Dunia Selina tiba-tiba berubah sejak kecelakaan yang Merenggut nyawa Mama nya. Ia bahkan mengalami buta mata setelah kejadian itu. Tidak sampai di sana. Sang Papa menyalahkan nya karena dia lah sang Mama meninggal.
Selina di jual pada seorang Pria. Ibu tiri yang jahat berada di belakang semua itu. Namun tanpa di sadari, ia malah jatuh cinta pada seorang Pria ke-jam yang sudah banyak Merenggut nyawa manusia.
Bagaimana kisah Selina selanjutnya? Semua ada di novel ini. Selamat membaca semua nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Wira dan juga Visia telah pergi meninggalkan rumah sakit. Niat hati ingin memeriksakan kandungan Visia, tapi malah bertemu dengan Selina yang ada di rumah sakit itu.
"Visia, sejak kapan anak itu berani membantah? Selama ini, ia adalah anak yang penurut dan juga manja."
"Aku juga tidak tahu. Mungkin karena ia harus memikirkan apa yang akan ia makan esok. Maka dari itu, Selina berubah menjadi garang. Ya kau tahu lah. Kalau lapar, manusia akan bertingkah seperti apa."
"Tapi, pakaian nya bukan seperti orang susah. Dari mana ia mendapatkan pakaian mahal seperti itu. Ia pun seperti terawat." Ucap Wira lagi. Ternyata sejak tadi ia memperhatikan Selina.
"Aku juga tidak tahu. Terakhir kali aku melihat nya di rumah penampungan Tuan James. Mungkin saja ia sudah menjadi gundik salah satu orang kaya yang ada di kota ini."
"Bisa jadi. Biarkan ia merasakan bagaimana menjadi kamu dulu."
Wira pun kembali mengemudikan mobil nya ke jalan raya. Ia benar-benar sama sekali tidak peduli dengan anak kandung nya sendiri.
Bagi diri nya, anak yang saat ini di kandung Visia, adalah anak yang sangat mereka dambakan sejak dulu.
Sejak dulu Visia memang kesulitan untuk hamil. Wira memakai berbagai cara untuk membuat istri kedua nya itu hamil.
Bahkan ia rela menikahi Mama nya Selina supaya ia bisa mendapatkan banyak uang mengobati Visia.
Tapi siapa sangka, Wira malah menghamili Mama nya Selina dengan cepat. Hal itu membuat Visia murka dan ingin membuat Mama nya Selina dan juga anak nya, harus di buang dari kehidupan Wira.
Ide untuk menghabisi Selina dan Mama nya memang, ide Visia. Namun mereka tidak bisa langsung membunuh Selina. Karena jika terjadi sesuatu pada Mama nya, Selina lah yang akan menjadi ahli waris.
Wira memakai segala cara untuk menjebak Selina dan membuat ia buruk di mata para pemegang saham.
Dan itu berhasil. Wira berhasil menguasai seluruh harta benda milik Mama nya Selina. Dan tidak menyisakan sedikit pun untuk anak kandungnya itu.
*****
Sementara itu di rumah sakit.
Tanpa mengatakan apapun, Damian langsung menggendong Selina. Dan Selina pun tidak melawan.
Ia bahkan mengalungkan tangan nya dileher Damian. Damian merasa sangat bahagia dan senyum-senyum sendiri ketika berjalan ke arah parkiran.
"Selina, aku akan mencari cara untuk mu bisa melihat lagi. Tidak usah takut. Ada aku yang akan selalu di sisi mu."
Selina tidak menjawab. Ia malah memeluk suami nya itu untuk mencari kedamaian. Ameng senyum-senyum sendiri saat melihat Tuan nya bahagia.
Damian membelai surai hitam dan lembut itu sambil sesekali menepuk pundak istrinya. Hal itu membuat Selina tertidur dan merasa nyaman berada dekat dengan sang suami.
"Ameng, apa kau sudah mencari tahu tentang keluarga Selina?"
"Sudah,Tuan. Berkas nya ada di ruang kerja anda."
"Baiklah. Ayo pulang dan cepat. Aku tidak mau Selina terbangun sebelum berada di rumah."
"Siap, Tuan Damian."
Ameng pun membawa mobil nya dengan kecepatan tinggi. Adapun Pria yang tadi bersama mereka, sudah di serahkan pada salah satu bawahan Damian untuk di sik-sa.
Paling juga, tidak lama lagi tubuh itu akan di jadikan santapan oleh binatang buas yang ada di kediaman nya.
Damian dan Ameng tiba di mansion Naga Kembar. Damian menggendong sang istri dan membawa nya ke kamar.
"Ketika Selina bangun, tolong manjakan ia."
"Baik, Tuan Damian."
Setelah meletakkan sang istri dan menyelimuti nya, Damian pun pergi ke ruang belajar nya.
Selina sebenarnya tidak tidur. Ia hanya berpura-pura. Hanya ingin tahu, sejauh mana Damian ada untuk nya.
"Ternyata, seperti itu cara meluluhkan hati mu, Tuan Damian." Gumam Selina.
Ia pun lanjut tidur dan tidak ingin melakukan apapun. Tubuh dan hati nya sungguh lelah. Terbayang kenangan bersama sang Mama.
Dan Damian, ia pergi ke ruang kerja untuk mencari tahu tentang Papa nya Selina.
"Jadi, ini Pria itu?"
"Benar Tuan Damian."
"Ternyata, asli nya lebih jelek. Untung saja istri ku mirip Mama nya. Kok bisa sih, Mama nya Selina itu menyukai Pria buruk rupa ini."
"Tuan, beliau tidak buruk rupa. Hanya saja, tidak setampan anda."
"Diam kau, Ameng!"
"Baik Tuan. Ameng diam."
Damian kembali melihat-lihat semua hal yang berhubungan dengan keluarga Selina. Bahkan foto Selina masih bayi pun, berhasil mereka dapatkan.
"Ameng, apakah anak ku dan Selina akan secantik ini?" Ucap nya sambil memandang foto Selina bayi.
"Saya tidak tahu, Tuan."
"Kenapa tidak tahu?"
"Kan Nyonya Selina Papa nya Tuan Wira. Sedangkan nanti, anak anda kan beda lagi."
"Maksud mu lebih jelek?"
"Saya tidak mengatakan hal itu. Tidak mungkin anak kalian jelek. Nyonya Selina secantik bidadari. Dan anda tampan dan rupawan. Pasti lah anak-anak kalian cantik dan juga tampan."
"Ah Ameng, aku tidak sabar lagi ingin ada yang memanggil ku Papa."
"Tuan,,kita fokus dulu ke Pria yang bernama Wira."
"Ameng, kau mengganggu kesenangan ku."
"Pria ini telah membuat Nyonya tersiksa. Lihat lah, dia bahkan baru saja bertunangan dengan gundik nya. Ya. Hanya supaya ia tidak di katakan memiliki dua istri."
"Wira ini. Sudah lah miskin. Dan tak tahu diri. Dia bahkan menyakiti Selina ku. Aku saja yang tampan, hanya mencintai Selina seorang."
"Tuan, bukan itu inti nya. Tolong lah lebih serius."
Ameng pun menceritakan apa yang telah menimpa Selina selama ini. Pantas saja, Selina berubah menjadi anak yang pendiam.
Puluhan prestasi yang telah di raih oleh Selina, ada di tangan nya saat itu. Jika ia dewasa, pasti Selina akan sukses.
Namun, Selina malah di jual. Dan dijadikan wanita mura-han oleh Visia. Damian tidak bisa menahan rasa kesal dan marah.
"Ameng, lihat tawa Selina saat ini. Ia begitu bahagia menang olimpiade. Ia bahkan belum buta. Selina ku begitu pintar. Lalu, mengapa ada Orang tua sejahat Wira. Apa yang harus kita lakukan pada Pria jelek dan playboy itu?"
"Tuan, yang pertama kali harus Tuan lakukan adalah, meresmikan hubungan anda dan Nyonya Selina. Undang seluruh orang-orang ternama yang ada di kota ini maupun kota lainnya.
Resepsi pernikahan anda harus mewah. Dan jangan lupa, buat Nyonya menjadi pusat perhatian dan cantik."
"Tentu saja. Hal itu harus aku lakukan. Ameng, siapkan semua nya. Dan jangan lupa, hadiah pernikahan fantastis untuk istri ku tercinta. Aku tidak mau, istri ku di hina. Harta yang di curi oleh Wira, hanya sebesar kuman yang ada di kuku ku."
"Tuan, kuku anda bahkan tidak ada kuman nya."
"Kau benar, Ameng. Jadi, kau tahu bukan. Seperti apa Wira jika di bandingkan dengan kita."
"Oh, jelas!"
hmm makasih ya Thor karna karya mu sangat bagus dan juga menghibur
bagai mana seorang ayah tega dgn ank sndri menyeret ddlm keaadan buta
bhkn yg mwmbuat buta ya ayah kndg sndri bhkanndgn tega menjual nya hadehh rasakan skrg
ampuuuunn Selina....
aku faham sakitmu, akufaham bencimu akupun faham dendammu tapi aku terkejut dgn tindakanmu Selin sayang, kupikir kita congkel saja mata Selin dan Wira... ternyata yg kau congkel anak haram Visia&Wira
semangat Selin