NovelToon NovelToon
Legenda Kultivator Naga

Legenda Kultivator Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:928
Nilai: 5
Nama Author: Gregorious

Namanya Wang Chen. Dia adalah seorang pemuda bodoh yang bahkan dianggap gila oleh para murid Perguruan Tangan Sakti.

Hanya Souw Liancu yang tidak melihat seperti itu. Souw Liancu merasa Wang Chen selalu melindunginya dan kekuatan Wang Chen tidak ada bandingannya.

Wang Chen bisa bertindak di luar nalar saat dibutuhkan, dan bisa muncul jadi sosok tangguh saat dibutuhkan. Souw Liancu tahu kalau Wang Chen memiliki latar belakang luar biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gregorious, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16 Dibalik Kebodohan Tersembunyi Kekuatan

Dengan gerakan yang sangat cepat tetapi terlihat seperti gerakan orang bodoh, canggung dan tidak terkoordinasi, Wang Chen berjalan mendekati Racun Diracun. Gerakannya terlihat sangat lambat dan bodoh, seperti orang yang tidak tahu apa yang dilakukannya.

Tetapi entah bagaimana, dalam gerakan lambat dan bodoh itu, Wang Chen berhasil sampai di samping Racun Diracun. Tangannya yang terlihat bergerak dengan canggung meraih rantai di tangan Racun Diracun.

Racun Diracun yang sedang kesakitan mencoba mempertahankan rantai itu, tetapi tiba-tiba ia merasakan ada kekuatan yang sangat besar yang menarik rantai itu dari tangannya. Kekuatan itu sangat halus, hampir tidak terasa, tetapi sangat kuat hingga tidak bisa dilawan.

Dengan satu tarikan yang terlihat sangat lemah dan canggung, Wang Chen berhasil merebut rantai itu dari tangan Racun Diracun. Dan dalam gerakan yang sama, tanpa ada yang tahu bagaimana caranya, Wang Chen mendorong Racun Diracun.

Dorongan itu terlihat sangat lemah, seperti dorongan anak kecil. Tetapi efeknya luar biasa. Racun Diracun terpental mundur lima langkah, tubuhnya terlempar dengan kekuatan yang sangat besar. Ia hampir jatuh tetapi berhasil mempertahankan keseimbangannya.

Sekarang rantai sudah berada di tangan Wang Chen. Anak kecil yang terikat di ujung rantai itu menatap Wang Chen dengan mata yang dipenuhi harapan dan ketakutan campur aduk.

Racun Diracun menatap Wang Chen dengan mata yang memerah karena kemarahan dan kesakitan. "Kau! Siapa kau sebenarnya?!"

Tetapi Wang Chen tidak menjawab. Wajahnya kembali datar, ekspresinya kosong seperti biasa, seolah ia bahkan tidak mengerti apa yang baru saja dilakukannya.

Racun Diracun yang masih terus diserang oleh racunnya sendiri menyadari bahwa situasinya sangat tidak menguntungkan. Sesepuh Paviliun Benda Langit yang sekarang sudah terbebas dari serangan racun mulai bergerak maju dengan wajah marah.

"Racun Diracun! Kau akan membayar semua kejahatan yang telah kau lakukan!" teriak Sesepuh Paviliun Benda Langit sambil melompat tinggi.

Tangannya yang diselimuti energi spiritual berwarna emas membentuk sebuah telapak tangan raksasa di udara. Telapak tangan energi itu bergerak dengan kecepatan luar biasa menuju Racun Diracun.

Racun Diracun yang masih kesakitan karena racunnya sendiri dan sekarang harus menghadapi serangan dari kultivator tahap pembentukan inti tahu bahwa ia tidak mungkin menang. Ia hanya punya satu pilihan.

Dengan gerakan cepat, ia mengeluarkan sebuah pil kecil berwarna hitam dari sakunya dan menelannya. Pil itu adalah Pil Meledakkan Potensi, pil yang bisa meningkatkan kekuatan kultivator untuk waktu singkat dengan mengorbankan energi hidup mereka.

Kekuatan Racun Diracun langsung melonjak. Aura kultivasinya naik dari tahap pembentukan pondasi level sepuluh menjadi setara dengan tahap pembentukan inti level satu untuk sementara waktu. Ia menggunakan kekuatan itu untuk melompat mundur dengan kecepatan luar biasa, menghindari serangan dari Sesepuh Paviliun Benda Langit.

"Aku akan ingat ini! Aku akan kembali untuk membalas!" teriak Racun Diracun sambil terus berlari kabur keluar dari paviliun.

Sesepuh Paviliun Benda Langit hendak mengejar, tetapi ia merasakan racun yang tadi sempat masuk ke tubuhnya mulai menyebar lagi. Ia harus segera menetralisir racun itu atau akan sangat berbahaya. Dengan wajah kesal, ia memutuskan untuk tidak mengejar dan fokus pada kondisinya sendiri.

"Biarkan dia kabur untuk kali ini. Yang penting kita sudah menyelamatkan anak itu," kata Sesepuh Paviliun sambil duduk bersila di lantai, mulai bermeditasi untuk mengusir racun dari tubuhnya.

Sementara itu, semua mata tertuju pada anak kecil yang masih terikat di leher dengan rantai. Kabut beracun hijau masih mengelilingi tubuh anak itu, membuat tidak ada yang berani mendekat.

Tetapi saat semua orang masih menatap dengan khawatir, Wang Chen yang masih memegang rantai itu melakukan sesuatu yang sangat aneh.

Ia menarik anak itu mendekat. Tangannya yang bebas bergerak dengan cepat, membentuk mantra-mantra yang sangat rumit di udara. Gerakan tangannya sangat cepat hingga hampir tidak terlihat, membentuk pola-pola yang indah dan kompleks.

Kemudian, tanpa ada yang tahu apa yang dilakukannya, Wang Chen meletakkan tangannya di punggung anak itu. Energi mengalir dari tangannya masuk ke tubuh anak itu.

Anak itu menjerit kesakitan untuk sesaat, tetapi kemudian jeritannya berubah menjadi desahan lega. Kabut beracun hijau yang mengelilingi tubuhnya mulai memudar. Perlahan tetapi pasti, kabut itu hilang, diserap ke dalam tubuh anak itu dan kemudian dinetralkan oleh energi yang Wang Chen alirkan.

Dalam waktu kurang dari satu menit, kabut beracun itu sudah lenyap sama sekali. Anak kecil itu masih terlihat lemah dan kurus, tetapi aura beracun yang tadinya sangat kuat melingkupi tubuhnya, kini sudah tidak terasa lagi.

Tetapi Wang Chen melakukan semua itu dengan sangat cepat dan halus, dalam momen ketika semua orang masih terfokus pada Racun Diracun yang kabur dan Sesepuh Paviliun yang bermeditasi. Hampir tidak ada yang memperhatikan gerakannya secara detail.

Setelah selesai, Wang Chen melepaskan rantai dari leher anak itu dengan gerakan yang lembut. Anak itu langsung jatuh ke tanah, terlalu lemah untuk berdiri.

Wang Chen memandangnya sekilas dengan tatapan yang sulit dibaca, kemudian ia kembali mundur ke belakang, berdiri dengan postur yang membungkuk dan ekspresi kosong seperti biasa, seolah ia tidak melakukan apa-apa.

Beberapa tabib dari Paviliun Benda Langit yang sudah keluar tadi sekarang kembali masuk dengan hati-hati. Mereka melihat kabut racun sudah hilang dan anak itu sudah terbebas. Mereka segera mendekati anak itu untuk memeriksanya.

"Aneh," gumam salah seorang tabib sambil memeriksa nadi anak itu. "Racunnya sudah hilang."

"Saya pikir karena Racun Diracun sudah kabur, racun-racun yang ada di sekitar anak ini, juga ikut menghilang."

Tabib yang lain mengangguk setuju. "Ya, mungkin begitu. Racun Diracun pasti mengendalikan semua racun di area ini. Ketika dia kabur, racun-racun itu juga ikut menghilang."

Mereka semua setuju dengan penjelasan itu. Tidak ada yang curiga bahwa sebenarnya Wang Chen yang sudah mengusir semua racun dari tubuh anak itu dengan teknik yang sangat tinggi.

Tetapi ada satu orang yang memperhatikan semuanya dengan sangat teliti.

Souw Liancu berdiri tidak jauh dari sana, matanya tidak pernah lepas dari Wang Chen sejak pemuda itu merebut rantai dari Racun Diracun. Ia melihat gerakan-gerakan cepat Wang Chen, melihat mantra-mantra yang dibentuk, melihat energi yang mengalir, dan melihat hasilnya.

Ia yakin, sangat yakin, bahwa Wang Chen yang mengusir racun dari tubuh anak itu. Bukan karena Racun Diracun kabur. Wang Chen melakukannya.

Hatinya berdebar kencang. Semakin banyak ia melihat, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa Wang Chen bukanlah orang biasa yang gila dan bodoh. Di balik topeng itu, tersembunyi seorang kultivator yang sangat, sangat kuat. Mungkin lebih kuat dari siapa pun yang pernah ia temui.

Tetapi mengapa? Mengapa Wang Chen berpura-pura bodoh? Mengapa ia menyembunyikan kemampuannya? Apa yang terjadi padanya di masa lalu hingga ia menjadi seperti ini?

Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di kepala Souw Liancu. Dan bersama dengan pertanyaan itu, tumbuh juga perasaan yang semakin kuat di hatinya. Perasaan yang membuat ia ingin melindungi Wang Chen, ingin mengetahui semua tentangnya, ingin membantu dia entah dari apa yang menghantuinya.

Perasaan yang perlahan ia sadari adalah perasaan yang lebih dari sekadar kekaguman atau rasa penasaran.

Ia mulai jatuh cinta pada pemuda misterius bernama Wang Chen.

Dan kesadaran itu membuat wajahnya memerah, hatinya berdebar lebih kencang lagi.

1
Lintang Lia Taufik
Tulisannya rapi dan selalu bikin penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!