(🌶️🌶️🌶️🌶️)
cerita mengandung cabe rawit. Pandai lah dalam membaca.
Matahari pagi baru saja menampakan diri Gea sudah dikejutkan dengan lamaran yang datang menghampirinya bagaikan Sambaran petir.
Ia dipaksa menikahi calon pamannya yang dinyatakan cacat setelah kecelakaan yang menimpahkannya.
tak bersanding dengan pria cacat, sang Tante pun memilih kabur membawa uang sebesar 5 trilliun.
Bagaimana kelanjutannya?
yuk mampir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Waduh.(⊙_◎)
...🚩🚩🚩...
"Gea," tegur seorang gadis cantik muncul dari belakang Gea.
...Dia adalah Tahlia Harsen. Putri keluarga konglomerat. Mempunyai satu orang Kakak laki-laki bernama Kael Harsen. Tahlia satu sekolah dengan Gea dan Niko. Kini mereka menjalin hubungan pertemanan belum lama ini....
"Eh, Tahlia, kamu juga datang?" Gea sedikit terkejut langsung tersenyum menatap Tahlia.
"Iya dong. Tapi maaf yah, aku datang sedikit telat, soalnya aku sedikit kesusahan mencari kado yang cocok untukmu, dan... tadaa!" seru Tahlia memperlihatkan kado yang ia bawa.
(Visual Kado)
"Wah, terima kasih, Tahlia," ucap Gea tersenyum bahagia.
"Sama-sama. Parfum ini, aku yang yang racik sendiri. Kamu tau kan aku sedang mendalami penelitian soal parfum karena aku sangat suka dengan wanginya. Dan kamu adalah orang pertama yang mencobanya," jelas Tahlia penuh semangat menyodorkan parfum itu kepada Gea.
"Benarkah? Wah... terima kasih yah, aku coba nih." Gea meraih kado itu, dan membukanya.
"Silahkan, dan berikan komentar terbaikmu," ucap Thalia penuh bangga.
"Ok."
...Gea mengeluarkan parfum itu, lalu menyemprotkannya di tubuhnya. Wangi parfum itu beragam, ada sedikit wangi vanilla, lavender, bercampur dengan kayu manis,(Entahlah, Thor pun kurang tau, intinya begitu saja🤭)....
"Hhhmm... aku suka wanginya Tahlia," ucap Gea terus menghirup tutup botol parfum.
"Itu... aku terinspirasi dengan bau mu sendiri, jadi aku membuatnya." Tahlia nampak canggung sambil menggaruk tengkuknya sendiri.
"Astaga Tahlia, kamu ini." Gea terkekeh kecil menatap tingkah Tahlia yang menurutnya sangat lucu.
"Iya memang begitu, maaf ya." Tahlia menjadi tak enak hati.
"Sudah... lebih baik kita karaokean saja, kebetulan aku sudah menemukan lagu yang cocok untuk kita berdua," ajak Gea meraih lengan Tahlia.
...Mereka pun berlari pergi menuju panggung dan meminta izin untuk bernyanyi, dan mulai bernyanyi. Di sisi lain, Niko tengah galau duduk seorang diri di mini bar, meneguk minumannya sambil menikmati lagu yang dinyanyikan oleh Gea dan Tahlia. Niko galau akibat Gea belum sempat memberikan jawaban, tiba-tiba Tuan Andrean muncul dan mengacaukannya....
"Niko, kamu kenapa?" tanya seorang gadis, sahabat Niko.
...Dia adalah Piper Davis. Berasal dari keluarga biasa. Ayahnya seorang karyawan di perusahaan besar keluarga Lycan, sedangkan ibunya berkerja sebagai pelayan di mansion keluarga Lycan. Dari situlah kedua saling kenal dan menjadi sahabat. Dan Piper juga bersekolah di sekolah yang sama dengan Niko, namun ia baru saja masuk setelah mendapatkan beasiswa, lalu pindah....
...Malam ini ia ikut serta di pesta ulang tahun Gea atas permintaan Nyonya Marta, agar bisa memantau apa saja yang dilakukan oleh Niko....
"Aku baik-baik saja Piper, hanya sedikit galau," jawab Niko terus menatap ke arah Gea.
"Hhhmm... sepertinya Tuan muda sedang galau," tebak Piper tepat sasaran.
"Jangan panggil aku Tuan muda Piper, kamu itu selalu saja bisa menebak apa yang aku rasakan, memangnya kamu bisa membaca pikiran orang lain?" Niko sedikit kesal menatap Piper. Karena gadis itu selalu bisa menebak apa isi pikirannya.
"Tentu, kita kan sudah sahabatan sudah lama, tentu saja aku bisa menebak apa saja yang kamu pikirkan," ucap Piper penuh bangga.
"Niko, Piper, kalian disini?" tegur Gea muncul bersama Tahlia berdiri diantara Niko dan Piper.
"Hi Gea, selamat ulang tahun," ucap Piper tersenyum hangat menatap Gea.
"Terima kasih banyak. Hah... setelah bernyanyi membuatku jadi haus."
...Gea mengibas tubuhnya yang berkeringat deras duduk di samping Niko. Seketika Niko gugup menatap bibir Gea yang merona dan buliran keringat yang mengalir dari leher putih Gea, cepat-cepat Niko menghindarinya....
Menyadari itu, Gea mendengus kesal. "Kamu itu kenapa sih Niko? Apa aku bau ya?" tanya Gea mendekatkan wajahnya ke arah Niko.
Deg!
"Aduh... bukan begitu maksudku Gea... aku mohon menjauhkan," batin Niko menghindar dengan wajah memerah merona.
"Ish! Awas kamu kalau nempel-nempel lagi," desis Gea terbawa suasana dan kesal melihat tingkah Niko.
"Gea, sebaiknya cari minum yuk, haus," sela Tahlia melirik sekitar Aula.
"Maid!" seru Piper memanggil.
...Seorang maid pun menghampiri mereka sambil menenteng nampan berisi minuman jus, lalu menyodorkannya ke arah mereka, kemudian pergi....
"Ayo, semuanya, kita rayakan hari kelulusan kita, sekaligus ulang tahun Gea, cheers!" seru Tahlia mengangkat gelasnya.
"Cheers," ucap mereka serempak dan bersulang.
...Tak lama seorang DJ muncul dan mulai memainkan musik. Tahlia segera menarik Gea pergi dan mulai berjoget di bawa lampu gemerlap aula. Dari kejauhan, Alby duduk santai di temani oleh wanita itu sambil meneguk minumannya menatap dingin ke arah Gea yang sedang asik berjoget bersama Tahlia....
"Sayang... kamu juga suka berjoget? Aku jago lho kalau soal joget, mau lihat?" tawar wanita itu menyimpan minumannya diatas meja, dan mulai meliuk-liukkan tubuhnya di hadapan Alby bak ular kobra.
...Dari jauh, Gea yang melihat itu tiba-tiba menjadi panas. Gea terus berjoget sambil meneguk minuman jus di tangannya hingga kandas, lalu menyerahkan gelas kosong miliknya kepada Tahlia....
"Pengan ini," perintah.
"Gea, kamu gak apa-apa kan?" tanya Tahlia cemas melihat wajah Gea mulai memerah terang bak tomat rebus.
"Gak apa-apa, aku hanya sedang marah dan ingin mencabik-cabik seseorang," ucap Gea berjalan pergi meninggalkan Tahlia.
"Gea, kamu mau kemana?" Tahlia dibuat bingun dan repot, melihat tingkah Gea.
...Gea tidak menghiraukan panggilan Tahlia, ia terus berjalan maju mendekati meja dimana Alby berada, lalu......
Swoss.
"Aaaaa!"
Brak!
...Gea mendorong wanita yang tengah berdansa menggoda Alby hingga jatuh tersungkur menabrak meja dan beberapa minuman diatas meja, akhirnya mendarat sempurna diatas lantai....
"Pak Tua, ayo pulang," ajak Gea berdiri tegak di hadapan Alby.
"Heh! Gadis brengsek, memangnya siapa kamu?" Wanita itu marah bersusah payah bangkit dari atas lantai menatap Gea.
"Pak Tua, sudah cukup bermain aksi saling memanas, aku sudah muak. Apalagi dengan wanita itu." Gea melirik dingin ke arah wanita itu. Tatapannya penuh ancaman.
"Kau, mabuk Gea?" tanya Alby akhirnya buka suara.
"Entahlah, pokoknya aku mau kita pulang," ujar Gea meraih lengan Alby.
Plak!
"Lepaskan tangan kekasihku," sentak wanita itu mengibas tangan Gea hingga ia melepaskan lengan Alby.
"Kau!" geram Gea melirik ke arahnya.
Swoss!
Bugh!
Brak!
...Gea berputar dengan lincah melayangkan tendangan mematikan tepat di perut wanita itu. Wanita itu pun terpental dan jatuh keatas lantai untuk kedua kalinya. Semua orang yang menyaksikan kejadian itu terkejut setengah mati, begitu pun dengan Niko yang semakin berbunga-bunga menatap aksi Gea....
...Namun semua itu sirna saat Gea meraih dasi Alby dan menciumnya di hadapan banyak orang. Tak mau ketinggalan momen itu, para tamu diam-diam mengambil gambar mereka. Setelah berciuman, Gea menarik dasi Alby memaksanya bangkit pergi begitu saja. Pergi meninggalkan aula dan keterkejutan para tamu dan kedua orang tuanya dan juga Niko....
(Bersambung)
ayo up lg yg banyak
di tunggu yaaaaaaaaa
kami dah nungguuuuuuuuuuuuu dengan gelisah.
menunggu kelanjutannya.
ayo semangat semangat semangat
bagus. seru.
aku suka.
terus terus terus.....
teruskan lagi doooooong ceritaanya.
dan yang banyak biar kami puas membacanya.
seru banget, aku sukaaaaaaaaaaa
up yang banyaaaaaaak biar puas.
kasihan gea. mungkin saat ini gea sudah ada perasaan suka dan cinta sama alby. makanya saat ini gea merasa ada yg hilang dalam dirinya.