NovelToon NovelToon
Derajat Rumah Tanggaku

Derajat Rumah Tanggaku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:9.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nona Marwa

Namanya adalah Haidee Tsabina, wanita cantik dengan hijabnya yang merupakan istri seorang Ibrahim Rubino Hebi. Kehidupan keluarga mereka sangat harmonis. Ditambah dengan seorang anak kecil buah cinta mereka yaitu Albarra Gavino Hebi

Tapi semua berubah karena sebuah kesalahpahaman dan egois yang tinggi. Rumah tangga yang tadinya harmonis berubah menjadi luka dan air mata.

Sanggupkah Haidee dan Ibra mempertahankan keluarga kecil mereka ditengah banyaknya rintangan dan ujian yang harus mereka hadapi? Atau mereka akan menyerah pada takdir dan saling melepaskan? Yuk baca kisahnya.

Follow Ig author @nonamarwa_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Marwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21

Jangan lupa follow Instagram author @nonam_arwa

Jangan lupa like dan komentarnya yaa

🌹HAPPY READING🌹

Ibra termenung di ruangannya mengingat apa yang terjadi tadi di sekolah Al.

Benar dugaan ku, ada yang tidak beres dengan sikap Al kepada Dee. Ada sesuatu yang Al sembunyikan. Tapi apa ? Ucap Ibra bertanya-tanya dalam hati.

Lamunan Ibra buyar ketika Kevin dan Agam memasuki ruangannya.

"Ngelamun aja, Ib,"ucap Kevin sambil duduk di sofa ruangan. Diikuti Agam dari belakang.

"Gue bingung," jawab Ibra.

"Bingung kenapa ?" kali ini Agam yang bersuara.

"Benar dugaan gue, kalau memang ada yang aneh dengan sikap Al sama Dee,"

"Maksud lo ?" Tanya Kevin

"Lo inget kan, waktu kita bahas masalah penganiayaan Dee ?" tanya Ibra. Kevin dan Agam mengangguk.

"Tadi gue menemukan jawabannya. Ada yang disembunyikan Al selama ini. Sikapnya yang buruk kepada Dee hanya pura-pura," ucap Ibra menjelaskan.

"Maksud lo apa sih Ib, jangan muter-muter. Otak gue lagi nggak bisa mikir berat," ucap Kevin kesal karena jawaban Ibra yang tidak dia mengerti.

"Dasar bego!" celetuk Agam melempar kotak tisu yang ada di depannya ke Kevin.

Kevin meringis. "Sakit bangsat," ucap Kevin mengusap keningnya yang terkena lemparan Agam.

Ibra berdiri dari kursinya dan berjalan kearah sofa untuk bergabung bersama Kevin dan Agam.

"Huft,,," Ibra menghela nafas pelan.

Akhirnya Ibra menjelaskan apa yang terjadi di sekolah Al. Ibra menjelaskan dengan detail tanpa ada kurang dan lebihnya. Ibra juga menjelaskan kepada Kevin dan Agam mengenai sikap Al sebelum Dee keluar penjara, dan sesudah Dee keluar penjara.

Kevin dan Agam mendengar dengan serius. Nampak sesekali mereka menganggukkan kepala mendengar cerita Ibra.

"Gue salut sama Al. Diumur nya yang baru 4 tahun, dia harus dipaksa dewasa seperti itu. Lo nggak merasa bersalah Ib sama anak Lo ?" tanya Agam setelah mendengar cerita Ibra.

Ibra mengangkat sebelah alisnya mendengar ucapan Agam. "Maksud lo ?" tanya Ibra tidak mengerti.

"Gue nggak bermaksud menyudutkan Lo. Tapi, kalau saja waktu itu Lo cegah polisi untuk tidak menahan Dee, Al mungkin tidak akan merasakan semua ini. Kalau saja Lo mau menyelidiki kebenarannya dari awal, gue jamin keluarga Lo bahagia sekarang. Pelaku sebenarnya pasti juga sudah tertangkap," ucap Agam mengeluarkan segala pikirannya.

"Tidak ada bukti juga yang menunjukkan Dee tidak bersalah," jawab Ibra.

Agam tergelak mendengar jawab Ibra. "Itu karena suaminya tidak turun tangan membantunya," kesal Agam mendengar jawaban Ibra yang masih saja berpikiran Dee bersalah dalam kasus penusukan mamanya.

"Apa penganiayaan yang diterima oleh Dee dalam penjara, belum cukup untuk Lo membuktikan bahwa Dee tidak bersalah ? bahkan gue rasa, Al memiliki pemikiran lebih dewasa dari pada bapaknya," tanya Agam gemas dengan Ibra.

Ibra menggeleng. "Gue mencintainya. Oleh karena itu gue butuh bukti untuk memberitahu dunia bahwa istri gue bukan seorang pelaku tindak narapidana," jawab Ibra mantap.

"Gue sama Agam akan mengusahakan kebenarannya untuk Dee, Ib," ucap Kevin menepuk pelan pundak Ibra.

"Thanks," Jawab Ibra tersenyum kepada Kevin dan Agam. Agam hanya mengangguk.

Sedangkan Kevin kembali bersuara, "Gue udah anggap Dee sebagai adik gue sendiri. Bagaimanapun juga, tidak ada seorang kakak yang tega melihat kesedihan adiknya, Ib," jawab Kevin.

Ibra tersenyum senang mendengar perkataan Kevin. Dia bersyukur memiliki sahabat seperti Kevin dan Agam. Meskipun terkadang menyebalkan, tapi itu lah bumbu-bumbu pemanis dalam persahabatan mereka.

"Jadi gimana sama penyelidikan Lo, Vin?" tanya Ibra kepada Kevin.

"Gue udah selidiki latar belakang ketiga tahanan itu. Tidak ada yang mencurigakan dari mereka bertiga. Lo lihat, nih," ucap Kevin memberikan map berisi identitas ketiga tahanan yang menyiksa Dee di penjara.

"Seperti nya akan sangat susah Ib," ucap Agam ikut memberi pendapat. "Gue juga udah introgasi mereka sampai babak belur. Mereka hanya diam tanpa bicara sepatah katapun. Alasan mereka tetap sama, yaitu melampiaskan kemarahannya terhadap Diana," sambung Agam memberi penjelasan kepada Ibra.

Sedangkan di tempat lain, Dee dan Al duduk bersama di kursi taman yang ada di sekolah Al.

"Umi," panggil Al kepada Dee.

"Iya sayang," jawab Dee mengusap lembut kepala Al.

"Ada sesuatu yang ingin Al celitakan."

"Sampaikan lah, nak. Jadikan Umi tempat mu bertukar cerita layaknya sahabat."

"Tapi janji jangan mencelitakannya kepada siapapun ya Umi, telmasuk Abi."

Dee heran, tapi tak ayal dia mengangguk menjawab permintaan Al.

"Janji ?" ucap Al memberikan jari kelingking mungilnya pada Dee.

"Janji," jawab Dee menautkan jari kelingkingnya kepada jari Al.

"Al nggak mau Umi pelgi lagi. Al takut. Al nggak mau Umi di siksa lagi," jawab Al dengan mata berkaca-kaca memandang Dee.

"Umi ? disiksa ?" tanya Dee memastikan. Al mengangguk menjawab pertanyaan Dee.

"Al nggak mau Umi di pukul pake tali besal lagi. Al nggak mau Umi di pukul pake besi panas lagi. Al nggak mau Umi makan-makanan sisa lagi. Al nggak mau kepala Umi di setelika lagi," ucap Al menangis tidak kuat mengeluarkan keluh kesahnya kepada Dee.

Dee menegang. Darimana anaknya ini tahu semua yang dia alami di dalam penjara, pikirnya.

"Al, tahu darimana semua itu ?" tanya Dee.

"Al melihat semuanya, Umi. Hiks,"

"Al lihat ?"

Al mengangguk, "Al nggak mau Umi ninggalin Al kayak Tante Diana, Umi. Al nggak mau," ucap Al tambah menangis di pelukan Dee.

Hati Dee sakit melihat anaknya seperti ini.

Dee mengangkat wajah Al. Dia memandang lekat wajah anaknya yang sembab karena menangis.

"Al tahu tentang Tante Diana ?" tanya Dee heran. Al mengangguk menjawab pertanyaan Dee.

"Bilang sama Umi, Al tahu dari mana semua ini ?"

Al hanya menggeleng tidak mau mengatakannya kepada Dee.

"Al, dengerin Umi ya nak. Umi di pukul karena Umi sedikit nakal. Itu tidak sakit, nak. Mereka hanya memukul Umi dengan pelan,"

"Tapi Al seling nakal, dan Umi nggak pelnah pukul Al,"

Dee diam tidak tahu harus bagaimana menjelaskan kepada anaknya. Dia takut Al akan mengalami trauma karena ini.

"Tapi pukulannya memang tidak sakit, nak," kekeuh Dee menjelaskan.

Al menggeleng, "Umi bohong. Al juga melasakannya, Umi," jawab Al mengangkat seragam sekolahnya, menunjukkan luka di sebelah pusarnya yang persis dengan luka Dee.

Dee kaget melihat luka anaknya. Mata nya membulat dan berair melihat ini. Tangannya terulur mengelus luka itu. Dengan sekuat tenaga, Dee menyingkap baju seragam Al sampai atas, dan keterkejutannya semakin bertambah melihat semua luka yang ada di tubuh anaknya sama dengan luka yang ada ditubuhnya.

Air mata Dee luruh, tangisnya pecah melihat keadaan tubuh anaknya. Bahkan anaknya lebih terluka dari dirinya sendiri. Anaknya menjadi korban atas semua yang terjadi. Dee sudah dewasa. Dia bisa sedikit menahan sakitnya. Tapi Al, dia masih sangat terlalu kecil.

"Al, bilang sama Umi. Siapa yang udah buat tubuh Al kayak gini ?"

......................

Hai Teman-Teman, Terimakasi sudah mampir dan menyaksikan bagaimana kisah Ibra, Dee dan juga Al ,,,

Jangan lupa like sama komentarnya yaa teman-teman agar author lebih bersemangat lagi dan lagi,,,

Jangan lupa follow Instagram author @nonam_arwa untuk melihat ucapan ucapan mutiara author yaa.....

Author sangat berterimakasih kepada readers yang selalu setia untuk membaca novel author, jangan pernah bosan yaa 🌹🌹 author sayang kalian.

1
Sri Rahayu
kasian dee/Sob//Sob/
Nur Aulia
terlalu banyak bawangnya tor,aku JD 😭😭
Rini Amelia
Luar biasa
Nur Aulia
suami jolim banget SM istri,, katanya CEO tp bodoh,,bukanya di cari dl siapa yg salah,,jgn main hakim sendiri
Qaseh Khadijah
Kecewa
Qaseh Khadijah
Buruk
Qaseh Khadijah
Kecewa
Qaseh Khadijah
Buruk
Novianty 01
karya yg sangat luar biasa😊😊
Ratnasihite
selalu nangis dgn pelajaran novel ini bagud👍
Ratnasihite
aq nangis baca novel ini jd inget alm mama papa
dugong
Luar biasa
punya tian
lagian aku greget anjayy ama si dee
Yushfi 853
Luar biasa
Nnek Titin
kena deh d prank ibraa
tapi seruuu puas bgt bacanya
terimakasih thooor
semoga karya mu selalu d gemari
Nnek Titin
padahal ijab kabul nya ga sah tuh Thor pengucapan nya ga pake Binti
Nnek Titin
ooohhgg melowww
Nnek Titin
ko bisa giniiii thooorr nangis akuuuu
berbahagialah dee
Nnek Titin
waaah untung besar dong ibunya Jaka dapet duit banyaak
paling buat berobat Jaka 15rb tuuh beli betadine
Nnek Titin
ini bukan handall lagi
ini mah kelasss kata org serang mah
beeud dah paling Top
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!