NovelToon NovelToon
Pemberontak Para Dewa

Pemberontak Para Dewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Romansa Fantasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan
Popularitas:19.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Shi Hao, seorang pemuda biasa di dunia modern yang mati tanpa meninggalkan jejak, terlahir kembali sebagai bayi dari keluarga bangsawan kelas satu di dunia kultivasi. Kelahirannya mengguncang langit naga dan phoenix muncul, menandai takdir besar yang bahkan para dewa tak inginkan.

Dari seorang anak licik, lucu, dan cerdas, Shi Hao tumbuh dalam dunia penuh sekte, klan kuno, monster, dan pengkhianatan. Setiap langkahnya membawa kekacauan: ia mencuri pil, menghancurkan jenius lain, menertawakan musuh, dan mengalahkan ancaman yang jauh lebih kuat dari dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 17

Malam pertama di Sekte Langit Abadi.

Angin malam berhembus kencang, menggoyangkan dinding gubuk kayu reot di Puncak Terbuang. Baunya memang tidak sedap, campuran antara sampah dan limbah alkimia yang dibuang sembarangan.

Namun, di dalam gubuk itu, Shi Hao sedang tersenyum lebar. Senyum yang penuh rasa tidak percaya sekaligus kegembiraan, seperti seseorang yang baru saja memenangkan lotre terbesar di dunia.

"Luar biasa... Ini benar-benar Kebocoran Vena Bumi!"

Shi Hao telah membersihkan lantai gubuk dan menutup celah dinding dengan papan kayu bekas. Ia duduk bersila tepat di tengah ruangan, di mana aliran Qi paling pekat terasa.

Ia memejamkan mata, dan seketika ribuan informasi mengalir di benaknya.

Saat ia sekarat di kamar rumah sakit 404, liontin giok naga-phoenix itu tidak hanya membawa jiwanya. Benda itu "meledakkan" informasi ke dalam otaknya. Teknik kultivasi, cara meracik obat, formasi perang, hingga pengalaman bertarung ribuan tahun semuanya tercetak instan di memori Shi Hao seolah-olah ia sudah mempelajarinya seumur hidup.

"Di kehidupanku yang dulu, aku hanya pegawai biasa yang mati menyedihkan," gumam Shi Hao sambil menatap tangannya.

"Tapi pengetahuan di kepalaku ini dan dunia tempat aku berada sekarang ini masih banyak misteri yang tidak aku mengerti, sepertinya aku hanya akan terus mempelajari semuanya... Kitab Kaisar Naga-Phoenix... ini adalah kunci untuk mengubah nasib."

Namun, ada satu hal yang masih mengganggunya. Suara itu.

Saat ia berada di lorong antar dimensi, tepat sebelum masuk ke rahim ibunya, ia mendengar suara kuno yang bergema

"Takdir belum berakhir... Siklus dimulai kembali... Dia adalah Aku."

Shi Hao mengernyit. "Dia adalah Aku"? Apa maksudnya? Apakah pemilik asli liontin itu adalah masa laluku? Atau masa depanku? Atau entitas lain yang menyatu denganku?

Shi Hao menggelengkan kepala, mengusir pikiran itu. "Siapa pun 'Aku' itu, yang jelas sekarang aku adalah Shi Hao. Dan kali ini, aku tidak akan menjadi pecundang."

Ia mengeluarkan beberapa bendera formasi kecil dari Cincin Ruangnya sisa harta dari makam Raja Spirit.

"Formasi Penyembunyi Surga, aktifkan!"

Sebuah kubah energi transparan menyelimuti gubuk itu. Setelah aman, Shi Hao mulai menarik napas sesuai instruksi yang ada di kepalanya.

Teknik Kaisar Naga-Phoenix Lahapan Paus.

SWUUUSH!

Aliran Qi murni yang bocor dari dalam tanah tersedot paksa keluar.

Berbeda dengan pemahaman kultivasi pada umumnya yang butuh waktu tahunan untuk dipelajari, tubuh Shi Hao bergerak secara otomatis mengikuti memori dari liontin. Meridiannya menyerap Qi dengan rakus.

Cairan emas kental mulai terbentuk di Dantiannya.

"Gila... Teknik ini terlalu kuat," batin Shi Hao takjub. "Jika orang biasa butuh sebulan untuk memadatkan setetes Qi cair, teknik ini bisa melakukannya dalam satu jam."

Malam itu, gubuk sampah di ujung tebing itu diam-diam menjadi tempat kultivasi terbaik di seluruh sekte.

Keesokan paginya.

Shi Hao keluar dari gubuknya dengan wajah segar bugar. Insting dan refleks tubuhnya terasa semakin tajam.

"Target hari ini Balai Misi," ujarnya. "Aku butuh Teknik Pedang dasar sekte dan Teknik Gerakan untuk menutupi kemampuan asliku. Aku tidak bisa terus-terusan memakai teknik tingkat Dewa dari ingatan liontin, atau orang akan curiga aku dirasuki iblis kuno."

Shi Hao berjalan menuju pusat kegiatan Murid Dalam.

Sepanjang jalan, ia merasakan tatapan aneh. Berita tentang konfrontasinya dengan Zhou Feng sudah menyebar. Para murid menjauh darinya seolah ia membawa wabah penyakit.

"Itu dia... Si Orang Gila dari Kota Awan Putih." "Jangan dekat-dekat. Geng Pedang Zhou Feng sudah menandainya."

Shi Hao tidak peduli. Mentalitasnya sebagai orang modern membuatnya masa bodoh dengan gosip. Ia berjalan santai memasuki Balai Misi.

Ruangan itu sangat luas. Matanya langsung tertuju pada pojok papan, di bagian Misi Tingkat A (Bahaya Tinggi).

[Misi Tingkat A Berburu Raja Serigala Angin (Wind Wolf King)]

Target Inti Monster Serigala Angin (Tingkat 2 Awal - Setara Foundation Establishment Awal).

Lokasi: Lembah Angin Puyuh.

Hadiah: 2.000 Poin Kontribusi.

"Sempurna," Shi Hao menyambar gulungan itu.

Saat ia mendaftar, petugas wanita menatapnya sinis. "Baru masuk kemarin sudah mau bunuh diri? Namamu Zhu Shi Hao, kan? Musuh Zhou Feng?"

"Benar, Nona Cantik. Doakan aku selamat ya," jawab Shi Hao santai.

Saat hendak keluar, sebuah tangan gemuk menepuk bahunya.

"Hei, Saudara! Tunggu sebentar!"

Di depannya berdiri seorang murid berbadan bulat seperti bola. Ia tersenyum ramah hingga matanya hilang tertutup lemak pipi.

"Namaku Ba Hu (Harimau Ba). Tapi orang memanggilku 'Tikus Gemuk'," bisik pemuda itu. "Kau mau ke Lembah Angin Puyuh? Hati-hati. Anak buah Zhou Feng sedang berpatroli di jalur utama. Mereka menunggu kau keluar zona aman untuk menghajarmu."

Shi Hao mengangkat alis. "Kau memberitahuku ini? Kau tidak takut Zhou Feng?"

Ba Hu menggaruk kepalanya. "Takut sih. Tapi Zhou Feng sering memeras uang makanku. Aku benci dia. Jadi, ini peta jalur tikus. Kau bisa lewat sini."

Shi Hao menatap peta itu, lalu menatap mata tulus si gendut.

"Terima kasih, Ba Hu. Aku berhutang satu padamu."

Shi Hao menyimpan peta itu dan berjalan keluar. Namun, di dalam hatinya, rencana lain sudah tersusun.

'Menghindar lewat jalan tikus? Tidak. Pengetahuan di kepalaku mengatakan serangan terbaik adalah menghancurkan musuh sebelum mereka sadar.'

Dua Jam Kemudian, Hutan di Luar Sekte.

Shi Hao tidak mengambil jalur tikus Ba Hu. Ia sengaja berjalan di dekat Jalur Utama, lalu bersembunyi di atas pohon.

Di bawahnya, terlihat tiga murid berseragam Divisi Pedang sedang duduk-duduk bosan.

"Hei, Kakak Li. Apa bocah baru itu benar-benar akan lewat sini?"

"Sabar," jawab pemimpin mereka, Li Kuang (Qi Condensation Tahap 8). "Kakak Zhou Feng bilang patahkan kakinya, tapi jangan bunuh. Dia ingin menyiksanya di turnamen."

Shi Hao di atas pohon menyeringai dingin. Ingatan dari liontin memberitahunya cara paling efisien melumpuhkan lawan tanpa suara.

Ia memetik tiga lembar daun. Mengalirkan Qi ke dalamnya hingga daun itu sekeras baja sebuah trik sederhana yang ia dapat dari ingatan yang diwariskan liontin tersebut.

WUSH! WUSH! WUSH!

"Argh!" "Uwaaa!"

Li Kuang dan kedua temannya menjerit saat daun-daun itu menancap di paha mereka.

Shi Hao melompat turun.

"SIAPA?!" Li Kuang berteriak panik.

"Kalian menungguku?" tanya Shi Hao datar.

"Zhu Shi Hao! Kau... daun itu..."

Shi Hao berjalan mendekat. Tidak ada rasa takut atau ragu seperti dirinya di kehidupan lalu. Pengetahuan tempur yang tertanam di otaknya mengambil alih, membuatnya tenang dan efisien.

"Kalian ingin mematahkan kakiku? Kalau begitu, serahkan Cincin Ruang kalian sebagai ganti rugi, atau daun berikutnya akan menancap di leher."

"Kau gila! Kami Geng Pedang!"

PLAK!

Shi Hao menampar Li Kuang hingga pemuda itu tersungkur.

"Aku tidak peduli siapa geng kalian. Di dunia modern... ah maksudku, di dunia ini, yang kuat yang berkuasa, kan?"

Dengan tangan gemetar, mereka menyerahkan cincin penyimpanan mereka.

"Bagus. Katakan pada Zhou Feng 'Jangan kirim kroco lagi. Datanglah sendiri'."

Shi Hao berbalik dan melenggang pergi menuju Lembah Angin Puyuh.

Shi Hao merasakan adrenalin yang belum pernah ia rasakan di kehidupan sebelumnya. Dulu dia lari dari masalah. Sekarang, dengan warisan misterius di kepalanya, dia menghadapi masalah dan merampoknya.

"Lembah Angin Puyuh... mari kita lihat apakah monster di sana lebih menantang daripada manusia-manusia bodoh ini."

NEXT CHAPTER > Pertarungan melawan Raja Serigala Angin. Shi Hao akan menemukan bahwa lembah itu menyembunyikan rahasia gelap yang melibatkan Sekte Iblis, dan dia harus menggunakan kecerdikan "dunia modern" nya digabung dengan kekuatan liontin untuk bertahan hidup.

1
aleena
dasar pelawak,🤣🤣🤣
aleena
cacing gu
Aman Wijaya
joooooss pooolll lanjut terus
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Muantebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Semangat booos
aleena
terkadang ya dalam tulisan hanya beda hurup sesikit,, tpi dalam pengucapan pasti jauh beda
zhu
Zhau
dan Zhao
ini kadang saya lari lgi keatas ,untk mencari nama kepala klan🤣🤣🤣
Sang_Imajinasi: semangat kakak, maafkan author 🤣🙏
total 1 replies
Hendra Saja
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Dinata Tea
lanjutkan, kuatkan, hajar trus yg mengahalang 🔥🔥🔥🔥🔥
Dinata Tea
mantap🔥🔥🔥🔥
Dinata Tea
tunjukan alkimia kaisar nya mo 🔥🔥🔥🔥
Dinata Tea
wah mantap punya sekutu 🔥🔥🔥🔥
Dinata Tea
godjob 🔥🔥🔥🔥🔥
aleena
lanjutkan shi hao
aleena
💪💪💪
Dinata Tea
lanjutkan thorrrrr🔥🔥🔥🔥🔥
Dinata Tea
hancurkannnnn🔥🔥🔥🔥🔥
Dinata Tea
jgn menyesal kau mosa🔥🔥🔥🔥
Inara Cantik
keren
Inara Cantik
sumberdaya memanggil...
Inara Cantik
mendominasi dan sedikit arogan.. keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!