NovelToon NovelToon
No Other Man

No Other Man

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Kecurigaan Agnes kepada suaminya di hari ulangtahun pernikahannya yang ke enam, membuatnya bertemu dengan pemuda tampan berbadan atletis di ranjang yang sama. Siapakah pemuda itu? Lalu apa kesalahan yang sudah diperbuat oleh suaminya Agnes sehingga Agnes menaruh kecurigaan? Di kala kita menemukan pasangan yang ideal dan pernikahan yang sempurna hanyalah fatamorgana belaka, apa yang akan kita lakukan? Apakah cinta mampu membuat fatamorgana itu menjadi nyata? Ataukah cinta justru membuka mata selebar-lebarnya dan mengikhlaskan fatamorgana itu pelan-pelan menguap bersamaan dengan helaan napas?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gila

Ronald mengulurkan tinjunya ke Amos dan dengan cepat Amos menghindar lalu dengan kecepatan kilat Amos membungkuk untuk menyodok perut Ronald dengan tinju andalannya.

Mata Ronald melotot dan seketika itu juga ia membungkuk lalu kedua lutut pengacara muda itu membentur lantai dan tidak lama kemudian ambruklah ia di lantai lalu kehilangan kesadaran.

Amos lalu menarik kesal tubuh atletis dan jangkungnya Ronald. "Tzk! Badan aja Lo besarin tapi lembek Lo"

Setelah menyandarkan Amos di tembok, Amos berlari ke meja perawat.

"Pak Ronald pingsan" Ucap Amos dengan santainya.

"Hah?! Kok bisa pingsan?" Tanya perawat yang ditemui Amos.

Amos hanya mengangkat bahu dengan acuh tak acuh.

Saat semua perawat memindahkan tubuh atletis dan jangkungnya Ronald ke brangkar untuk mereka bawa ke ruang rawat inap guna pemeriksaan lengkap, Amos masuk ke ruang ICU.

Setelah mencuci tangan lalu memakai baju dan menutup kepala khusus, Amos melangkah ke meja perawat, "Agnes di ruang berapa?"

"Ruang VIP nomer enam, Pak. Mari saya antarkan"

Amos mengangguk sambil memakai maskernya.

"Di sini, Pak. Silakan masuk!"

Amos melangkah masuk dan langsung berlari kecil ke samping bed saat ia melihat Agnes membuka mata dengan perlahan.

Perawat yang mengantarkan Amos juga ikut berlari kecil ke sisi bed yang lain untuk memeriksa kondisi pasien.

"Bagaimana kondisinya?" Tanya Amos sambil menggenggam pelan tangan Agnes.

"Syukurlah, Nyonya Agnes sudah lolos dari maut. Kondisinya juga stabil dan aman semuanya. Saya tinggal dulu"

Amos mengangguk ke perawat itu sambil mengucapkan kata terima kasih.

Agnes melotot ke Amos lalu menarik tangannya. Bibir Agnes komat-kamit di dalam masker oksigen.

Dengan lembut Amos menarik ke atas masker oksigen tersebut lalu bertanya, "Apa? Kamu pengen kasih tahu aku apa?"

"Jangan sentuh aku!"

"Yaelah Nes. Cuma megang dikit sama bentar aja, kamu bentak" Amos memajukan bibir bawahnya dan pura-pura mewek.

"Kenapa kamu di sini? Archie sama siapa? Kenapa aku di sini?"

"Yang mana dulu yang aku jawab nih?"

Agnes melotot kesal.

"Nanya tuh satu-satu, cantik!"

"Jawab aja sekalian bisa, kan"

"Ya, udah aku jawab sekalian tapi ongkosnya mahal nih karena sekali datang tiga paket"

Agnes kembali melotot kesal.

Amos mendengus geli lalu berkata, "Iya, iya, aku jawab. Aku ke sini sama Archie, tapi kamar kamu kosong dan kata perawat kamu dibawa ke sini. Aku sama Archie berlari ke sini. Archie lalu dibawa asistennya suami kamu ke kantin, dan aku masuk ke sini karena mengkhawatirkan kamu"

"Lalu, Mas Ronald?"

"Tzk! Bisa nggak kalau pas berduaan sama aku, kamu nggak sebut nama suami kamu? Pakai Mas segala, tzk!"

"Mos, jawab!"

"Iya, suami kamu pingsan"

"Hah?! Kenapa pingsan?"

"Dia cowok lemah. Lagian kenapa kamu bisa nikah sama cowok model begituan? Lemah, nggak peduli sama kamu. Dia tidak tahu kamu alergi kacang, Nes dan dia hampir membuatmu kehabisan napas dan........."

"Aku cewek kuat nggak akan mati dengan mudah. Aku ingin tahu kondisinya Mas Ronald. Tolong panggilkan suster dan......"

"Suami kamu udah baikan"

"Kamu tahu darimana?" Agnes menyipitkan matanya.

"Dari perawat tadi. Suami kamu udah ditangani dan baik-baik saja. Kamu fokus ke diri kamu sendiri dulu aja. Lagian suami kamu itu cowok berbadan kekar masak iya kalah kuat sama kamu. Nggak usah mikirin suami kamu dulu, please?!" Amos memasang kembali masker oksigennya Agnes agar perempuan yang sangat ia cintai itu tidak menyebut nama Ronald dan mengkhawatirkan Ronald.

Agnes mendengus kesal.

"Kamu tahu nggak, Nini Pelet itu cewek, Susanna itu cewek, Kuntilanak itu cewek, lah kalau kamu cemberut sama melotot gitu nanti kamu dijadikan satu grup sama mereka, grup makhluk paling mengerikan di dunia"

Kaki Agnes langsung menendang betis Amos.

Amos mengaduh tapi tersenyum lebar, "Aku senang kamu sudah benar-benar sehat karena tendangan kamu lebih kuat dari tendangannya Ronaldo"

Agnes terkekeh geli lalu melepas masker oksigennya hanya untuk menyemburkan, "Dasar gila"

"Aku rela jadi gila, jadi badut, jadi apapun, kamu acak-acak juga rela karena aku sangat mencintai kamu"

Agnes kembali menendang betis Amos dan mendengus geli.

1
♏®️𝕯µɱσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐
lupa wajah ingat aroma mungkin rasanya juga🤭
awesome moment
ronald dan alexa bermain di smua n
Aksara_Dee
idahlah nes tinggalin aja suami bgini
Aksara_Dee
hmmm dasar periya!
Aksara_Dee
ronald makin menjadi 🫠
Roro
yang main kuda kudaan sama kamu semalam itu nes
Roro
ahh amos lebay ihh🤣
Roro
fokus amos.. fokus..
anggita
iklan👆
anggita
tipu"🤥
Ayuwidia
Sabar, Mos. Resiko mencintai wanita yg udah punya suami ya gitu
Ayuwidia
Wadaw, gegar otak nggk tuch si botak ?
Ayuwidia
Eaaaaaaaa 😆
Ayuwidia
nggak sekalian puisi, Bang?
Ayuwidia
Helehhh alesan
Ayuwidia
Cinta memang kadang bisa menjadikan seseorang gila & amnesia
Ayuwidia
Wadaw, Amos memenuhi sumpahnya 🙈
Aksara_Dee
dengarkan firasatmu Agnes
Aksara_Dee
negosiasi nya pinter
Rahma AR
like dan 🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!