NovelToon NovelToon
Second Husband

Second Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: dewi wahyuningsih

Awalnya aku adalah seorang istri yang diperlakukan bagai Ratu. Hingga suatu saat, gelar Ratu itu lengser dariku. Suamiku datang lalu mengenalkan Ratu barunya. Kesedihan tak berhenti sampai disitu, aku terus disalahkan atas kesalahan ratu barunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22

Satu bulan telah berlalu.

Elia menatap wajah Jhon yang kini menghadapnya. Dia menelusuri tiap inti dari wajah pria tampan itu. Benar-benar sangat tampan meski dia sedang tertidur. Lama kelamaan Elia tersenyum, entah apa yang membuatnya tak bisa menahan diri. Dia sungguh merasa bahagia dan selalu beruntung karena kini dia bersama orang-orang yang menyayanginya. Mungkin dia juga memerlukan rasa terimakasih kepada Hendrick karena melukainya dan mendorongnya keluar agar bisa masuk kedalam Zona ternyaman yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Semakin lama memandangi wajah itu, Elia benar-benar ingin menyentuh wajah Jhon, tapi tentu saja dia menahannya meski jemarinya hampir menempel di pipi Jhon.

Ya Tuhan! apa yang terjadi dengan ku? kenapa aku mabuk cinta sendiri? ke apa juga aku tidak bisa menahan diri untuk tidak terlalu mudah jatuh cinta. Huh! benar-benar sangat murahan.

" Apa yang kau gumamkan saat menatap wajahku tanpa henti? "

Jhon membuka mata lebar-lebar menatap manik mata Elia yang kini terkejut karena suara Jhon yang tiba-tiba bersuara.

" Ti tidak ada. "

Jhon meraih pinggang Elia agar semakin erat dengannya. Tidur dengan perempuan bukanlah yang pertama bagi Jhon dia bukan orang suci yang hanya akan meniduri istrinya seperti kebanyakan Novel dan beberapa drama lainya. Tapi inilah yang pertama bagi Jhon begitu tidak bisa mengontrol debaran jantungnya yang begitu menderu saat dekat dengan Elia.

" Tidak perlu berbohong. Aku juga sering melihat mu saat aku terlebih dulu bangun. "

Elia terdiam saat Jhon mengakhiri ucapannya. Manik mata mereka intens bertemu yang pasti membuat debaran jantung mereka bisa di dengar oleh satu sama lain.

" Jhon, "

" Apa? "

Elia masih menatap manik mata Jhon yang masih saja lekat menatapnya.

" Aku boleh mencium mu? " Meski tau sekali bahwa itu memalukan, tapi Elia sungguh tidak bisa menahannya lagi. Bahkan saat bersama Hendrick dia tidak pernah seperti ini.

Jhon tersenyum lalu mengangguk. Meski awalnya merasa gugup, Elia akhirnya mendaratkan sebuah ciuman di pipi kanan Jhon.

" Terimakasih. " Elia langsung menjauhkan tubuhnya untuk segera bangkit dari tempat tidur, tapi tangan Jhon lebih dulu menahannya dan membawanya kembali ke posisi semula.

" Apa hanya itu yang kau maksud mencium? "

Elia mengeryit bingung mendengar pertanyaan Jhon. Memang yang seperti apa lagi mencium itu? batin Elia.

Jhon menatap Elia yang terdiam menatapnya. " Jangan lupakan ini. Begini cara mencium yang benar. "

Jhon memegang tengkuk Elia dan mencium bibirnya dengan sedikit permainan disana. Semakin lama baik Jhon maupun Elia semakin terbawa suasana hingga hampir tak bisa menahan diri mereka.

" Elia, seandainya kau sudah pulih, aku pasti tidak akan menghentikannya sampai disini. "

Elia yang juga kesulitan menahan diri kini akhirnya bisa mengontrol setelah menyadari kondisinya yang belum bisa melakukan hubungan suami istri.

" Maaf. "

Jhon mengeryit bingung mendengar kata maaf dari bibir Elia.

" Kenapa meminta maaf? "

" Karena aku kan tidak bisa- "

Jhon membungkam bibir Elia dengan jempolnya. Dia tahu benar jika Elia merasa tidak enak karena kondisinya saat ini, tapi mau bagaimana lagi? mungkin ini belum waktunya bagi mereka untuk melakukan sejauh itu.

" Bukan masalah. Kita bisa saling mengenali agar semakin dekat sebelum melakukan hal yang lebih jauh." Elia tersenyum lalu mengangguk.

Awalnya aku juga bingung dengan dirimu yang sebenarnya, Jhon. Tapi sekarang aku sangat memahami mu walau kau tidak berekspresi sekalipun. Dan aku yakin, kau juga akan merasakannya.

" Terimakasih, Jhon. " Elia memeluk tubuh Jhon erat. Biarlah orang akan menganggapnya terlalu mudah untuk jatuh cinta. Tapi mau bagaimana lagi? dia tidak kuasa menahan rasa cinta yang semakin tumbuh subur dihatinya.

" Kau selalu berterimakasih untuk hal-hal kecil seperti ini, apa mulut mu tidak lelah? "

Elia menggeleng dengan bibir tersenyum. Bahkan melakukan itu setiap detik juga dia tidak akan merasa lelah.

Elia dan Jhon akhirnya memutuskan untuk mengakhiri obrolan mereka dan fokus pada kegiatan keseharian mereka. Jhon pergi membersihkan diri dan Elia menyiapkan segala keperluan Jhon untuk bekerja sembari menggendong Ive. Meskipun sudah Jhon larang, nyatanya wanita itu tidak mudah untuk menurut. Bagi Elia, hal-hal kecil seperti ini adalah impiannya sebelum menikah dulu. Dia juga memperlakukan Hendrick seperti itu dulu. Hanya bedanya, Elia lebih semangat saat melakukanya untuk Jhon.

" Kenapa kau masih tidak mau mendengar ku? " Jhon kembali protes saat melihat Elia tengah mempersiapkan keperluannya sembari menggendong Ive.

" Ini sudah selesai. " Elia tersenyum menatap Jhon yang jelas merasa keberatan dengan apa yang dilakukannya.

Setelah itu, seperti biasa Elia akan memunggungi Jhon dan sibuk bermain dengan Ive agar tak menoleh kebelakang saat suaminya tengah berganti pakaian.

Mata Jhon teralihkan oleh getar ponsel Elia saat akan meraih kemejanya. Dia bisa dengan jelas melihat notifikasi pesan dari orang tuanya Hendrick. Tanpa berpikir panjang, Jhon langsung meraih ponsel itu dan membukanya. Dia mengeryitkan dahi dengan rahang yang mengeras membaca semua pesan yang sudah dikirimkan kepada istrinya itu.

" Benar-benar tong sampah! " Umpat Jhon tapi dengan nada suara yang lirih.

Kalian masih saja mengusik istriku di saat aku belum memiliki niat untuk memulai pembalasan. Kalian menginginkan Ive dengan memaki ibunya? kalian pikir kalian siapa? bahkan anak kalian hanya menyumbang setetes benih tanpa mengurusnya. Mari kita lihat, sampai dimana kalian bisa melakukan ini. Karena Elia adalah istriku, maka aku tahu kekuatan Elia sejauh apa. Bersiaplah Dargo.

" Jhon, sudah selesai? " Tanya Elia tapi tidak menoleh kebelakang.

Jhon meletakkan ponselnya lalu sejenak melihat punggung Elia. Dia tersenyum lalu menjawab.

" Sudah. "

Elia meletakkan Ive di boks bayi agar bisa membantu Jhon memakai dasi.

" Jhon! " Elia menutup matanya saat berbaik badan.

Jhon berjalan mendekati Elia lalu meraih pinggulnya. " Kenapa? bukankah itu bukan masalah jika kau melihatnya? ini hanya dada. Aku malah ingin menunjukkan semuanya padamu. "

Elia semakin tak bisa mengontrol wajahnya yang semakin merah menahan malu dan gugup. Apalagi saat tubuhnya menempel di tubuh Jhon. Rasanya dia hampir tidak bisa menelan salivanya untuk membasahi tenggorakan yang kering.

" Ja jangan begini, Jhon. " Elia mencoba untuk melepaskan tubuhnya, tapi Jhon malah semakin mengeratkan nya.

" Kenapa kau tidak memberi tahuku? "

Elia mengangkat wajahnya karena merasa bingung mendapat pertanyaan seperti itu dari Jhon dengan tiba-tiba.

" Memberi tahu apa? "

" Pesan yang di kirim keluarga Dargo. "

Elia terdiam sesaat sebelum menjawab. Apa yang harus ia katakan? dia sudah cukup menyusahkan Jhon dengan masalah keluarga Dargo. Elia pikir, dengan menyandang status istri Jhon akan membuat mereka merasa takut. Tapi sepertinya, segerombolan orang gila itu akan melakukan segala cara.

" Aku, "

Jhon mengecup kening Elia sebelum Elia melanjutkan kata-katanya.

" Lain kali, apapun yang mereka katakan dan apa yang terjadi padamu kau harus memberi tahu ku. Kau mengerti? " Elia mengangguk.

" Dua hari lagi kita akan pergi ke pesta Dargo. Persiapkan dirimu untuk itu. "

" Lagi? "

Jhon tersenyum miring. " Mereka begitu perduli dengan nama besar Dargo yang mereka anggap agung. Acara sekecil apapun mereka pasti akan merayakannya. Apalagi, pewaris keluarga Dargo sudah mulai membaik walau harus berteman dengan rumah sakit seumur hidupnya. "

TBC

1
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
senja
munhkin yg di bius dada kebawah makanya bisa nangis bisa ngomong ajaib emang
senja
si ken cepet amat dah bikin hamil
senja
kasih 10 orang biar jalang puas 😀
senja
kakek bangka ga mati mati ya 😀
senja
kurang seru sih kebusukan jia ga di perlihatkan satu keluarga
senja
jalang gatel😀
senja
jalang ini knp ga kasih pelajaran berharga
senja
paleng binci kalau ada rumah tangga udah bahagia lalu di hadirkan jalang
senja
bibit pelakor
senja
kalau mau di bikin ada huru hara bogemen aja jangan ada jalang dan ber alhir di atas ranjang 🤣
senja
perusuh datang
shu_zan
Luar biasa
lily yerusa
Biasa
Andika Puspayanti
Kecewa
rama
Luar biasa
Sri Maria
tumben.. kayak kepalanya si Hendrik kebentur, makanya jdi waras bicaranya
Fino Farel
suka sama cerita ini sampai baca ulang. boncapt mana Thor dtunggu👍👍👍👍
Mei Prw
luar biasa
Jumiah
zila halu nya selangit..
semoga jatu sampai gk berbentuk...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!