 
                            5 Tahun pernikahan nyatanya Aulia tidak bisa membuat William mencintai nya.Lelaki itu menganggap nya sebagai wanita murahan karna sebuah kesalahan yang mereka lakukan 5 tahun lalu yang membuat mereka sampai menikah.William memperlakukan Aulia dengan sangat kejam seperti menghukum narapidana kelas kakap, tanpa ampun dan belas kasih selama bertahun-tahun.
Sama seperti William,putranya juga sama halnya tidak menganggapnya sebagai ibu dan selalu mengharapkan perceraian mereka.
 "Kupenuhi semua keinginan kalian,akan ku tandatangani surat cerai ini"
"Kau tidak akan bisa kembali lagi setelah menandatangani surat itu.Lagipula kau bisa apa tanpaku?, Keluarga mu juga tidak mau dengan mu lagi.Bersikaplah baik dan penurut,aku akan melupakan hal ini"
"Pa biarkan saja dia pergi.Kau bisa menikah dengan bibi Teresa setelah bercerai dengan nya kan?"
Aku tidak sanggup lagi, jadi tanpa berfikir panjang kutandatangani surat itu dan pergi sejauh mungkin sampai mereka tidak akan menemukanku lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CEO mengesalkan
Hari ini Aulia sangat sibuk,karna CEO baru meminta data-data keuangan perusahaan beberapa satu tahun terakhir harus di ketik dan di print menjadi sebuah dokumen,dia tidak mau file.
Yah, benar-benar aneh.Tapi rumor mengatakan kalau CEO baru itu memang sedikit killer dan aneh, bagaimana tidak di jaman yang sudah semakin maju dia masih lebih suka karyawan memberikan nya dokumen yang di print dan di susun dalam satu map yang langsung bisa Ia baca.
Aulia sedikit kesulitan karna bagaimanapun Ia menjabat sebagai di direktur keuangan 5 bulan lalu, belum lagi semuanya harus di ketik dan di print dan di simpan dalam map,tapi beruntung orang-orang yang bekerja sebagai bawahannya sangat bisa membantu,karna beberapa dari mereka adalah karyawan lama jadi Ia meminta bantuan mereka untuk mencari data-data keuangan satu tahun lalu dengan lengkap dan teliti,dan mereka juga cukup cekatan mengetik semuanya dan di print.
Semuanya bekerja sama,karna tidak ingin membuat sang CEO baru marah besar pada mereka,yang membuat dana di manajemen mereka akan di potong karena ketidaksukaan nya di hari pertama pada manajemen mereka.
Tapi karena data yang di minta dalam satu tahun, mereka jadi memakan waktu banyak hingga membuat manajemen mereka lembur begitupun dengan Aulia.
Sampai pukul jam delapan, akhirnya semuanya selesai dan sudah rapi dan siap dalam sebuah map yang siap di berikan pada sang CEO yang di katakan masih berada di ruangannya saat ini.
Aulia bertanggung jawab untuk itu,jadi Ia sendiri yang mengantarkan nya ke ruangan sang CEO,agar jika sang CEO bertanya nanti Ia bisa menjawab.
Tok...tok...
"Selamat malam pak,maaf menganggu data keuangan yang bapak minta sudah siap", ucapnya setelah berada di ambang pintu ruangan sang CEO yang tampaknya kedatangan tamu.
"Yah letakkan di meja,akan saya baca besok",perintah nya tanpa mengalihkan pembicaraan dari orang yang saat ini menjadi lawan bicaranya.
Aulia menghela nafas berat, seperti nya CEO baru ini tidak seperti harapan nya.Selain terlihat garang dan kejam,dia juga cuek dan tidak bisa menghargai kerja keras orang.Padahal dia yang meminta dokumen itu siap hari itu juga,sehingga mereka gila-gilaan mengerjakan itu.
Tapi sekarang,dengan santai dan cuek Ia mengabaikan nya tanpa bertanya hal apapun atau melihatnya,bahkan mengatakan akan membacanya besok.
Yah,Aulia dan orang-orang yang bekerja di manajemen mereka di buat kerepotan oleh CEO baru itu.
Bagaimana tidak,dia meminta nya hari itu juga harus di tangannya, padahal hal itu tidak mudah.
Tapi meski mengesalkan, Aulia tentu saja tidak protes karna bagaimanapun dia adalah atasannya, biarlah dia melakukan apa yang mau dibawa,asal Ia tidak di pecat dan haji nya di potong.Tapi baru saja akan pergi,CEO itu justru kembali menghentikan langkahnya.
"Mmm tunggu sebentar...,sekalian saya mau minta tolong buatkan kopi,bisa kan"
"Soalnya saya mau lembur, tidak masalah kan?"
Tanya nya lagi karna melihat Aulia tidak langsung bergerak,atau mengangguk mengiyakan permintaan nya.
Dan tanpa sengaja tatapan mereka bertemu dalam waktu lama, tatapan itu cukup dalam tapi Aulia langsung memutuskan kontak mata.
"Yah,boleh pak tunggu sebentar saya buatkan", jawabnya.
"Iya tolong ya"
Ucapnya dengan nada yang mengesalkan jika di dengarkan secara langsung,karna lebih ke memerintah daripada meminta tolong.
Dimana-mana CEO tidak pernah berhak memerintahkan seorang direktur, apalagi membuat Kopi kan?
"Hah dia meminta Bu Aulia membuatkan kopi?, bagaimana bisa dia merendahkan Bu direktur seperti ini?"
"Entahlah,tapi sepertinya dia memang mempunyai hobi memerintah dan menyuruh orang tanpa pandang bulu, biarkan saja tidak masalah"
"Bukan begitu Bu Aulia,kalau caranya begitu si CEO baru itu kurang ajar.Biar saya antar aja deh Bu yang antar"
Aulia menolak tawaran karyawan yang bekerja di manajemen nya itu."Tidak,dia akan heran nanti karna orangnya berbeda nanti"
"Ya udah deh,saya tunggu di sini ya Bu.Kita pulang bareng mau nebeng hehe..."
"Oke tunggu sebentar"
Setelahnya Aulia pergi membawa dua gelas kopi untuk satu tamu lagi di dalam ruangan itu tadi.
"Pak ini kopi nya,"Aulia meletakkan dua gelas kopi di depan dua pria yang saat ini duduk di sofa tamu ruangan itu.Dan akan langsung pergi meninggalkan mereka tanpa berniat melihat wajah mereka,karna sudah semengantuk itu
"Terimakasih,oh iya saya lupa tadi sebenernya saya ingin cemilan.Sekarang juga tidak ada karyawan lain lagi"
"Bisa kah kau mengambil nya, sebenarnya saya sedikit lapar tidak makan sejak pagi tadi"
Aulia sedikit merasa kasihan pada CEO itu,karna dia pasti sangat sibuk sehingga tidak sempat makan.Jadi dia tidak masalah untuk mengambil cemilan untuk sang CEO.
Tidak lama kemudian,Ia kembali dengan beberapa cemilan ringan dan berat dan meletakkan nya di depan mereka,dan hendak mengatakan 'Permisi' untuk pamit pulang tapi lagi-lagi CEO itu memerintahkan nya.
Awalnya Ia terus memenuhi keinginan sang CEO baru yang sudah mulai sangat mengesalkan.
Tapi setelah itu,dia justru beberapa kali lagi meminta tolong dengan nada memerintah, sementara dia terus mengerjakan pekerjaan nya dengan seorang pria yang sejak tadi hanya diam saja.
Tapi CEO baru itu semakin mengesalkan di telinga Aulia dengan nada memerintah nya tapi dalih terus mengungkapkan 'minta tolong'.
Sudah hampir sepuluh kali,Dia beberapa kali memintanya melakukan banyak hal bahkan beberapa kali sudah memperbaiki laptop nya yang tiba-tiba berhenti berfungsi.
Entahlah,dia sangat kaya tapi laptop nya masih sangat jadul dan sudah rusak-rusak, selain itu dia juga tidak bisa memperbaiki nya sendiri sangat aneh.Beruntung Ia bisa memperbaiki nya.
Pria satunya lagi?, entahlah dia juga seperti nya tidak tau memperbaiki nya,buktinya CEO baru itu terus memintanya hampir tiga kali bahkan memintanya untuk tinggal sebentar lagi khawatir laptop nya akan rusak.
Tapi sepertinya bukan hanya tidak bisa memperbaiki nya,pria yang bekerja di depan sang CEO saat ini itu juga lebih banyak diam hampir seperti orang bisu, wajahnya juga terus kaku dan menahan sesuatu, bahkan tidak berani kontak mata dengan nya.
Aneh
Tapi yang jelas Keduanya terlihat sangat aneh dan mengesalkan.
Tidak berhenti sampai di sana,sang CEO juga beberapa kali memintanya untuk mengambil sesuatu dari mejanya atau laci nya,bahkan dari ruang sekretaris nya bolak balik.
Aulia sungguh tidak bisa menahan terlalu lama lagi,Ia memenuhi keinginan sang CEO sejak tadi karna Ia tidak ingin kehilangan pekerjaan nya itu.
Tapi Ia sungguh sangat marah sekarang karna terlalu kesal dengan sikap sang CEO yang seenaknya,di tambah Ia juga sudah sangat lapar,mengantuk dan tentu saja juga lelah karna lembur dan karena hal ini juga.
"Maaf sebelumnya pak CEO yang terhormat,saya sudah lelah dengan semua ini dan saya tidak dapat menahannya lagi.Sebenarnya ini bukan jam waktu kerja saya,dan lagi bapak tidak berhak memerintah saya atau menyuruh saya karna saya tidak bekerja langsung untuk bapak"
"Oh jadi kau tidak ikhlas membantu saya tadi?"
Dengan polosnya pertanyaan itu keluar dari mulut sang CEO berwajah tampan tapi mengesalkan itu.
"Bukannya tidak ikhlas pak!,tapi bapak dari tadi memerintahkan saya dan menyuruh saya ini itu!"
Nada suara Aulia naik satu oktaf tanpa sadar,karna terlalu kesal dengan pria itu.
"Saya hanya meminta tolong,bukan memerintah atau menyuruh.Kalau tidak mau seharusnya kamu bilang saja tadi"
Hah?,Aulia semakin tidak habis fikir.Bisa-bisanya dia mengatakan itu dengan santai nya dan tidak ada rasa kasihan sedikit pun.
CEO bernama Mahendra itu, melipat tangan di depan dada dengan sikap santai,Ia menaikkan alisnya dan memasang wajah bingung saat melihat Aulia yang sekarang seperti menahan sesuatu di wajahnya.
"Pak,saya bukan sombong atau bagaimana karna apapun jabatan saya pasti nya bapak lebih tinggi.Tapi saya ini direktur,tidak sepantasnya bapak memperlakukan saya seperti ini?"
Aulia tidak lagi bisa membendung amarahnya,karna respon sang CEO yang seperti sengaja memancing emosinya.Ia tidak peduli lagi apa yang harus Ia terima nantinya,sebagai atasan sang CEO juga harusnya mempunyai rasa segan dan hormat pada bawahannya tapi nyatanya CEO baru itu tidak memiliki atitude yang baik sebagai bos.
Tatapan tajam Aulia menatap wajah tampan sang CEO yang akan membuat wanita manapun menyukai nya,dari wajahnya sampai ke harta-harta nya.
Tapi Aulia tidak termasuk,karna selain tidak ingin memiliki hubungan dengan pria manapun,Ia juga sangat kesal dengan sikap pria itu.
***
Terimakasih dukungan nya my Love💖💖💖💖💖💖
ada mantan istri dan manta suami
anak..ga akan pernah jadi mantan
kita menghadirkan dia aja dengan segenap jiwa dan raga
mau apapun yg terjadi,benci ga akan mampu