hai...hai...hai...perkenalkan karyaku yang kedua "Wanita Pilihan Untuk Ayah"
Yang pertama berjudul "Dia yang Tak Dapat Kuhindari".
Vita Damayanti adalah seorang dokter diusia yang masih muda 23 tahun. Dengan kecerdasan diatas rata-rata dan rasa penasaran dengan dunia bisnis maka saat ini diapun sedang menempuh pendidikan difakultas ekonomi jurusan akuntansi keuangan semester akhir.
Namun apa yang terjadi jika sahabat dari ponakannya ikut memanggil bunda padanya???
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon, isi dan kontennya hanyalah pandangan pribadi author dan tidak mewakili MangaToon.
Semua yang terjadi dalam cerita hanyalah karangan penulis saja....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 21. Hadiah kelulusan Sisil
Tanpa terasa waktu terus berlalu,.setahun telah berlalu sejak Vita melanjutkan pendidikannya, kini Khanza dan Sisil pun telah lulus dari sekolah menengah pertama dengan nilai yang cemerlang.
Sejak semalam Sisil terus merengek pada ayahnya agar mengijinkannya liburan bersama sahabatnya Khanza dan maminya.
"Ayolah ayah,,,,ijinkan aku liburan ". rengek Sisil
"Tapi ayah masih sibuk, sayang,,,gak bisa temani kamu liburan ". kata Adam membujuk anaknya
"Aku liburan bareng Khanza dan maminya, yah ". kata Sisil lagi
Bu Indira yang melihat rengekan cucunya menengahi
"Ijinkan aja, nak,,,susah amat, lagian nilai cucu Oma juga bagus hitung-hitung sebagai hadiah buat kelulusannya,," kata Bu Indira
"Emang kalian mau liburan kemana,???" tanya Adam
"Inggris, ayah,,,"jawab Sisil dengan menampilakan puppy eyes andalannya
Adam terdiam, baru kali ini anaknya akan pergi jauh tanpa pengawasan darinya. Seketika Adam tersadar bahwa anaknya semakin besar dan permintaan anaknya yang mengharapkan seorang ibu belum juga dia kabulkan. Setiap wanita yang mencoba mendekatinya baik dirinya sendiri maupun sang anak tidak pernah merasa ada kecocokan.
Dengan menghirup oksigen sebanyak-banyaknya, Adam memberikan ijin pada anaknya dengan perjanjian harus sering-sering memberi kabar dan disetujui oleh Sisil
"Boleh, tapi harus sering-sering menelpon, ayah ". kata Adam
"Siap komandan,,,,"sambil memberi hormat layaknya prajurit kepada komandannya
Kemudian Sisil bergegas kekamarnya dengan gembira, mencari dokumennya yang memang oleh ayahnya dibiasakan menyimpan sendiri barangnya. Sejak kecil Sisil dibiasakan mandiri oleh keluarganya.
Bu Indira kemudian mendekati anakny seraya mengingatkan keadaan Sisil yang sudah gadis
"Apa masih belum ada yang cocok?"tanya Bu Indira
Adam yang tau arah pembicaraan mamanya hanya mengangkat bahu.
"Belum ada, ma,,,,mungkin memang aku harus sendiri selamanya ". kata Adam enteng
"Cobalah buka hatimu mungkin saja kamu akan menemukannya suatu hari nanti". kata mamanya bijak
Adam yang mendengar mamanya begitu mengharapkan dirinya menikah pagi, seketika mengingat Vita, hatinya pun bergelenyar aneh dan jantungnya berdetak kencang.
Skip
Hari keberangkatan Sisil dan Khanza pun tiba, mereka akan bertolak ke Inggris. Adam yang masih berada dibelahan dunia lain tidak melihat anaknya pergi, dia hanya tau bahwa anaknya berangkat dengan keluarga Khanza yang memang dia kenal sebagai sahabat anaknya. Adam tak mengetahui lebih detil keluarga Khanza.
tiiinnn tiiinnn tiiinnn
Kemudian satpam rumah Sisil segera membuka pintu gerbang, setelah mobil jemputan Sisil masuk lalu Nita dan Daniel segera turun dari mobil dan menemui Bu Indira dan pak Alfian yang sudah berdiri diteras.
"Assalamualaikum om,.Tante,,,"salam Nita dan Daniel bersamaan
"Waalaikumsalam,,,,"balas bu Indira dan pak Alfian
"Lho pak Daniel???"kata pak Alfian kaget karena tak menyangka bahwa orang tua Khanza adalah rekan bisnis mereka.
"hehe,,,iya pak,,,,gimana kesehatan bapak??" tanya Daniel basa basi
"Alhamdulillah sudah lumayan sehat ".jawab pak Alfian
Lalu Sisil bergegas keluar dengan memyeret kopernya mendengar bunyi klakson suara orang berbicara.
"Tante dan om sudah lama?? maaf membuat om dan Tante menunggu". kata Sisil
"Gak kok sayang, santai aja. Masih pagi-pagi juga ".kata Nita sambil mengusap-usap pucuk kepala Sisil
"Sil,,,jaga diri baik-baik ya?? jangan merepotkan keluarga Khanza, dan jangan lupa sering-sering telpon atau ayahmu nanti nyusul kamu ". pak Alfian menasehati cucunya.
"Beres opa, Oma,,,,kami berangkat, ya,,,salam sama ayah ".pamit Sisil seraya mencium punggung tangan opa dan Omanya
Nita dan Daniel pun ikut berpamitan karena Sisil sudah berjalan ke mobil dan takut kena macet.
"Kami permisi pak, Bu,,,,".kata Daniel dan Nita
Merekapun berangkat menuju bandara dan berbaur dengan mobil yang mulai memadati jalan-jalan di ibukota.
hmm,,,,,gimana ya liburan mereka di Inggris???
☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️
up satu bab Alhamdulillah selesai,,,terima kasih sudah mampir di karyaku
jangan lupa vote, like atau komen buat penyemangat author untuk terus menulis😀😀😀