NovelToon NovelToon
Gigoloku Bossku

Gigoloku Bossku

Status: tamat
Genre:Suami Tak Berguna / Selingkuh / Cinta Terlarang / Menikah dengan Kerabat Mantan / Tamat
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

“Satu malam, satu kesalahan … tapi justru mengikat takdir yang tak bisa dihindari.”

Elena yang sakit hati akibat pengkhianat suaminya. Mencoba membalas dendam dengan mencari pelampiasan ke klub malam.

Dia menghabiskan waktu bersama pria yang dia anggap gigolo. Hanya untuk kesenangan dan dilupakan dalam satu malam.

Tapi bagaimana jadinya jika pria itu muncul lagi dalam hidup Elena bukan sebagai teman tidur tapi sebagai bos barunya di kantor. Dan yang lebih mengejutkan bagi Elena, ternyata Axel adalah sepupu dari suaminya Aldy.

Axel tahu betul siapa Elena dan malam yang telah mereka habiskan bersama. Elena yang ingin melupakan semua tak bisa menghindari pertemuan yang tak terduga ini.

Axel lalu berusaha menarik Elena dalam permainan yang lebih berbahaya, bukan hanya sekedar teman tidur berstatus gigolo.

Apakah Elena akan menerima permainan Axel sebagai media balas dendam pada suaminya ataukah akan ada harapan yang lain dalam hubungan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tiga

Pintu lift menutup perlahan, meninggalkan dentuman musik yang kian meredup. Kini hanya ada keheningan yang sesekali pecah oleh bunyi mekanis lift yang bergerak naik. Lampu di dalam ruangan kecil itu redup, menyinari wajah Elena yang masih bersemu merah akibat alkohol.

"Dia cantik, dan seperti wanita baik. Kenapa bisa sampai ada di sini?" tanya Axel dalam hatinya.

Ia berdiri dekat sekali dengan Axel, masih menggenggam tangan pria itu erat-erat. Nafasnya berembus cepat, bercampur antara gugup, mabuk, dan rasa putus asa yang mendorongnya malam itu.

Axel menunduk, menatap Elena yang menempel di lengannya. Tatapannya tajam, tapi bukan tajam penuh amarah, lebih seperti tatapan seseorang yang sedang menahan banyak kata.

“Elena …,” suara Axel terdengar dalam, berat, hingga membuat Elena menoleh.

Ia menatap balik, matanya sayu tapi masih menyisakan senyum samar. “Hm? Ada apa, ganteng?" tanya Elena dengan suara manja.

Axel mendekatkan wajahnya, menahan tubuh Elena yang hampir kehilangan keseimbangan. “Kau yang memulai semua ini. Tapi jangan pernah berpikir bisa mengakhirinya … tanpa persetujuan dariku.”

Elena sempat terdiam. Kata-kata itu membuat kepalanya yang mabuk sedikit jernih. Jantungnya berdegup lebih keras, bukan hanya karena alkohol, tapi juga karena nada suara Axel yang penuh kuasa.

Ia menelan ludah. “Maksudmu …?” tanya Elena dengan suara yang bergetar.

Axel menatap dalam-dalam, seolah menembus lapisan senyum pura-pura yang tadi Elena pasang. “Aku tahu kau sedang mencoba lari dari sesuatu. Tapi aku bukanlah sebagai sarana pelarian. Jadi kalau kau tarik aku ke sini, Elena, bersiaplah menanggung konsekuensinya. Aku tak akan melepaskan seseorang jika aku menyukainya!" seru Axel dengan penuh penekanan.

"Aku juga tak akan melepaskan kamu jika kamu bisa memuaskan aku," ucap Elena dengan suara manja.

Sepertinya Elena tak paham dengan apa yang dia ucapkan. Axel melingkarkan tangannya di pinggang wanita itu sambil tersenyum miring.

Lift berdenting. Pintu terbuka, menyingkap lorong hotel dengan cahaya lampu yang lebih tenang dibanding hiruk pikuk klub di bawah. Elena terdiam, matanya berkaca-kaca, namun ia masih menggenggam tangan Axel.

Ada bagian dari dirinya yang ingin melepas, lari, mundur. Tapi genggamannya justru semakin erat.

"Ayo masuk, apa kamu ragu? Kamu takut aku tak mampu membayar mu?" tanya Elena.

Axel menatap itu lama, lalu menghela napas berat. “Baik. Aku akan ikut … tapi ingat perkataanku tadi.”

Elena mengangguk pelan, meski dalam hatinya masih bergemuruh. Ia tidak tahu apakah malam itu akan jadi awal dari sesuatu atau justru jurang baru yang akan ia masuki.

Lorong hotel itu terasa terlalu panjang bagi Elena. Setiap langkah seakan menambah berat kepalanya, bukan hanya karena alkohol, tapi juga karena tatapan Axel yang terus menempel di punggungnya.

"Kamu sangat tampan? Aku wanita keberapa yang kamu layani?" tanya Elena. Axel tak menjawab, hanya tersenyum saja menanggapi ucapan wanita itu. Elena pikir, pria itu malu-malu.

Setibanya di depan salah satu pintu, Elena berhenti. Tangannya sempat bergetar saat merogoh kartu kamar yang ia pesan terburu-buru tadi di resepsionis bar bawah. Ia membuka pintu, dan aroma khas hotel, wangi sabun bercampur pendingin ruangan langsung menyeruak.

Ruangan itu tidak terlalu besar, tapi cukup mewah. Tempat tidur king size dengan seprai putih bersih, lampu kuning temaram di kedua sisi ranjang, dan tirai tebal yang menutup rapat jendela.

Elena melangkah masuk, meletakkan clutch-nya di meja kecil, lalu berbalik. Axel masih berdiri di ambang pintu, tidak masuk, tidak juga pergi. Ia hanya bersandar, kedua tangannya terlipat di dada, menatap Elena dengan mata yang sulit dibaca.

“Kenapa berhenti di sana?” tanya Elena pelan, suaranya parau.

Axel menatap tajam. “Aku cuma ingin tahu … kau benar-benar yakin dengan ini?”

Elena tertawa kecil, pahit. Ia berjalan mendekat, meski langkahnya goyah. “Yakin? Aku bahkan nggak pernah yakin dengan hidupku sendiri, Axel.” Ia menatap mata pria itu, tersenyum samar. “Tapi malam ini … aku cuma nggak mau sendirian. Aku mau menghabiskan malam ini denganmu!"

Axel mendengus, lalu melangkah masuk dan menutup pintu dengan bunyi klik yang terdengar jelas. “Kalau itu alasanmu, kau seharusnya cari teman curhat, bukan tarik orang asing ke kamar hotel.”

Elena mengangkat bahu, lalu duduk di tepi ranjang. “Mungkin aku terlalu takut buat curhat. Takut dihakimi. Takut dibilang bodoh.” Ia menunduk, memainkan jemarinya. “Tapi kamu … kamu bahkan nggak aku kenal. Itu justru enak. Aku nggak perlu peduli kamu mikir apa tentangku."

Axel mendekat perlahan, berhenti tepat di depannya. Ia menunduk, memandang Elena dari atas. “Kau sadar nggak, ucapanmu itu berbahaya?”

Elena mendongak, matanya berkilat karena sisa air mata yang ditahan. “Bahaya? Aku udah hidup dengan bahaya sejak lama, Axel. Apa menurutmu satu malam ini akan lebih buruk dari semua yang udah aku alami?”

Keheningan menggantung. Axel masih terus menatap wajah Elena tanpa kedip.

Axel menunduk lebih dekat, hingga wajah mereka hanya terpisah beberapa inci. “Elena … aku sudah bilang. Kau yang memulai semua ini. Tapi jangan pernah berpikir kau bisa mengakhirinya tanpa aku izinkan. Mengerti?”

Elena menggertakkan gigi pelan, antara takut dan tertantang. Ia mengangguk kecil. “Mengerti ….”

Axel menghela napas, lalu menjauh sedikit. Ia duduk di kursi seberang ranjang, menyalakan rokok elektrik dari saku kemejanya. Asap putih perlahan memenuhi udara, kontras dengan kesunyian ruangan. Kamar hotel di sini memang membolehkan pengunjungnya merokok, karena memang berada satu gedung dengan klub.

Elena menatapnya, setengah bingung. “Kamu … nggak mendekat? Apa kamu merasa aku kurang cantik? Apa kamu takut aku tak bisa mengimbangi permainan kamu?"

Axel menyeringai tipis. “Belum. Aku ingin tahu dulu … sebenarnya apa yang ingin kau lupakan malam ini. Apa yang kau inginkan dariku?"

Elena terdiam. Dadanya naik-turun cepat, jantungnya berdebar lebih keras dari dentuman musik klub tadi.

"Aku ingin kau melayaniku hingga aku bisa melupakan semua pengkhianat suamiku dan sahabatku. Aku ingin dia juga tahu kalau aku juga bisa melakukan hal yang sama. Apa kamu bisa membuat aku melupakan semuanya?" tanya Elena dengan mata yang nakal.

Axel mematikan rokoknya. Dia lalu menghidupkan AC kembali. Berjalan mendekati Elena. Mendorong tubuh wanita itu hingga terlentang di atas ranjang. Lalu dia menaiki ranjang dan mengukung wanita itu di bawah kuasa tubuhnya.

"Sekali lagi aku ingatkan, Elena. Kamu yang telah memulai semua ini, jadi jangan pernah berpikir untuk mengakhirinya!"

1
Mamah Dini11
minta maaf sm elena aldi , kmu terlalu banyak nyakitin elena, aku gk tau aldi itu beneran jujur atau pura2 baik,
Mamah Dini11
itu balasan nya karna kmu telah menghancurkan rumah tangga sahabatmu sendiri lisa, itu hasil dari kelicikanmu, berapa pria lis yg menidurimu.
Mamah Dini11
ah jgn sampai ath, rasanya surya gk kenal sm lisa dn juga ke elena
Mamah Dini11
dan kalau benar Elena anakmu pasti kmu malu dn menyesal om karna waktu itu mengata ngatai elena yg bukan2 dn kmu juga om surya bkn axel yg minta maaf kayak tpiii om sendiri yg harus bilang makasih sm axel karna telah menjaga dn menyangi elena dgn segenap jiwa raga nya, semoga ini semua jln yg indah buat kluarga kecil elena setelah tau kebenaran nya, cepat pulih len salam untuk axel dn bayi cantikmu cepet pulang dari RS nya.
Mamah Dini11
Hai tante apa udh di bedong cucunya kok malah pergi
Mamah Dini11
tante itu kalung alena, jadi benarkan alena anak tante, anak tante yg di sakiti si aldi ,, ayo tan buka tabir itu jgn pake lama, alena sudah merindukan semua itu
Mamah Dini11
alhmdulilah alena udh lahiran selamat ya lena udh jadi seorang ibu moga anakmu membawa ke bahagian di masa depan jadi kluarga kecil bahagia, ya untuk lisa dn aldi selamat menikmati karnamu untu kalian semoga pda bertobat. moga aja kalung itu jadi petunjuk lena, petunjuk ke baikan semoga ya.
Mamah Dini11
semoga bayi nya bisa di selamatkan, untuk bukti anak siapa sebenarnya moga aja
Mamah Dini11
makan tuh aldi si karma emang udh waktunya kamu merasakan yg alena rasakan, apa kmu msh yakin anak yg di kandung lisa anak kamu, kayakny anak si ridwan deh, ayo Thor sekarang giliran si aldi dn si lisa menikmati hasil perbuatan sendiri jgn lama2 di kasih hidup enaknya, dn untuk om surya pelan2 tpi pasti om perusahaan nya akan turun anjlok kalau si aldi yg pegang (si aldi jauh berbeda dgn axel) om salah udh ngusir axel walau anak angkat tpi axel bisa jadi pemimpin perusahaan, minta maaf om kalau ketemu anak angkatmu, omongan axel benerkan om.
Mamah Dini11
wah wah yg di banggakan lisa mengandung anak aldi, kayaknya waktunya terbongkar kali ya, aldi melihat pemandangan yg sangat indah sekali, apa kamu percaya aldi itu anakmu, mungkin si karna tiba waktunya sekarang selamat menikmati al dn di tunggu ke hancurkan kalian berdua, semoga cepet ter kuak semuanya, yg di rasakan alena moga terjadi sm si lisa .
D
ak baca ny jam 04 subuh....
Mama Reni: 😘😘😘😘😘
total 1 replies
Mamah Dini11
mending jadi patung tuh si songong dari pada menjawab, malukah kmu aldi atau ada yg lain, kmu gak bisa membanggakan om kmu aldi, orang yg udh korop masih bisa tenang hidupnya apa pak surya begitu percaya sm si aldi kelihatan nya msh aman2 saja
Si Memeh
sangat bagus thor..penuh dgn nasehat hidup
Mamah Dini11
semangat buat kalian ya axel alena semoga kedepannya lbh baik dari yg terbaik,
Elly Rasmanawati
wah Lena hamidun nii...
Mamah Dini11
semoga apa yg kamu katakan sm pak surya cepat terbukti xel kmu yg terbaik walaupun kmu anak angkat, dan heran nya sm surya dn Ratna cepet sekali ganti posisi axel dn sm si aldi lagi emang gk yg lain gitu yg lbh bisa di percaya, kan tau pak surya axel udh beri bukti2 kalau aldi korup kok malah di kasih jabatan tinggi lagi ahhh gk bener ini, mungkin saking marahnya pak surya lgsung beri tau saudara2 bahwa axel bkn anak kandungnya, pdahal jgn dulu di buka rahasia itu om niat banget bikin axel menderita di mana hati nurani kalian hah hah, semoga axel sm lena bisa kuat menjalani rumah tangga nya walaupun dgn keterbatasan di waktu sekarang jgn kecil hati lena axel kmu pasti bisa menjalaninya dgn baik dn penuh cinta.
Mamah Dini11
kalau Alena bener anak nya surya dn Ratna kenapa ya waktu ketemu di apartemen axel gak ada mirip2 mereka apa biasanya kan gitu, kalau iya anakny pasti ada satu kemiripan salah satunya misalkan mirip surya atau Ratna, tpi gk ada kalinya sehingga mereka bebas berkata2 yg nyakitin alena, atau blm waktunya terungkap, tpii kalau lena bener anak mereka suatu saat nanti terbongkar, pasti mereka bilang makasih sm axel telah menjaga alena dn dgn penuhpenyesalan dari surya dn Ratna.
Mamah Dini11
mungkin saja Alena anak Ratna dn surya, waaah bakal ada penyesalan yg gk ada ujungnya kalau Alena benar anak mereka, kalau iya selamat menikmati penyesalan nanti, moga itu benar semua, nanti ke adaan nya bisa berbalik.
Mamah Dini11
semoga baik2 semuanya, Alena baru saja balik jgn ambil ke bahagian nya thor, dan semoga axel bisa menyelesaikan segala masalahnya.
Mamah Dini11
moga aja sadar ortu axel dan warasnya pulih, awas axel jaga Alena jgn tinggalkan dia sendirian ingat pesan doktr , walaupun keadaan darurat tetap Alena no satukan dulu xel.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!