NovelToon NovelToon
Suamiku Bukan Pria Impoten

Suamiku Bukan Pria Impoten

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Komedi / Contest / Perjodohan / Cintamanis / Disfungsi Ereksi / Tamat
Popularitas:40.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: iska w

Season 2 sudah tayang ya🥰
"Karena rezki telah tertakar dan jodoh tidak akan tertukar."

Sebuah pembuktian seorang gadis bernama Raras kepada seorang lelaki yang bernama Simon Anderson yang telah dijodohkan oleh Mirna ibu mempelai pria bahwa putra satu-satunya itu bukanlah pria Impoten seperti rumor yang beredar.

Raras adalah pribadi yang supel mudah bergaul dengan siapapun dan dimanapun, dia juga punya dua teman gesrek yang tergabung dalam geng Trio Cendol Dawet yang selalu bisa membuat semua orang tertawa dengan semua tingkah konyol dan absurd juga kocak mereka.

Shanum dan Mala juga mempunyai kisah pahit dan manis bersama dengan pasangan mereka masing-masing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iska w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21.Beribu Malu.

...Happy Reading...

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

..." Mungkin sebenarnya kita tidak pernah kehilangan apapun dalam hidup ini, mungkin hanya ditukar dengan sesuatu yang jauh lebih INDAH "...

Matahari mulai muncul dengan indahnya di akhir pekan ini.

Sedangkan dua mahkluk ciptaan Tuhan ini masih memejamkan matanya menikmati kehangatan yang mereka ciptakan.

Raras masih memeluk erat tubuh Simon yang dia kira bantal guling, bahkan wajahnya dia sembunyikan dibawah ketiak Simon yang masih nyenyak tidur berbantalkan kedua tangannya sendiri.

Suatu nikmat yang tidak terbayangkan memang ketika hujan deras ditambah suhu ruangan yang dingin, tidur memeluk pria tampan bertubuh atletis, berotot serta badan bak roti sobek dibawah selimut lembut dan hangat.

Hanya satu kata yang terlintas, Luaaarrr biyasahhh 😅

Saat kedua mata Raras mulai terbuka, dia merasakan ada yang aneh dengan bantal guling yang dia peluk, kaki Raras berada diatas tubuh Simon yang kekar itu.

Saat dia menyadari bahwa ini bukan mimpi, dia terkejut bukan kepalang.

" Aaaaaaaaaawwwwwwwwww...."

Raras sontak terduduk sambil mengucek kedua matanya masih belum percaya.

" Apaan sih.. berisik banget deh pagi - pagi!"

Ucap Simon terbangun karena suara cempreng Raras.

" Heeh.. ngapain bapak tidur disini?"

Tanya Raras.

" Jadi aku harus tidur dimana? ini kamar siapa coba?"

Ucap Simon santai.

Haaah.. owh iya ini kan kamar dia, aaah.. aku ketiduran semalam, mampus kau Raras.

" E.. tapikan bapak bisa bangunin aku tadi malam!"

Ucap Raras.

" Apa kamu lupa? kamu kalau tidur kayak kebo?"

Ucap Simon santai padahal dia memang sengaja tidak membangunkan Raras.

Apa iya gue tidur kayak kebo sih? perasaan ibuk kagak pernah ngeluh deh kalau ngebangunin gue?

" Hehe.. tapi kan bapak nggak harus tidur disini juga kan?"

" Jadi kamu suruh pemilik kamar ini tidur di sofa sedangkan kamu enak - enakan tidur di kasur empukku ini maksudmu?"

Simon mendekatkan wajahnya ke arah Raras.

Sontak Raras beringsut mundur gemetaran melihat tatapan tajam Simon.

" Dan lagi? siapa yang tidur sambil meluk - meluk gue tadi? yang menganggap aku sebagai bantal gulingnya! kamu lihat tanganku berada diatas kan tadi? dan badanku kamu himpit dengan kedua kakimu itu, apa kamu fikir aku bisa bergerak dan beranjak pergi?"

Ucap Simon semakin mendekatkan wajahnya.

" Hehehe.. maaf pak, aku bukannya sengaja, kalau begitu saya pergi dulu."

Raras segera turun dari ranjang dan ingin segera kabur merutuki kebodohannya sendiri, baru kali ini dia merasakan malu yang teramat sangat terhadap seorang pria.

" Kamu yakin mau pergi dengan hanya memakai handuk kimono itu saja?"

Simon menahan tawanya.

" Astaga.. apa yang aku lakukan?"

Umpat Raras mengusap kasar wajahnya.

" Pakai saja kemejaku disana, atau baju olahragaku, sebentar lagi bibi pasti membawakan baju ganti untukmu kemari."

Ucap Simon kembali tidur sambil tersenyum puas.

Raras berlalu kekamar mandi untuk menutupi rasa malunya didepan Simon, dia segera mengguyur seluruh tubuhnya dengan air dingin untuk menetralkan pikirannya yang memanas dengan kejadian tadi.

Tak selang beberapa lama terdengar pintu Simon diketuk.

Karena Raras masih didalam kamar mandi, Simon akhirnya bangun untuk membukakan pintu.

Terlihat Mirna dengan senyum sumringahnya menyodorkan pakaian baru untuk Raras bukan bibi seperti yang dia duga.

" Apa Raras sudah bangun?"

Tanya Mirna.

" Hemm.. dia baru mandi."

Jawab Simon malas.

" Ini baju gantinya, cepat suruh dia turun untuk sarapan, mamah tunggu dibawah ya?"

Ucap Mirna melangkah keluar.

" Iya mah."

" Owh ya satu lagi."

Kepala Mirna kembali melonggok kedalam kamar Simon.

" Apalagi mah?"

Tanya Simon lemas.

" Kerja yang bagus..! mamah bangga padamu nak, semangatt..!"

Bisik Mirna dengan senyum bahagianya.

Mirna benar - benar tidak menyangka jika mereka tidur dalam satu kamar, pagi tadi dia masuk kekamar sebelah, ternyata rapi belum ada tanda - tanda dihuni, waaah.. betapa riang hati Mirna melihatnya, ingin sekali dia joged - joged dangdut kalau tidak ingat pinggangnya yang sering encok karena faktor U.

Akhirnya Simon beranjak keluar kamar dan memilih berenang di kolam renang samping rumahnya yang mewah seperti kolam renang premium class.

Setelah beberapa saat Raras turun dari kamar Simon sudah rapi menggunakan baju baru yang sudah Simon letakkan diatas kasurnya.

Saat turun menuju ruang tengah tidak sengaja arah pandangan Raras tertuju keluar dinding kaca, yang menampilkan sesosok pria tampan sedang berenang dengan seksinya.

Gleekkkk..

Susah payah dia menelan salivanya sendiri melihat Simon pagi ini, badannya yang kekar dan basah ditambah tersorot dengan sinar mentari pagi, membuat Simon terlihat begitu mempesona dimata Raras.

Jiwa play girl seorang Raras benar - benar meronta - ronta, hampir saja dia ingin berlari mendekat ke arahnya, tapi kesadarannya pulih kembali saat mendengar suara Mirna memanggilnya.

" Raras.. kamu sudah mandi nak?"

" Udah mah, hehe.."

" Tenang saja, sebentar lagi tubuh seksi itu akan sepenuhnya menjadi milikmu."

Ucap Mirna kala melihat pandangan Raras sedari tadi tertuju ke arah kolam renang.

Demi apapun itu, ingin rasanya Raras berlari dan menghilang menahan rasa malu berkali - kali pagi ini.

" E.. kalau gitu Raras pamit pulang ya mah, takut ibuk ngomel - ngomel nanti, hehe.."

Raras sudah tidak tahan lagi menahan rasa malunya yang berjibun.

" Nggak sarapan dulu Ra? udah siap lho?"

" Enggak mah, makasih, lain kali saja, hehe.."

Raras meraih tangan Mirna dan menciumnya.

" Ya sudah.. tapi dianter sopir ya? mamah nggak mau penolakan untuk yang satu ini."

Ucap Mirna.

" Baik mah."

Ingin sekali Raras menjerit sekuat - kuatnya melampiaskan rasa malunya pagi ini, tapi apalah daya, dia tidak mau disangka orang gila sepagi ini.

Sesampainya dirumah, ibu Raras sudah memberondong beribu pertanyaan, seperti orang mau sidang.

" Duduk.."

Perintah ibu Raras.

Raras mengikuti saja perintah ibunya tanpa protes, dia sudah pasrah kali ini mendengarkan omelan ibunya.

" Kenapa kamu tidak pulang?"

" Hujan gede tambah petir mah, mamah tau sendiri Raras paling takut sama petir."

Jawab Raras jujur.

" Trus kamu tidur sama siapa disana?"

Tanya Melati sedikit khawatir.

Mampus.. jawab apa gue nih, masak iya gue bilang tidur sama Simon dan meluk - meluk dia seperti bantal guling?

" Yaah.. sama bantal gulinglah, emang sama siapa lagi?"

Jawab Raras berbohong.

Anggap saja Simon bantal guling, maaf ya buk, bukan maksudku berbohong, tapi aku benar - benar tidak sadar malam itu.

" Trus baju mu ini?"

Tanya Melati melihat baju bagus yang dipakai Raras.

" Hehe.. ini mamah Mirna yang beliin."

" Ciihh.. sudah manggil mamah aja kamu sama dia!"

ucap Melati heran.

" Hehe.. Bu Mirna yang nyuruh, dia marah kalau aku panggil tante."

" Ya sudah.. ganti baju sana, kamu udah sarapan belom?"

" Hehe..belom buk."

" Diihh.. masak orang kaya jam segini belom nyediain sarapan!"

Umpat Melati.

" Bukan belom tapi memang Raras yang nolak, hehe.."

" Tumben?"

" Diiih.. ibuk mah gitu deh ngomongnya."

Tulilutt..

Handphone Raras berbunyi.

" Hallo num.. ada apa?"

Jawab Raras, ternyata Shanum yang menelpon.

" Ra.. jalan yuk, udah lama kita nggak hangout bareng nih?"

Ucap Shanum.

" Okey.. nanti agak siangan dikit ya?"

" Siiipp deh, entar gue ama Mala jemput kerumah loe!"

" Siaaap geng.."

Akhirnya Raras bergegas masuk kamar menaruh barang - barangnya dan kembali turun untuk sarapan.

Tunggu keseruan mereka ya gaes.. entar otor kasih kejutan diepisode jelong - jelong mereka🤗

Jangan lupa dukungan buat otor ya gaes..

1
Suriyahlasminah Sari
semangat sy ikut alur cerita nya thoor😁
Iska W: selamat membaca kak, semoga suka
total 1 replies
As Ngadah
bu mirna aku mendukung mu 😀😀😀
Ratna Ningsih
Mala oon ko bawa arka ga runding dulu sama Karlos
Lia Yulia
waaaaahhh Simon kalau sdh cemburu...
Ilham Pratama2011
Buruk
Aku Mira
asli ga pernah bosennn baca meski di ulang 2
MyDream: saya sudah membaca berulang2 ,top deh 👍🏻👍🏻👍🏻
total 2 replies
Umi Adja
sebener NYA cibay agak ambigu hahahahaha kek pernah dengar bahkan sering Di negri NT kkkkkkkk/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Umi Adja
ya ampuuuunnnn simooooonnnnnnnnnnnnn
Anisah
kereenn
tria ulandari
siappp meramaikan othor
Mamah Lutvan
ni ngomong nya num num
my name
Luar biasa
💜 OT7 💜
dalem banget..
💜 OT7 💜
ya allah Thor aku bis baca novel sebelah nangis bombay di sini ngakak parah.... 😂😂.. cape hati🤣
💜 OT7 💜
wkwkwk
Nancy Bondan
Luar biasa
Anik Trisubekti
Alhamdulillah akhirnya berkarya lagi kak Iska apa kabar? kangen banget sama karya-karya nya
Iska W: sampai jumpa dibuku baru ya🙂
total 1 replies
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
otw onel
Mujiati Qu
otw kak🚴
Ririn Mutiarini
Wah ngakak plus puyeng jg aku kak Iska bikin cerita seru dan baru banget karakter cowok seperti ini ga ada di dunia terlalu polos babang Simon nya /Facepalm/ dan Raras jd istri bs kena stroke mendadak 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!