NovelToon NovelToon
Pengantinku, Luar Biasa

Pengantinku, Luar Biasa

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Perjodohan / Cinta setelah menikah / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis / Anak Yatim Piatu / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:15.1M
Nilai: 5
Nama Author: Sensen_se.

MISI KEPENULISAN DARI NOVELTOON! BUKAN PLAGIAT! KETERANGAN LEBIH LENGKAP DI BAB 1. MAKASIH.

****

Dibuang, diabaikan dan diasingkan jauh ke desa karena dianggap pembawa sial, tepat setelah kematian ibunya dan bersamaan kakeknya yang koma.

Gadis berusia 9 tahun harus didewasakan oleh keadaan. Berjuang sendiri menjalani kerasnya hidup seorang diri.

10 tahun kemudian, dipaksa kembali ke kota oleh ibu tiri untuk menikah dengan pria yang digadang-gadang sekarat dan hampir mati.

Ibu tirinya tidak rela putri kandungnya menikah dengan lelaki seperti itu. Akibat sebuah perjanjian keluarga, terpaksa perjodohan tidak bisa dibatalkan.

Namun ada yang janggal ketika gadis itu bertemu pria yang menjadi suaminya. Terlihat jelas pria itu sangat tampan, kuat dan tidak ada seperti orang penyakitan. Tidak ada yang mengetahui kenyataan itu.

Pria itu ternyata adalah salah satu pengusaha yang sukses dan menjadi konglomerat di kotanya. Sangat misterius dan begitu berkuasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sensen_se., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22. Rencana yang Sempurna

Jawaban Khansa tentu saja mengejutkan semua orang. Tak terkecuali Maharani, Jihan serta Fauzan. Keriuhan di aula pun kembali berdengung.

Maharani menggelengkan kepalanya, “Tidak mungkin, ini tidak mungkin terjadi,” gumamnya sangat pelan.

Semua orang yang hadir adalah fans berat NT. Bukan hal yang sulit untuk membedakan gaun asli dengan yang tiruan.

“Aku akan memeriksanya!” Ada salah satu dari mereka yang ingin memeriksa keaslian gaun yang dipakai Khansa.

Seorang wanita paruh baya yang masih cantik meski usianya sudah tak lagi muda. Karena ia datang bersama putrinya yang sudah berusia remaja. Langkah wanita itu semakin mendekat pada Khansa.

“Permisi ya, Sa,” ujar wanita itu meminta izin. Ia mulai menyentuh gaun yang dikenakan Khansa. Khansa mengangguk pasrah, ia menundukkan kepala, bersikap seolah sedang diadili.

Kerutan dalam nampak jelas di kening wanita yang tampil modis dan elegan itu, ia menyusuri setiap aksen yang menempel, meraba bahan yang digunakan, juga detail jahitannya.

Beberapa saat kemudian, keadaan kembali hening. Mereka semua menunggu jawaban dari wanita yang memeriksa keaslian gaun NT itu.

“Gimana, Jeng? Asli apa tiruan premium? Soalnya sekilas sangat mirip?” seru beberapa orang yang ada di bawah.

Wanita itu menoleh, menegakkan kembali tubuhnya. “Bener, Jeng. Gaun ini memang bukan gaun NT yang asli. Ini, tiruan premium,” jelas wanita itu membuat sekeliling sedikit ricuh.

Maharani dan Jihan kebingungan, Jihan langsung berlari ke depan karena tidak percaya gaun itu tiruan.

“Tidak mungkin! Itu gaun asli! Tante pasti membual. Tante pasti hanya ingin membela Khansa. Iya 'kan?” seru Jihan mengelak pendapat wanita itu.

“Tidak, Jihan! Saya itu punya banyak koleksi gaun NT asli. Saya tahu persis di mana perbedaannya.”

Wanita itu lalu kembali menyentuh gaun Khansa, “Nih ya, secara bahan aja beda jauh. Jahitannya juga tidak terlalu rapi. Memang kalau dilihat dari kejauhan sama persis. Tapi jika diraba ….” Perempuan itu menggeleng.

“Ini lebih kaku dan furingnya juga lebih panas. Apalagi nih, glitternya bisa rontok cuma pakai jari. Tuh ‘kan pada nempel di tangan. Kalau yang asli enggak mungkin kayak gini,” jelas wanita itu memperlihatkan tangannya yang memang mengkilap.

“Oh iya betul.” Semua  orang mengangguk-angguk membenarkan ucapannya.

Semua orang merasa tidak enak hati sudah salah paham pada Khansa.

“Aduh, Sa. Maaf ya, Tante sempet berpikiran buruk tentang kamu,” ucap wanita itu merasa bersalah.

“Iya, Sa. Maaf ya, kami tadi sempat marah-marah sama kamu,” sambung wanita lainnya.

“Aku juga minta maaf ya, Sa. Tapi, kenapa kamu memakai gaun NT tiruan untuk menghadiri acara ulang tahun ini?” timpal tamu lainnya lagi dilanjutkan bertanya karena penasaran.

Khansa berlagak bodoh dan pura-pura sedih, dia menjebak Maharani demi mendapat belas kasihan dari ayahnya.

Terdengar isak tangis dari Khansa, membuat semua orang merasa semakin bersalah padanya.

“Aku ....” Khansa menangkap wajahnya dengan kedua tangan.

“Aku nggak mungkin bisa beli gaun NT yang asli. Secara, Ayah lebih perhatian pada Ibu Maharani dan Jihan. Aku ‘kan hanya anak buangan saja, yang nggak akan pernah mungkin mendapat sedikit saja kemewahan keluarga ini.” Khansa berucap dengan nada sendu.

“Ya ampun, kasihan sekali kamu, Sa,” ucap beberapa orang bersimpati.

“Jihan dan ibunya selalu merendahkanku, mengejek dan terus menjelek-jelekkan aku di hadapan ayah. Termasuk, menuduhku mencuri gaun Jihan. Mereka tidak akan pernah membiarkan aku menikmati uang ayah.” Khansa mengiba.

Situasi berubah dengan sangat cepat dan membuat Maharani tidak sempat menyerang kembali. Kini tatapan tajam orang-orang pun, beralih pada dua wanita itu, Jihan beserta ibunya dan juga pada Fauzan.

“Masa iya seorang Maharani beli barang tiruan premium sih?” cibir salah seorang tamu.

“Iya, jelas-jelas gaun itu bukan gaun NT asli kok. Kenapa kalian justru menyalahkan Khansa!” bela orang lainnya.

“Kasihan Khansa selalu kalian kambing hitamkan.”

“Padahal kalian yang kejam!”

Semua orang berbalik menyerangnya bertubi-tubi. Namun Maharani pandai menutupi kepanikannya. Meski dalam otaknya berpikir keras dan bertanya-tanya.

Maharani bingung kenapa gaun NT yang dibelinya bisa jadi tiruan premium.

“Gimana bisa gaun itu berubah jadi tiruan? Jelas-jelas aku membelinya yang asli,” bisik Maharani tepat di telinga Jihan.

Gadis itu hanya bisa menggeram marah. “Semua ‘kan ibu yang ngurus. Kok malah nanya sama Jihan sih? Terus Jihan nanya siapa? Langit?” tanyanya balik dengan berbisik pula tentunya dengan perasaan yang teramat kesal.

Dunia mereka berdua seolah dijungkir balikkan oleh Khansa detik itu juga. Fauzan meradang, ia kembali merasa malu dan raut wajahnya merah padam. Kilatan amarah dari matanya terpancar.  Kedua tangannya terkepal kuat. Jihan tidak tahu harus bagaimana.

“Khansa! Kamu jangan ngarang cerita ya!” seru Jihan hendak mendekati Khansa.

Jihan ingin menyerang kembali, tapi diluar dugaan Maharani menarik tangan putrinya itu.

“Cukup Jihan! Jangan menyalahkan Khansa!” bentak Maharani sembari memelototinya.

Ia memarahi putrinya semata-mata untuk lebih meyakinkan orang-orang agar tidak percaya, kalau Maharani membeli gaun tiruan, serta tidak mencurigai apa pun, ketika Jihan bisa begitu yakin bahwa gaun itu adalah asli.

Jihan terkejut mendapat bentakan dari ibunya. Ia tak mengerti, kenapa justru dirinya yang disalahkan.

“Tetap di tempatmu!” lanjut Maharani memperingatkan.

Ia memberi kode pada Jihan dengan mengedip-ngedipkan matanya, hingga Jihan bisa mengerti. Deru napasnya masih memburu. Jika Jihan masih bersikeras, orang-orang justru akan semakin curiga terhadapnya.

Maharani melepas cengkeraman tangannya, saat Jihan sudah mulai tenang.

Kini Maharani hanya bisa menggertakkan gigi dan sadar kalau dia kembali dikerjai oleh Khansa!

‘Lagi-lagi gadis kampungan itu mengerjai aku. Awas aja kamu Khansa!’ umpatnya kesal yang hanya berani terucap dalam hati.

Maharani yang memang ratu film ini, tentu saja sangat ahli bersandiwara. Buru-buru inisiatif minta maaf pada Khansa untuk mencairkan suasana acara ulang tahun yang sudah berantakan itu.

“Khansa, maaf ya. Ibu tadi sempat curiga sama kamu. Ibu nggak bermaksud menuduh, hanya saja, tadi sempet sock aja. Ibu pikir gaun itu punya Jihan, karena memang sangat persis bentuk dan warnanya.”

Maharani berlari kecil meraih tangan Khansa. Ia menggenggam jemari lentik gadis itu. Khansa bergeming, memutar bola matanya malas.

“Ibu mohon, Khansa. Maafin ibu, ya,” ucapnya lagi.

Tak ada jawaban dari Khansa dan semua orang menonton adegan demi adegan yang diperagakan oleh Maharani.

“Apa kamu mau ibu bersujud agar kamu memaafkan ibu, Nak?” sambungnya lagi hendak bersimpuh di depan Khansa.

Namun belum sempat terduduk, Khansa melenggang pergi meninggalkan pesta yang kacau itu. Ia tidak ingin bekerjasama dengan Maharani untuk bersandiwara.

“Khansa! Khansa kamu mau ke mana? Maafin ibu!” pekiknya menggelegar. Khansa pura-pura tuli.

Kaki jenjangnya melangkah keluar dari ruangan pesta dan mengeluarkan ponselnya. Nampak sebuah notifikasi pesan yang masuk, jemarinya bergegas membuka chat tersebut.

Bagaimana? Apa berhasil mengacaukan situasi?

 

Bersambung~

Dukung terus ya beib 😘😘 Biar tetep lanjut terus...

1
Yus Nita
di cerita engantin pengganti Leon gak unya kakak, yg afa adik. dan orang tya ny Ilmuwan
quena bsi
ternyata sugar papanya eh sugar daddynya
Eka suci
bener Thor dulu aku baca Khanza yg ini tapi judulnya pengantin pengganti, gambarnya juga beda apa diganti NT ya kan suka gitu aku dulu baca ya baca aja ngaa suka ninggalin jejak🤭 karya tamat jg pas baca Yura penasaran balik ke sini baca ulang dech walaupun udah tau cerita nya , ngisi waktu lah
Eka suci
aku pernah baca kisah Khansa dan Leon tapi judulnya lupa , entah yg ini atau bukan balik ke sini karena baca Yura
Adyta Leogirl
Luar biasa
syska
ᴀᴋʜɪʀɴʏᴀ ʟᴇᴏɴ ᴍᴇɴɢᴀᴋᴜɪ ᴊᴜɢᴀ...
syska
ᴋᴇʀᴇᴇɴɴ sᴀsᴀ.... ᴍᴀᴍᴀᴍ ᴛᴜ ʏᴇɴɪ ʜᴀʜᴀʜᴀ..
yurrimm
💕
yurrimm
oalah ternyata gtu yaa, baru baca note nya hehe, btw lebih enakan baca punya kamu ka karna ada narasi dan dialog yang jelas,btw yang sebelah aku pusing bacanya
𖣤​᭄☘𝑺ᴇᴎᴤᴇᴎ͠ ⍣ᶜᶦᶠ//@sensen_se: terima kasih kak yurim.... happy enjoy..
total 1 replies
yurrimm
thor ini kenapa sama karakter dan alur nya dengan judul sebelah PENGANTIN PENGGANTI ?
irma hidayat
luar biasa ceritanya bagus
Siulin Randa
Luar biasa
Atoen Bumz Bums
kok sama y cerita nya sama yg pernah ku baca
tp lupa judulnya
ceritanya dikota palembang
Milah Milah
adegan yg seru😱, lanjut Thor
Chin Hong Tan
Luar biasa
Milah Milah
khansa kok g tlp ke leon ya untuk meminta izin?
Milah Milah
/Grin//Facepalm/ bruukk, jatuh beneran tuh
Ratna Ningsih
ko anes nasa kansa ga kenal sama leo yg perna di tolong ceritanya ko gini leon ga tau yg nolong kansa g kenal yg di tolong masa jadi yeni yg di kasih imbalan
Ratna Ningsih
peran kansa pinter tpi oon dn munafik suami minta hak ga di kasih nyuruh minta sama wanita lain tpi leon sama cwe lain eh sakit hati
Ratna Ningsih: cerita ini non muslim jdi ga tau Kewajiban istri ..kn klu di islam dosa klu menolak suami
total 1 replies
Erviana Erastus
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!