Menantu Yang Dikira Miskin Ternyata Seorang Tuan Muda

Sekarang kami sudah sampai di butik ibu, setelah kami turun aku mengandeng tangan istriku dan kami berdua melangkah masuk kedalam butik. Banyak karyawan ibu lagi pada sibuk melayani pelangan yang datang banyak artis ibu kota yang sering pesan baju dari butik ibu.

Itu yang membuat butik ibu tidak pernah sepih karena banyak orang kaya berbondong-bondong datang hanya untuk mencari baju yanga sesuai dengan keinginan mereka, yang menurut mereka cantik dan cocok, soal harga tidak masalah dengan itu karena jika ingin baju yang bagus jelas uangnya juga bagus hahaha.

Setelah kami masuk, sudah di tunggu oleh manajer butik menyambut kami. Dengan senyum khasnya aku sudah lama mengenal manajer ibu, karena memang dulu ibu sering bwah aku kesini jadi tidak heran lagi kalau dia mengenalku.

"Selamat datang Tuan muda dan nona muda, silakan nona muda apa yang nona muda inginkan akan saya yang menemani langsung, berapa banyak nona muda suka dibungkus semua"

Seperti biasa istriku hanya tersenyum mendengar penjelasan dari manajer ibu. Aku mengikuti setiap langkah istriku kemana dia pergi, aku dan manajer. Kami hanya mengekor dari belakang sambil manajer menjelaskan setiap kualitas dari baju dengan bahan-bahan yang bagus.

Tapi gengaman istriku tidak lepas dari tanganku karena kenapa, banyak pelangan dan banyak pengawai dibutik selalu melirik aku, itu disebabkan kebayakan pengawai yang kerja adalah orang baru semua makanya mereka tidak mengenalku.

"Wah....mas ternyata butik ibu..bukan butik sembaranga ya, lihatlah baru kali ini aku lihat baju-baju dengan kain yang sangat bagus seperti ini, memang sih sesuai juga dengan harganya dan yang masuk kesini bukan orang sembarangan."

"Iya sayang butik ibu bukan butik sembarangan hanya butik ini aja sanggup menafkahi kita, masih ada beberapa restoran dan bisnis lainnya lagi sayang nanti mas ajak kamu yah kunjungi setiap bisni yang ada."

"Mas kamu tahu gak aku benar-benar bahagia mengetahui kenyataan ini setelah aku dibuang oleh keluargaku, aku pengen membuat mereka menyesal atas apa yang sudah mereka perbuat kepadaku"

"Iya sayang kamu tenang saja mas akan bantu kamu, tapi ingat jangan lemah didepan keluargamu."

"Hahaa mas..mas..mas belum tahu dan belum kenal aku dengan betul, aku sebenarnya bukan cewek lameh seperti yang mas katakan. Tapi karena waktu itu aku masih menghargai ayah dirumah itu dan aku masih tinggal disana, tapi sekarang aku bukan Dinda Andinita Winata lagi mas, melainkan Dinda Andinta Adinata. Jadi siapapun yang berani mengusik hidupku tidak akan aku biarkan dia lolos begitu saja

Wah...hebat banget istriku kalau dia berkata tegas, mamang aku suka istri tegas dalam situasi terdesak seperti waktu itu dirumah keluarga Winta.

Banyak pasang mata melirikku Tapi aku berusaha cuek selagi tidak ada yang menganggu, santai saja apalagi istriku bukannya fokus mencari baju mala justru matanya memandang orang-orang yang melihatku hahaah.

"Sayang fokus dong cari bajunya biar cepat kalau mata sayang lari-lari gimana mau dapat yang terbaik."

"Gimana aku bisa fokus mas, sedangkan banyak pasang mata tunyul kecil mencari perhatian mas"

Hahaha mendengar perkataan Dinda seketikan bu manajer terkekeh aku juga sama membuat Dinda tersipuh malu.

"Tenang aja sayang mas tidak akan tertarik kok sama mereka, cintaku hanya untukmu seorang ok, jadi silakan pilih gaus cantik yang kamu suka."

Kenara Dinda mendengar perkataanku akhirnya dia fokus memilih baju. Sepulun baju di coba sampai aku melihat dia kelelahan, mau tertawa juga kasian, setelah yang kesepuluh dia sudah nyerah, aku bertanya Dinda suka yang mana tapi dia bilang semuanya bagus-bagus jadi susa dia menjatuhkan pilihannya. Kata manajer ibu berpesan berapapun yang Dinda suka bungkus semua akhirnya kesepuluh gaun itu di bungkus oleh manajer, membuat Dinda melogo.

"Waduh mbak jangan semua, kasih dua aja ini butik ibu nanti gara-gara aku bisa bangkrut butik ini"

Aduh istriku punya daya tarik tersendiri kita bicara serius, dia lebih lagi dari serius menanggapinya. Perkataanya sontak membuat manajer kembali tertawa hari ini istriku berhasil membut manajer tertawa terus.

Setelah semua sudah di bungkus oleh manajer, pak Erik masukin semua kedalan mobil dan kami keluar dari butik rencana mau langsung pulang aja karena itu amana dari ibu dan ayah.

Sebenarnya, aku sudah menyuruh pak Erik untuk membeli semua keperluan Dinda, dari tas sepatu baju rumah semua sudah tersimpan di lemari yang ada di kamarku, tapi takutnya dia tidak menyukainya jadi biar bawah dia kebutik ibu agar dia sendiri yang memilih. Apa yang dia sukai karena nanti kami selalu bepergian seperti pesta-perta kolage dimana-mana.

Setelah sampai didalam mobil aku bertanya apakah Dinda cape atau tidak ternyata jawabanya membuat aku dan pak Erik tertawa lepas.

"Sayang tadi pas gonta-ganti baju itu cape tidak, mas lihat kamu seperti kelelahan memang memang cape ya padahal ganti baju saja"

"Aduh mas bisa bayangin tidak satu baju aja ganti hampir sepuluh menit berat lagi, tapi ya gitu senang juga bisa pakai baju mahal"

"Bukannya dari dulu kamu sudah terbiasa pake baju mahal dan bagus ya sayang, kan kalian sering bepergian kepesta atau acara lain."

"Seumur hidupku mas, belum perna ibu mengajakku pergi dan ibu juga tidak perna membeli aku sesuatu ya menurutku mahal, karena ibu kemana-mana hanya mengajak kedua putrynya."

"Memang ayah tidak marah begitu"?

"Setiap ada acara kebanyak ada ada tugas diluar terus jarang sekali ayah ikut acara seperti itu"

"Kasihan kamu yang sayang, baiklah sekarang kamu akan bahagia bersama ku"

"Kamu lucu ya sayang katanya tadi cape tapi sekarang bilang menyenangkan mana yang benar"

"Ya dua-duanya dong mas. Kalau tidak menyenangkan mana mau aku ganti sampai sepuluh diam-diam yang mas, takut ibu marah"

"Hahaha....mana ada ibu marahin putry cantiknya, ibu tidak akan marah, karena sebelum kita datang ibu sudah telpon manajer. Katanya berapa banyak gaun yang disukai oleh mantu kesayangannya dibungkus semua itu sudah pesan dari ibu"

"oh pantas aja manajer langsung menyambut kita dengan ramah tapi mas, janji ya sama aku kalau mas mau pergi ke butik itu harus sama aku, jangan pergi sendiri"

Aku sampai heran kenapa istriku tiba-tiba melarang aku pergi kebutik jangan sendirian, atau jangan-jangan dia cemburu tadi sama pegawai di butik aha.....aku jailin deh...

"Memang kenapa sayang kalau mas sendirian kebutikkan, tidak apa-apa siapa tahu nanti tiba-tiba sayang sibuk jadi tidak bisa menemani suami begitu, biar mas cari suasana baru di butik kan lumayan lihat yang indah-indah."

"Mas jahat pokoknya tidak boleh, tapi kalau mas mau kesana pakai topeng ya biar tidak dilihat oleh perempuan-perempuan mata jelalatan yang ada di butik ibu, nanti mas jatuh hati lagi sama mereka, secarakan mereka pada cantik dan mulus"

Aduh.....istriku kalau cemburu lucu juga, bisa-bisanya dia menyuruh aku pakai topeng gimana ceritanya kayak pesta topeng aja, ada-ada aja istriku ini bah..tapi aku senang itu tandanya dia sangat mencintaiku dan dia tidak mau kehilangan aku.

"Sayang kamu satu-satunya wanita yang aku cintai jadi tidak perlu kuwatir ya sayang