NovelToon NovelToon
IBU PENGGANTI UNTUK SI KEMBAR

IBU PENGGANTI UNTUK SI KEMBAR

Status: tamat
Genre:Cintapertama / CEO / Anak Kembar / Diam-Diam Cinta / Tamat
Popularitas:926.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Sindya

Ayesha seorang gadis muda yang harus merawat bayi kembar yang ditinggalkan ibu kandungnya begitu saja pasca melahirkan.


Luma tahun kemudian satu persatu identitas dari bayi kembar itu mulai terungkap dengan sendirinya saat ia bertemu langsung ayah kandung si kembar.

Ironisnya ayah kandung si kembar mengira Ayesha adalah seorang janda dan dia jatuh cinta dengan gadis yang telah merawat anak kandungnya selama ini.


"Bagaimana kisah cinta mereka selanjutnya?

" Apakah ibu kandung si kembar meminta kembali anaknya dari Ayesha ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Berusaha jujur!

Nyonya Arini memperhatikan wajah cantik Ciky yang merupakan gadis idolanya.

"Bukankah ini Ciky dan Chiko yang selalu tayang di channel YouTube chef Yana?"

tebak nyonya Arini.

"Iya Oma!"

Ucap Ciky tersenyum manis pada nyonya Arini.

Tuan Delvin menarik sudut bibirnya berusaha bersikap alami di hadapan keluarga ini. Ia sedang mengamati wanita yang bernama Alea yang dia pikir itu Alin.

"Di mana anak-anakku? dan kenapa gadis itu masih terus bersandiwara kepadaku? Apakah tumor otaknya itu menyebabkan ia menjadi amnesia? Tapi setidaknya, di mana si kembar yang ia ceritakan padaku. Apakah jangan-jangan di sedang membohongi aku?"

Pertanyaan sebanyak apapun yang berkecamuk di pikirannya tetap saja satu jawaban tidak ia temukan.

Ia dan istrinya Eca terus menerus meneguk minuman mereka seakan tenggorokan mereka sangat kering saat ini.

Keduanya sudah tidak betah berada di kediaman dokter Gaes. Bagi pasangan suami-istri ini adalah sebuah jebakan untuk mereka.

Eca melirik suaminya sambil memberikan isyarat untuk cepat cabut. Tuan Delvin mengerti permintaan istrinya. Ia mencari cara untuk cepat kabur di kediaman dokter Gaes.

"Maaf dokter Gaes! Saya masih ada janji dengan relasi saya untuk bertemu di salah satu hotel di Jakarta malam ini."

Ucap tuan Delvin penuh wibawa.

"Baiklah. Silahkan Tuan Delvin!"

"Yah. Padahal Oma baru saja ingin ngobrol banyak dengan Ciky dan Chiko."

Ujar nyonya Arini terlihat sedih.

"Kapan-kapan kami akan mengunjungi Oma lagi."

Ucap Ciky sambil mengusap pipi nyonya Arini.

"Apakah nenek boleh memeluk kalian berdua?"

Tanya nyonya Arini membuat Eca makin sesak.

"Kalian tidak tahu kalau saat ini kalian sedang memeluk cucu dan ponakan kandung kalian sendiri."

Gumam Eca membatin sambil memejamkan matanya menahan bulir bening yang ingin tumpah.

Nyonya Arini dan kedua anaknya merasakan ada keterkaitan emosional dengan si kembar saat terjadi kontak fisik itu.

Ciky, Chiko! Ayo sayang kita pulang!"

Pinta tuan Delvin yang sedang melihat istrinya makin gugup di depan keluarga itu.

"Ada apa dengan Eca? Mengapa dia terlihat lebih gelisah dari padaku?"

Batin tuan Delvin makin cemas.

"Oma, Tante Alea dan om dokter! Kami pulang dulu."

Ucap Chiko seraya Salim pada ketiganya.

Keluarga dokter Gaes mengantar keluarga tuan Delvin sampai ke mobil mereka hingga mobil itu bergerak meninggalkan kediaman mereka.

"Ciky dan Chiko sangat menggemaskan ya mami."

"Iya sayang, kenapa mami merasa langsung jatuh cinta pada keduanya. Apa lagi wajah Ciky sedikit mirip dengan kamu dan Alin saat seumur mereka, tapi wajah si kembar lebih mendominasi wajahnya tuan Delvin." Ucap nyonya Arini.

"Ya jelas saja mirip mami. Namanya juga ayah dan anak." Timpal dokter Gaes.

"Tapi kenapa si kembar tidak mirip dengan dokter Eca ya mami?"

Tanya Alea sambil mengetuk dagunya berpikir.

"Tidak semua anak mirip dengan orangtuanya, Alea. Pasti mirip salah satu dari orangtuanya."

Ucap nyonya Arini.

"Tapi rasanya aku belum puas main dengan keduanya."

Ucap Alea yang sangat senang dengan anak-anak.

Di perjalanan pulang, Eca lebih banyak terlihat diam, begitu pula dengan tuan Delvin. Si kembar merasa kedua orangtuanya saat ini sedang bertengkar. Ciky dan Chiko saling menatap dan bertanya tanpa suara.

"Ada apa dengan mereka berdua?" Tanya Ciky.

"Mungkin lagi sakit gigi." Jawab Chiko dengan candaan.

Keduanya cekikikan dan mengambil ponsel mereka untuk kembali fokus dengan game mereka masing-masing.

"Apakah kamu baik-baik saja sayang?"

Tuan Delvin meremas tangan dingin istrinya yang sedang memijit pelipisnya.

"Aku sedikit pusing sayang." Ucap Eca.

"Sedikit lagi kita tiba di rumah. Sebaiknya kamu istirahat sayang."

"Itu yang aku butuhkan Delvin."

Eca mengusap lagi air matanya karena terasa makin sesak kini.

Setibanya di mansion, Eca berjalan dengan cepat menuju kamarnya. Ia menghempaskan tubuhnya dengan membenamkan wajahnya di atas bantal.

Delvin masuk ke kamar mereka dan mendapati istrinya sedang menangis.

"Hei..! Apa yang terjadi dengan kamu sayang?"

Delvin mendekap tubuh Eca menimpali tubuh istrinya. Eca berusaha bangun dan Delvin akhirnya duduk di samping istrinya.

"Delvin! Ada yang harus aku katakan kepadamu sayang."

Ucap Eca hati-hati.

"Kelihatannya sangat serius. Silahkan sayang aku akan mendengarkan alasanmu kenapa kamu tiba-tiba menangis saat melihat Alea dan ibunya di rumah dokter Gaes?"

"Sebenarnya Aku sedikit berbohong kepadamu tentang si kembar."

"Berbohong...?" Apa maksudmu berbohong padaku tentang si kembar?"

"Aku tidak menemukan mereka begitu saja. Aku justru bertemu dengan ibu kandungnya mereka. Akulah yang mengantar dan menunggu ibu si kembar saat dia melahirkan si kembar di klinik, di daerah tempat aku KKN.

Ketika itu aku keluar membelikan makanan untuknya karena pihak klinik tidak menyiapkan makanan karena tidak ada pasien.

dan saat aku kembali dengan membawa makanan untuknya, ibu si kembar kabur begitu saja dan hanya meninggalkan secarik kertas berisi pesan, tas bayi yang berisi pakaian si kembar dan juga uang yang sangat banyak untuk biaya hidup si kembar.

Dia meminta aku untuk merawat si kembar karena dia tidak menginginkan anak ini. Aku menyimpan surat dan juga uangnya."

Ucap Eca sambil menangis.

"Apakah kamu sudah bertemu lagi dengan ibu si kembar, sayang?"

"Sebenarnya ibu si kembar adalah...?...hiks ..hik.. hiks..!"

Delvin merangkul istrinya agar beban Eca sedikit berkurang saat ini.

Eca tidak bisa meneruskan kata-katanya. Tangisnya pecah seakan ia begitu takut haknya sebagai ibu angkat si kembar sudah berakhir kini.

Delvin sabar menunggu istrinya hingga tenang. Eca meneruskan kalimatnya yang terakhir.

"Ibu si kembar adalah saudara kembar nona Alea yang bernama Alin."

Imbuh Eca dengan suara parau.

Deggggg.. ...

Delvin sangat syok mendengar pengakuan istrinya.

"Astaga! Jadi selama ini yang aku rawat dan aku besarkan adalah anak-anak ku sendiri? Anak kandungku, darah daging ku dan istriku, gadis malang ini rela membuang mimpinya demi merawat anak-anakku. Astagfirullah...Ya Allah permainan takdir seperti apa ini ya Robby?"

Delvin mengeratkan pelukannya pada Eca. Rasa kagum, haru dan terimakasih untuk wanita yang sudah menjadi belahan jiwanya kini.

"Eca..! Apapun yang kumiliki yang sudah aku berikan kepadamu, tidak cukup untuk membayar semua pengorbananmu untuk kedua anakku.

Kamu datang membawa mereka kepadaku secara langsung. Pantas aku langsung terikat batin dengan anak-anak ini."

Delvin ikut menangis bersama sang istri. Ia juga tidak bisa mengatakan bahwa dirinya adalah ayah kandungnya si kembar.

Ia ingin membuktikan secara medis terlebih dahulu kalau si kembar adalah anak kandungnya. Lagi pula dia tidak tega terbuka kepada Eca saat ini karena jiwa Eca masih sangat terguncang.

"Maafkan aku sayang! Jika kamu tahu kalau si kembar itu adalah anak-anakku, apakah kamu akan membenciku? Akulah yang telah menghadirkan mereka di rahim wanita malang itu. Tapi aku tidak akan memaafkan dirinya karena dia dengan tega telah meninggalkan anak-anakku."

Batin Delvin menahan geramnya pada Alin.

"Delvin! Bagaimana kalau suatu saat nanti Alin datang dan mengambil si kembar dari kita?"

Tanya Eca setelah berbagi rahasia besar tentang ibu si kembar dengan suaminya.

"Kita sudah punya surat adopsi secara resmi kalau si kembar adalah anak-anak kita. Dia tidak punya hak untuk mengambil si kembar dari kita karena dia sudah membuangnya. Kamu adalah ibu mereka yang lahir dari cinta tulus mu daripada ibu kandung mereka."

Ucap Delvin meyakini istrinya.

"Aku tidak bisa hidup tanpa keduanya. Apakah kamu akan tetap mencintai si kembar walaupun mereka bukan anak kandungmu, Delvin?"

Deggggg....

1
Sunarti Sunarti
Luar biasa
Ririn Yanti
setiap novel yg episodenya sedikit pasti gantung tamatnya
ParyaTi Cnil
waaah kayaknya eca hamil lagi nih
Dede Rukasih
Luar biasa
Ririn Yanti
Alin ini manusia yang sangat tidak tau diri
ParyaTi Cnil
Luar biasa
Nisa Wati
bukan hareudang dei iyeh mah pans pans pans
Aya Amir Uyara
sabar ya oca,semoga baby sehat.
Aya Amir Uyara
sabar ya Ica,semoga baby sehat.
Noni Diani
Luar biasa
Noni Diani
Lumayan
Yani Agustyawati
Luar biasa
Ririn Yanti
Thor kok ceritanya menggantung,Chiko blum ketemu mamanya di Belanda udah tamat aja
beybi T.Halim
Luar biasa
beybi T.Halim
Kecewa
Mayshira Hasim
Luar biasa
Ika Marbun
sirkel orkay
sri harjuni
Luar biasa
felisya enterprise
sudah sekian lama tak menjumpai karya mu ..
aku rindu.
eh mlah tamat /Angry/
Rosdiana Diana: hallo say, apa kabar...! aku juga kangen. mampir yuk di cerita baru aku kelurga agen rahasia dan ibu susu untuk putriku sendiri. semoga sehat ya say
total 1 replies
Nurwahidah Ida
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!