Kisah pilu yang dijalani oleh gadis yatim piatu dihari pernikahananya sendiri.
Suami yang tega menyewakan dirinya pada lelaki diluaran sana yang belum tentu ia kenal.
Tapi siapa sangka, ia justru dipertemukan oleh salah satu CEO terbesar di Asia yang telah menyewa dirinya.
bagaimanakah kisah kehidupan gadis cantik tersebut?
Instagraam: @iraurah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membawakan Makan Siang
Di rumah Albert yang megah dan mewah ini Dara sedang menyiram tanaman di halaman belakang, dengan sabarnya ia menyiram semua tanaman itu satu per satu.
Ketika Dara hampir selesai menyiram semua tanaman tiba-tiba suara bell rumah terdengar beberapa kali, Dara pun menyimpan gembor dan buru buru berjalan untuk membukakan pintu.
Clekkk
Dara membukakan pintu utama dan munculah dua orang wanita cantik yang tengah berdiri disana.
"Selamat pagi Nona" Sapa kedua wanita tersebut pada Dara.
Dara menatap heran mereka, tapi Dara juga membalas sapaan kedua perempuan itu.
"Selamat pagi juga, Mm... kalau boleh tau kalian siapa ya? " Balas Dara dengan tersenyum manis.
"Perkenalkan nona saya Mawar dan yang disebelah saya Naura, kami adalah guru les make up dan fashion stylish anda yang diperintahkan oleh Tuan Albert" Jelas salah satu wanita itu.
Dara terperangah saat mengetahui Albert memerintahkan guru make up dan fashion stylish untuk nya.
"Ka-kalian.... "
"Ya Nona, kami akan mengajari anda semua mengenai make up dan juga fashion Nona" Kata Naura.
Dara terdiam sebentar dengan pikirannya, lalu ia pun cepat cepat tersadar dan mempersilahkan kedua wanita yang akan menjadi guru les nya itu untuk masuk.
"Silahkan masuklah" Sambil membukakan pintu lebar lebar.
Mereka pun masuk dan mulai mengajari Dara tentang make up dan juga fashion, mulai dari bagaimana memilih make up yang cocok di berbagai acara dan juga style yang cocok untuk digunakan saat acara-acara penting atau pun dihari hari biasa.
Mereka juga mengajari Dara bagaimana caranya berdandan dan memadu padankan baju baju agar terlihat stylish.
Kadang Dara dibuat pusing dengan cara mencocokkan warna saat diajari berdandan, apalagi kedua guru les nya ini begitu cerewet dan heboh saat Dara tidak melakukan cara cara yang mereka ajarkan dengan benar.
Kadang Dara juga ditegur karna selalu memilih pakaian yang begitu tertutup, mereka bilang tubuh Dara yang seksi ini akan terlihat cocok jika memakai baju yang sedikit terbuka.
"Aduh Nona.... Jangan memilih pakaian yang tertutup terus.... Nih lihat! Pakaian ini lebih cocok untuk tubuh seksi mu" Sambil membentangkan baju yang dipilih Naura.
"Tapi baju itu terlalu terbuka, apalagi di bagian dada" Ucap dara dengan pipi merona.
"Aduh Nona... Namanya juga fashion, bahkan baju transparan pun tidak akan masalah jika anda mau mencoba" Ucap Naura yang dibuat gemas oleh dara.
Dara pun mencoba beberapa baju yang dirasa cocok untuk dirinya.
"Wah.... Anda terlihat sempurna Nona" Ucap mawar dan Naura, mereka memutar mutar tubuh Dara hingga membuat Dara sedikit pusing dibuatnya.
Hingga waktu menunjukkan pukul setengah satu siang Mawar dan Naura pun pamit pulang, tugas mereka sudah selesai untuk mengajari Dara seputar make up dan fashion.
Kini Dara tengah membereskan beberapa pakaian dan make up yang masih tergeletak dimana-mana.
"Hufff.... Akhirnya selesai juga"
Drt....Drt.... Drt
Dering ponsel Dara berbunyi, ia pun melihat siapa yang menelpon dirinya dan tertera nama 'my love' disana. Dara sudah tau jika Albert yang menelpon, sampai akhirnya Dara mengangkat panggilan telepon tersebut.
Dara: Hallo?
Albert: Hallo sayang, apa kalian sudah selesai?
Dara: Kalian? Kalian siapa maksudnya?
Albert: Ck, tentu kau dan guru les mu itu.
Dara: Oh... Iya, baru saja mereka pulang. Al kenapa kau melakukan itu?
Albert: Aku hanya tidak ingin kau bosan di rumah sayang, lagipun kau bisa sedikit mengetahui tentang caranya mempercantik diri, dan itu akan menjadi keuntungan bagiku hahaha.....
Dara menggeleng kepala tidak percaya, Albert benar-benar berlebihan pikirnya.
Albert: Sayang siang ini aku ingin kau membuatkanku makan siang.
Dara: Makan siang? Kau akan pulang?
Albert: Tidak, kau yang kesini.
Dara: Apa? Ma-maksud mu aku datang ke kantormu?
Albert: Ya.
Dara: Tapi aku tidak tau dimana kantormu.
Albert: Kau tenang saja, nanti supir akan datang ke rumah menjemput mu.
Dara: Baiklah, kalau begitu aku tutup dulu telponnya.
Albert: Oke, jangan lupa untuk berdandan seperti yang diajarkan guru les mu.
Tut tut tut
Telpon terputus.
Dara pun segera ke dapur untuk membuatkan makan siang untuk dibawanya ke kantor Albert.
Setelah selesai Dara naik ke atas kamarnya untuk membersihkan diri, tak lupa Dara memakai sabun yang diberi oleh Mawar tadi, sabun itu sangat harum dan membuat kulit Dara semakin berseri.
Tak lupa Dara juga berdandan seperti yang diajari tadi, ia melihat dirinya yang sudah dilapisi make up dengan senyum mengembang, ia merasa takjub dengan orang didepan cermin tersebut.
Dara memilih dress sabrina yang menampakkan bahu mulusnya, ia berputar putar didepan cermin untuk memastikan jika penampilannya tidak terlalu berlebihan.
Setelah merasa penampilan sudah sempurna Dara turun dari kamarnya lalu keluar dari rumah dan memasuki mobil yang sudah sedari tadi menunggu dirinya.
Dara merasa sangat gugup kali ini, untuk kedua kalinya ia keluar rumah dengan make up setelah hari pernikahan dengan Gio.
Ia sedikit tidak percaya diri dengan dirinya, tapi Albert mengatakan jika Dara sendiri yang harus mengantarkan makan siang padanya.
"Kita sudah sampai Nona" Supir itu membukakan pintu mobil untuk mempersilahkan Dara keluar.
Saat Dara keluar ia menatap takjub gedung pencakar langit yang begitu tinggi.
Dara pun berjalan masuk dan mendekati resepsionis disana.
"Selamat siang, ada yang bisa kami bantu?" Tanya resepsionis dengan ramah.
"Selamat siang juga. Mm... Saya mau bertemu dengan Albert" Jawab dara dengan gugup.
"Maksud Nona Pak Presdir?"
Dara terdiam, ia tidak tau apakah Albert seorang Presdir atau bukan.
"Mm... Sepertinya iya"
"Sebentar saya telpon dulu" Resepsionis itu pun menelpon seseorang lalu mengangguk anggukan kepalanya.
"Nona silahkan menuju lantai paling atas menggunakan lift Presdir" Ujarnya sambil menujukkan lift yang dimaksud.
Dara masuk dan menekan tombol angka teratas.
Ting.
Lift pun terbuka, Dara berjalan ke arah meja sekertaris yang ada disana.
"Selamat siang" Sapa Dara pada wanita yang tengah fokus pada lebaran kertas itu.
Wanita itu mendongakkan kepalanya dan langsung tersenyum manis pada Dara.
"Selamat siang juga Nona, anda pasti Nona Dara bukan? Silahkan Pak Presdir sudah menunggu anda di dalam" Sembari mengantarkan Dara didepan pintu yang bertuliskan 'R. Presdir'
"Silahkan langsung masuk saja Nona" Wanita itu membukakan pintu untuk Dara.
Dara pun masuk ke dalam ruangan tersebut dan mendapati sosok yang ia cari.
"Al"