NovelToon NovelToon
Sweet Marriage Revenge

Sweet Marriage Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: renita april

"Jangan bunuh aku."
Sydney tidak menyangka hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat hanya dalam satu malam. Ia melihat saudaranya dibunuh oleh seorang pria, dan dirinya terjebak dalam situasi sulit. Penderitaan ini tidak ia terima, dan alam mengabulkan permohonannya. Namun, ia malah harus menikah dengan seorang pria kejam bernama Ransom Alexander. Dia adalah pria yang paling Sydney benci. Pernikahan ini adalah dendam.

Cover by : Ineed design.

IG : renitaaprilreal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa Dia

Setelah mengalami perjalanan yang melelahkan, Sydney dan Ransom tiba di kediaman utama Alexander. Keduanya disambut senyum bahagia oleh Elias yang berharap bisa mendapat kabar baik setelah ini. Tujuannya hanya satu, yaitu ingin segera mendapat cucu dari Ransom. Ya, meski Corvin sudah memilik anak, tetapi pemuda itu belum menikah. Cucu perempuan itu adalah anak haram yang tidak dipedulikan olehnya maupun keluarga besar.

“Kalian berdua pasti lelah. Istirahat saja, nanti kita baru bicara. Ah, pelayan, bawa semua barang-barang ini ke kamar. Siapkan makanan, Jangan sampai kalian tidak memedulikan nyonya kecil di rumah ini. Perlakukan dia seperti kalian memperlakukan aku dan lainnya,” ucap Elias.

“Baik, Tuan. Kami akan selalu mengingatnya.”

“Ayah berlebihan sekali, tapi terima kasih,” ucap Sydney.

“Apa yang kau bicarakan ini, kita sudah jadi keluarga, kan?” Elias tertawa, terlihat senang, tetapi berbeda dengan tatapan Lyra dan Mariane.

“Ibu, Mariane, kalian apa kabar?” tanya Sydney. Bagaimanapun mereka akan tinggal serumah. Sydney mencoba mengakrabkan diri pada ibu mertua dan iparnya ini.

“Kami baik.” Lyra menjawab sekenanya saja.

“Kami lelah. Ayo, Sayang. Kita istirahat dulu.” Ransom sudah bicara, tidak ada yang menantang lagi.

Sydney berpamitan pada semua untuk rehat sejenak. Situasi dalam rumah ini masih membuatnya canggung, terutama pada tatapan para wanita di sini. Sejujurnya Sydney lebih suka rumah sendiri, tetapi Ransom tidak mengizinkan. Alasannya kurang jelas, padahal lelaki ini dulunya tinggal di apartemen.

“Punggungku baru terasa nyaman.” Sydney merebahkan dirinya di kasur yang empuk. Ia merentangkan tangan dan kaki tanpa peduli ada pelayan yang tengah menepikan kopernya.

“Nyonya Muda, apa kopernya mau dibuka? Biar kami yang bereskan,” ucap pelayan wanita yang umurnya sekitaran 30-an ini.

“Biarkan saja. Nanti aku bereskan sendiri.” Sydney memiringkan tubuh dengan kepala bertopang pada tangan kanan. “Terima kasih atas bantuan kalian.”

“Sama-sama, Nyonya.”

“Kalian pergilah,” ucap Ransom.

Dua pelayan itu undur diri. Dari wajah mereka terlihat takut pada Ransom yang terkesan dingin, punya pandangan menusuk bila bertatapan muka dengan lawan bicaranya.

“Kau menakuti mereka,” kata Sydney.

“Justru aku dikagumi oleh mereka. Kau tidak lihat wajah malu-malu dua pelayan itu? Intinya bila ada kesempatan, mereka ingin naik ke ranjangku.”

“Aku baru tahu kalau kau punya kepercayaan yang tinggi.”

Ransom ikut naik ke tempat tidur. Sydney waspada karena menurut perjanjiannya, pria ini baru bisa menidurinya lagi minggu depan. Selama di Maldives, Ransom meminta jatah setiap hari. Menyebalkan jika mengingatnya.

“Kau mau apa?” tanya Sydney.

“Aku mau tidur. Memangnya kenapa?”

“Ingat perjanjian kita. Jangan ingkar.” Sydney mengingatkan.

“Minggu depan. Ya, aku menantikannya.”

“Otak mesum.”

“Ini juga agar kita bisa cepat punya anak.”

“Aku tidak dapat membayangkan hamil di usia muda.”

“Hanya 9 bulan. Setelah itu, kau bebas,” ucap Ransom.

“Ya, ya, aku tahu.” Sydney membalik diri, ia lelah dari perjalanan, juga belaian Ransom. Ah, selama berada di Maldives, ia dan Ransom benar-benar melakukan yang namanya bulan madu.

“Hei, kau tidur?” Ransom mengintip istrinya. Sydney terlihat memejamkan mata.

“Hmm.”

Ransom tersenyum. Minggu depan? Ia akan bersabar. Lagi pula selama di Maldives, ia benar-benar puas bersama Sydney. Minggu depan nanti ia akan membuat rencana. Mungkin menyewa sebuah hotel mewah agar lebih berkesan.

Di lain sisi, Elias merasakan tatapan tidak suka istri dan putrinya. Kedua wanita ini seperti belum menerima Sydney sebagai menantu keluarga Alexander.

“Kuharap kalian tidak mempersulit Sydney,” ucap Elias.

“Wanita itu masuk ke rumah ini, kau jadi berubah, Sayang.” Lyra tidak senang akan perubahan suaminya.

“Apa maksudmu?”

“Benar sekali. Ayah terlihat menyukainya, berbeda sekali dengan wanita yang dibawa Corvin,” ucap Mariane.

“Kau menbandingkan Corvin dan Ransom, kakakmu membawa wanita yang tidak sepadan dengan kita. Dia bermain-main tanpa melihat ke depannya. Apa kalian ingin mencoreng nama keluarga ini karena asal usul gadis tidak jelas itu?”

“Sudahlah, tidak perlu dibahas. Lagi pula kau tetap dengan pendirianmu,” kata Lyra.

“Kuperingatkan pada kalian. Jangan sampai membuat Sydney tidak nyaman tinggal di sini. Aku tidak mau dia sampai stress dan itu akan mempengaruhi kandungannya.”

“Dia belum hamil, Ayah,” sahut Mariane, dengan nada kesal.

“Tidak akan lama lagi, dia bakal hamil.” Elias mendengkus, ia langsung pergi setelah mengatakan itu.

Mariane berdecak. “Kenapa Ayah selalu membela dia?”

“Ayahmu sudah sangat ingin mendapat cucu.” Lyra mencoba menenangkan putrinya.

“Jika Kak Kayla ada di sini, dia pasti akan menjadi istri Kak Ransom.”

“Kenapa kau tidak memberitahu semua ini? Siapa tahu dia akan segera kembali dari California.”

“Ibu benar. Aku harus memberitahunya.” Mariane tersenyum penuh arti, ia tidak senang pada Sydney karena wanita itu terkesan sombong. Berlagak bagai dewi yang bisa merebut perhatian semua orang.

Mariane berlari kecil ke kamarnya. Tanpa membuang waktu lagi, ia segera menghubungi Kayla melalui chat pribadi dan berharap wanita itu tidak sibuk untuk saat ini.

[ Kapan kau pulang, Kak Kayla? Kak Ransom menikahi wanita lain. ]

Pesan terkirim, tidak menunggu lama lagi, balasan diterima. Mariane tersenyum membacanya. Ia kemudian menjelaskan apa yang terjadi sekarang ini. Tentang Sydney yang menjadi anggota keluarga Alexander, lalu Ransom. Tidak lupa dengan bumbu-bumbu yang membuat si penerima pesan jadi marah.

“Kau akan lihat ini, Sydney. Yang pantas menjadi menantu keluarga ini hanya Kak Kayla.” Mariane menggenggam ponsel dan tersenyum penuh kemenangan.

Sydney benar-benar tidak sadar kalau hari sudah sore. Ia menepikan tangan Ransom yang memeluknya, lalu turun dari tempat tidur. Sydney membersihkan diri dulu, setelah itu menyiapkan pakaian ganti Ransom di atas sofa tempat tidur.

Koper-koper ini harus dibongkar karena ada oleh-oleh yang harus diberikan. Sydney memilih hadiah untuk rumah orang tuanya, untuk mertua, pelayan dan ia memajang beberapa aksesoris di kamar ini.

“Lukisannya terlihat manis.” Sydney memajang lukisan di dinding, menggantikan lukisan yang ada. Itu adalah lukisannya bersama Ransom.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Ransom.

Sydney menoleh. “Sudah bangun rupanya. Aku memajang lukisan kita. Lukisan pemandangan ini, taruh di dinding bagian rak saja. Bagaimana menurutmu?”

“Kau atur saja.”

“Lekas mandi, aku sudah siapkan baju ganti.” Sydney menyusun pernak-pernik yang ia bawa ke dalam paper bag.

“Mau dibawa ke mana?” Ransom bertanya lagi.

“Aku ingin membagikannya.” Sydney berjalan keluar kamar dengan membawa beberapa paper bag di tangan.

Kebetulan mertua dan iparnya tengah bersantai di ruang keluarga. Sydney ikut bergabung dengan meletakkan barang bawaannya di meja.

“Ayah, Ibu, aku membelikan kalian kain tenun dari Maldives,” ucap Sydney, ia mengulurkan kain itu kepada Elias dan Lyra.

“Terima kasih, Nak. Wah, ini bagus sekali.” Elias terlihat senang mendapatkan buah tangan dari menantunya.

“Mariane, aku beli beberapa gelang.”

“Gelang? Jika Kak Kayla, dia pasti akan membelikanku perhiasan bermerek.”

“Siapa itu, Kayla?” tanya Sydney.

1
Febriah Dwi
yaa ayoo random cek cctv nyaa....biar kamu tahu jawabnya .
.
Mirda Ciebungsu
syd di lawan
Dian Rahmawati
senjata mkn tuan
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
senjata makan tuan😂😂😂
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
semoga piringnya ditukar dengan punya si Marianne
Dian Rahmawati
mungkin senjata makan tuan buat si Marine
Febriah Dwi
Sydney dilawan....udah pernah mati soalnya jadi sekarang lebih berhati hati dalam bertindak.trus karakter marine mirip kakak tiri Sidney sebelum diusir bapaknya sidney
Faizah Indah lestari
cerita nya maraton amat sih Thor, pasangan yang sama cerewet sih. Hem..
Faizah Indah lestari
cerita nya maraton amat sih Thor, pasangan yang sama cerewet sih..
Mirda Ciebungsu
hemmm,pelakor mulai masuk
Nila
pagi2 baca ini bikin gerah🤭
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Ransom tidak ada puasnya...
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
duh hujan2 gini😂😂
Dian Rahmawati
wa sydney gugup
Lisa Septiana
selalu yg terbaik ,👍
Dian Rahmawati
wah siap2 sidney
Mirda Ciebungsu
awas siap siap syd🙈
Qori Alfaeyza
assekkk
Desy Larassati
sedih amet/Scowl/
Mr.VANO
jngan perna kau kenalkan org tersayangmu sm org lain,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!