Felisha Agatha Christie gadis barbar , mulut ceplas-ceplos, dan non akhlak harus mati ditangan sang ayah karna wajah nya yang mirip dengan sang Bunda.
Bukan nya masuk ke alam baka, Felisha justru terbangun ditubuh seorang wanita yang sudah bersuami lebih parah lagi dia memasuki tubuh seorang Antagonis yang memiliki tiga suami yang tidak ia pedulikan karna sibuk mengejar cinta sang protagonis pria.
____
"Gue mau cerai!" Felisha
"Jangan berharap bisa lepas Baby" A
"Bisa ntar gue menghilang" Felisha
"Sayangnya saya sudah menanam benih di perutmu" J
"Gampang, nanti gue cariin bapak baru buat anak gue" Felisha
"Saya kurang kaya? Tampan? Seksi? Kuat" D
"Punya lo kecil kagak puas gue" Felisha
Yuk lanjut......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulismalam4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5_manja
Kotor
kata yang cocok untuk menggambar keadaan saat ini,darah merembes kemana-mana, potongan daging yang berserakan di lantai.
Seorang pemuda duduk dengan angkuh menatap potongan daging didepan nya,ia terkekeh kecil melihat kegiatan yang baru saja ia lakukan.
Siddhart Malvindra D pemuda dengan dara campuran Indo-Eropa itu begitu menikmati rokok nya, antagonis pria seorang psikopat berdarah dingin yang tidak pandang bulu itu sedang duduk anteng sembari memikirkan orang yang mengganggu hidupnya belakangan ini.
"Bersabarlah sebentar lagi pengantin ku" smirk nya
______
Delisha berjalan menelusuri koridor kampus nya dengan senandung rendah,tangan nya tidak berhenti mengelus perutnya yang sedikit buncit itu. Sejak para suami nya tau dia hamil,ketiga nya menjadi over protektif dan posesif pada nya.
"Sha!" Delisha melambaikan tangan nya dengan senyum lebar saat melihat Zen duduk dimeja pojok bersama teman-temannya, Delisha baru saja sampai di kantin dirinya kelaparan sejak tadi, padahal sebelum ke kampus dia sudah sarapan meskipun kembali dimuntahkan nya.
Delisha menghampiri meja Zen dkk dan untungnya masih tersisa satu tempat duduk diantara Zen dan Victor saat ia ingin duduk seseorang mendahului nya.
"Female lead hm?"
"Maaf, tapi ini tempat duduk ku" ujar nya lembut.
Delisha mengangguk santai dan berniat pergi dari sana untuk mencari tempat duduk lain namun terhenti saat Zen menggeser sedikit dirinya dari tempat duduk,dan untungnya setiap kursi di kantin ini lebar, Delisha tersenyum lalu duduk disamping Zen.
Zen mencium kening Delisha sayang lalu mengusap surai milik Delisha dengan lembut, Zen begitu menyayangi Delisha seperti adiknya sendiri,saat Delisha membenci nya Zen benar-benar hancur saat itu, dia sudah kehilangan kekasih nya dan dia kembali kehilangan Delisha yang sangat ia sayangi setelah mendiang sang Mama.
Tentu saja perlakuan Zen itu membuat semua yang berada di kantin melotot tak percaya termasuk Victor dkk, Victor dkk memang tidak tau hubungan Zen dan Delisha.
"Romantis banget" ujar Farel sahabat nya lebih tepatnya menyindir.
"Tidak mendapatkan Victor, Zen jadilah" ujar Jojo menyindir Delisha.
Delisha hanya diam acuh terhadap ucapan mereka namun tidak dengan hatinya yang terasa sakit, biasanya tidak seperti ini, apakah ini perasaannya asli Delisha atau karna bawaan hamil.
'sakit hikss'
Prank!
"Ada apa tuan? Anda baik-baik saja?" tanya Letnan Orion.
Jayden meremas dadanya yang terasa sesak dan sakit,entah kenapa dia tiba-tiba sesakit ini.
"Keluar!"ujar nya dingin.
Letnan Orion ingin bertanya kembali namun urung saat mendapat tatapan tajam dari Jayden,Letnan Orion pamit keluar meninggalkan Jayden sendiri.
Hikss
Tangis yang sejak tadi ia tahan akhirnya keluar, Jayden memukul dadanya yang terasa amat sakit dan sesak.
"Hikss sakit By!" isak nya kembali memukul dadanya yang terasa sakit.
Kembali ke Delisha dada sangat sesak dan sakit namun dia terlihat biasa saja dan sibuk dengan makanan nya ia tak memperdulikan tatapan sinis dari para sahabatnya Zen dan juga female lead.
"Delisha kenapa kamu makan banyak banget kamu gak takut gendut?" tanya Dinda polos lebih tepatnya pura-pura.
Delisha hanya diam menghiraukan ucapan Dinda,dia sangat malas untuk berdebat sekarang apalagi dirinya yang sangat sensitif saat ini.
Merasa dihiraukan oleh Delisha Dinda mengepal tangan nya kesal,ia harus bisa membuat wanita didepannya ini marah.
"Del, sebagai perempuan harus pandai jaga badan biar gak gendut nanti kamu jelek loh kalo kamu gendut" ujar Dinda lagi dengan hinaan dibeberapa ucapannya.
Lagi dan lagi Delisha menghiraukan ucapan Dinda, Victor dkk hanya diam memperhatikan Dinda dan Delisha mereka memang tidak menyukai Delisha namun juga tidak dekat dengan Dinda.
Zen mengelus pelan perut Delisha atas permintaan wanita itu, Delisha sangat ingin perutnya dielus oleh Zen apa lagi saat ia melihat ginsul Zen. Delisha ingin saat anak nya lahir mempunyai ginsul seperti milik Zen karna dia pencinta ginsul.
"Delisha kok g_"
Dinda menghentikan ucapannya saat melihat tatapan tajam Zen pada nya, dan itu membuat nya kesal.
"Lo berisik dari tadi! Bisa diam ga?!"ujar Zen dingin.
"a-aku hanya bertanya Zen"ujar Dinda dengan mata berkaca-kaca.
"Pertanyaan lo ga guna! Lebih baik lo diam Sha gue lagi hamil dan dia sangat sensitif!" tekan Zen dingin.
Victo dkk terdiam mendengar ucapan Zen, dan tanpa sadar Victor mengepalkan tangan nya erat.
"Han, gue mau ke kelas dulu ya" ujar Delisha setelah selesai makan.
"Iya" ujar Zen tersenyum.
Mereka mengerutkan dahinya saat melihat Delisha tak beranjak dari duduk nya, Zen terkekeh gemas dia tau sahabatnya ini lagi mode manja makanya dia tidak belum pergi.
Zen berdiri dari duduk nya lalu membalikkan tubuh nya hingga punggung nya menghadapi Delisha. Delisha tersenyum senang lalu berdiri diatas kursinya dan melompat kegendongan Zen.
"Let's go!" ujar nya dengan tangan terkepal ke depan.
_____
Hueekkk
Delisha terduduk lemas di toilet kampus sejak selesai dari kantin perutnya keram dan mual,dia berusaha untuk mengikuti matkul nya namun karna tidak tahan dia berada disini sekarang,di toilet.
Delisha berdiri keluar dari toilet dia bergegas kearah parkiran dan memasuki mobilnya lalu menjalankan nya menuju kantor Darion, sesampainya disana Delisha langsung menaiki lift menekan angka yang atas.
Delisha masuk tanpa mengetuk pintu, dapat ia lihat suami nya sedang sibuk dengan berkas nya.
'
Ganteng nya suami gue'
Delisha berjalan kearah Darion dan langsung duduk dipangkuan nya, Darion terkejut saat tiba-tiba seseorang duduk di pangkuan nya, Darion ingin marah namun tidak jadi saat melihat sang istrilah yang duduk dipangkuan nya dan ia malah senang.
"Sayang kapan datang? Kenapa tidak menelponku, aku akan menjemputmu jika kau menelponku" tanya nya sembari mengusap surai Delisha dengan lembut.
"Kangen..."ujar Delisha manja.
Dia sangat ingin bermanja dengan suami nya saat ini,lihat lah bahkan dia terus mencium leher Darion kata nya wangi.
Darion sendiri merasa senang karna sang istri yang manja pada nya, ini pertama kali nya sang istri bersikap seperti ini.
"Kenapa hm..? " tanya nya lembut.
"Kangen ihh" ujar Delisha lagi kali ini ia menyandarkan kepala nya di dada bidang Darion.
Darion terkekeh gemas melihat tingkah Delisha ini, ia memegang dagu Delisha dan mengangkat nya lalu mencium bibir sang istri yang selalu menjadi candu bagi nya. Delisha membalas ciuman Darion dengan senang hati dia juga sangat menginginkan ciuman sang suami.
berhati-hatilah Felisha!
Delisha mendorong dada Darion kuat hingga ciuman mereka terlepas.
'Siapa?!' batin Delisha bertanya.
Jangan mudah percaya Felisha, saat ini kau membawa satu nyawa di rahimmu
Lagi-lagi Delisha terkejut saat suara itu kembali muncul, Delisha tersentak kaget saat merasakan usapan di pipi nya,ia menatap Darion yang saat ini sedang menatap nya dengan senyum manis.
"Kenapa sayang?"
Delisha tersenyum tipis sambil menggeleng pelan.
"tidak apa-apa"
____
Di bab ini kurang menarik gak sih? Jujur ya sayang.
Jangan lupa
Vote↓
Komen↓
