ISTRI BUTA TUAN MAFIA

Apa yang di lakukan oleh Gabriel benar-benar sangat kejam, dia tidak hanya mengganti kelamin Jason, tetapi juga menghilangkan kedua matanya. Lalu menjualnya di rumah harem, tidak ada hal yang tidak menghasilkan uang.

Namun bagi Gabriel tidak ada hal yang menyenangkan selain bermain dengan kedua anaknya dan istri tercinta, terkadang dia berpikir ingin pensiun di dunia gelap, tapi sayangnya dia tidak bisa melakukan hal itu, karena garis takdirnya sudah menjadi pewaris.

“Erlan, tumbuhlah menjadi laki-laki yang kuat, aku tidak mungkin membiarkan Brianna menggantikan posisiku" Gumam Gabriel mengusap lembut kepala putranya.

Bayi Erlan kembali menangis kencang, membuat Gabriel merasa gemas sendiri, setiap kali dia bicara seperti itu pasti putranya akan menangis, lain halnya dengan Brianna yang tersenyum lembut.

***

“Yang benar saja Dad, aku harus mengencani tiga sekaligus anak gadis orang?" Kesal Noah, pulang-pulang dari party dia langsung mendapatkan perjodohan, bahkan yang membuatnya terkejut tidak hanya satu gadis tetapi tiga sekaligus.

“Siapa yang memintamu mengencani ketiganya, Daddy bilang satu-satu, pilih yang paling cocok untukmu, usiamu sudah tidak muda lagi Noah" Jawab Gerald. Sembari menunjukkan foto tiga gadis cantik dengan masing-masing memliki kepribadian yang berbeda, meskipun dari keluarga yang sama.

Noah mengusap wajahnya dengan kasar, memangnya ini sudah tahun berapa, kenapa harus ada jodoh perjodohan, dirinya bukan Gabriel yang tidak bisa mencari calon istri sendiri.

“Tidak mau, kalau Daddy ingin mencarikan aku istri, cari yang seperti Valerie, baru aku akan menikahinya" Ketusnya, Noah duduk sembari melipat kedua tangannya di dada.

“Boleh saja, jika kamu sudah benar-benar bosan hidup" Bukan Gerald yang menjawabnya melainkan Gabriel yang baru saja masuk bersama anak dan istrinya.

Noah memutar bola matanya malas, sementara Gerald dia langsung berdiri menyambut Erlan kecil dan langsung memangkunya.

“Cucu Opa yang paling ganteng, lihatlah Om mu akan segera memiliki aunty untukmu" Ucap Gerald melirik putra bungsunya yang berdecak kesal.

“Sudah aku katakan, tidak ada perempuan yang seperti Mommy ataupun Vale, tapi kalau orang baik seperti mereka berdua pasti banyak hanya versinya yang berbeda, carilah perempuan dan cepatlah menikah, aku akan memberikanmu saham milikku" Ucap Gabriel, dia memiliki saham di perusahaan adiknya, dan niatnya semua akan di berikan pada Noah, karena dirinya sudah memiliki perusahaan sendiri.

“Benarkah?" Tanya Noah antusias.

Gabriel menganggukkan kepalanya. “Hmm, dari ketiganya salah satunya pasti akan ada yang cocok denganmu, jika kamu merasa semuanya cocok, nikahi saja ketiganya"

Noah langsung bertepuk tangan merasa jika ide kakaknya sangatlah cemerlang, jika ketiganya bisa dia nikahi kenapa harus satu, tapi semua itu hanya angan-angan lantaran Celine tidak akan pernah mengizinkannya.

**

Hari-hari terus berlalu, Erlan dan Brianna sudah tumbuh menjadi anak yang menggemaskan, usia keduanya sudah memasuki 1 tahun pertama, setelah ada perayaan ulang tahun, sekarang melakukan yang namanya liburan keluarga.

“Kimmy, kamu sakit?" Tanya Vale penasaran, lantaran sejak tadi Kimmy hanya diam dengan wajah pucatnya.

Kimmy menggelengkan kepalanya. “Tidak, Nyonya." Jawabnya lesu, namun Vale tidak mudah di bohongi, dia tau jika Kimmy sedang tidak baik-baik saja.

Sementara More perempuan itu semakin dekat dengan Daniel, meskipun statusnya hanya sebagai pelayan, namun baik Gabriel maupun Vale tidak melarangnya, asalkan tetap tanggung jawab dengan pekerjaan dan tidak lalai menjaga Erlan.

Entah bajingan seperti apa Daniel, dia selalu melampiaskan hasratnya pada Kimmy, tapi di sisi lain laki-laki itu bersikap lembut pada More, dan selalu mengucapkan kata-kata kasar pada Kimmy.

“Istirahatlah, biar Brianna aku yang menjaganya" Ucap Vale, dia tidak tega melihat wajah Kimmy yang pucat, meskipun sedang liburan dia tidak akan merasa repot jika hanya menjaga Brianna.

Kimmy menganggukkan kepalanya, dan memberikan Brianna pada Vale, dia segera pergi ke kamar hotel untuk beristirahat, namun di lorong hotel kesialan tengah berpihak kepalanya, dia bertemu Daniel dan More yang tengah berciuman. Sakit tentu saja, tapi seperti yang Daniel katakan, dia tidak memiliki hak untuk itu.

Dengan langkah kaki cepat, Kimmy langsung masuk kedalam kamarnya, Daniel menyadari hal itu, dia hanya tersenyum tipis, lalu melepaskan pelukkan More, dan melangkah pergi.

More menatap bingung, sebenarnya status mereka berdua ini apa? terkadang Daniel lembut dan terkadang cuek. tidak ingin berharap lebih dia kembali masuk ke kamarnya di mana Erlan sedang tertidur.

Di dalam kamar Kimmy hanya bisa menangis sembari mengusap perutnya yang datar, entah apa yang akan dia lakukan bersama dengan calon bayinya, tidak mungkin meminta pertanggungjawaban Daniel, pria itu tidak akan sudi.

“Gunakan pengaman, bagaimana kalau sampai aku hamil" Ucap Kimmy.

“Jangan sampai hamil, aku tidak ingin memiliki anak dari seorang pelayan, jika itu terjadi maka bunuh saja anaknya" Jawab Daniel, yang masih teringat jelas di benak Kimmy.

Sebagai seorang ibu, dia tidak mungkin membunuh darah dagingnya sendiri, jalan satu-satunya adalah meminta pertolongan pada Vale, meminta kebebasan, meskipun mustahil tapi dia harus mencobanya, semoga saja Gabriel memiliki hati yang luas.

Siang terus berganti, dan sekarang saatnya mereka makan malam, seperti biasanya Gabriel tidak pernah membedakan yang namanya pengasuh anaknya dan dirinya. Mereka makan di meja yang sama.

“Makan yang banyak" Ucap Daniel memberikan More potongan daging yang baru saja dia iris. More tersipu malu.

“Terimakasih, Tuan" Jawabnya, Daniel menganggukkan kepalanya sembari melirik Kimmy yang hanya menikmati sayuran saja.

Sebenarnya dia merasa heran, perempuan itu terlihat pucat, dan yang membuatnya kesal, selama liburan Daniel tidak bisa masuk kedalam kamarnya, Kimmy memilih kamar di sebelah Vale dan Gabriel.

**

Entah mendapatkan keberanian dari mana Kimmy langsung menemui Gabriel dan Vale, dia menceritakan semuanya, bahkan keadaannya saat ini yang tengah mengandung.

Kimmy tidak perduli seandainya Gabriel akan melenyapkannya untuk membela orang kepercayaannya, tapi dugaannya salah, Gabriel hanya diam, sembari melihat kearah luar di mana Daniel sedang bercanda gurau dengan More.

Sementara Vale, perempuan cantik itu menangis, dia merasa tidak berguna karena tidak bisa melindungi Kimmy, dan sampai tidak mengetahui apa yang terjadi dengan pelayanan sekaligus sahabatnya itu.

“Kamu mau mendengarkan ku Kimmy?" Ucap Gabriel tiba-tiba saja memecah keheningan.

“Saya selalu mendengarkan Anda, Tuan"

“Pergilah, Nata akan menjemputmu nanti malam, lahirkan satu-satunya keluarga penerusmu itu, berikan hukuman laki-laki seperti Daniel, dia akan menyesal setelah kepergianmu" Ucap Gabriel, dia sudah menghubungi Nata, dan meminta laki-laki itu membawa Kimmy pergi tanpa sepengetahuan Daniel.

“Gabriel, bagaimana kalau Nata memberitahu Daniel, mereka.. "

“Keduanya tidak ada yang berani menentang perintahku Vale, percayalah, Daniel akan menyesali perbuatannya, dan setelah itu terserah kamu Kimmy, mau memberikan maaf atau tidak, tapi jika untuk membunuhnya aku tidak akan melakukannya, hanya ini yang bisa aku lakukan, karena kamu sudah menjaga anak dan istriku" Gabriel menyela ucapan istrinya.

“Terimakasih, Tuan" Jawab Kimmy merasakan kelegaan akhirnya dia bisa membesarkan anaknya sendiri meskipun tanpa suami.