amira gadis berhijab yang sudah lama mencintai bastian secara diam diam, dia memberikan perhatian yang tidak pernah di ketahui bastian karna amira selalu meminta bantuan temannya yang bernama naura. lama kelamaan bastian menganggap perhatian itu dari naura sehingga dia mulai menaruh hati pada naura, mereka akhirnya menjalin hubungan dan itu di ketahui oleh amira, hati amira hancur dan setelah kelulusan dia kuliah ke luar negri, waktu berlalu begitu cepat, amira kembali ke negaranya dan menikah dengan pria lain, amira mempunyai seorang anak begitu juga dengan naura dan bastian yang sudah menikah tapi semua terbongkar bastian tahu bahwa amiralah yang selama ini memberikan perhatian padanya, amira bertemu lagi dengan bastian dan menjalin hubungan terlarang. ikuti terus kelanjutan cerita ini dan bagaimana akhir dari hubungan amira dan bastian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zetan Adi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
cinta pertama
Seorang gadis berhijab berjalan menelusuri lorong sekolahan, gadis cantik dengan tinggi badan 165 itu berjalan terburu buru, hari ini dia telat masuk ke sekolah karna harus ke pasar dulu membantu ibunya berjualan.seragam putih abu abu yang dia gunakan keinjak kakinya yang terburu buru, gadis itu hendak terjatuh tiba tiba sebuah tangan kekar memegang pinggulnya. gadis itu memejamkan matanya. dia yakin sebentar lagi akan terjatuh, dia membuka mata saat tak kunjung dia jatuh ke lantai, gadis itu penasaran apakah gerangan yang membuatnya selamat dari ciuman lantai yang keras. matanya perlahan terbuka dia tercengang seakan tak percaya dengan apa yang di lihatnya. seorang pria tampan berdiri di depannya, gadis itu tak bisa memejamkan matanya sampai sang pria melambaikan tangan dan menyadarkannya.
"maaf kamu gak apa apa?"pria itu bertanya tanpa melepaskan pinggul gadis itu.
"eh iya ,makasih aku gak apa apa"ucap sang gadis dengan gugup.
pria itu melepaskan pegangannya pada gadis itu, dan hendak pergi namun gadis itu menahannya dengan memegang tangannya.
"tunggu, siapa nama kamu,aku baru melihatmu, kamu anak baru?"
"iya, namaku bastian, kamu? "
"aku amira"amira di buat tercengang karna cowok itu pergi tanpa mau tahu namanya.amira mencoba tenang, tapi jujur hatinya sudah tak karuan baru kali ini dia merasakan hal ini, perasaan yang tidak bisa dia gambarkan, ada kebahagiaan tersendiri yang membuatnya seperti hilang akal.
amira meneruskan langkahnya masuk ke kelas, sesampainya di sana dia mendengar suara seorang perempuan menjelaskan mata pelajaran di jam pertama ini. amira tetap melangkah masuk dia mengetuk pintu dan mengucap salam, terdengar balasan salam dari semua yang ada di dalam kelas. amira masuk perlahan
"maaf bu saya terlambat"ucap amira sambil menunduk dia tahu dirinya salah tapi dia sudah berusaha hasilnya tetap saja dia terlambat.
"kenapa kamu terlambat"tanya bu guru memastikan kalau alasan amira tetap seperti biasanya.
"saya ke pasar dulu bu, membantu orang tua saya, "ucap amira dia tahu alasan itu sudah sering dia gunakan tapi memang begitu kenyataannya dan dia tidak berbohong.
Ibu guru paru baya itu menghela nafas dan berkata
"saya tahu kamu hanya punya seorang ibu, tidak ada yang salah bila kamu membantu ibumu, tapi kamu sendiri harus tahu kewajibanmu sebagai seorang siswi, ibu yakin kamu paham maksud ibu. "ibu guru parubaya itu menepuk pundak anita dan melanjutkan menerangkan.
amira melangkah mebuku tempat duduknya, dia meletakkan tasnya di atas meja, amira mulai merenungkan apa yang di katakan ibu guru tadi.
amira mulai mengikuti pelajaran sampai bunyi suara terdengar menandakan sudah saatnya dia beristirahat. amira menuju kelas naura teman dekatnya dari dulu. naura berasal dari kelurga mampu. ayahnya seorang pegawai negri dan ibunya seorang guru honorer di sekolah menengah swasta.
amira melangkah menuju kelasnya naura, di lihatnya temannya itu sedang mengobrol dengan teman temannya yang lain. di sana juga terlihat cowok yang tadi pagi menolongnya. cowok itu duduk di kursi di samping naura, tiba tiba muncul ide untuk mendekati cowok itu dengan bantuan naura. amira tersenyum sendiri dan hal itu memancing respon para siswa dan siswi yang lewat
"lihat, itu amira kenapa kq senyum sendiri,jangan jangan kesambet setan sekolahan. "