Membunuh banyak orang! Keyla Abraham, sang ketua mafia kejam yang meninggal ditangan sahabatnya sendiri.
saat terbangun, ia justru menempati tubuh anak perdana menteri Xia yang lemah dan jelek.
Xia Re, anak perdana menteri Xia Fang. kakak kandungnya begitu membencinya, ayahnya tidak peduli dengannya. selalu ditindas dan difitnah saudara/i tirinya. bahkan sang tunangan berselingkuh dengan adik tirinya. ibu dan adiknya dibunuh.
bagaimana cara Keyla membalaskan dendam Xia Re?
dapatkah Keyla mengungkap dalang kematian ibu dan adik Xia Re?
dapatkah ia kembali kezamannya untuk membalas dendam kepada para pengkhianat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bini'nya Boboiboy Reverse 🔪☠️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.8
semua orang dikediaman Xia digemparkan dengan penemuan 2 mayat, yang diduga korban pembunuhan. apalagi kedua mayat itu dibunuh dengan sadis.
"hey, apa kau sudah dengar tentang kepala pelayan?"
"iya. sungguh kasihan, ya."
"betul, ia mati dibunuh. tapi, aku dengar dari pengawal lain, sebelumnya mereka itu telah berzina."
"sungguh tidak tahu malu. padahal, Kepala pelayan kan sudah mempunyai suami. dia pantas dibunuh secara sadis seperti itu"
"tapi, siapa yang membunuh mereka?"
"kalau tidak salah, mereka menjadi korban pembunuhan oleh pembunuh yang terkenal di kota!"
"sudah! jangan bergosip, kita lanjut kerja!"
para pelayan yang tadi bergosip pun segera melanjutkan pekerjaan mereka.
sementara di paviliun Xia Re. terlihat Xia Re tengah duduk di kursi yang terbuat dari kayu, ia begitu menikmati teh yang sedang ia minum.
"tuan, ini! bisa-bisanya tuan begitu santai." ujar Tong Tong sembari menggelengkan kepalanya.
'diam! kau makhluk kecil.'
"sudah kukatakan jangan panggil aku makhluk kecil, paman. panggil aku, Tong Tong. sistem terimut dari segala sistem." ujar Tong Tong seraya tersenyum manis tidak lupa mengedipkan sebelah matanya.
"Ba-Cot!"
"huhuhu... tuan kau sangat jahat," ujarnya sembari menghilang.
Xia Re tidak peduli. "Shizu, mana makananku?"
"Nona, anda disuruh Tuan Fang, dan Tuan besar untuk sarapan pagi bersama." ujar Shizu.
"situa menyebalkan itu ingin aku makan bersama? tidak salah?" gumamnya.
"Hufh... Shuzu ambilkan cadarku" Shuzu dengan cepat pun mengambil Cadar.
"Ini, Nona."
"hm"
Xia Re memakai cadarnya. manik elangnya manatap kedua bawahannya yang sedari tadi diam.
"Shuzu, Shizu. kenapa kalian diam saja?"
"i-itu, Nona. telah terjadi pembunuhan." ujar Shuzu.
"siapa yang menjadi korban pembunuhan nya?" tanyanya santai.
"kepala pelayan dan selingkuhannya, Nona." jawab Shizu. dibalik cadar, Xia Re tersenyum miring.
"hm, sungguh kasihan."
"iya, Nona. pembunuh itu sangat sadis, bukan hanya membunuh mereka. ia juga menebas kepala mereka berdua." ujar Shuzu, ia tidak sadar bahwa pembunuh sadis yang ia bicarakan ada didepannya.
"gadis, bodoh. ia tidak tahu saja bahwa pembunuh yang ia bicarakan ada didepannya." ujar Tong Tong tiba-tiba muncul.
"Dia pantas dibunuh!" ujar dingin Shizu.
Xia Re dan Shuzu menatap bingung Shizu.
"dia telah berzina dan berselingkuh dari suaminya." lanjut Shizu.
"eh!? berzina?" Beo Shuzu.
"iya. laki-laki itu adalah selingkuhannya."
"apa kalian tau siapa pembunuh itu?" tanya Xia Re.
"Shuzu dengar dari pelayan lainnya, kalau kepala pelayan dan selingkuhannya dibunuh oleh pembunuh terkenal di kota!" jelas Shuzu.
'pembunuh dikota? mereka semua benar-benar payah'
Tong Tong menatap datar Shuzu. "gadis, bodoh. apa reaksi mereka jika tau kalau pembunuh mereka adalah Nona lemah mereka?" ujar Tong Tong sembari berpose seperti orang berfikir.
"Shizu, panggil semua pelayan dan pengawalku" ujar Xia Re.
Shizu membungkukkan badannya, lalu izin pamit. "Baik, Nona. Shizu mohon izin pamit."
"hm"
"Nona, anda harus berhati-hati." ujar Shuzu.
"kenapa?"
"pembunuh itu bisa masuk kedalam kediaman, Shuzu takut pembunuh itu menyelakai Nona!" ujar Shuzu khawatir.
Tong Tong membuang mukanya. "untuk apa dia harus khawatir? dia kan seorang iblis"
Xia Re terkekeh mendengar ucapan Shuzu. "Shuzu, jangan khawatir kan aku, sebaiknya kau khawatir kan dirimu dan saudarimu!"
"Shuzu paham, Nona. Tapi--"
"sudahlah, Shuzu. kau akan terkejut jika kau mengetahui hal ini!"
"mengetahui apa?" tanya Shuzu dengan wajah polosnya.
"kau akan mengetahui nanti."
'Nona memang benar-benar berubah drastis. semoga Tuhan selalu menjaganya' batin Shuzu.
tak lama kemudian, Shizu datang dengan pelayan dan pengawal lainnya.
"kami menghadap, Nona kelima." ujar mereka memberi hormat.
"kalian pasti sudah mendengar tentang kematian Kepala pelayan dan selingkuhannya!"
"aku tidak ingin basa basi. aku ingin kalian mengetahui posisi kalian, kalian harus tahu siapa tuan, siapa pelayan. siapa atasan, siapa bawahan. aku ingin kalian bersumpah akan setia dan patuh!" ujar Xia Re tegas.
"bagaimana?"
"Kami bersumpah akan setia dan patuh kepada, Nona kelima!" ujar mereka yakin, kecuali satu pelayan.
"kalau begitu, kalian makanlah pil ini?" tampak mereka saling berpandangan, tapi mereka tetap memakan pil tersebut tanpa rasa curiga, terkecuali pelayan yang tadi.
"apa kalian tidak takut itu racun?" ujar Xia Re, tapi tidak ada yang berani menjawab.
manik elang Xia Re beralih menatap pelayan yang sudah menjadi sasarannya.
"hei, kau! kenapa kau tidak memakan pil ini, dan tidak bersumpah setia?" ujar Xia Re dingin.
"i-itu..."
Xia Re mengeluarkan Zhang Fang nya dan melayangkannya kearah pelayan tersebut.
Zrangggg
tes... tes...
semua orang dibuat terkejut dengan apa yang mereka lihat. bagaimana mungkin sebuah kipas biasa bisa memotong tangan pelayan tersebut.
"No-nona..." terlihat jelas pelayan tersebut merasa kesakitan.
"a-apa kesalahan sa-saya, Nona." ujarnya sembari bersujud.
Xia Re mendekati pelayan tersebut dan menampar nya dengan keras.
Plakk
"Ahhhhh..."
"kau ingin tau apa kesalahan mu? kau telah mencuri! dan hukuman yang pantas adalah memotong kedua tanganmu." Xia Re kembali mengeluarkan Zhang Fang nya, ia ayunkan dan...
Zrangggg
"Arrgghh... hiks... ampun Nona..."
tangan satu pelayan tersebut terputus.
" Ai Ke, beri pengkhianat dan pencuri ini hukuman!" ujar Xia Re sembari menatap Ai Ke.
Ai Ke yang paham hanya mengangguk dan sedikit membungkuk.
"dengar kalian semua! aku sangat membenci pengkhianat, jadi jangan sampai kalian berkhianat jika kalian tidak ingin seperti dia!" ujar Xia Re tegas.
"dan juga, seperti kepala pelayan itu." ucapan Xia Re membuat semua orang terkejut.