10 tahun yang lalu keluarga cabang Xiao dibantai, dalam peristiwa berdarah tersebut hanya Xiao Tian yang berhasil selamat. Dalam keputusasaan, ia berlari ke sembarang arah hingga terperosok ke salah satu jurang di kaki pegunungan Wuyi. Beruntung salah seorang Tetua Sekte menyelamatkannya, memberikannya sebuah harta tak terhingga yang bernama mutiara dewa iblis demi menyambung nyawanya. Sejak saat itu, takdir kehidupannya pun berubah. Meski ia dianggap tidak berguna, namun hanya gurunya lah yang mengetahui rahasia terbesarnya dalam menempuh dunia kultivasi yang kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Musang Bulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendapatkan Keuntungan
Di area pertempuran, Jiang Kun yang memiliki basis kultivasi lebih tinggi dari Xiao Tian tidak bisa menahan keterkejutannya. Meski teknik Pedang Pemburu Bintang adalah bukan yang dirahasiakan, namun saat itu diperagakan oleh Xiao Tian maka Jiang Kun seperti menemukan sesuatu yang baru.
Pedang di tangan Xiao Tian benar-benar bergerak cepat dan akurat seperti layaknya pemburu yang menghimpit mangsanya. Dalam beberapa jurus, tampak Jiang Kun kewalahan hingga mundur enam hingga delapan langkah.
"Sepertinya kamu juga memiliki bakat beladiri pedang" Ujar Jiang Kun penuh semangat.
Selanjutnya ia tidak ragu untuk mengerahkan keterampilan terbaiknya, dengan pedang di tangan maka energi Qi yang bergejolak pun dialirkan membentuk lapisan Qi yang bergelombang di ujung pedang.
"Pedang Pemburu Bintang Keabadian"
Berikutnya Jiang Kun menggunakan teknik tertinggi dari ilmu berpedangnya, dari pedangnya keluar cahaya energi berwarna perak setinggi lima meter dengan sangat cepat dan kuat.
"Pedang Bayangan Iblis"
Xiao Tian berucap dalam hati, lalu gerakan kakinya berputar searah jarum jam sebelum menyambut energi pedang Jiang Kun. Dalam waktu yang sangat cepat, tumbukan cahaya pedang seolah bergulung membentuk bayangan mata pedang dengan aura menyayat hati.
"Akhirnya Kak Jiang mengeluarkan kemampuan terbaiknya"
"Hasrat pedang bukanlah sesuatu yang bisa dihadapi oleh kultivator biasa"
"Tunggu, bukankah cahaya pedang Xiao Tian tampak lebih mengerikan? Bahkan aku merasa tubuhku meremang"
"Apakah Xiao Tian ini merupakan jenius pedang yang tersembunyi? Lalu bagaimana dengan saudara-saudaranya yang sudah meninggalkannya?"
Para murid kembali berkomentar satu sama lain, setelah mendapatkan pemahaman baru mereka menyaksikan suatu fenomena ilmu berpedang yang jauh di atas pemahaman mereka. Di mata mereka, kemampuan seorang kultivator pedang adalah bakat langka yang tidak sekedar memahami teori tetapi juga sudah memahami prinsip penciptaan.
"Booomm"
Dua energi pedang saling bertubrukan di udara, membuat cahaya keperakan milik Jiang Kun hancur berkeping-keping dan berhamburan di udara.
Namun energi pedang yang dilepaskan Xiao Tian berbeda, bentuknya yang bersusun datang bergantian dengan bertubi-tubi.
Jiang Kun yang panik hanya bisa menahan gelombang energi yang menghantamnya, mengangkat pedang lalu mengedarkan Qi pertahanan untuk membuat perisai cahaya.
"Booomm"
"Booomm"
"Booomm"
Hantaman pertama dan kedua langsung mengenai pedang Jiang Kun sekaligus menghancurkan pertahanannya. Namun dengan adanya hantaman ketiga, membuat Jiang Kun merasa putus asa dan kehilangan semangat bertempur.
"Braaakk"
Akibat hantaman kuat, tubuh Jiang Kun terpental jauh hingga belasan meter. Tubuhnya tergeletak hingga memuntahkan seteguk darah kental yang seperti mengepul.
"Aku.. Kalah" Ucap Jiang Kun dengan suara lemah.
Ia menatap ke arah Xiao Tian penuh penghargaan, meskipun ia kalah namun pertarungan ini membuat dirinya lebih mengenal sosok Xiao Tian yang mulai menampakkan dirinya secara terbuka.
Xiao Tian menatap ke arah jatuhnya Jiang Kun, lalu melangkah maju sambil menyarungkan pedang biru ke dalam sarungnya.
"Akhirnya aku menemui lawan yang tepat, sepertinya di masa depan aku akan sering berkunjung ke Puncak Ketujuh" Ucap Jiang Kun sambil berdiri dengan usaha keras.
"Asal kamu tidak menginginkan pedangku lagi, maka Gunung Wuyi selalu terbuka" Sahut Xiao Tian dengan ramah.
Baginya Jiang Kun cukup unik dan tidak menimbulkan permusuhan, tidak salahnya juga baginya untuk membuka diri dan memiliki sahabat.
"Baiklah, anggap itu sebagai janji" Jiang Kun berkata dengan tenang lalu melemparkan sekantung batu energi.
"Terimakasih, aku tidak sungkan untuk ini" Balas Xiao Tian sambil tersenyum.
Setelah menerima hasil taruhannya, Xiao Tian membalikkan badan lalu kembali ke kediamannya. Apa yang ia inginkan sudah tercapai untuk mengukur kemampuannya, ditambah dengan sumberdaya batu energi maka ia bisa meningkatkan kekuatannya kembali guna menyusul ketertinggalannya.
Diantara banyak pasang mata yang melepas kepergian Xiao Tian, hanya Shen Louyan yang sedikit merasa kehilangan. Selain diliputi rasa bersalah di masa lalu, kini ia merasakan sesuatu yang hangat di dalam hatinya. Terutama sebuah pemikiran liar tentang bagaimana kembalinya kekuatan Xiao Tian yang pernah hilang itu.
"Sebenarnya apa yang telah terjadi selama ini? Apakah guru benar-benar memiliki rahasia dengan Xiao Tian sehingga baru hari ini bisa diungkapkan" Pikir Shen Louyan dalam hatinya.
Selama beberapa saat, Shen Louyan menatap kosong ke arah Xiao Tian pergi. Tanpa sempat berpamitan, keduanya berpisah begitu saja. Namun satu hal yang pasti, Shen Louyan tidak akan bisa tenang memikirkan sosok Xiao Tian yang kini semakin berkesan.
Bersamaan dengan itu pula, berita tentang kemunculan Xiao Tian di Menara Spiritual Langit meledak. Bahkan Ning Shih yang semula memiliki konflik semakin merasa dadanya sesak dan ingin memberi pelajaran nyata kepada Xiao Tian karena merasa diacuhkan.
Yang lagi dalam perjalanan mudik, hati2 di jalan ya...