NovelToon NovelToon
Aku Hanya Figuran

Aku Hanya Figuran

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Sudah Terbit / Kisah cinta ini bikin baper!
Popularitas:62.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Aku hanya seorang figuran dalam kisah cintamu. Tapi tidak apa-apa, setidaknya Aku masih bisa melihatmu. Aku masih bisa menyukaimu sebanyak yang Aku mau. Tidak apa-apa Kamu tidak melihatku, tapi tetap ijinkan Aku untuk melihatmu. Karena keberadaanmu bagai oksigen dalam hidupku. (Khansa Aulia)

*Update Senin-Sabtu
*Minggu Libur 😁



^ErKa^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 21 - Membuatmu Membenciku

Hari itu Aku memutuskan untuk menemui Diana. Bagaimanapun caranya Aku harus membuat mereka kembali bersama. Aku akan mengesampingkan rasa sakitku sendiri dan fokus pada kebahagiaan Alex.

Ketika istirahat tiba Aku ke kelas Diana. Dari jendela ruang kelas Aku melihat Diana sedang duduk di kursinya sembari dikerubungi oleh para fansnya. Aku memberanikan diri masuk ke kelasnya dan berjalan mendekati kerubungan itu.

"Mbak Diana..." Aku berusaha memanggil. Namun tak ada yang peduli. "Mbak Diana." Aku mencoba lagi, dengan suara yang sedikit lebih keras. Namun lagi-lagi tidak ada yang peduli. Aku menarik napas dalam-dalam dan mencoba lagi, "Mbak Diana!!"

Dan sekumpulan orang itu langsung memusatkan perhatiannya padaku. Suara kerasku cukup ampuh untuk menarik perhatian mereka.

Diana menatapku dengan pandangan bertanya-tanya dan tak suka.

"Ada apa?" tanyanya tanpa melihat wajahku.

"Mbak, ada waktu sebentar?"

"Untuk apa?"

"Ada sesuatu yang ingin Saya bicarakan."

"Masalah apa?" tanyanya acuh tak acuh.

"Bi-bisakah Kita bicara berdua saja?" Aku melirik teman-temannya yang lain. Rasanya tidak etis dan kurang pantas membicarakan masalah Alex sementara banyak anak-anak mengerubungi mereka.

"Aku sibuk." Diana menjawab jutek.

"Se-sebentar saja Mbak. Tolong ya..." Aku benar-benar tidak memiliki harga diri. Apapun akan kulakukan agar Alex kembali bahagia dan ceria.

Diana menatapku. Tampak berpikir dan menimbang-nimbang.

"Oke, lima menit." Diana berdiri dan pergi keluar kelas. Aku mengikutinya dari belakang. Diana membawaku ke tempat yang lengang, dimana tidak ada orang yang mungkin akan menguping pembicaraan Kita.

"Waktumu lima menit."

"Iya Mbak..."

"Mau ngomong apa?!"

"Ma-masalah Alex Mbak..."

"Ada apa dengannya?!"

"Tolong... Tolong terima Alex lagi Mbak. Di-dia sedih karena putus denganmu Mbak..." Entah apa Aku yang salah lihat, Aku melihat senyum samar di sudut bibir Diana.

"Kami sudah putus. Tidak mungkin kembali lagi. Lagian bukannya sekarang seharusnya Kamu senang ya, bisa dekat dengan Alex tiap hari. Impianmu untuk dekat dengan pria paling populer di sekolah Kita sudah tercapai kan."

"Mbak... Ak-aku sama sekali tidak ada niatan untuk dekat dengan Alex. Kami hanya berteman Mbak..."

"Oh berteman ya? Teman yang bisa pergi kemana-kemana?! Teman yang selalu melakukan pertemuan diam-diam dimana saja?! Itu yang namanya teman ya?! Asal Kamu tahu saja ya, Kita putus gara-gara Kamu!! Kamu penyebabnya!"

Aku terhenyak mendengar kata-kata Diana. Aku benar-benar tidak menyangka mereka putus gara-gara Aku. Penyebabnya apa? Apa karena Aku terlalu dekat dengan Alex?

"Kamu penyebab Kami putus! Sekarang Kamu kesini menghiba-hiba menyuruh Kami bersama? Lucu sekali. Akting apalagi ini?!"

"Wajahmu penuh dengan kepolosan dan keluguan, tapi hatimu sangat busuk. Ini busuk!" Diana menunjuk dadaku. Aku merasa sesak.

"Sudahlah, Aku tidak punya banyak waktu untuk ngomong sama anak seperti Kamu!" Diana berbalik dan meninggalkanku. Tidak ingin kehilangan moment, Aku langsung mengejarnya dan meraih lengannya.

"Mbak... Mbak... Aku mohon Mbak. Tolong terima Alex lagi. Dia benar-benar sayang sama Kamu Mbak. Aku... Aku akan melakukan apa saja... Ya, Aku akan melakukan apa saja asalkan Mbak mau kembali sama dia."

Tanpa punya harga diri, Aku tertunduk di depan Diana. Memohon padanya untuk menerima pangeranku lagi. Aku hanya ingin melihat Alex bahagia. Meskipun kebahagiaan itu tidak bersamaku.

Diana memperhatikan dalam diam. Lagi-lagi dia tampak berpikir dan menimbang-nimbang.

"Kamu beneran rela ngelakuin apa aja?"

"Iy-ya Mbak... Apa saja..." Ah paling Aku hanya akan di bully. Tidak apa-apa menerima pembulliyan sebentar, asalkan Alex bisa tersenyum lagi itu harga yang sangat sepadan.

"Oke, Aku akan balikan sama Alex. Tapi ada syaratnya..."

"Apa syaratnya Mbak?" Aku menengadah.

"Berdiri yang benar. Orang lain yang melihat posemu ini akan menyangka Aku tengah membullymu."

"Iy-ya Mbak..." Aku berdiri dan menghadap pada Diana.

"Syaratnya hanya satu. Aku ingin Kamu menjauh sejauh-jauhnya dari Alex. Buat Alex sangat membencimu hingga dia tidak sudi melihat wajahmu lagi. Mengerti?!"

Aku terbelalak dan tercengang. Terlalu terkejut untuk menanggapi perkataannya. Aku tidak sadar Diana sudah meninggalkanku sendiri.

Apa Aku tidak salah dengar? Membuat Alex membenciku? Apa tidak ada cara lain? Aku rela dibully dan mereka mempermainkanku seenak hati mereka, tapi... membuat Alex membenciku? Aku... Aku sepertinya tidak bisa...

Hanya Alex yang peduli padaku. Hanya Alex yang menganggapku ada. Hanya Alex yang memperlakukanku seperti manusia dan Aku harus membuat pria itu membenciku?!

Akan jadi seperti apa Aku tanpa Alex?! Kembali sendiri dan menjadi gadis terbuang? Kesepian dan merana. Bagaikan ada dan tiada. Benar-benar saat-saat mengerikan yang tidak ingin ku ulang.

Aku melangkah ke kelasku dengan gontai. Pikiranku berkelana kesana kemari. Aku benar-benar tidak fokus siang itu.

Sesampainya di rumah pun seperti itu. Setelah memasak untuk adik dan ayahku, Aku memutuskan langsung masuk ke kamar. Kepalaku pusing. Terlalu banyak hal yang kupikirkan. Aku harus memikirkan hal ini matang-matang.

Alex... Alex... Alex...

Nama yang selalu bersemayam di hatiku. Nama yang selalu menari-nari di hatiku. Aku tidak berharap untuk menjadi pasangannya, namun sekedar menjadi temannya pun sudah hal luar biasa untukku. Sekarang hal itu pun sudah dilarang. Aku memang tidak pantas untuk menjadi siapa-siapanya Alex. Dia terlalu tinggi untuk kukenal dan menghiasi hidupku. Haruskah Aku benar-benar membuat Alex membenciku?

Wajah kesedihan Alex menari-nari di pikiranku. Aku tidak ingin melihat Alex sedih. Aku ingin melihat Alex yang selalu bahagia. Terlihat cool dan keren di depan orang lain, tapi terkadang juga bisa bersikap usil dan kekanak-kanakan di depanku.

Apakah Aku harus mengikhlaskannya? Pilihannya ada dua. Membuat Alex kembali bahagia atau membuatku menderita. Sepertinya sudah bisa ditebak Aku akan memilih jalan yang mana.

***

Hari itu Aku memutuskan untuk melakukan apa yang diminta Diana. Semakin Aku menundanya, semakin lama wajah sedih Alex akan kulihat.

Ketika waktu istirahat datang, tiba-tiba Alex ke kelasku. Aku akan menggunakan kesempatan ini untuk membuat Alex membenciku.

"Khansa, Aku tunggu di tempat biasa ya." ucapnya seraya berbalik.

"Aku tidak bisa!" Ucapku berusaha untuk ketus. Mungkin karena terkejut mendengar nada suaraku, Alex serta merta kembali menghadapku.

"Kenapa?"

"Aku sibuk." Aku pura-pura membuka buku mata pelajaran.

"Sibuk apa? Ada PR? Bawa aja. Aku akan koreksi seperti biasa..."

"Aku tidak bisa!" Ahh, Aku tidak bisa berakting seperti ini. Kalau dibiarkan terlalu lama, Aku takut diriku sendiri yang akan menangis.

"Khansa, Kamu kenapa?" Alex mendekatiku.

"Aku tidak apa-apa!"

"Kamu tidak seperti biasa. Apa karena tadi malam?" Wajah Alex tampak mendung. Kilatan perasaan sedih dan malu menggelayuti wajah tampannya.

Aku tidak menjawab. Aku ingin Alex berspekulasi sendiri.

"Kamu pasti kaget ya, melihatku seperti itu..."

"Ya!! Aku sangat kaget. Ya ampun, Aku benar-benar nggak nyangka, seorang Alex menangis menghiba-hiba karena diputusin wanita! Hahaha, lucu sekali!" Aku ingin menampar diriku sendiri. Sungguh perkataanku ini sangat jahat. Aku menekan titik paling sensitifnya. Aku tidak berani melihat wajahnya lagi.

"Khansa!!" Suara Alex meninggi.

Aku menguatkan diriku sendiri. Aku berdiri dan berhadapan dengan tubuhnya yang menjulang tinggi. Bersikap seolah-olah menantang.

"Apa?!" Aku berkacak pinggang. "Asal Kamu tahu ya, Aku dekat denganmu untuk memanfaatkanmu! Memanfaatkan otakmu! Kekayaanmu dan juga kepopuleranmu! Apa Kamu pikir Aku tulus?! Tidak!! Aku tidak pernah tulus!"

"Sikapmu tadi malam juga membuatku terganggu dan muak! Hei Alex!! Bukan hanya Kamu saja yang punya masalah dalam hidup! Masalahku lebih banyak! Aku tidak punya waktu untuk mendengarkan kecengenganmu itu!" Aku terdiam, menghela napas dalam-dalam. Tinggal satu kali akting lagi maka tugasku akan selesai.

"Oh ya, terima kasih atas bantuanmu. Karena bantuanmu nilai-nilaiku membaik dan Aku tidak perlu pusing memikirkan pembayaran ini-itu. Aku pikir, tidak ada salahnya juga dekat denganmu. Terima kasih teman." Aku menepuk bahu Alex dan berjalan keluar kelas. Meninggalkan Alex yang masih berdiri tercengang.

***

Happy Reading 🤧

1
Teh Euis Tea
semakin semangat baca
akunya
Teh Euis Tea
aku ko sedih ya bacanya, lanjut thor
MommyZoy
Luar biasa
ummushaffiyah
sediiihhhhh
ummushaffiyah
aku pernah punya hp inii
Rossi Valentina
Luar biasa
Rosida maghrib
baca lagi thor kangen ka erka kapan publish novel bari di aplikasi noveltoon??
Anonymous
keren
A7lite new
duhh kalo itu sihh khansa cantikk ,kn khayalannya dia berwajah biasa,tp tetap sukaakk
Fitriana Refan Rafisqi
tetap mewek pdhal Uda 2x baca
A7lite new
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
A7lite new
Aamin
A7lite new
beneran ini cm cerita halu lhoo,tp aku nangis sesenggukan ini 😭😭😭😭
A7lite new
ini cm cerita karangan lhooo ,mn ud.th 2024 tp aqohh tetep mewek 😭😭😭
ayunia
real life banget..aku jga pernah di posisi khansa
ayunia
mampir lgi kaka..kangen alex sama khansa ..syukkak ceritamu yg selalu membekas di ingatan kak😘😘
Aiko Hiro
thor..imajinasi lu emg keren. Kena nyampe sumsum cm lwat kalimat2 itu aja gw seolah lg nnton adegan realnya/Facepalm/
Emg keren lu Thor/Ok/
Susanti
Dah lama nangkring di rakku, tapi baru kali ini berkesempatan membaca dan sepertinya menarik 💗
Ratna Asysyiffa
Luar biasa
Noviyanti Noviyanti
kereeeennn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!