NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta

Terjebak Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati / Duda / Balas Dendam
Popularitas:536.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rina Listiyanti

Ketika kesalah pahaman membawanya dalam rumitnya ikatan pernikahan.

Elena Maursty, yang berniat menolong seorang wanita tak dikenalnya pada akhirnya berakhir sebagai seorang pembunuh dimata seorang laki-laki.

Edwart Emardo, seorang suami yang kehilangan istrinya bersikap gila dengan memaksakan sebuah pernikahan dengan Elena Maursty. Penikahan yang hanya bertujuan untuk membalas dendam atas kematian sang istri tercintanya.

Menutup mata juga hatinya, akankah Edwart menemukan jalannya.. ?? Jalan kebenaran akan siapa pembuhuh istrinya ??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rina Listiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TC 22

Selamat datang di dunia Edwart juga Elena,

Dan semoga kalian menikmati ceritanya dan jangan lupa kalo ada apa-apa isi di kolom komentarnya 😄😄

kalau mau kirim kado sama vote juga bisa banget..😉

[ JANGAN LUPA MASUKAN CERITA INI KEDALAM FAVORIT KALIAN, AGAR TIDAK KETINGGALAN UPDATENYA ] 😇

---------------------------🌾-----------------------------

Edwart keluar dari rumah sakit dan segera menuju bandara agar tak tertinggal jadwal penerbangannya.

Dalam perjalanannya Ed hanya diam memandangi keluar jendela. Kini didalam fikirannya terbesit rasa penyesalan karena telah berlaku kasar pada El hingga melukainya.

"Sialan, gue kenapa jadi ngerasa bersalah gini !!" Batinnya kesal.

Dan tak lama mobil Ed sudah sampai dibandara. Rose keluar terlebih dahulu, ia menyiapkan semua keperluan tuannya yang tersimpan di bagasi mobil.

"Jangan sampai ada yang tertinggal.."

"Baik tuan, "

Dengan gagahnya Ed melangkah memasuki bandara diikuti Rose dan satu orang pengawalnya.

Dirumah, Billy yang mendapat kabar kepergian Ed keluar negeri merasa kesal dengan tingkah anaknya. Bagi Billy, kini Ed sudah diluar batas kendalinya.

"Anak kurang ajar memang dia!!" Kesal Billy membanting map dimeja.

"Ada apa pah, ??" Tanya Maya menghampiri suaminya disofa.

"Anakmu sekarang sedang pergi berbisnis oe Australia bersama Rose. Bahkan dia tak mencari istrinya terlebih dahulu.." omel Billy.

"Bagus kalau anak itu pergi pah.."

"Kok bagus mah ??"

"Dengan dia pergi itu berarti El bebas dari dia walaupun hanya beberapa hari pah.."

"Benar juga kata mama, kita bisa membuat El untuk beristirahat dulu.."

"Benar pah, yaudah mama mau siapin makan siang dulu.."

"Ehm.."

Maya melangkah menuju dapur meninggalkan Billy duduk seorang diri. Namun tanpa disangkah El mendengar pembicaraan keduanya, dalam hatinya ia merasa sedikit lega karena tak harus bertemu suaminya itu.

El kembali masuk kedalam kamar, ia mencoba menghubungi Putra untuk meminta ijin.

"Syukurlah Putra ngasih gue ijin.." leganya memeluk ponsel.

"Untung juga bos gue Putra, kalau yang lain pasti gue udah dipecat secara tidak hormat.." gumam El.

El yang masih terbayang dengan perlakuan Ed padanya kemarin membuatnya kembali bersedih. Tanpa ia rasa air mata mulai berlinang membasahi matanya.

"Astaga kenapa nangis lagi sih.." kesalnya sambil menghapus air mata.

"Udah tau kan dari awal dia nikahin gue buat apa !! Ya cuma buat balas dendam!" Serunya mengingatkan kembali fakta pada dirinya sendiri.

Namun ucapan yang baru saja ia lontarkan membuatnya begitu sakit hati. Beginikah hidupnya?? Mengapa El merasa takdir sedang bermain dengannya..??

"Nggak boleh, nggak boleh nangis lagi!!" Serunya bangkit dari ranjang.

El memilih keluar dari kamar dan mencari Maya didapur. Sesaat setelah sampai dapur ia sempat ragu saat menatap Maya sedang asyik memotong sayurannya.

"Sayang .." seru Maya saat melihat El sedang berdiri menatapnya.

"Mama.."

"Kemarilah nak, kamu pasti bosan ya didalam kamar terus ??" Tanya Maya, sedang El menganggukinya saja.

"Yaudah kalau gitu kamu bantu mama masak aja gimana ??"

"Boleh ma, aku ngapain ini mah ??" Antusiasnya.

Keduanya begitu kompak saat memasak berdua. Canda tawa riang begitu terdengar merdu memenuhi dapur rumah.

Billy yang sedang fokus pada pekerjaannya begitu penasaran dengan keramaian didapur rumahnya.

Perlahan ia bangkit dan berjalan menuju dapur. Betapa ia tercengang saat melihat istrinya juga menantunya tengah tertawa bahagia bersama, bahkan dengan Mimi dulu istrinya tak sampai begitu.

"Ekhhmm .. ekhmm.." deru Billy mengejutkan keduanya.

"Astaga kaget. ." Seru Maya.

"Cuma dua orang loh didapur, tapi ramainya udah kayal dipasar yaa.." ledek Billy disambut tawa keduanya.

"Hhaha papah ganggu aja deh ini, yakan El.."

"Eheh, yuk gabung pah kesini.." ajaknya.

"Kalian lanjut aja masak yang enak, papa mau lanjut kerja dulu.."

"Yaudah yaudah sana pah.. " usir Maya pada suaminya.

"Dasar jahat deh si mama ini.." seru Billy sebelum meninggalkan dapur.

El juga Maya saling berpandangan kemudian saling melempar tawa satu sama lainnya.

*

Tania yang mengetahui kepergian Edwart keluar negeri segera menyusulnya. Ia meminta assistennya untuk mengosongkan jadwalnya untuk beberapa hari.

Tak hanya itu, ia juga mencari tahu dimana Ed tinggal selama di Australia. Dan setelah ia tahu dimana Ed menginap, Tania segera memesan kamar tepat disampaing Ed dan segera terbang ke Australia.

Malam yang begitu indah di Australia, Ed sedang menikmati semilir angin dari balkon kamarnya. Tania baru saja sampai, ia juga baru saja masuk kedalam kamarnya.

Namun siapa sangka Tania bertemu Ed lebih dulu. Niat hati hanya ingin menikmati angin, namun malah langsung bertemu dengan pujaan hatinya.

"Kita memang jodoh Ed.." cicit Tania sambil memandangi Ed dari balik jendela kamarnya.

"Tuan kita harus segera turun untuk makan malam bersama investor.." seru Rose yang tiba-tiba saja muncul dibelakang Ed.

"Sialan!! Ngapain sekretaris murahan itu muncul segala!!" Marah Tania.

"Sepertinya mereka bersiap untuk makan malam, sebaiknya aku juga bersiap dan memanfaatkan hal ini.." bergegas bersiap diri.

--------------------------🕊----------------------------

Keesokan harinya El tengah bersiap saat Maya masuk kedalam kamarnya. Maya begitu terkejut melihat penampilan E dengan berbalut baju kerja.

"Astaga sayang, kamu cantik banget sih.." kagum Maya.

"Astaha mama, ini masih pagi udah gombalin El aja deh .." seru Elena terkesima malu.

"Nggak, mama nggak gombal kok beneran deh.."

"Makasih ya mah, "

"Kamu mau kemana tapi sayang ??"

"Oh iya aku lupa bilang, sebenarnya aku udah kerja mah diperusahaan temen aku .."

"Oh, dimana ??"

"Saputra Grup .."

"Bukankah itu perusahaan yang sedang bekerja sama dengan kita nak ??"

"Betul mah, "

"Apapun itu, asalkan baik dan bikin kamu seneng pasti mama sama papa dukung.." memeluk erat tubuh menantunya.

"Makasih ma .. "

Dua wanita yang sama-sama cantik kini tengah menuruni anak tangga dengan saling bergandengan tangan.

Mungkin jika ada yang melihat ini akan mengira jika keduanya adalah anak dan ibu kandungnya. Keduanya begitu serasi walau hanya berdiri beriringan.

"Wah, bidadari darimana ini ??" Seru Billy saat memandangi keduanya.

"Pah, bagaimana penampilan El ??" Menunjukkan El.

"Cantik sekali kamu nak, mau kemana ??"

"Mau kerja pah, "

"Kerja ?? Dimana ??"

"Dia kerja di Saputra Grup pah, perusahaan yang lagi kerjasama dengan kita .."

"Benarkah ??"

"Ehm, kebetulan anak pemiliknya itu adalah teman kampus El dulu.."

"Syukurlah kalau gitu, yang hati-hati ya nak kalau kerja.." pesan Billy.

Ketiganyapun menikmati sarapan dengam begitu ceria, seakan tak pernah terjadi apapun. Bahkan seolah mereka adalah satu keluarga.

*

Putra begitu gelisah menanti kedatangan El diperusahaan. Sebenarnya saat El meminta ijin denga alasan sakit, Putra hendak menjenguknya.

Namun El melarangnya, tentu saja karena ia tak mau jika pernikahannya akan terbongkar nantinya. Maka dari itu kini ia menanti dengan gelisah El didepan pintu masuk perusahaan.

"Elena .." teriak Putra saat melihat El keluar dari mobilnya.

"Apasih teriak-teriak Put ??" Malu El menghampiri Putra.

"Yuk masuk.." ajak Putra.

Dan tiba-tiba saja Putra masuk dengan menggandeng tangan Elena, membuat beberapa mata melitik aneh pada keduanya.

El yang terkejut dengam sikap Putra segera melepas pegangan tangannya. Ia memberikan sedikit jarak antara keduanya.

"Ah maafkan saya, bukan maksud saya kurang ajar.."

"Tidak, hanya tidak enak saja dilihat yang lainnya.."

"Berarti kalau nggak ada yang lihat boleh dong .." goda Putra.

"Gue tabok loh Put kalau loe macem-macem.." ancam El pura-pura.

"Ampun bos.."

Lalu keduanyapun tertawa bersama sambil memasuki lift menuju ruangannya.

1
Mer Merry
lanjut
Irfan Dani
pistol mainan kali ketinggalan di meja hehehee
Irfan Dani
kagak segitunya kali El... bikin drama baru aja...,😌😌
Irfan Dani
darma siapa
Irfan Dani
ngapain ngomong kek GT coba? dah dibilang pura2 kgk tau diem2 Bae... eeh nyari penyakit kan ya
Irfan Dani
harusnya dibikin kabur dulu lah elena... baru tuh nyesel sampk nyungsep di Edward nyaa... bikin menderita berbulan2 dulu GT looh,,,🤣🤣🤣
Irfan Dani
eee b*** akut
Irfan Dani
abis itu ngapain?? bobok malem? hehehehhe
Irfan Dani
kan kapan hari udah jemput di rumah baru... dikasih tau Jo kan?
Irfan Dani
teringat apa
Zikran Zikran
Luar biasa
Sumiatun San San Kin
Suka sekali 👍
Siti Aminah
baru nyimak thor...smga cerita ny bgs
Tuti Murtiani Ahmad Amanu
jadi males.baxanya
Qarine Amelia
Luar biasa
Mifta Jannah
bagus
Tia Vhagela
terlalu lembek,
Rezqi Fatimah [🐧²⁴]
kurang puas bikin penyesalan Ed yg segitu doang
Eni Merpati
pori pori km kelihatan semua wkwkwkwkwk
Ratna Nst
End😍😍😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!