NovelToon NovelToon
PEWARIS YANG HILANG

PEWARIS YANG HILANG

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Urban-Mengubah takdir / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Trauma masa lalu
Popularitas:52.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Edane Sintink

Jerry adalah seorang anak yang malang. Sejak kecil dia telah kehilangan orang tuanya yang terbunuh dalam persaingan bisnis. Saat itu Jerry dilarikan oleh pembantu dirumahnya atas perintah dari ayahnya sebelum meninggal. Namun ketika dia baru berumur delapan tahun, pengasuh nya juga meninggal. Jerry sempat menjadi gelandangan sebelum bertemu dengan ayah angkatnya yang bernama Drako.
Di university, Jerry sangat terkenal sebagai mahasiswa yang sangat miskin. Dia selalu menjadi bahan hinaan dan sering di bully. Tapi siapa sangka bahwa dia adalah tuan muda dari keluarga William yang telah menghilang sejak masih berumur satu hari. Dia juga calon pewaris satu satunya dari aset keluarga sebelah ibunya yaitu kelurga Smith.
Seperti apa kelanjutan nya? Ikuti terus kisahnya dalam novel yang berjudul, PEWARIS YANG HILANG

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PEWARIS YANG HILANG BAB 22

Bab 22

Kembali ke Restoran bahagia.

Saat ini Tuan Syam dan Ronald telah merencanakan sesuatu untuk menjebak orang-orang yang telah penguntit.

Setelah Mereka selesai merencanakan sesuatu, maka Tuan Ronald segera turun dari lantai tiga menuju ke ruangan bawah dimana sekitar tiga puluh orang anak buah nya sedang duduk.

Setelah sampai di ruangan bawah di Restoran itu, Ronald mengedarkan pandangannya kesekitar ruangan. Saat itu dia masih melihat beberapa pasang pemuda pemudi yang tak lain adalah Anton dan kawan-kawannya masih duduk disana. Melihat mereka, Ronald segera menghampiri dan berkata,

"Anak muda, maafkan atas kelancangan saya ini. Tetapi ini harus saya katakan.

Saya menyarankan supaya kalian segera pergi dari Restoran ini. Karena sebentar lagi akan ada sesuatu yang berkemungkinan besar tidak pernah kalian saksikan seumur hidup kalian. Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal yang bisa menimbulkan kesan buruk bagi kalian, maka saya dengan menyesal akan menutup Restoran ini pada detik ini juga." Kata Ronald dengan sangat tegas tanpa ekspresi sedikit pun di wajahnya.

Anton dan kawan-kawannya yang melihat wajah dingin itu segera merasakan intimidasi yang belum pernah mereka rasakan. Walau bagaimana pun mereka tau siapa Ronald ini. Jadi, tanpa membantah mereka segera berinisiatif untuk membubarkan diri dan segera meninggalkan Restoran bahagia itu.

Sesampainya mereka di luar Restoran, Herman yang berada di samping Rindy segera bertanya,

"Rindy, setelah ini kemana Rencana mu akan pergi?" tanya Herman sambil menatap wajah Rindy.

Rindy yang ditanya hanya mengangkat bahu dan berkata,

"Saat ini banyak ketidak nyamanan yang aku rasakan. Aku tidak ingin kemana-mana lagi. Mungkin aku akan segera pulang dulu kerumah. Namun sebelum itu aku akan singgah dulu ke Asrama kampus untuk mengundang beberapa teman agar mereka bisa ikut berpartisipasi dalam perayaan ulang tahun ku nanti."

Kata Rindy acuh tak acuh.

Herman segera bertanya dengan penasaran setelah mendengar Rindy akan pergi ke asrama di kampus untuk mengundang beberapa teman yang dia kenal. Saat ini dada Herman berdebar-debar. Namun dia tetap bertanya untuk memastikan siapa yang akan di undang oleh Rindy.

"Rindy, Bukan kah sahabat-sahabat mu adalah Jennie, Lisa dan Rina serta aku dan ketiga sahabatku Anton, Zeck dan John. lalu, siapa lagi yang akan kau undang?" tanya Herman dengan perasaan yang mulai tidak enak.

Rindy tau kemana arah pertanyaan Herman ini. Namun dengan sikap biasa saja dia menjawab,

"Di Asrama kampus masih ada beberapa lagi sahabat yang aku rasa cukup baik. Mereka adalah Daniel, Ryan, Riko serta Jerry. juga ada beberapa teman wanita disana yang aku kenal. Dan mereka akan aku undang untuk merayakan hari jadi ku Sabtu sore nanti." Kata Rindy sengaja ingin memanasi Herman. Sejujurnya dia ingin menolak ajakan Herman yang ingin mengadakan perayaan ulang tahunnya di Lotus mantion. Dia tau tujuan Herman ini hanya untuk pamer agar bisa membusungkan dada dihadapan para tamu lainnya, dan kalau bisa, jika Daniel dan teman-temannya ada disana, maka dia pasti akan menghina dan mempermalukan mereka di depan tamu undangan lainnya. Niat kotor dihati Herman telah bisa dibaca dengan baik oleh Rindy.

Herman yang mendengar nama Daniel ada dalam daftar tamu yang akan di undang oleh Rindy membuat hatinya menjadi marah. Namun sebelum dia sempat berbicara, beberapa orang berpakaian hitam telah keluar dari Restoran dan dengan tajam memandang kearah mereka.

Lalu salah satu diantara mereka membentak dengan marah,

"Hey... Kalian yang ada disana. Apa lagi yang kalian tunggu? Segera pergi dari tempat ini jika tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi dengan kalian." Kata orang berpakaian serba hitam itu sambil melotot.

Anton yang mendengar bentakan itu segera mangajak teman-temannya untuk segera meninggalkan Restoran itu dengan caci maki dihatinya.

Betapa dia tidak menggerutu dalam hatinya, sejak kemarin sore sampai hari ini dian terus-terusan mendapat masalah yang membuatnya sangat jengkel. Masalah pertama datang dari Jerry. Masalah kedua datang dari Lisa dan yang terakhir mereka diusir dari Restoran. Walau pun Ronald mengusirnya dengan cara halus, Namun tetap saja dia merasa jengkel dihatinya. Karena sejujurnya dia baru kali ini mengalami hal seperti itu dalam hidupnya.

Baru saja beberapa saat setelah Anton dan kawan-kawannya pergi dari Restoran itu, beberapa orang berpakaian serba hitam yang tadinya ada di dalam Restoran itu mulai memasuki mobil mereka. Ronald juga tidak ketinggalan. Namun sebelum Ronald sampai ke mobil nya, Telepon genggamnya berdering. Ronald lalu menjawab panggilan itu dan segera berkata dengan nada yang sengaja dikeraskan.

"Halo... ya Tuan Barry, Ya Tuan. anda menelepon saya. Apakah ada sesuatu yang bisa saya lakukan untuk anda? Apa!!! Tuan muda telah ditemukan? Ok Tuan. Saya akan segera kesana." Kata Ronald sambil buru-buru masuk ke Mobil.

Saat itu sudut matanya mengerling kearah Tuan Syam yang mengintip dibalik tirai jendela lantai atas.

Baru saja mobil mereka melaju di jalan menuju kearah Lotus Mantion, Syam yang sedang mengawasi dari atas dapat dengan jelas melihat bahwa ada empat mobil Marcedes benz S-class membuntuti pergerakan mereka. Melihat ini Syam langsung menelepon anak buahnya untuk segera bergerak mengikuti mereka.

Setelah rombongan Ronald sampai di sekitar jalan sepi, tiba-tiba saja mobil rombongan yang dikendarai Ronald memperlambat laju kendaraan dan benar-benar berhenti di bahu jalan. Sesaat setelah itu semua pria berpakaian serba hitam segera turun dari mobil dan menghampiri ke empat Mobil Marcedes Benz tersebut. Menyadari bahwa kehadiran mereka telah tercium oleh target, maka mobil yang membuntuti tadi ingin mencoba untuk terus berlalu. Tapi sial bagi mereka karena tiba-tiba dari arah belakang muncul beberapa Rolls Royce memblokir jalan mereka.

Saat ini orang-orang yang ada di dalam mobil itu mulai panik. Ronald yang menyaksikan dari dalam mobil segera keluar dan menghampiri mobil mereka. Dengan sebatang tongkat kayu, Ronald mulai memukuli kaca depan mobil tersebut hingga hancur berderai. Saat itu orang yang berada di dalam mobil mulai panik dan sopir di dalam mobil yang paling depan menggigil ketakutan.

Tak lama kemudian datang satu lagi Rolls Royce dengan kelajuan tinggi dan berhenti tepat di samping mobil Marsedes tersebut.

Segera setelah itu seorang lelaki setengah baya keluar dari dalam mobil yang ternyata adalah Syam. Setelah menghampiri mobil penguntit itu, Syam mulai berbicara dengan nada dingin memberikan ancaman bahwa jika mereka tidak mau keluar secara baik, maka mobil itu akan dibakar dan mereka akan mati didalam mobil itu sebagai manusia panggang.

Mendengar nada suara dingin dari Syam, Dari dalam mobil Marsedes mulai berkeluaran orang orang dalam jumlah sekitar Dua belas orang. setelah semuanya keluar dari mobil, Syam segera menjambak rambut salah seorang dari mereka lalu berkata,

"Aku tidak membutuhkan keterangan apa pun serta alasan apapun." kata Syam dengan dingin. Karena aku tau siapa yang memberi perintah dan apa tujuan kalian semua telah aku ketahui." Lalu Syam melanjutkan,

" Kalian berfikir bahwa kalian cukup lihai dalam memata-matai kami. Tetapi kalian lupa dengan siapa kalian berurusan. Dengar baik-baik! Aku adalah Syam. Mantan agen dari ketentaraan."

"Tuan Ronald, ikat mereka! Bawa pergi dari sini dan segera bereskan. Aku akan pergi dulu, masih ada pekerjaan yang tertunda yang harus aku selesaikan." Kata Syam dan segera meninggalkan tempat itu.

Tak ada tindak kekerasan yang terjadi di tempat itu. Ini karena selain mereka kalah jumlah, mereka juga mengetahui tingkat bela diri yang dimiliki oleh anak buah Syam.

Setiap dari mereka di didik secara militer dan satu diantara mereka mampu merobohkan setidaknya lima orang dari para penguntit ini. Manyadari akan hal itu, maka mereka segera berinisiatif untuk tidak melakukan perlawanan.

Tindakan yang di ambil oleh mereka ini setidaknya membuat Ronald tak perlu menguras banyak tenaga.

Sore itu di sebuah rumah ditepi sungai pinggiran kota Starhill.

Jerry yang telah sampai kedalam segera mengambil dua piring dan mulai menyalin isi dari dua kotak makanan yang sebelumnya dia beli di warung pinggir jalan. Setelah selesai maka Jerry memberikan salah satu piring berisi makanan itu kepada lelaki separuh baya itu dan berkata,

"Ayah, ini makan lah selagi masih hangat."

Lelaki setengah baya itu menerima piring yang diberikan Jerry sambil tersenyum.

"Anak baik. Terimakasih" katanya dengan masih tersenyum.

Saat mereka berdua makan, Jerry mengambil kesempatan untuk menanyakan sesuatu kepada lelaki setengah baya itu.

"Ayah, bagaimana keadaanmu selama aku tidak ada, apakah Ayah baik-baik saja?

Lelaki setengah baya itu menjawab.

"Aku Baik-baik saja. Kau tidak perlu mengkhawatirkan ku. Sebaiknya kau harus giat dalam belajar. Kau harus fokus dengan pendidikan mu karena, itu akan sangat berguna bagimu dalam mengharungi perjalanan yang sangat panjang di depan."

Jerry mengangguk serius.

"Iya Ayah. Setiap kata-katamu akan selalu ku ingat dan dilaksanakan. Semoga suatu hari nanti aku bisa sukses dan mengangkat kehidupan kita agar lebih baik dari sekarang ini." kata Jerry dengan bersungguh-sungguh.

Lelaki setengah baya itu tersentuh mendengar kata-kata Jerry. Dia tersenyum dan mengusap kepala Jerry dengan kasih sayang seorang ayah kepada anaknya.

"Jerry, aku tau kamu adalah anak yang baik. Anak yang berbakti dan berbudi luhur. Oleh karena itu lah aku membesarkanmu tanpa penyesalan. Mengajarkanmu segala apa yang aku ketahui dan jujur saja, untuk ukuran anak lelaki seusiamu saat ini sangat sulit untuk dapat mengalahkanmu. Kau bahkan lebih kuat dariku semasa seusia dengan mu saat ini." Kata lelaki setengah baya itu tulus.

Didalam hatinya dia berkata,

"Bagiku benar-benar satu kehormatan dapat melindungi dan membesarkan mu Jerry. Sedikitpun aku tidak memiliki penyesalan dalam hatiku, walau pun demi menyembunyikan identitasku agar tidak dikenali oleh orang lain aku telah merusak wajah dan mengubah penampilan ku, tapi aku puas bisa melindungi Tuan muda ku. Jika bukan karena memikirkan keselamatanmu, aku bahkan tidak perlu hidup miskin begini. Ketika waktunya tiba, kau harus mengetahui siapa dirimu sebenarnya Jerry."

Melihat Ayah angkatnya cukup lama terdiam, Jerry tiba-tiba menegur,

"Ayah, mengapa ayah termenung?"

Lelaki setengah baya itu tersedak lalu buru-buru berpura-pura,

"Ah tidak. Aku sedang terkenang masa lalu ku.

Dulu ketika aku masih muda sepertimu, Aku adalah seorang yang tidak pernah mengenal kasih sayang. tidak mengenal apa itu ke ramah-tamahan. Yang aku tau hanyalah kekerasan dan bertindak sebelum berfikir.

Namun aku mulai sedikit demi sedikit berubah semenjak aku mengenal seorang wanita. Dia cantik, lembut dan sangat penyayang. Ketika itu aku sangat terharu dengan sikapnya padaku. Sejujurnya aku tidak pernah diperlakukan dengan baik oleh siapa pun kecuali Tuan muda. Aku memiliki dua orang yang sangat aku cintai dalam hidupku. Yang pertama adalah Tuan muda yang telah memberiku dua kali kehidupan, dan yang kedua adalah istriku yang baik dan penyayang.

Aku seperti bermimpi pada saat itu. Kau tau Jerry, Sebelum aku mengenalnya, aku adalah Raja dunia gelap di Metro City. Dikedua tangan ku ini penuh dengan darah setiap korban ku. Saat dimasa kejayaan ku, tidak ada satu pun orang yang berani mencari masalah denganku.

Sampai pada suatu saat aku mendapat tawaran untuk menjadi kambing hitam oleh keluarga kaya raya di Metro city. Saat itu laboratorium tempat penelitian mereka untuk menciptakan obat terlarang baru telah di serbu oleh aparat bagian anti narkotika. Untuk menutupi kejahatan dan demi mempertahankan reputasi dan nama baik, orang kaya itu telah meimta bantuanku menjadi kambing hitam dengan imbalam satu milyar dollar. Aku yang ketika itu memerlukan banyak uang tidak berfikir panjang dan langsung menerima tawaran dari mereka. Tapi apa lacur, mereka menghianatiku. Ketika aku telah ditangkap oleh petugas anti narkotika, mereka melanggar janjinya dan tidak memberiku sepeser uang pun. Aku yang ketika itu merasa dikhianati berhasil lolos dari penjara dan melarikan diri. Disini lah awal mulanya aku berurusan dengan mereka.

Ketika kabar bahwa aku telah melarikan diri tersebar, keluarga kaya itu segera memberikan laporan palsu kepada pihak polisi bahwa aku telah memeras mereka dan memaksa mereka untuk menyerahkan uang sebesar satu milyar dollar. Dengan bantuan dari keluarga ini, pikak kepolisian telah mengumumkan kepada siapa saja yang bisa menangkap ku hidup atau mati, maka akan diberi imbalan setengah juta dollar.

Aku mulai diburu oleh seluruh lapisan masyarakat. Bahkan atas bantuan dana dari keluarga kaya itu, pihak kepolisian berhasil merekrut seorang yang sangat Ahli dalam hal penyamaran dari ketentaraan. Orang ini dikenal sebagai Agen rahasia bernama Syam. Merasa bahwa sudah tidak ada lagi tempat yang aman bagiku, maka aku memutuskan untuk mengadakan perang kepada mereka. Tapi saat itu kekuatanku kalah jumlah dengan mereka sehingga orang-orang ku dibabat dan banyak yang melarikan diri termasuk juga aku. namun kemampuan melacak yang dimiliki Syam membuat dia mengetahui keberadaan ku dan terjadilah perkelahian antara aku dan Syam dan karena suasana hati yang kalut serta kelaparan karena kurangnya makanan maka aku dapat dikalahkan setelah lebih dari lima jam berkelahi. Saat itu kami sama-sama kelelahan dan duduk berhadap-hadapan. Syam adalah orang yang baik. Jadi, dia tidak gegabah dalam bertindak. Padahal ketika itu, sangat mudah baginya untuk membunuhku. Dia hanya menanyakan apa yang sebenarnya terjadi dan aku menjawab dengan sangat terperinci tentang masalah yang sebenarnya bahwa aku dijadikan kambing hitam oleh keluarga kaya raya demi menutupi kebusukannya.

Bersambung....

1
Heny Yulifitria
pinjol
Alexander M
lanjut
Alexander M
bagus
Alexander M
good good good
Alexander M
mantap
Alexander M
good story, old story who ever i was reading for Ling time ago
Zerro BTL
👌
Achmad
lumayan
Achmad
mantab thor
Tiur Lina
di dunia nyata juga sering terjadi seperti itu.. orang miskin di pandang sebelah mata.
Rhyan Banderas
Luar biasa
Rhyan Banderas
inilah moment yang para reader tunggu 🤩
Rhyan Banderas
Luar biasa
Rhyan Banderas
kereeenn...
mars
bner bgt udh di bayangin aja masing2
mars
Luar biasa
mars
g suka karakter via nih,labil bener kaya aq,ternyata mwnyebalkan ya🤭
mars
keren lah
mars
sebeng menyebeng apa ya🤔
mars
dasar preman,untung g salah berpihak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!