NovelToon NovelToon
Sang Legenda: Naga Langit

Sang Legenda: Naga Langit

Status: tamat
Genre:Misteri / Fantasi Timur / Balas Dendam / Kebangkitan pecundang / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Tamat
Popularitas:7.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Xiao Chen selalu dianggap murid terlemah di Klan Xiao.

Tidak punya bakat, selalu gagal dalam ujian, dan menjadi bahan ejekan seluruh murid.
Namun tidak ada yang tahu kebenaran sesungguhnya bahwa tubuhnya menyembunyikan darah naga purba yang tersegel sejak lahir.

Segalanya berubah saat Ritual Penerimaan Roh Penjaga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13: Perburuan dan Penemuan

Tiga hari telah berlalu sejak Xiao Chen membunuh Babi Hutan Bercula Besi. Selama tiga hari itu, dia tidak meninggalkan Hutan Binatang Kabut. Dia benar-benar membenamkan dirinya dalam hukum rimba yang kejam.

Sosoknya kini jauh berbeda dari murid Klan Xiao yang bersih. Jubahnya sobek di beberapa tempat dan berlumuran noda darah kering serta lumpur. Wajahnya lebih tirus, tetapi matanya memancarkan cahaya yang tajam dan waspada, seperti seekor serigala muda yang sedang beradaptasi dengan wilayah barunya. Setiap otot di tubuhnya terasa hidup, siap untuk meledak dalam aksi kapan saja.

Pengalamannya dalam pertempuran tumbuh dengan pesat. Dia tidak lagi hanya mengandalkan kekuatan mentah dari Qi Kekacauan. Dia belajar bagaimana cara melacak jejak, bagaimana cara menyembunyikan auranya, dan yang terpenting, bagaimana cara membunuh dengan efisien.

Pada hari kedua, dia disergap oleh seekor Ular Piton Hijau yang meludahkan racun korosif. Dengan gerakan gesit yang ia pelajari dari pertarungan pertamanya, dia berhasil menghindari semburan racun itu dan menghancurkan kepala ular itu dengan satu pukulan telak sebelum ular itu sempat menyerang lagi.

Pada hari ketiga, dia menemukan sarang Serigala Hutan Bayangan, sekelompok binatang iblis tingkat satu yang licik dan berburu dalam kawanan. Alih-alih menghadapi mereka secara langsung, dia menggunakan taktik. Dia menyergap mereka satu per satu dari bayang-bayang, memanfaatkan keheningan hutan untuk menyamarkan gerakannya. Dalam satu jam, lima ekor Serigala Hutan Bayangan telah tumbang, masing-masing menyumbangkan inti binatang iblis untuk koleksinya.

Di dalam tasnya kini tersimpan tujuh Inti Binatang Iblis Tingkat Satu. Panen yang melampaui ekspektasinya.

Pada hari keempat, saat sedang melacak seekor Rusa Bertanduk Giok—binatang yang terkenal karena kecepatannya—dia tanpa sadar telah masuk lebih dalam ke hutan. Kabut di sekelilingnya menjadi lebih tebal, dan pohon-pohon kuno tampak lebih rapat dan mencekam.

Tiba-tiba, Rusa Bertanduk Giok yang sedang ia ikuti berhenti total. Binatang itu mengendus-endus udara dengan gelisah, matanya menunjukkan kepanikan, sebelum akhirnya berbalik dan lari terbirit-birit ke arah yang berlawanan, seolah-olah baru saja melihat hantu.

"Aneh," gumam Xiao Chen. Dia segera bersembunyi di balik akar pohon besar yang menonjol. Sesuatu di depan sana telah menakuti binatang iblis yang begitu waspada.

Rasa ingin tahunya terusik. Dia juga merasakan fluktuasi energi spiritual yang sangat samar namun luar biasa murni datang dari arah depan. Dengan sangat hati-hati, dia mulai bergerak maju. Setelah berjalan beberapa ratus meter, dia tiba di depan sebuah tebing batu yang ditutupi oleh tirai tanaman rambat yang sangat lebat.

Getaran energi itu datang dari balik tanaman rambat ini.

Setelah memastikan tidak ada bahaya di sekitarnya, dia dengan hati-hati menyingkap tirai tanaman itu dan masuk melalui celah sempit di antara bebatuan.

Pemandangan yang menyambutnya membuatnya menahan napas.

Dia berada di sebuah gua tersembunyi, sebuah surga kecil yang terisolasi dari hutan yang gelap. Sinar matahari berhasil menembus celah di atas, menyinari sebuah kolam kecil yang airnya sejernih kristal. Sebuah air terjun mini mengalir dari bebatuan, menciptakan melodi yang menenangkan. Kepadatan energi spiritual di sini setidaknya dua kali lipat dari Lembah Roh Angin.

Namun, bukan itu yang menarik perhatiannya. Matanya terpaku pada satu titik di tepi kolam. Di sana, tumbuh sekuntum bunga tunggal yang mekar dengan indah. Kelopaknya tampak terbuat dari kristal es yang transparan, dan di tengah-tengah bunga itu, ada setetes cairan yang berkilauan seperti berlian di bawah sinar matahari. Tetesan itu memancarkan aura kehidupan dan energi spiritual yang sangat murni.

"Senior, bunga apa ini? Energinya begitu murni," tanya Xiao Chen dalam benaknya, suaranya dipenuhi kekaguman.

Butuh beberapa saat sebelum Yao Huang menjawab, suaranya dipenuhi dengan keterkejutan dan kegembiraan yang tak terselubung. "Keberuntunganmu benar-benar menantang surga, bocah! Itu adalah Bunga Roh Embun! Bunga spiritual tingkat bumi! Satu tetes embun di tengahnya itu mengandung esensi spiritual murni yang setara dengan seratus batu roh tingkat rendah! Jika kau menyerapnya, itu lebih dari cukup untuk mendorongmu langsung ke tingkat kelima!"

Mata Xiao Chen berbinar. Ini adalah kesempatan surgawi!

"Tapi hati-hati..." lanjut Yao Huang dengan nada yang tiba-tiba menjadi serius. "Harta karun alam seperti ini tidak pernah tumbuh tanpa penjaga."

Peringatan Yao Huang datang terlambat sepersekian detik. Saat Xiao Chen, didorong oleh kegembiraan, mengambil satu langkah maju menuju bunga itu, sebuah bayangan besar tiba-tiba menimpanya.

Sebuah geraman rendah dan berat yang membuat bulu kuduk berdiri bergema di seluruh ceruk itu.

Xiao Chen membeku. Perlahan, dengan jantung berdebar kencang, dia mengangkat kepalanya.

Di atas sebuah tonjolan batu tepat di atas kolam, sesosok makhluk raksasa kini berdiri tegak, menatap lurus ke arahnya. Makhluk itu tadinya duduk diam, warnanya menyatu dengan bebatuan sehingga tidak terdeteksi. Itu adalah seekor kera raksasa setinggi tiga meter, ditutupi bulu abu-abu tebal. Matanya yang berwarna kuning menatapnya dengan kecerdasan dan hawa dingin yang buas. Yang paling menonjol adalah sepasang lengannya yang luar biasa panjang dan berotot, dengan cakar-cakar hitam tajam di ujungnya.

Aura yang dipancarkannya begitu kuat dan menekan, membuat Xiao Chen sulit bernapas.

"Kera Roh Lengan Panjang," suara Yao Huang terdengar berat di benak Xiao Chen. "Binatang Iblis Tingkat Dua Puncak... kekuatannya setara dengan seorang kultivator di puncak Pengumpulan Qi tingkat kesembilan. Jauh lebih kuat dari bocah bernama Xiao Long itu."

GRROOOOAAAAARRRR!

Kera Roh itu mengeluarkan raungan memekakkan telinga yang mengguncang seluruh gua. Tatapannya terkunci pada sang penyusup.

Xiao Chen kini terjebak. Di depannya ada harta karun yang bisa mengubah nasibnya. Di belakangnya ada jalan keluar yang sempit. Dan di antara keduanya, berdiri seorang penjaga yang tampaknya tak terkalahkan.

1
MATADEWA
Lumayan
Juni Ardi
luar biasa
Darwito
eyyeey
Darwito
yeyeeu
Darwito
twtwtw
Darwito
f7f77fc78v
Bin Bin
teman2, kemungkinan maksudnya yang misterius itu masternya (gurunya), buka xiao chen 🤭
YAN 28
yg jenius bukan mc nya, dia pecundang masa susah ngalahin lawan yg kultivasinya dibawah... 🤣🤣🤣
Juni Ardi
keren😄
Darwito
xyuxux
Kris Worro
melawan musuh yg ranahnya jauh dibawahnya kerepotan sampai terluka, melawan musuh yg ranahnya setara seringnya kehabisan qi ujung-ujungnya pingsan wl menang dan melawan musuh yg ranahnya satu tingkatan kecil diatasnya mungkin si mc modar. si author bingung mau menempatkan mc posisinya gmn
n max
ceritanya hanya mencari kekuatan aja, tdk ada sosialisasi kpd rakyat dn tdk ada cerita romantisnya membosankan
Purwoko Joko Prawoko
bukankan sang paman kedua sudah membuat sumpah dao akan setia kepada sang nona pewaris???
Kris Worro
Di novel ini elemen petir seolah gk ada harga dirinya, dqn di novel ini diceritakan bhw elemen petir itu turunan dr elemen kayu. Sedangkan dicerita novel yg lain-lainnya elemen petir adl salah satu elemen terkuat yg ada disamping elemen cahaya, elemen rung dan waktu dan elemen kegelapan
Kris Worro
Menjijikqn sekali si mc, pertarungan dg lawan yg seimbang atau kuat selalu dan selalu kehabisan qi akhirnya pingsan. Gk ada metode lain apa thor utk mengembangkan cerita biar lbh menarik. Lagian kultivasi baru tahan 3 (Core Formation) aja digambarkan seolah-olah kekuatannya di ranah Kaisar Surgawi, terlalu berlebihan kamu thor dan lbh mendekati ke alay dlm bercerita
Kris Worro
Kirain ranah kultivasi ketua sekte (matriak) itu sdh di ranah kaisar langit atau kaisar surgawi, eh gk taunya ranah kultivasinya 1 tingkat di atas ranah kultivasi Xiao Chen. Sungguh sangat berlebihan sekali si author dlm menggambarkan sebuah kekuatan
Darwito
geyeue
Darwito
whn
Darwito
yzuzzu
Darwito
twtw5w
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!