NovelToon NovelToon
Reborn To Revenge

Reborn To Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:545
Nilai: 5
Nama Author: Lynnshaa

Seorang siswa SMA yang bernama Revan Abigail adalah siswa yang pendiam dan lemah ternyata Revan adalah reinkarnasi seorang Atlet MMA yang bernama Zaine Leonhart yang ingin balas dendam kepada Presdirnya.
Siapakah Zaine Leonhart yang sebenarnya? mengapa Zaine melakukan Reinkarnasi? Rahasia kelam apa yang disembunyikan Presdir itu?
Ikuti misteri yang ada di dalam cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lynnshaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 - MENCARI JAWABAN TENTANG ZAINE

...Malam itu, Revan duduk di kamarnya, menatap langit-langit dengan pikiran berkecamuk. Ia masih belum bisa percaya bahwa dirinya benar-benar akan melakukan ini, Infiltrasi. Melawan organisasi yang berbahaya....

..."Astaga…" Revan mengusap wajahnya....

Ponselnya bergetar. Sebuah pesan masuk dari Riko.

Revan menatap layar ponselnya lama, mundur? Tidak mungkin. Ia sudah terlalu dalam.

Revan hanya bisa menghela napas. Ia tahu satu hal pasti.

Besok malam, hidupnya tidak akan pernah sama lagi.

...Keesokan harinya, hari di sekolah terasa berjalan lebih lambat dari biasanya. Revan duduk di kelas, tetapi pikirannya melayang ke misi malam ini. Ia mencoba fokus pada pelajaran, tetapi suara guru terdengar seperti dengungan di telinganya....

...“Revan.”...

...Revan tersentak. Ia menoleh dan melihat Alisha menatapnya dengan alis terangkat....

...“Lu kenapa?” bisiknya. “Dari tadi kelihatan nggak fokus.”...

...Revan berusaha tersenyum. “Nggak, cuma… kurang tidur.”...

...Alisha masih menatapnya dengan curiga, tetapi tidak bertanya lebih jauh....

...Saat bel istirahat berbunyi, Revan berjalan ke kantin, tapi langkahnya terhenti ketika ia melihat sesuatu—atau seseorang—di lorong, Seorang pria berjas hitam....

...Revan menegang. Apakah mereka masih mengawasinya?...

...Namun, ketika ia berkedip, pria itu sudah tidak ada....

...Revan mengusap wajahnya. “Gue mulai paranoid sumpah…” gumamnya....

...Tapi jauh di dalam hatinya, ia tahu bahwa ini bukan sekadar paranoia. Mereka masih ada di luar sana....

...Dan malam ini, ia akan memasuki dunia mereka....

...Malam itu, Revan berdiri di depan sebuah gedung tua yang tampak terbengkalai. Lampu jalan yang redup hanya menerangi sebagian kecil area, meninggalkan bayangan gelap yang terasa semakin menelan tempat itu....

...Ia menarik napas dalam, lalu menoleh ke Riko dan Emma yang berdiri di sampingnya....

...“Ini tempatnya?” bisik Emma, matanya menyapu gedung dengan waspada....

...Riko mengangguk. “Menurut informasi dari Darius, ini adalah salah satu tempat persembunyian orang-orang Robert Marvolo. Kita harus berhati-hati.”...

...Revan mengepalkan tangannya. “Jadi… kita bener-bener masuk nih?”...

...“Sudah sejauh ini, nggak mungkin kita mundur,” kata Riko sambil melangkah lebih dekat ke pintu. Ia mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya—sebuah kunci yang diberikan oleh Darius sebelumnya....

KLIK.

...Pintu tua itu terbuka dengan bunyi berderit, mengungkapkan lorong gelap di dalamnya. Udara dingin langsung menyambut mereka, membawa serta aroma debu dan besi tua....

...Mereka bertiga melangkah masuk dengan hati-hati, memastikan tidak ada yang mengikuti mereka....

...Ruangan pertama yang mereka masuki terlihat seperti gudang, dengan rak-rak kayu berisi berbagai barang yang ditutupi kain putih. Namun, di balik rak-rak itu, ada sesuatu yang mencolok—sebuah pintu baja dengan sistem pengaman elektronik....

...Emma berjongkok dan memperhatikan panel pengaman itu. “Mereka jelas menyembunyikan sesuatu di balik sini.”...

...Riko menatap Revan. “Siap?”...

...Revan mengangguk. “Siap.”...

...Mereka tidak tahu apa yang menunggu di balik pintu itu. Namun, satu hal yang pasti—jawaban tentang semua yang terjadi akan segera terungkap....

...Emma merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah perangkat kecil. Ia menyambungkan kabel ke panel pengaman dan mulai mengutak-atiknya. Layar kecil di perangkat itu berkedip-kedip, menampilkan kode-kode rumit yang bergerak cepat....

...“Berapa lama?” tanya Revan, suaranya pelan....

...Emma menggigit bibirnya. “Harusnya nggak lama sih. Tapi kalo ada sistem keamanan tambahan, bisa jadi masalah.”...

...Riko berdiri di samping pintu, matanya terus mengawasi sekitar. Tempat ini terlalu sepi—terlalu mudah untuk sebuah persembunyian kelompok berbahaya....

...Beberapa detik kemudian, perangkat Emma berbunyi pelan....

...“Kode dipecahkan,” bisiknya....

KLIK.

...Pintu baja itu terbuka sedikit, memperlihatkan ruangan gelap di dalamnya....

...Revan menelan ludah, lalu mendorong pintu lebih lebar. Begitu mereka bertiga masuk, lampu otomatis menyala—dan pemandangan di dalamnya membuat mereka membeku di tempat....

...Di tengah ruangan, ada sebuah kapsul kaca raksasa berisi cairan biru. Dan di dalamnya......

...“Zaine?” Revan nyaris tidak percaya dengan apa yang dilihatnya....

...Di dalam kapsul itu, ada sosok yang sangat mirip dengan Zaine—tapi bukan manusia. Wajahnya tampak sama, tapi tubuhnya terlihat mekanis, dengan bagian-bagian logam yang menyatu sempurna dengan daging sintetis....

...Emma melangkah mendekat, matanya membesar. “Ini… bukan Zaine yang asli.”...

...Riko mengepalkan tangannya. “Ini robot.”...

...Revan merasakan kepalanya berputar. Kenapa ada robot dengan wajah Zaine? Apa yang sedang direncanakan Robert Marvolo?...

...Sebelum mereka bisa mencerna situasi, suara dari speaker di sudut ruangan membuat mereka tersentak....

...“Kalian akhirnya sampai juga.”...

...Suara itu dingin dan penuh kepastian....

...Revan menoleh ke arah sumber suara, dan jantungnya hampir berhenti berdetak....

...Di layar monitor besar di dinding, wajah seseorang muncul—Robert Marvolo....

...Matanya menatap tajam ke arah mereka bertiga, dan senyumnya mengerikan....

...“Kalian sudah terlalu jauh masuk ke permainan ini.”...

...Ruangan seketika terasa lebih dingin saat suara Robert Marvolo menggema dari speaker. Wajahnya di layar tersenyum tipis, penuh kepastian....

...“Kalian sudah terlalu jauh masuk ke permainan ini.”...

...Revan menelan ludah, tubuhnya menegang. Emma dan Riko juga tak bergerak, menatap layar dengan waspada....

...“Apa maksud lu?” Revan akhirnya bersuara....

...Robert sedikit memiringkan kepalanya. “Kau nggak sadar, ya? Sejak awal, aku sudah mengamati setiap langkah kalian. Kalian pikir bisa masuk ke fasilitas ini tanpa sepengetahuanku?”...

..."Formal amat omongannya" kata Riko sambil memutarkan matanya...

...Emma dengan cepat berusaha meretas sistem monitor, tapi sebelum dia bisa melakukan apa pun, layar berkedip dan menampilkan sesuatu yang lebih mengejutkan—rekaman video....

...Rekaman itu menunjukkan… mereka bertiga....

...Revan, Emma, dan Riko, dari sudut-sudut yang berbeda. Ada rekaman mereka saat memasuki gedung ini, saat melewati lorong-lorong gelap, bahkan saat Emma membobol sistem keamanan....

...“CCTV…” gumam Riko....

...Robert tertawa kecil. “Bukan hanya CCTV biasa. Aku sudah memastikan bahwa setiap sudut tempat ini diawasi. Dan sekarang, kalian sudah terjebak.”...

...Tiba-tiba, suara mekanis terdengar dari belakang mereka....

...Revan menoleh dengan cepat—kapsul kaca yang berisi robot Zaine mulai terbuka, cairan biru di dalamnya mengalir keluar....

...“Nggak…” bisik Emma....

...Mata robot Zaine menyala merah. Tubuh mekanisnya bergerak perlahan, seakan baru saja diaktifkan setelah sekian lama tertidur....

...Dan kemudian, suaranya terdengar....

...“Sistem aktif. Misi utama: Eliminasi target.”...

...Revan mundur selangkah. “Waduh…”...

...Robert tersenyum puas di layar. “Selamat datang di babak baru, Revan. Mari kita lihat… seberapa lama kalian bisa bertahan.”...

...Seketika, robot Zaine bergerak cepat ke arah mereka—dan pertarungan pun dimulai....

...Robot Zaine melesat maju dengan kecepatan yang tidak masuk akal. Dalam sekejap, ia sudah berada tepat di depan Revan....

BUGH!

...Revan nyaris tidak sempat bereaksi sebelum sebuah pukulan menghantamnya dan melemparkannya ke belakang. Tubuhnya menghantam panel besi di dinding dengan keras....

..."Revan!" Emma berteriak, mencoba menarik pistolnya....

...Namun, sebelum ia bisa membidik, robot Zaine sudah mengangkat tangannya. Mata merahnya bersinar—dan seketika, lantai di sekitar Emma dialiri listrik....

ZZTT!

..."Argh!" Emma tersentak, tubuhnya kejang sesaat sebelum ia jatuh berlutut....

...Riko langsung berlari ke arahnya. "Emma! Bertahanlah!"...

...Revan bangkit dengan tubuh yang masih nyeri. Robot Zaine berdiri di tengah ruangan, menatap mereka tanpa emosi....

..."Target terkunci," suaranya terdengar dingin....

...Robert Marvolo kembali bersuara melalui speaker. "Menarik, bukan? Aku sudah menyempurnakan Zaine. Ia sekarang jauh lebih cepat, lebih kuat… dan yang paling penting, ia tidak akan ragu untuk menghabisimu, Revan."...

...Revan mengepalkan tangan. "Damn..."...

^^^Robot Zaine menyerang lagi, kali ini mengincar Riko.^^^

...Namun, Riko sudah siap. Ia menarik Emma ke belakang dan langsung menghindari serangan robot dengan gesit....

DUAMMM!

...Pukulan robot itu menghantam dinding dan menciptakan retakan besar....

...Riko menatapnya dengan ngeri. "Ini bukan main-main..."...

...Revan tahu mereka tidak bisa menang dalam kondisi seperti ini. Mereka butuh rencana....

...Matanya langsung tertuju pada panel kontrol di sisi ruangan....

..."Emma! Lu bisa—"...

...Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, robot Zaine sudah kembali menyerang, kali ini dengan gerakan lebih cepat....

...Revan menghindar dengan susah payah, nyaris terkena cakar tajam yang meluncur ke arahnya....

...Namun, sebelum robot itu bisa menyerang lagi, suara Emma terdengar....

..."Gue butuh waktu brngsek!" katanya, meski masih dalam kondisi lemah....

...Revan mengertakkan gigi. "Baik... Gue bakal memberi lu waktu!"...

...Tanpa pikir panjang, ia berlari ke arah robot Zaine dan menyiapkan serangan balik. Pertarungan sesungguhnya baru saja dimulai....

1
Jing Mingzhu5290
Cepatlah melengkapi imajinasi kami, author!
nasipadangenakjir: bab 7 akan segera update yaa! terimakasih atas dukungannya 🤍
total 1 replies
Yuzuru03
Gilaaa ceritanya!
nasipadangenakjir: terimakasih! 🤍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!