi tidak untuk Icha. Jangankan memanfaatkan, bahkan wanita itu ingin segera cepat-cepat hamil dan mengakhiri kontrak dengannya.
"Pikirkan baik-baik, Al." pinta Diana
"Mommy tahu pasti dengan jawabanku." seru Alex
Diana menghela nafas panjang. Sepertinya benar yang dikatakan Selena, dia harus mengancam putranya agar mau menuruti keinginannya.
"Apa kau sudah tidak menyayangi Mommy, Al? Mommy sudah tua, mommy hanya ingin melihat kau menikah, nak. Setidaknya sebelum ajal menjemput mommy." seru Diana
"Jangan mengancam ku dengan umur, Mom. Kita tidak tahu takdir seseorang. Bisa saja aku mati lebih dulu daripada Mommy." seru Alex. Dia menggenggam tangan Diana dan kembali berkata, "Aku sangat menyayangi mommy. Aku akan berusaha membahagiakan Mommy tapi tidak dengan menuruti keinginan mommy. Maaf Mom, aku tidak bisa."
"Andai Mommy tahu jika Aku sudah menyewa rahim wanita, Andai mommy tahu jika aku suka bermain wanita sebelumnya, Andai Mommy tahu seperti apa Selena, Apa Mommy masih ingin menjodohkan ku dengan wanita pilihan mommy?" batin Alex
Diana mendengus kesal. Putranya benar-benar keras kepala. "Jadi kau benar-benar ingin melihat mommy mati lebih cepat, hah?" sentak Diana
"Apa mommy ingin melihat ku tidak bahagia?" ingin rasanya Alex berkata seperti itu, tapi sayangnya dia hanya berani mengucapkan nya dalam hati. Sampai kapanpun, ibunya tidak akan tahu ketakutan yang dia rasakan selama ini. Memang benar, tidak semua hubungan akan berakhir sama seperti orangtuanya. Tapi perlakuan ayahnya dulu meninggalkan luka yang teramat sangat sakit. Di tambah pengkhianatan dari mantan kekasihnya, membuat dia mantap untuk tidak menikah.
"Pikirkan baik-baik, Al. Kalau begitu, Mommy pulang dulu. Cepat kabari mommy jika kau sudah mengambil keputusan. Ingat!! Mommy melakukan semua ini demi kebaikanmu." Diana mengusap tangan Alex dan pergi dari sana. Dia berharap Alex mengambil keputusan yang tepat. Jangan sampai Alex benar-benar menyewa rahim wanita di luar sana hanya untuk mendapatkan keturunan.
Alex menghela nafas panjang dan menyandarkan punggungnya. Dia merasa kepalanya berdenyut memikirkan permintaan ibunya yang selalu ingin dia cepat-cepat menikah.
Biasanya jika seperti ini, dia akan mencari Icha. Dia akan memeluk wanita yang sudah membuatnya nyaman untuk menenangkan sejenak pikirannya.
Tapi sayangnya, saat ini dia tidak mungkin melakukannya karena wanita itulah yang membuat moodnya hancur terlebih dahulu. Dan sekarang, keinginan Ibunya menambah mood nya hancur lebih parah.
"Kenapa wanita sangat menyusahkan?" gerutu Alex. Dia beranjak dari tempat duduknya. Dia menghubungi Ridwan, karena sekarang dia akan menemuinya. Mungkin sahabatnya itu tahu apa yang harus dia lakukan. Nanti di rumah sakit, dia juga bisa sekalian memeriksakan jantungnya yang berdetak tidak karuan.
...****************...
Sementara Alex merasa pusing dengan permintaan Ibunya, Icha, wanita yang rahimnya di sewa oleh Alex, terlihat baru saja menyelesaikan ritual mandinya.
Dia baru saja selesai membersihkan apartemen Alex, walau hanya menyapunya saja. Karena Alex tidak mau Icha kelelahan. Selain karena dia baru saja sembuh, Alex tidak mau semua itu menjadi penghambat Icha untuk segera hamil.
"Sekarang apa yang harus aku lakukan? Aku cuma sendirian dan aku bosan." gumam Icha. Selama dia sakit, Alex selalu menemaninya. Pria itu merawatnya dengan sangat baik. Bahkan Alex menepati janjinya untuk tidak menyentuhnya sebelum dia benar-benar siap. Tapi tetap saja, dia harus membantu pria itu menuntaskan hasratnya dengan cara berbeda.
Icha menghela nafas panjang. Dia membaringkan tubuhnya dan teringat ucapan Alex tadi lagi. Dia paham arah pembicaraan Alex, dia yakin jika Alex menginginkan dirinya. Tapi yang membuat dia bingung, kenapa tiba-tiba pria itu seperti kesal dan marah? Padahal dia belum menolak ataupun mengiyakan permintaan Alex. Tapi pria itu sudah lebih dulu pergi.
"Sebenarnya ada apa dengan Tuan Alex? Apa dia marah karena tidak bisa melakukannya? Tapi bukannya aku sudah membantunya mengeluarkan laharnya. Tapi ...
Icha menggigit bibir bawahnya. Sepertinya dia tahu kenapa Alex marah. Pasti karena pria itu ingin dia segera hamil. Bagaimanapun juga, dia terikat kontrak untuk melahirkan keturunan pria itu. Jika mereka tidak melakukannya, kapan dia bisa hamil?
"Apa aku harus melakukannya saat dia pulang nanti? Tapi mengingat jika kontrak kami berakhir setelah aku melahirkan, entah kenapa aku merasa sesak. Aku seolah tidak mau semua ini berakhir." ucap Icha bermonolog.
Icha menggeleng-gelengkan kepalanya mencoba menepis apa yang ada di pikirannya. Tidak mungkin jika dia menyukai Alex, bukan?
"Sepertinya aku harus menyiapkan kejutan untuk nya saat dia pulang nanti."
moga c Alex bucin 🤔 biar ngk semena mena 🤦😠
kasian Icha ,🤦😒
nyimak...