NovelToon NovelToon
Jodoh Dadakan Narendra

Jodoh Dadakan Narendra

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa
Popularitas:14.7k
Nilai: 5
Nama Author: emak naufal

Narendra cakrawala seorang pria badboy berusia 25 tahun, niat hati melarikan diri ke kampung halaman sang nenek untuk menghindari perjodohan, namun siapa sangka di sana justru Naren malah di paksa menikahi salah satu gadis di sana, akibat kecerobohan nya mengendarai motor...


Ayuna mandala seorang gadis yang selalu hidup mandiri sejak kecil karna keadaan ekonomi, kini dirinya baru berusia 19 tahun, niat hati ingin menghirup udara segar di sawah saat sore hari, namun dirinya malah di sangka mesum akibat kecerobohan dari si pengendara motor tersebut...





❤️❤️❤️❤️❤️




Bagaiman kisah mereka selanjutnya? penasaran, yuk baca 👉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 21 : ke jakarta part2

Baru setengah perjalanan namun Ayuna sudah mengeluh sebab bokong nya yang terasa sangat panas dan pegal karena duduk terus sedari tadi, waktu kini baru menunjukan pukul 8 pagi sebab sedari tadi mereka lebih banyak berhenti karena Ayuna yang merasa pegal.

" Ini masih jauh loh, baru juga setengah perjalanan, kalo kaya gini kapan sampe jakarta nya coba !" Gerutu Naren saat Ayuna kembali meminta untuk berhenti lebih dulu, pasalnya ini sudah terhitung pemberhentian mereka yang ke lima kalinya.

Naren nampak sedikit jengkel sebab dirinya juga mengejar waktu untuk bertemu seseorang nanti siang, kalau tau akan seperti ini lebih baik tadi dirinya menuruti perkataan Oma Ratih untuk membawa mobil saja, Naren tidak expect kalau Ayuna akan serewel ini selama perjalanan.

" Maaf kang, tapi beneran deh bokong Una pegel banget !" Ujar ayuna yang sebenarnya juga nampak merasa bersalah pada Naren, akibat tidak terbiasa berpergian sehingga Ayuna menjadi mudah lelah.

" Ya terus mau gimana, apa gua tinggal aja lu di sini ?" Tanya Naren dengan sedikit menggoda Ayuna, sontak saja mata bulat itu semakin melotot begitu mendengar perkataan sang suami.

" Ya janganlah, jahat banget sama istri sendiri, masa mau ditinggal sih, kalo nanti Una di culik gimana ?" Sahut Ayuna tidak terima membuat Naren mendengus geli mendengar nya, lagian Naren tidak akan mungkin sejahat itu yang tega meninggalkan seseorang di pinggir jalan begitu saja, terlebih ini dengan istri nya sendiri, bisa habis dirinya di cincang oleh ayah Bagas dan pak Ahmad.

" Ya udah, selonjorin dulu aja kaki lu, sampe pegel nya ilang terus abis itu kita lanjut lagi !" Ujar Naren, kebetulan mereka berhenti di sebuah warung yang masih tutup dan ada bangku kayu yang cukup lebar sehingga Ayuna bisa merebahkan dirinya sebentar di sana.

" Akang ga cape emang ?" Tanya Ayuna sembari tiduran untuk meluruskan pinggang nya yang terasa pegal.

" Ya capek, tapi gua udah biasa kemana-mana pake motor !" Sahut Naren sambil menyalakan sebatang rokok lalu sedikit menjauh dari posisi Ayuna merebahkan tubuhnya, sebab Naren takut Ayuna tidak nyaman dengan asap rokok miliknya.

" Mau kemana ?" Tanya Naren begitu melihat Ayuna hendak bangun dari posisi tidurnya.

" Mau ambil minum, haus !" Jawab Ayuna namun langkah nya urung ia lanjutkan begitu Naren dengan sigap menyodorkan sebotol air putih yang memang berada di dasbor motor di dekat lelaki itu, Naren memang memilih untuk duduk di atas motor sembari merokok dan bermain ponsel.

" makasih !" Ujar ayuna sambil menerima botol tersebut, dan Naren kembali menyesap udud nya.

" Mau lanjut sekarang apa nanti ?" Tanya Naren begitu dirinya sudah mematikan rokoknya dan mengantongi kembali hp nya di saku jaket.

" Sekarang juga gapapa, udah lumayan pinggang Una ga sepegel tadi !" Ujar ayuna sambil bangkit dari duduk nya dan Naren pun langsung menyodorkan kembali helm milik istrinya yang memang sengaja Naren beli kemarin.

" Maskernya di pake !" Warning Naren begitu melihat Ayuna tidak menggunakan kembali maskernya, Ayuna pun langsung menepuk jidatnya lantaran lupa, segera dirinya merogoh saku hoody milik Naren yang di pake nya sebab tadi Ayuna memang menyimpan masker dan juga kacamata miliknya di sana.

" udah belom ?" Tanya Naren begitu Ayuna sudah duduk di boncengannya.

" Udah kang !" sahut Ayuna dan langsung melingkarkan tangan nya di pinggang Naren sebelum lelaki itu minta.

Naren langsung tersenyum tipis di balik helm full face nya sembari melirik tangan ayuna yang melingkar di perutnya, dan kemudian Naren langsung menggeber kembali motornya untuk melanjutkan perjalanan mereka yang sudah tertunda.

***

Pukul setengah sebelas siang akhirnya mereka tiba di kediaman orangtua Naren, Ayuna nampak terbengong begitu melihat rumah besar di depan nya, seketika rasa insecure hinggap di diri Ayuna.

pantas saja Naren begitu mudah mengeluarkan uang dalam jumlah banyak, walaupun Ayuna sudah mengetahui jika suaminya itu anak orang kaya namun Ayuna tidak menyangka jika keluarga Naren akan sekaya ini.

" ayo masuk, bunda udah nunggu di dalam kaya nya !" Ujar Naren begitu motor sudah terparkir rapih di garasi.

" Ini, beneran rumah akang ?" Tanya Ayuna dengan ragu.

" Bukan, tapi rumah orangtua gua, gua cuma numpang doang di sini !" Sahut Naren membuat Ayuna mendesah lirih dalam hati, kenapa suami nya itu begitu merendah padahal sudah jelas jika semua ini akan menjadi milik nya nanti.

" Kok Una mendadak gugup ya kang ?" Ujar ayuna sambil menahan tangan Naren yang akan masuk ke dalam rumah.

" Ngapain gugup, lu bukan mau tes CPNS, udah ayo masuk gua pengen cepet-cepet rebahan, cape !" Sahut Naren nampak acuh tak acuh dan langsung menarik tangan ayuna agar istrinya itu bisa mengikuti langkah nya.

" Assalamualaikum !" Ucap kedua nya begitu masuk ke dalam rumah, di rumah sebesar ini Ayuna tidak bisa menemukan keberadaan orangtua Naren.

" Kayanya bunda lagi di dapur !" Ujar Naren dan langsung manarik kembali tangan ayuna menuju dapur dan ternyata benar wanita yang telah melahirkan Naren itu tengah berada di dapur.

" Bun ?" Sapa Naren membuat bunda Farah langsung menoleh ke asal suara, seketika wajah nya langsung nampak cerah.

" Masyaallah sayang, kok ga kedengaran suara motor nya sih ?" tanya Bunda Farah sambil menghampiri anak dan menantu nya setelah mencuci tangan lebih dulu tadi.

" Abang pake motor Oma Bun !" Sahut Naren membuat bunda Farah ber'oh ria, pantes saja Bunda farah tidak mendengar suara motor tadi, karna kalau suara motor milik Naren pasti akan terdengar hingga komplek sebelah.

" Istirahat dulu gih sayang, nanti kita makan siang bareng !" Ujar bunda Farah begitu Ayuna menyalami punggung tangan nya, sampai saat ini bunda Farah masih tidak percaya jika anak nakalnya kini sudah memiliki seorang istri, padahal rasanya baru kemarin Naren masih ngompol di celana.

" Bunda lagi masak apa, biar Una bantu ?" Tanya Ayuna, sebab Ayuna merasa tidak enak jika harus langsung masuk ke dalam kamar sementara sang mertua sibuk menyiapkan makanan untuk mereka semua.

" Ga usah sayang, ini udah mau selesai kok, kamu istirahat aja gih di kamar Abang, pasti cape kan abis perjalanan jauh apalagi naik motor !" Jawab bunda Farah membuat Ayuna langsung meringis tidak enak, mertuanya ini baik sekali, lemah lembut pula, tapi kenapa anaknya seperti kanebo kering macam Narendra.

" Abang di ajak ini istrinya ke kamar, suruh istirahat dulu, nanti jam makan siang bunda panggil !" Ujar bunda Farah pada sang anak yang sedari tadi hanya diam saja memperhatikan mereka.

" Ayo !" Ajak Naren langsung melangkah meninggalkan Ayuna menuju kamarnya, namun langkah nya itu langsung terhenti begitu mendengar suara sang ibu.

" istri nya di gandeng dong bang, maen tinggal aja, gimana sih kamu ini ga romantis banget jadi suami !" Gerutu bunda Farah pada putranya itu, perasaan ayh Bagas tidak cuek seperti Narendra, entah mirip siapa sifat anak itu sehingga mirip dengan kulkas 10 pintu.

Akhirnya mau tak mau Naren pun kembali menghampiri Ayuna dan langsung menggandeng tangan istrinya itu untuk menuju kamar milik nya di lantai dua, sebab Naren tidak ingin mendengar sang bunda mereog nanti.

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

1
partini
secara anak kota nikah ma gadis desa yg kuper ya gini ga di hargai
aihhhh miris kali hidup kau una
partini
kaya burung dalam sangkar,,masih muda bisa kuliah biar pintar kan Thor
Chanta
cerita yang menarikk
Putri Raesa Mahendra
lanjut mau lama mau ga tetap nunggu
cha
gandeng ya Bum pastinya😂😂🤭
cha
udud hahaha😂🤭
partini
apa naren bisa tahan sama ayuna ko aku ga yakin sih,,ayuna udik banget di kota cewek cakep pol, pintar dll
pasti Naren jg banyak masa lalunya ihhh ga cocok merek
🌷💚SITI.R💚🌷
nah una ganti pangilan nareny hangan akang biar samaan manggily abang..😅😅😅 uo lg thoor
mely
lanjut kak .. jng lama lama up nya 👍👍👍😁
cha
siAkang kurang cakep Torr
cha
Ondel - ondel hhahaa...syuka deh sama Bundaa...
cha
baik2 ya kang Endra sama Neng Unanya... kalo dibikin mewek di ontrok lho
🌷💚SITI.R💚🌷
sabar bangeet ya naren ngadrpin ayuna dan yuna jg hrs sabar ngadepin naren
🌷💚SITI.R💚🌷
klu punya suami kaya naren enak jg ya..walau msh dingin to pehatian bangeet
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuut
🌷💚SITI.R💚🌷
tr jg bucin naren
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuut
🌷💚SITI.R💚🌷
sabar ya yuna
biby
cantikkkx neng una ....
🌷💚SITI.R💚🌷
orkay mah bebas ya naren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!