NovelToon NovelToon
NIKAH DADAKAN DEMI PARASETAMOL

NIKAH DADAKAN DEMI PARASETAMOL

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Anjay22

Amelia ,seorang janda yang diceraikan dan diusir oleh suaminya tanpa di beri uang sepeserpun kecuali hanya baju yang menempel di badan ,saat di usir dari rumah keadaan hujan ,sehingga anaknya yang masih berusia 3 tahun demam tinggi ,Reva merasa bingung karena dia tidak punya saudara atau teman yang bisa diminta tolong karena dia sebatang kara dikota itu ,hingga datang seorang pria yang bernama Devan Dirgantara datang akan memberikan pengobatan untuk anaknya ,dan kebetulan dia dari apotik membawa parasetamol ,dan obat itu akan di berikan pada Reva ,dengan syarat ,dia harus mau menikah dengannya hari itu juga ,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjay22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

keinginan ibunya Devan

Minggu pagi berjalan tenang. Setelah sarapan sederhana yang disiapkan Devan untuk mereka berdua nasi uduk hangat, telur dadar tipis, dan tentu saja teh jahe kesukaan Amelia,

Devan dan Amelia duduk di teras belakang rumah, yang menghadap kearah taman belakang ,mereka  menikmati sinar matahari yang tak terlalu menyengat. Bayu sedang asyik bermain mobil-mobilan di halaman, sesekali tertawa kecil saat mobilnya “ngebut” melewati genangan air hujan semalam.

Amelia masih mengenakan piyama, selimut tipis melingkar di pinggangnya meski udara sudah cukup hangat. Devan duduk di kursi rotan di sebelahnya, kaki disilangkan santai, sambil sesekali menyesap kopi hitam dari cangkir bergambar Bayu yang lucu.

Tiba-tiba, suara klakson pelan terdengar dari depan rumah.

“Wah, pasti Ibu sudah datang,” kata Devan, mengenali suara mobil ibunya.

pagi pagi sekali ibunya tadi pergi keluar ,ia ingin  bertemu dengan temannya di taman

Amelia langsung duduk lebih tegak, refleks merapikan rambut yang agak berantakan. “Aduh, aku belum mandi, Mas…”

“Santai aja, sayang. Ibu nggak bakal marah,” Devan tersenyum, lalu mengusap punggung Amelia pelan. “Lagian, kamu tetap cantik meski rambutnya acak-acakan.”

Amelia mendengus kecil, tapi pipinya memerah.

Ibu Devan,Bu Ratna langsung masuk dengan langkah ringan, membawa tas anyaman berisi kue lapis dan beberapa bungkus jamu. Matanya langsung menyapu halaman, lalu berhenti pada Amelia dan Devan.

Semenjak Devan membawa Amelia kerumah dan di perkenalkan sebagai istrinya Devan ,ibunya Devan lebih semangat apalagi ditambah dengan keberadaan Bayu ,beberapa hari setelah Amelia tinggal dirumahnya dia mau berobat rutin dan mau menjalani operasi ,dan sekarang ia sudah sehat ,

“Eh, masih di teras? Kira-kira kalian udah sarapan atau belum, jadi Ibu bawa kue sama jamu,” katanya sambil tersenyum lebar.

“Sudah, Bu.kami sudah sarapan ” jawab Amelia cepat, berusaha terdengar sopan meski masih malu-malu.

Ibunya Devan duduk di kursi kosong di seberang mereka, meletakkan tasnya di lantai. Matanya berbinar-binar saat menatap Amelia. “Wah, wajah kamu pucat ,Amelia? apa kamu Lagi enggak enak badan?”

Amelia mengangguk pelan. “Iya, Bu. Lagi datang bulan.”

“Oh, kasihan ” ucapnya menghela napas, lalu menatap Devan. “Kamu udah kasih teh jahe, kan?”

“Sudah, Bu. Bahkan dua kali,” jawab Devan sambil tersenyum.

Ia mengangguk puas. “Bagus. Laki-laki yang perhatian itu langka sekarang.”

Amelia menunduk, malu. Tapi dalam hati, ia merasa hangat. Devan memang selalu begitu,tanpa diminta, tanpa dipaksa, tapi selalu tahu apa yang dibutuhkannya.

Setelah ngobrol sebentar tentang Bayu, cuaca, dan rencana arisan group sosialitanya,Ia tiba-tiba diam sejenak. Matanya menyipit, lalu menatap Devan dan Amelia bergantian dengan senyum yang nakal ,

“Eh, tapi kalian ini kapan gantian ngasih Ibu cucu?” tanyanya tiba-tiba, suaranya santai tapi penuh maksud.

Amelia langsung tersedak teh jahe yang sedang diminumnya.

“Bu!” protes Devan, tapi wajahnya juga langsung memerah.

Bu Ratna  tertawa kecil, tangannya menutup mulut. “Apa? Ibu cuma nanya. Kan udah hampir setahun kalian nikah. Bayu juga udah besar, udah ngerti. Lagian, lihat deh kalian berdua,mesra banget, kayak pengantin baru terus.”

“Bu, kami …  kami belum siap,” kata Amelia pelan, suaranya hampir seperti bisikan.

“Siap itu nggak datang sendiri, Nak,” jawab ibunya Devan lembut. “Kadang, kamu harus mulai dulu, baru rasa siapnya datang.”

Devan menghela napas, lalu menggenggam tangan Amelia yang dingin. “Ibu, kami nggak buru-buru. Kami ingin memastikan semuanya stabil dulu,kerjaan, kondisi Amelia, juga persiapan mental.”

Bu Ratna mengangguk, ekspresinya berubah jadi lebih hangat. “Ibu ngerti, Nak,Ibu cuma ingin memberi nasehat ,hubungan suami istri akan memperkuat chemistry diantara kalian apalagi dengan kehadiran buah cinta kalian ,dan ibu juga tahu mungkin kamu belum siap ,karena kamu masih trauma dengan mantan suamimu dulu, Amelia berusahalah jangan terpaku dengan masa lalumu ,tapi ibu tidak akan memaksa kamu untuk siap sekarang  ." ucapnya dengan memegang tangan Amelia lembut .

Amelia menatap Bu Ratna, matanya berkaca-kaca. “Terima kasih,Bu ”

“Sama-sama,” Bu Ratna tersenyum, lalu mengedipkan mata. “Tapi jangan lama-lama, ya. Nanti Ibu tua beneran, gendong cucu aja ngos-ngosan.”

Devan tertawa kecil. “Ibu masih muda, kok.”

“Ah, kamu ini .” Bu Ratna menggeleng, lalu menepuk lutut Devan. “Tapi serius, ya. Ibu nggak minta kalian langsung hamil besok. Tapi,mulai dipikirin aja. Kalian berdua cocok banget. Pasti anaknya lucu-lucu.”

Amelia menunduk lagi, tapi kali ini sambil tersenyum kecil. Devan mengusap punggung tangannya.

“Kami janji, Bu. Nggak akan nunda terus,” kata Devan pelan.

Bu Ratna mengangguk puas. Lalu, dengan nada bercanda lagi, ia berkata, “Kalau perlu, Ibu kasih resep jamu biar cepet punya anak. Jamu turun-temurun dari nenek buyut!”

“Bu!” seru Amelia dan Devan hampir bersamaan, lalu ketiganya tertawa.

Obrolan pun kembali ringan. Ratna bercerita tentang tentang temannya yang punya cucu kembar, lalu tentang keponakannya yang sedang hamil muda. Amelia mendengarkan sambil sesekali menyesap teh, perasaannya berubah dari malu jad, hangat. Ada rasa harap yang perlahan tumbuh, bukan karena tekanan, tapi karena cinta yang terus mengalir dari keluarga kecil mereka.

Kemudian ibunya Devan berdiri dan memeluk Amelia. “Ya sudah ,ibu kekamar dulu ,Jaga kesehatan kamu , Kalau perut masih sakit, minum teh jahe terus. Dan jangan lupa ! Ibu selalu mendoakan yang terbaik buat kalian.”

Amelia membalas pelukan itu erat. “Terima kasih, Bu. Aku sayang Ibu.”

“Ibu juga sayang kamu, Nak.”

Setelah Bu Ratna pergi meninggalkan mereka ,dan masuk kerumah utama , Devan dan Amelia kembali duduk di teras. Bayu masih bermain, kini sudah pindah ke ayunan kecil di pojok halaman.

“Kamu nggak kesel, kan?” tanya Devan pelan.

Amelia menggeleng. “Nggak. Malah… senang. Karena Ibu benar-benar peduli.”

Devan mengangguk. “Ibu memang begitu. Kadang suka menyelipkan pertanyaan ‘nakal’, tapi hatinya lembut banget.”

Amelia tersenyum, lalu menatap Devan. “Mas,tadi Ibu bilang kita cocok. Menurut Mas, kita cocok nggak?”

Devan menatap matanya, lalu tersenyum lembut. “Kita nggak cuma cocok, Amelia Kita kayak dua potong puzzle yang akhirnya ketemu pasangannya. Nggak sempurna, tapi pas.”

Amelia tertawa kecil, lalu menyandarkan kepalanya di bahu Devan. “Kalau begitu,mungkin kita bisa mulai mikirin ‘rencana jangka panjang’ itu pelan-pelan.”

Devan mengusap rambutnya. “Kapan pun kamu siap. Aku tunggu.”

Mereka duduk dalam diam yang nyaman, ditemani suara tawa Bayu dan desiran angin pagi. Di kejauhan, langit biru cerah, seolah ikut tersenyum atas cinta yang tumbuh perlahan, tanpa tergesa, tapi penuh makna.

Dan di hati Amelia, ada satu harapan kecil yang mulai bersemi bukan karena tekanan, bukan karena kewajiban, tapi karena ia tahu, bersama Devan, segala sesuatu akan terasa aman bahkan saat dunia terasa tak pasti.

1
Mar lina
Di tunggu
malam pertama nya
apakah Devan akan ketagihan dan bucin akut... hanya author yg tau...
MayAyunda: siap kak😁
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto: sama2 👍
total 2 replies
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
MayAyunda: iya kak🙏
total 1 replies
Mar lina
aku mampir
MayAyunda: terimakasih kak
total 1 replies
Nii
semangat Thor
MayAyunda: siap kak
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut q ksih hadiah
kalea rizuky
siapa naruh cicilan mekar di sini/Shame//Sleep/
kalea rizuky
alurnya suka sat set g menye2
MayAyunda: iya kak 😁
total 1 replies
kalea rizuky
dr judulnya aaja unik
MayAyunda: biar beda kak 😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!