NovelToon NovelToon
Takdir Cinta

Takdir Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati
Popularitas:4.2M
Nilai: 5
Nama Author: Rasti yulia

Penghianatan yang dilakukan oleh mantan suami, membuat Widya Larasati sudah tidak lagi percaya akan cinta. Sebuah pernikahan yang diimpikan menjadi fase hidup yang paling membahagiakan, justru menjadi fase hidup yang begitu meluluhlantakkan jiwanya. Hingga kini, ia harus menjalani kehidupannya sendiri sebagai seorang ibu tunggal untuk menghidupi putra semata wayangnya yang masih berusia lima tahun.

Waktu terus berputar, sampai pada akhirnya ia bertemu dengan sosok seorang lelaki yang berusia tiga tahun lebih muda darinya. Seorang mahasiswa tingkat akhir yang tak kunjung selesai dengan skripsinya. Namun siapa sangka, jika kehadiran lelaki itulah yang membuat Widya kembali percaya akan cinta.

Ketika cinta itu kembali menelusup ke dalam jiwanya. Ketika mimpi-mimpi telah tercipta begitu sempurna untuk menua bersama. Dan ketika semua telah dilakukan atas nama cinta, ternyata takdir pun seolah masih ingin bermain-main dengannya. Perjalanan cinta Widya harus menemui jalan terjal dengan kata 'RESTU', yang tidak kunjung diberikan oleh orang tua dari lelaki itu.

"Aku berada di persimpangan jalan antara memilih engkau sebagai cintaku ataukah ibuku yang di bawah telapak kakinya terdapat surga untukku," Bryannendra Ananto Hidayatullah

"Jangan pernah perjuangkan aku jika memang tidak kau dapatkan restu kedua orang tuamu untukku. Aku ikhlas jika pada akhirnya akulah yang harus menerima luka ini," Widya Larasati

"Percayalah jika cinta sejati itu akan datang di waktu yang tepat. Kehadirannya tidak terlalu cepat dan tidak akan terlambat. Kelak jika sudah tiba saatnya, kamu akan mengerti hakikat cinta yang sebenarnya," Arjuna Rahmanu Wijaya

Kepada siapakah Takdir Cinta Widya akan berpihak? Kepada lelaki yang telah lama mengisi kekosongan hatinya? ataukah kepada lelaki lain yang mencintainya dengan cara yang berbeda?

IG : yulia_rasti




UPDATE:


Inshaallah Setiap Hari ...🤗

Apapun yang tersaji dalam tulisan ini semoga dapat diambil pelajarannya. Author hanya mengambil salah satu tema yang mungkin masih ada di sekitar kita.

Happy reading kakak... 😘😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rasti yulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Izinkan

"Aku tidak menyangka, ternyata kamu pandai mencari perhatian untuk menarik simpati dari orang-orang di sekitarmu ya Mbak?"

Widya yang saat itu tengah membantu ibu Hayati membuat stok bumbu ayam rempah, terpaksa menghentikan aktifitasnya tatkala Nessa tiba-tiba datang menghampirinya di dapur. Jika kondisi resto tidak terlalu ramai seperti ini, Widya selalu menyempatkan diri duduk di dapur menemani ibu Hayati, tentunya sembari ikut belajar memasak.

Widya menautkan pandangannya ke arah Nessa. Ia hanya menatap heran perempuan yang ada di depannya ini. Apakah Nessa sengaja menghampirinya di dapur hanya untuk memprovokasinya? Jika iya, sungguh, Nessa seperti seseorang yang tidak memiliki pekerjaan lain, selain membuat situasi semakin panas.

"Maaf Mbak, sejak saya bertemu dengan Mbak Nessa, mengapa mbak Nessa seperti selalu mencari masalah terhadap saya? Memang saya punya salah apa kepada mbak Nessa? Sampai mbak Nessa terus merongrong saya dengan kata-kata penuh provokasi seperti itu?"

Kali ini Widya tidak bisa lagi untuk tidak bertanya mengenai kondisi seperti ini. Ia benar-benar dibuat bingung dengan sikap Nessa yang ditampakkan kepadanya.

"Setelah kemarin mbak Widya mendekati mas Bryan untuk meminta posisi supervisi agar diberikan kepada mbak Widya, hari ini mbak Widya memasang wajah menyedihkan di hadapan mas Bryan untuk memintanya membayar angsuran motor milik mbak Widya?"

Widya terperangah mendengar ucapan Nessa. Bagaimana mungkin ia memasang wajah menyedihkan di hadapan Bryan, jika kehadiran Bryan saja tidak disadari olehnya.

"Sepertinya mbak Nessa salah paham lagi terhadap saya. Saya sama sekali tidak menyadari kehadiran mas Bryan, dia tiba-tiba saja datang di samping saya!"

Widya mencoba menceritakan duduk permasalahannya. Berharap Nessa tidak salah paham dan mengetahui cerita yang sebenarnya. Jika memang ia tidak menyadari kehadiran Bryan yang tiba-tiba itu.

Nessa tersenyum sinis. "Jangan mengelak Mbak, alasan apalagi bagi mas Bryan tiba-tiba membantu mbak Widya membayarkan angsuran motor jika mbak Widya tidak memasang wajah menyedihkan di depannya?"

Widya hanya dapat menggeleng-gelengkan kepala. Memang suatu hal yang sulit menjelaskan sesuatu kepada seseorang yang di dalam hatinya sudah bercokol sebuah rasa benci. Apapun yang diucapkan, selalu saja disanggah dengan berbagai macam argumentasi yang menurutnya benar.

Nessa semakin tersenyum sinis. "Aku benar-benar heran. Mbak Widya ini sudah bersuami, bukan? Tapi mengapa mbak Widya tidak meminta bantuan kepada suami mbak Widya sendiri? Malah memasang wajah menyedihkan di depan lelaki lain!"

Entah mengapa kristal bening dari sudut mata Widya tiba-tiba lolos begitu saja setelah mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Nessa. Ia merasa ada sebuah pisau tak kasat mata yang menusuk tepat di jantungnya. Yang tanpa perlu menunggu lama-lama tikaman pisau itu mengeluarkan sebuah rasa pilu yang terlukis jelas melalui butiran bening yang menetes dari matanya.

Kalau saja Nessa mengetahui jika saat ini sudah tidak ada lagi sosok seorang suami yang mengiringi langkah kakinya. Kalau saja Nessa mengetahui jika saat ini sudah tidak ada lagi sosok lelaki yang menjadi tempatnya berkeluh kesah. Dan kalau saja Nessa mengetahui jika saat ia harus berjuang sendirian menghidupi putra semata wayangnya, Nessa pasti tidak akan sampai hati untuk melontarkan kata-kata menyakitkan seperti itu.

Namun sepertinya hal itu tidak akan pernah terjadi kepada Nessa. Hatinya telah diliputi oleh kebencian hingga ia selalu berprasangka buruk terhadap Widya. Hayati yang melihat perubahan raut wajah Widya kemudian menarik tubuh Widya dan memeluknya. Widya terisak di dekapan ibu Hayati.

"Jaga bicaramu Ness! Tidak seharusnya kamu mengatakan hal itu!," ujar ibu Hayati dengan nada tinggi.

"Memang benar kan Bu? Mbak Widya ini masih mempunyai suami, tetapi mengapa malah meminta belas kasih kepada lelaki lain?"

"Hentikan omong kosongmu itu Ness! Kamu benar-benar sudah keterlaluan!"

Suara bariton yang tiba-tiba terdengar secara otomatis membuat tiga orang wanita yang berada di dapur ini menoleh ke arah sumber suara. Terlihat Bryan sudah melangkahkan kaki menghampiri mereka. Ibu Hayati sedikit lega, setidaknya dengan kehadiran Bryan akan bisa membungkam mulut Nessa yang terlampau melewati batas itu.

"M-mas Bryan?!"

Dengan suara bergetar, Nessa terkejut saat melihat Bryan memasuki dapur. Meski sebelumnya ia berbicara lantang tak berperasaan, kini seolah nyali yang ia miliki berubah menciut. Ia benar-benar takut jika Bryan akan melakukan sesuatu terhadapnya.

Bryan mendekat ke arah Widya yabg yang saat ini berada di dalam dekapan ibu Hayati. "Apa itu yang diajarkan oleh dosen mu di kampus? Kamu seorang mahasiswa, tetapi mengapa mulutmu seperti orang yang tidak berpendidikan?"

Nessa terkejut. Tidak ada kata-kata kotor yang keluar dari mulut Bryan namun, kata-kata itu berhasil membuat hati Nessa sedikit tercubit.

"S-saya..."

"Ayo ikut aku Mbak!," ucap Bryan ke arah Widya yang sukses memangkas perkataan Nessa.

Widya yang sebelumnya berada di dekapan ibu Hayati, kini sedikit mengurai dekapannya. "M-maksud mas Bryan bagaimana? Jam kerja saya belum habis."

Bryan melirik jam di handphone nya. Hanya tinggal satu jam lagi jam kerja Widya berakhir. "Tinggal satu jam lagi, aku rasa itu tidak masalah. Mari ikut aku Mbak!"

"T-tapi Mas?"

Belum sempat Widya menyelesaikan ucapannya, Bryan lebih dulu menarik tangan Widya hingga kini Widya dalam posisi berdiri. Tanpa berpikir panjang, Bryan membawa Widya meninggalkan dapur dengan menggandeng tangannya.

Nessa semakin dibuat takjub dengan keadaan yang ada di depan matanya. Ia sama sekali tidak menyangka jika Bryan akan membela Widya mati-matian seperti itu.

"Dasar tukang cari muka!"

Ibu Hayati yang secara tidak sengaja mendengar umpatan Nessa hanya bisa berdecak kesal. "Kamu ini terlalu ikut campur dengan urusan orang lain. Dan benar yang dikatakan oleh mas Bryan tadi, kalau mulutmu benar-benar mencerminkan seperti orang yang tidak berpendidikan!"

***

Motor Widya berhenti tepat di depan sebuah bangunan rumah yang nampak tidak terlalu besar. Di depan teras terlihat terdapat beberapa motor yang terparkir di sana dan terlihat ada beberapa jemuran menghiasi teras rumah itu. Widya mengernyitkan dahi, ia bingung, tempat apa ini?

Seolah mengetahui kebingungan yang dirasakan oleh Widya, Bryan hanya tersenyum simpul.

"Ini tempat aku tinggal, Love!"

Widya hanya menatap kedua bola mata Bryan seperti meminta penjelasan yang lebih.

"Mari masuk dulu, nanti biar aku ceritakan di dalam!"

Widya masih menatap lekat netra Bryan seperti masih menyimpan sebuah rasa yang sulit untuk ia utarakan.

Bryan terkekeh. "Tenang, untuk sekarang aku belum akan ngapa-ngapain kamu." Ia menjeda kalimatnya sejenak. "Tapi entah besok atau kapan, aku tidak bisa memastikan!," sambungnya dengan seringai nakal.

Widya hanya memutar kedua bola matanya. Dan pada akhirnya ia mengekor di belakang punggung Bryan untuk memasuki rumah ini.

Rumah ini merupakan kontrakan yang di tempati oleh Bryan. Di rumah ini terdapat beberapa kamar yang dipakai oleh Bryan dan beberapa teman-temannya untuk tinggal. Kebanyakan dari mereka merupakan mahasiswa yang yang sedang mengenyam pendidikan di kota Jogja yang pastinya berasal dari luar daerah.

Widya memasuki sebuah kamar yang berada di bagian depan. Dan kamar inilah yang merupakan kamar Bryan. Sebuah kamar yang terlihat lumayan luas. Di dalam kamar ini terdapat sebuah kasur busa, sebuah almari kecil, rak buku, dan meja kecil sebagai tempat meletakkan televisi, dispenser dan sebuah kipas angin yang sepertinya menjadi barang berharga bagi para penghuni kos untuk mengusir rasa gerah mereka. Dan satu hal yang membuat Widya terkesima, kamar ini terlihat tertata begitu rapi.

"Mau sampai kapan kamu berdiri di situ, Love? Duduklah di sini!," ujar Bryan sembari menepuk tepat di samping ia duduk saat ini.

Widya menurut, ia kemudian mendaratkan bokongnya di samping Bryan yang saat ini tengah duduk di lantai dengan sebuah karpet mini motif salah satu club sepakbola yang tergelar di atasnya.

Bryan tersenyum. "Jadi apa yang ingin kamu ceritakan kepadaku, Love?"

Widya tersentak. Ia sama sekali tidak tahu mulai dari mana ia harus bercerita tentang kehidupannya. "A-aku ..."

Bryan tersenyum penuh arti. Ia tahu apa yang ada di dalam pikiran wanita di sampingnya ini. "Apapun yang kamu hadapi dan jalani saat ini, izinkan aku untuk membersamaimu melewatinya, Love!"

.

.

. bersambung...

Hai-hai para pembaca tersayang... Terimakasih banyak sudah berkenan singgah ke cerita Widya ini ya kak.. jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak like juga komentar di setiap episodenya ya.. dan bagi yang punya kelebihan poin bolehlah kalau mau disumbangin ke author dengan klik vote, hihihihi...

Happy reading kakak...

Salam love, love, love❤❤❤

🌹Tetaplah yakin setiap cerita yang ditulis sepenuh hati, akan mendapatkan tempat di hati masing-masing para pembaca🌹

1
Nur😌😊
👍👍👍
Liiee
semoga widya nerima juna ya, yakin banget mereka akan bahagia, selain Rama yg udah sayang banget sama juna ortu juna juga sangat menerima widya, jadi gak ada alasan mereka gak akan bahagia bukan
Liiee
juna ayah yg baik,, 🤗
Liiee
bryan tidak pantas jadi ayah Rama,, semoga juna cepet nyari widya
Liiee
agak geli panggilan love😅😅
Liiee
mau gak percaya tapi emang ada loh tetangga bahkan sodara yg begini,, pengen banget nyobek mulutnya
Yunda
ok
Cvmelati Travel
ini yang paling saya suka, tikung dia dg meminta kepada Rabb mu sang pemilik cinta sejati
Cvmelati Travel
restotan lelaki yg tolongin dialah
Nila
aku paling benci wanita bodoh dan lemah. Maaf nggk jadi ngikuti 🙏🙏
Nila
dikirain bos
Huriyahade
deg deg an bacanya
Vindi Anisa
bagus banget Thor ceritanya,seperti nyata
Rasti Yulia: alhamdulillah... Terima kasih ya kak😘😘
total 1 replies
Anna Susiana
kamu hrs bangkit Wid, buktikan pd org lain bahwa kamu bisa jd wanita tegar, mandiri, sukses untuk menghidupimu dan anakmu walau tanpa suami
Nurhayatins Aqil
sy ksi vote kk outhr krn crtx bgs bangt☝
Rasti Yulia: Terima kasih kakak.. 😍😍
total 1 replies
ika
critanya sgd bagus...
Rasti Yulia: Terima kasih Kak🥰🥰
total 1 replies
Andi Fitri
Widya tengah berbahagia dgn Juna..Yudha malah kena karma..
Andi Fitri
kapan Widya ketemu Ama mantan suaminya yg sombong itu.
Hartaty
😭😭😭, gak puas Thor klu Lusi gak dapat ganjaran
Rasti Yulia: sabar kak... akan ada balasannya 😉
total 1 replies
Hartaty
ahhh Thor,aku sampai tahan napas bacanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!