elara adalah seorang "pengganggu" yang tiba-tiba terlempar ke dalam dunia novel fantasi dan dipaksa oleh sebuah entitas kejam bernama Sistem 'Eros' untuk menyelesaikan Misi Utama: Merebut hati Pangeran Rayden, Pemeran Utama Pria yang terkenal dingin dan misterius. Kegagalan berarti kehancuran total.
Berbekal panduan misi yang kaku dan serangkaian taktik romantis klise, Elara memulai penyerbuannya. Namun, sejak pertemuan pertama, System 'Eros' mengalami bug besar: Pangeran Rayden kini dapat mendengar setiap pikiran, komentar sinis, rencana kotor, dan bahkan sumpah serapah Elara yang tersembunyi jauh di dalam hatinya.
Tiba-tiba, setiap pujian yang Elara lontarkan terdengar palsu karena Rayden mendengarnya menambahkan, "Semoga dia tersedak tehnya," dalam hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11: Konspirasi dan Pikiran yang Berguna
Peningkatan Poin Cinta yang cepat dan tawa Rayden membuat Elara merasa lebih bersemangat, namun juga lebih waspada. Ia tahu, di setiap novel, setelah romansa mulai berkembang, pasti ada konflik besar yang mengancam protagonis.
[Poin Cinta: 40%. Status: Stabil. Peringatan: Kemunculan Konflik Politik. Kerajaan Astrea berada di ambang krisis.]
Benar saja, sore itu, Rayden memanggil Elara ke ruang kerjanya lagi. Ruangan itu kini terasa seperti ruang perencanaan militer. Rayden terlihat tegang, raut wajahnya tidak lagi memancarkan geli, melainkan kekhawatiran yang nyata.
"Duduk, Elara," katanya, menunjuk ke kursi di seberang meja. Di atas meja terbentang peta besar dan beberapa dokumen rahasia.
"Ada apa? Apakah Nyonya Helena mengadu tentang komentarku pada Raja Aethelred?" tanya Elara, berusaha mempertahankan nada ringan.
Rayden menggeleng. "Lebih serius dari itu. Ada laporan intelijen tentang pergerakan pasukan di perbatasan utara, dekat Kadipaten Veridian. Duke Veridian, yang terkenal tidak puas dengan tahta, sepertinya sedang merencanakan pemberontakan. Ayahku, Raja, terlalu percaya pada perjanjian damai."
Elara segera mengalihkan semua pikiran konyolnya. Ia memaksa dirinya fokus. "Duke Veridian... Kadipaten Veridian... Tunggu! Dalam novel aslinya, Duke Veridian adalah tokoh yang membantu PUP Wanita Asli (Lyna) saat dia diculik! Tapi dia juga orang yang merencanakan kudeta, dan dia hampir berhasil karena Rayden terlalu fokus pada romansa di akhir novel!"
Rayden menatapnya dengan intens. "Pikiranmu tiba-tiba menjadi sangat fokus. 'Penculikan'? 'Kudeta'? Kau punya informasi, Elara. Jujurlah, apa yang kau ketahui dari 'novel' itu?"
Elara menggigit bibirnya. Rayden benar. Semua informasi yang dia miliki, sekonyol apa pun asalnya, kini adalah senjata terbaik mereka.
"Ya, aku tahu," kata Elara pelan. "Dalam plot asli yang seharusnya terjadi, Duke Veridian akan melancarkan kudeta dalam waktu dua minggu, saat perhatian kerajaan terpecah oleh sebuah festival besar. Tujuannya bukan hanya tahta, tetapi juga untuk mendapatkan sumber daya ajaib tersembunyi di bawah kastil. Dia adalah karakter antagonis utama di balik layar."
Rayden berdiri, berjalan cepat ke jendela, membelakangi Elara. "Sumber daya ajaib tersembunyi? Tidak ada yang tahu tentang itu. Tapi waktu dua minggu... itu sesuai dengan laporan kami."
[Poin Cinta: +10%. Total: 50%. Pengungkapan informasi penting yang mengancam PUP memicu peningkatan dramatis. Aliansi semakin kuat.]
"Rayden, kau harus percaya padaku! Duke Veridian akan menggunakan kesempatan saat perayaan Bunga Musim Semi. Dia akan menggunakan kabut sihir untuk menyusup. Kau harus mengirim pasukan ke sana sekarang, bukan hanya di perbatasan!" Elara mengirimkan peringatan itu dengan seluruh kekuatan mentalnya.
Rayden berbalik, matanya memancarkan api dan keyakinan. "Perayaan Bunga Musim Semi... dia akan menggunakan kabut sihir. Mengerti. Aku akan segera memerintahkan penguatan pasukan rahasia ke area vital di bawah kastil dan mengirim mata-mata untuk mengkonfirmasi keberadaan kabut itu."
"Tapi Rayden, bagaimana dengan Raja? Apakah dia akan percaya padamu?" tanya Elara.
"Dia harus percaya," jawab Rayden dingin. "Aku tidak bisa memberitahunya 'tunanganku yang bisa membaca novel' yang memberitahuku. Tapi aku bisa menyajikan bukti intelijen yang dikumpulkan oleh 'mata-mata' yang tidak ada."
Rayden berjalan kembali ke meja dan meraih peta. "Kita harus bekerja cepat. Jika kudeta ini terjadi, Sistem mungkin akan menganggap ini sebagai 'kegagalan plot' dan menghapus kita berdua. Elara, aku butuh lebih banyak detail tentang sumber daya ajaib itu. Pikirkan saja."
Elara menutup matanya, memaksa dirinya mengingat detail-detail yang sering dia anggap remeh saat membaca. "Sumber daya itu adalah kristal yang bisa memperkuat sihir ilusi dan ilusi! Duke Veridian akan menggunakannya untuk membuat tentara terlihat dua kali lipat lebih banyak dari jumlah aslinya! Itulah mengapa dia membutuhkan kabut!"
Rayden dengan cepat membuat catatan pada dokumen rahasianya. Ekspresi Rayden kini menunjukkan kekaguman yang nyata—bukan karena romansa, tetapi karena kemampuan Elara.
"Elara," katanya, nadanya rendah. "Kau baru saja menyelamatkan ribuan nyawa. Dan mungkin, Kerajaan ini."
[Poin Cinta: +15%. Total: 65%. PUP mengakui nilai dan kemampuan strategis Anda. Misi Berhasil Setengah Jalan!]
Rasa hangat menjalar di hati Elara, bukan hanya karena poin cinta, tetapi karena dia merasa berguna. Dia bukan lagi hanya bidak; dia adalah sekutu yang berharga.
"Apa rencana kita selanjutnya?" tanya Elara, kini suaranya dipenuhi tekad.
"Selanjutnya, kita harus tampil sebagai pasangan yang sangat gila karena cinta, agar tidak ada yang curiga kita sedang merencanakan pertahanan militer," kata Rayden. "Di depan umum, kita harus fokus pada romansa. Elara, kau harus memberiku hadiah. Hadiah romantis yang konyol. Dan aku ingin kau memikirkan komentar-komentar yang sangat sarkastik tentang hadiah itu. Kita harus menyeimbangkan strategi militer dengan drama romantis yang rusak."
Elara tersenyum, senyum yang mengandung sedikit kenakalan. "Hadiah romantis konyol? Tentu. Aku punya ide. Kita akan membuat Duke Veridian bingung, dan Sistem pun akan kebingungan."
Elara menyadari bahwa dia tidak lagi hanya mencoba bertahan hidup. Dia dan Rayden kini bekerja sama untuk menulis ulang takdir dunia ini, satu pikiran jujur dan satu rencana militer yang disembunyikan dalam komedi romantis yang canggung.