NovelToon NovelToon
Wira & Lyra

Wira & Lyra

Status: tamat
Genre:Pengantin Pengganti
Popularitas:9M
Nilai: 5
Nama Author: RizkiTa

Lyra tak pernah menyangka akan masuk ke dalam sebuah drama pernikahan bersama seorang laki-laki bernama Wira. Impian Lyra hancur ketika statusnya berubah menjadi seorang istri. Karena suatu kejadian, Wira dan Lyra terpaksa menikah.

Lyra merasa aneh saat lelaki itu tidak pernah mengungkapkan cinta padanya, namun berkata tidak akan pernah melepaskannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizkiTa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 21

...Lyra POV...

“Mas Wira belum sholat isya, sana sholat dulu!” aku langsung mencegahnya, kala wajahnya semakin mendekat. Aku tahu jika sudah begini kemana arahnya.

“Iya sebentar lagi.” ternyata dia tetap kekeuh pada niatnya hingga kini aku terbaring di ranjang karena dorongannya.

“Mas, aku lagi nggak mau... kamu bau rokok!” Jelas aku mengelak, suasana hatiku sedang tidak baik. Dan lagi... baru kali ini aku mencium aroma tak sedap itu darinya.

“Iya aku frustasi tadi nyariin kamu,” akhirnya dia mengaku. Dia mengubah posisinya, duduk. Aku mengikuti.

“Aku mandi, sholat dulu. Wait for me ya!” seolah tak ada kejadian apapun, dia santai sekali. Amarah dan protesku tadi tidak berarti apa-apa baginya.

Aku sedang marah loh Mas, bisa-bisanya kamu!!

Dasar lelaki sejuta modus. Padahal aku sedang berusaha untuk membuat suasana tak semanis ini. Di tambah lagi, sebelum beranjak Mas Wira mengacak-acak rambutku.

Aku hanya bisa menatap kepergiannya dengan tenang, akhirnya aku bebas.

“Kamu kenapa masih disitu? ayo kita ke kamar.” Dia berhenti di tepat di depan pintu, memanggilku dengan gerakan tangan.

“Malam ini, aku tidur disini aja.”

Aku menggeleng dan tak berpindah sedikitpun.

“Jangan mancing emosiku, sayang. Sini!”

“Nggak Mas.”

Aku memilih berbaring dan kembali menutup tubuhku dengan selimut.

“Mas Wiraaaa!!” mau tidak mau aku mengeluarkan suara, saat dia menggendong tubuhku secara paksa, membawaku ke kamarnya. Terlebih, saat ini bibir kami berpagut, dia mencumbuku cukup panas. Dan tak melepaskan meski sudah tiba di kamarnya.

“Mandi dulu Mas!” aku melepas ciuman secara paksa. Oh dia memang benar-benar... si penjahaat kelamin!

“Iya.”

Aku membulatkan mataku saat ciuman mendarat di pipi kananku. “Tunggu aku.” ucapnya kemudian menghilang dari pandanganku.

...🌸🌸🌸 ...

“Udah ah, capek.” Aku menggelengkan kepala, saat dia tengah berada di atasku, mencoba untuk menggodaku lagi untuk mengulang kegiatan kami barusan. Wira mengecup wajahku berulang-ulang. Terutama di bagian kening, dan aku suka. Sangat suka saat bibirnya mendarat sesering mungkin disana, yang aku tahu jika laki-laki sering melakukan itu artinya sedang mencurahkan sayangnya? entah benar atau tidak, yang jelas aku sedang merasakan itu sekarang meski dia tak mengungkapkan.

“Emang kamu lupa ya? omongan Ayah tadi waktu kita makan malam?”

Akhirnya dia menyerah, berguling kesamping. Aku berusaha menutupi tubuh polosku sampai ke leher. Kami baru saja selesai.

“Apa? yang mana? soal bulan madu?”

“Sebelum itu.”

“Yang mana sih? jangan main tebak-tebakan Mas, aku bingung.”

“Soal cucu, kita harus kerja keras ekstra, untuk itu.” gampang sekali dia berucap.

“Aku belum siap untuk itu.”

Aku Lyra si bodooh, mengatakan belum siap namun selalu membiarkannya masuk tanpa pengaman hingga begitu banyak kehangatan yang menyirami rahimku.

“Kalau tiba-tiba ‘dia’ jadi, kamu bisa apa? selama ini kita nggak pernah pake pengaman, hayo gimana?”

Lantas aku tidak menjawab, memilih memungut pakaianku. Dan meninggalkannya begitu saja.

“Lyra...”

Aku berhenti tepat di depan pintu kamar mandi kala mendengarnya memanggilku cukup lembut.

“Jadi teman curhatku malam ini, ya? aku mau cerita.” Meski jarak kami berjauhan, aku dapat melihat sorot matanya. Dia sepertinya sedang tidak bercanda. Aku tidak merespon tidak mengatakan iya ataupun tidak.

Sepuluh menit aku kembali, sudah mengenakan pakaian tidurku. Aku berbaring tepat di sampingnya. Dia tersenyum cukup manis, merentangkan tangan kanannya agar aku berbaring disana, seperti biasanya. Dia punya sihir atau mantra apa, aku tak pernah bisa menolak setiap tawarannya.

...Wira POV ...

Aku ingin lebih lama, seperti ini. Memeluk tubuh mungilnya, mendekapnya hingga dia tak bisa kemana-mana. Merasakan deru napasnya tepat di permukaan kulit dadaku.

“Aku minta maaf, atas ucapan Mbak Wini, maaf nggak bisa melindungi kamu hari ini.” Selama beberapa hari ini, aku merasa menjadi manusia yang cukup mulia. Terlampau sering mengucapkan kata maaf, dan itu hanya kepadanya.

“Nggak apa-apa, lagian aku juga salah kok, nggak mau ngikutin kata-kata kamu.”

Terpaut usia sepuluh tahun, sepertinya aku harus lebih ekstra bersabar, menurunkan egoku hingga titik terendah untuk bisa menghadapi mahluk yang satu ini.

“Jangan kabur-kabur lagi, apalagi sampe ketemu sama si Juna. Kalau kamu di culik dia gimana?”

“Nyatanya enggak kan? justru dia yang bantuin aku bisa sampe ke sini, tapi jujur kalau terus-terusan kayak gini. Aku nggak kuat, Mas. Apalagi Mbak Wini tau alasan kita nikah, kalau aku nggak bisa ngimbangi kamu. Mending nyerah, katanya.”

Ku tatap matanya saat dia berbicara, aku tahu dia cukup serius dengan ucapannya.

“Kamu harus kuat, sekuat menghadapi aku saat kita bertempur di atas ranjang, kamu pasti bisa.”

Aku mencoba mencairkan suasana ini, dan aku menerima satu pukulan keras di lenganku saat melontarkan kalimat itu padanya. Aku terkekeh melihat wajahnya yang mulai cemberut.

“Males banget, kalau lagi serius di becandain.” Lyra menolak keras dadaku, mencoba melepaskan diri dari pelukanku.

“Jangan pedulikan orang lain, hubungan ini kita yang jalanin. Dan aku cuma mau bilang, Mbak Wini itu, kesepian... suaminya sering perjalanan bisnis ke luar kota juga luar negeri, belum punya anak juga padahal udah lima tahun nikahnya, makanya... Ayah berharap penuh pada kita, nggak ada salahnya kalau kita mencoba kan?”

Lyra mengangguk pelan, namun tidak ada jawaban apapun.

“Jadi, keluarga kami itu memang serba berkecukupan. Nggak pernah kekurangan apapun, tapi sepertinya Ayah dan Ibu mendidik kami dengan cara yang salah, sehingga kami bertiga nggak ada rasa simpati satu sama lain, kami bertiga nggak pernah saling peduli kecuali atas perintah Ayah dan Ibu. Sejak SMA aku terlalu sibuk diluar, aku terlena dengan kehidupan remaja yang tergolong bebas, Aku selalu punya apapun yang aku mau. Hingga aku tersadar sejak usiaku menginjak tiga puluh tahun, hidupku makin nggak terarah. Dari situ aku mulai berubah dan cuma menjalin hubungan dengan satu perempuan...”

“Hanna? jadi dulu mantan kamu banyak?”

Tak ku sangka atas kalimatku yang panjang lebar, Lyra mengambil kesimpulam demikian.

“Nggak banyak, cuma ya gitu.”

Aku berucap jujur, memang tak banyak mungkin hanya... lima.

“Hem, gitu.”

“Kamu mau tau? waktu SMP aku rajin sholat dan ngaji, waktu masih ada almarhumah nenek yang selalu ngingatin dan membimbing aku, sejak aku SMA nenek sakit dan nggak lama kemudian meninggal... dari situ aku mulai kurang dapat perhatian dan kasih sayang, Ayah sibuk dengan perusahaannya, Ibu sibuk dengan kegitannya diluar, entah apa itu yang jelas nggak penting.”

Malam ini aku benar-benar curhat padanya, hal yang tidak pernah ku lakukan dengan siapapun. Hanya Lyra yang mengetahui rahasia ini.

“Mas Wira bisa ngaji? aku mau denger dong, serius?” entah saking senangnya mendengar itu. Matanya berbinar, Lyra duduk bersila, dua tangannya berpangku di atas paha sambil memegang kedua pipinya menatapku dengan tatapan... terpesona mungkin?

“Kenapa ngeliatinnya sampe begitu, udah mulai jatuh cinta?”

Aku pun mengubah posisi, berbaring miring menghadapnya, satu tanganku menopang kepala. Tak ku sangka dia mengangguk begitu semangat, benarkah demikian? mulai jatuh cinta padaku?

“Dari dulu tuh punya cita-cita dapet suami yang ganteng, sholeh, apalagi bisa ngaji. Sesuatu banget, kalau Mas Wira emang bisa seperti itu, lama-lama aku beneran cinta.”

Aku mengukir senyum di bibirku, memang itu yang aku harapkan. Dan kriteria suami idaman yang dia mau, rasanya hampir terpenuhi. Ku rasa aku cukup tampan, mengenai sholeh juga aku hampir mendekati dan sedang berusaha memperbaiki, apalagi aku berasal dari keluarga kaya raya, kurang apalagi coba?

“Masalahnya udah belasan tahun aku nggak pernah ngaji, nggak yakin kalau masih bisa...”

“Pasti bisalah, besok setelah sholat subuh, gimana kalau kita coba?”

“Tapi janji dulu, beneran cinta kalau aku bisa ngaji?”

Aku tak mau kalah, Lyra benar-benar motivasi dan semangatku untuk benar-benar berubah.

“Gimana ya? aku cuma bercanda loh tadi, habisnya seneng banget dengarnya kalau kamu dulu tuh ternyata anak sholeh. Berarti Mas Wira bisa adzan juga kan?”

Lyra terlihat cukup bersemangat, hingga berulang kali mengubah posisinya yang seakan serba salah. Tatapan matanya belum berpindah sedikitpun dariku.

“Jangan bercanda, kalau aku yang mulai cinta sama kamu, gimana? soal adzan ya bisalah, apalagi adzanin anak kita setelah lahir nanti.”

Dia semakin salah tingkah, semakin menjadi, dan aku semakin bersemangat menggodanya.

...Bersambung ...

...😝...

1
@df27
😒
𝕭'𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄
pinter
𝕭'𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄
ahhh telat
𝕭'𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄
waw adek ipar ya
Nur Khikmah
Lumayan
Maria Kibtiyah
bego di madu ko mau... ini siapa yg bego sebenernya
Juwita Pratiwi
/Heart//Heart//Heart/
Nur Hidayah
masa anaknya wira cuma 1 selusin gitu biar ramai bibit unggul lho
Nur Hidayah
ya aku dah baca 2 x seperti candu
Nur Hidayah
dr wira pikiranya udah wira wiri belah duren
Dewa Rana
Wira mulutnya berbisa
Dewa Rana
makanya Juna, kalau suka mesti ngomong!
Dewa Rana
Juna adik ya Wira ya
Dewa Rana
kok panggil tuan, memang majikan ya
Heny Susanti
Luar biasa
azka myson28
kaaafffooookkk kamu wira..syuuukkuurriiinn lyra diculik mertuanya buat dijadikan mantunya😀😀juna kamu gemesin banget siichh
virgogirls
balik lg kesini .. kangen sama cerita ceritanya author .. hihihi 🤭
andi nita
cerita chyra d'aplikasi mb thor
Rita Dwi Utami
enggak mbully kak cuma klo sesar itu yang ngelakuin dr. obygn bukan dr. bedah Kaka.....gpp aku mah terserah Kaka author ajah....
Rita Dwi Utami
eeehh katanya tampang Sholehah kok begindang.....jangan2 author pengin jodohin Juna Ama Maya ini...🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!