Jika suka baca, jika tidak silahkan tinggalkan tak perlu berkomentar negatif!.
Kisah ini season 2 dari judul Kristal Hati Egi ( KHE)
Sinopsis: Cinta tak harus bersatu, itulah yg aku rasakan, diriku mencintai gadis yg tak lain keturunan dari orang yg telah membuat daddy ku terluka, walau kini mereka sudah saling memaafkan tetapi mommy tak merestui hubungan kami, jujur aku sangat ingin memilikinya namun apalah daya ku mereka tak mengizinkan nya, aku tak ingin mengecewakan karna mereka lah aku bisa lahir ke dunia ini.
Aku tak tau apakah bisa bahagia tanpa dirinya karna aku sangat mencintai nya.
Ikuti kisah ku ini . cinta memang tak harus memiliki dan bersatu .
Tinggalkan komen yg positif tak perlu merendahkan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 21" CTHB( KHE 2)21
Daddy duduk di kursi sambil memandang indah nya gemerlap bintang bersinar, di malam yg sunyi dan tenang ini.
" Kenangan manis tentang mu bagaimana bisa ku lupa, harapan tentang pukau mu telah hancur sirna , canda mu mekar bagai bunga,kini telah kering nan layu , cahaya yg memberikan warna kini hilang tak bisa ku rasa .Mengapa aku harus mencintaimu?yg berakhir dengan kenyataan pahit , apakah aku buta? Sehingga tak bisa melihat tanda bahaya ." gumam Daddy mengingat kenangan bersama tante Arin yg telah mendarah daging hingga bayang - bayang itu masih terus mengintai, tetapi daddy berusaha keras untuk melupakan semua nya setelah apa yg terjadi padaku dan abang .
"Melupakan kenangan akan cinta memang sulit, berapa kali kita berusaha keras menghilangkan kenangan cinta tetapi dia akan terus memutar lagi ke masa - masa itu" Om Adit muncul membawa gitar dari arah pintu.
" Iya, tapi paman akan terus berusaha sampe kenangan itu benar - benar sirna, karna kejadian yg hampir membuat nyawa Ethel melayang masih menghantui dan menciptakan dendam dan kemarahan yg nggak mudah di maafkan" Daddy mengambil alih gitar itu dari om Adit, lalu mulai memainkan nya dengan penuh perasaan.
"Aku dukung paman, karna sekarang yg terpenting kebahagiaan Ethel dan bang El , karna bisa melupakan masa itu dengan sendirinya" Om Adit menikmati hembusan anila yg menyelusup di malam ini.
" Makasih ya, paman nggak mau bikin hati tante Aura sedih, karna cuma dia yg bisa mengerti akan hati ini, benar jika wanita itu cerminan diri karna kalau tidak sama berarti dia bukan jodoh untuk kita" Daddy melihat indah nya rembulan di tengah para bintang bersinar.
" Iya betul itu juga yg di katakan oleh daddy Alvin waktu aku membahas wanita" Om Adit menikmati indah nya malam di selimuti obrolan sederhana.
" Uhuk..Uhuk.."Suara batuk mommy membuat daddy menoleh, mommy terlihat malas ketika mendengar semua nya dari obrolan mereka.
" Tan, kenapa?" om Adit membalikan tubuhnya menghadap mommy, daddy langsung bersikap biasa sambil bersiul.
" Nggak kok, masuk yuk!" mommy menarik tangan daddy , lalu mereka masuk, pintu di kunci oleh om Adit.
Di dalam ada abang yg sedang duduk menonton TV, aku menaruh kepala di paha abang, mommy dan daddy tersenyum .
" Kalian seru amat sih nonton nya" Mommy mendudukan bokong nya di kursi samping abang dan daddy samping aku.
" Mom, besok aku mau ke rumah sakit ya, karna aku mau kontrol tadi dokter nya menghubungi ku" Abang mengubah posisi duduk nya .
"Biar daddy yg anter kamu ya El" Daddy mengusap pundak abang ,bibir nya mengulas senyum manis.
" Aku ikut ya" Aku nyengir sambil mengedipkan mata ke arah daddy. Mommy mengangkat bahu nya lalu beranjak ke dapur membuatkan nasi goreng cumi karna suara perut abang yg berbunyi.
" Boleh" daddy meraih bantal, dari arah tangga om Alan muncul .
Kami berbincang hangat , sambil menunggu mommy. Om Adit berjalan santai ke arah kulkas dekat dapur mengambil susu kotak.
Di sel tahanan Viona menggigil , dengan cepat teman satu tahanan nya memanggil polwan yg bertugas duduk di kursi.
Tanpa berlama - lama Viona di bawa ke dokter, tante Arin , Vyan dan om Arga segera menyusul untuk mengetahui kondisi nya.
" Bun tenang, kak Vi cuma demam" Vyan menenangkan tante Arin yg begitu cemas, Viona masih terpejam rapat .
" Tapi bunda nggak bisa , karna bunda nggak bisa mengawasi nya , mungkin kalau ini nggak terjadi dan nggak kenal sama keluarga itu pasti udah bahagia" tante Arin menunduk sambil menggenggam kuat lengan Viona.
" Udah, jangan mengungkit itu lagi, sekarang lebih baik fokus aja biar Viona sembuh " om Arga memeluk tante Arin sambil menenangkan nya.
Vyan hanya terdiam tapa kata , dia duduk di kursi samping om Arga.
Di rumah, Evelyn menikmati cemilan favorite nya sambil duduk di sofa , tante Dyah mengintip dari balik tirai.
"Bun lagi apa?" Evelyn membuat tante Dyah menoleh,lalu tante Dyah menghampiri sambil membawa minuman .
" Lagi liat kamu yg asik makan, bunda mau ke kamar dulu ya" Tante Dyah sambil menaruh minuman itu di atas meja.
Evelyn tersenyum manis meminum nya, tante Dyah melangkah ke kamar . hari ini banyak makanan kesukaan Evelyn kiriman dari tante nya .
anrez mau nyanyi apa ya kira2?
anrez kayaknya kalo sama tante dyah hidupnya terjamin, apalagi ada evelyn yg menemani, evelyn tipe adik yg baik soalnya