NovelToon NovelToon
Dendam Keturunan Pendekar

Dendam Keturunan Pendekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Action / Balas Dendam
Popularitas:695
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

Wira adalah anak kecil berusia sebelas tahun yang kehilangan segalanya, keluarga kecilnya di bantai oleh seseorang hanya karena penghianatan yang di lakukan oleh ayahnya.

dalam pembantaian itu hanya Wira yang berhasil selamat karena tubuhnya di lempar ibunya ke jurang yang berada di hutan alas Roban, siapa sangka di saat yang bersamaan di hutan tersebut sedang terjadi perebutan artefak peninggalan Pendekar Kuat zaman dahulu bernama Wira Gendeng.

bagaimana kisah wira selanjutnya? akankah dia mampu membalaskan kematian keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nenek Pakande Bergerak

Dari arah yang berbeda yaitu depan, kanan, kiri, dan belakang muncul sebuah anak panah dengan cahaya merah layaknya bara api yang menyala.

Wus....

Nenek Pakande hanya perlu melayang lebih tinggi lagi untuk bisa menghindari keempat anak panah yang melesat dari arah yang berbeda.

Dentang!

Dentang!

4 anak panah itu saling beradu kemudian jatuh ke tanah begitu saja.

Mata nenek Pakande terlihat menatap tajam ke arah depan, pandangannya menerobos bangunan, dan pepohonan tidak lama kemudian pandangannya melihat seorang anak perempuan kecil yang berlari semakin menjauh dari tempat ini.

"Itu dia targetnya! Ternyata dua orang bodoh ini hanya mencoba mengalur waktuku, mereka tidak tahu saja lawannya adalah Pakande!" Batin nenek Pakande sambil menyeringai, dia kemudian melesat dengan sangat cepat mengejar Ratih yang berlari dengan panik.

Herlambang dan Surya menggertakan giginya dengan geram, siapa sangka musuh yang muncul kali ini ternyata sangat tangguh.

Mampu melihat Nona Ratih yang kabur dan mampu membalikkan serangan meraka berdua dengan sangat mudah.

"Surya ayo cepat kejar dia!! Jangan sampai wanita tua itu berhasil menangkap Nona Ratih!" Teriak Herlambang panik.

Surya menganggukan kepalanya, kedua orang itu langsung melesat mengejar nenek Pakande yang terbang di langit.

Tidak lama kemudian di depan rumah sederhana ini terlihat Arlo yang baru saja datang bersama dengan Perwira Danu.

"Sebelah sana!!" Teriak Arlo, dia langsung melesat mengejar nenek Pakande. Ya Arlo sebelum ini merasakan aura pertempuran di tempat ini, indra kepekaaannya terhadap ilmu hitam sangat sensitif, oleh karena itu dia bisa mengetahui bahwa pemuja ilmu hitam yang menculik anak anak sedang beroperasi di tempat ini.

Arlo, perwira Danu dan para jajarannya langsung mengejar nenek Pakande yang terbang dengan kecepatan tidak masuk akal.

Aksi kejar kejaran pun terjadi.

Ratih berlari dengan panik, "ayah tolong Ratih!" Teriaknya dalam hati. Saat ini hanya ada ketakutan di dalam hati Ratih, dia belum pernah merasakan ketakutan sekatrim ini, karena selama ini hidup Ratih selalu aman.

Karena kelelahan Ratih bersembunyi di balik tumpukan batu bata yang belum di susun, ia bersembunyi di sana sembari menutup mulutnya, air mata juga sudah berlinangan di pipinya.

Hap!

Siapa sangka tepat di saat Ratih sedang bersembunyi di tempat itu juga nenek Pakande tiba tiba mendarat, dari tempat berdirinya Ratih dia masih bisa melihat wujud menyeramkan dari sosok yang mengincarnya.

Seorang nenek tua bungkuk dengan puluhan lidah panjang menjulur keluar dari dalam mulutnya, dan rambut putih yang di gulung rapi.

Sesaat nenek Pakande tolah toleh mencoba mencari di mana keberadaan Ratih, siapa sangka Nenek Pakande tiba tiba kembali melayang dan terbang.

Ratih menghela nafas lega, dia kemudian mengendap endap ingin pergi dari balik tumpukan batu bata itu, namun ketika wajahnya menghadap ke arah yang berlawanan dia melihat wajah menyeramkan nenek Pakande tepat di depan matanya.

"Akkkkkhhhh!!!!" Ratih berteriak karena kaget bukan main.

Wajah menyeramkan nenek Pakande yang di penuhi dengan jerawat, kedua bola mata yang mengeluarkan siluet berwarna merah dan lidah panjang yang menjulur keluar membuat Ratih kaget setengah mati.

Dia lemas, saking lemasnya kaki Ratih sampai tidak bisa di gerakan.

Wus...

Tubuh Ratih ambruk namun dengan cepat nenek Pakande membawanya dan terbang ke langit dengan ilmu hitamnya.

Wus...

Wus...

Wus...

Dari kejauhan Herlambang terus menerus menembakan anak panahnya, namun tidak ada satupun anak panah yang mampu mengenai nenek Pakande.

"Sialan! Ternyata pusaka Busur Panah Kertana ini sangat lemah apabila bukan Tuan Dirga yang menggunakannya!" Ucap Herlambang sambil menggertakan giginya dengan geram.

Ya busur panah yang di pegang herlambang merupakan pusaka milik Dirga, Dirga meminjamkannya kepada herlambang agar Herlambang mampu melindungi Nona Ratih.

Namun siapa sangka di tangan Herlambang pusaka busur panah ini sangat lemah bahkan menyentuh nenek Pakande saja tidak bisa.

1
Tini Nurhenti
ada yg ngompol gk thor 😄😄🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!