hay gays. ini adalah kelanjutan dari cerita pengasuh bayi CEO. jadi sebelum kalian mampir ke sini, alangkah lebih baik nya mampir di karya sebelum nya dulu, agar kalian gak bingung dengan alur cerita nya.
..
mau tau kelanjutannya, yuk mampir..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hari pertama
3 hari kemudian, hari ini adalah hari grand opening toko kue Mira.
semua wanita keluarga dermawan itu pun bersiap-siap untuk membuka toko kue itu.
Apalagi melihat dari luar, sudah begitu banyak pengunjung yang mengantri, mungkin mereka semua penasaran, jadi mereka semua pun Menganti di luar sana.
"kok aku gemetaran yah,"ucap elin.
" heheh sama lin, aku juga gemetaran ini, apalagi melihat orang yang ada di luar sana membuat kaki ku lemas saja,"ucap Dela.
" rileks saja, kita pasti bisa kok,"ucap Mira.
" lagian juga ada 2 karyawan lain nya kok yang akan membantu kita,"ucap Mira.
" Tiara. Kamu duduk jadi kasir aja yah, jangan banyak gerak,"ucap Mira, yang di angguki oleh wanita itu.
Hingga beberapa menit kemudian, toko pun di buka, semua orang berlomba-lomba masuk ke dalam dan memilih beberapa kue, dan menaruh nya di nampan.
Tiara sempat kewalahan untuk menghadapi semua orang, yang ingin melakukan pembayaran, untung saja ada elin yang sigap membantu nya.
" nona, apa masih ada roti coklat ini?, anak ku sangat menginginkan nya,"Ucap seorang wanita.
Mira mengangguk," masih ada di dalam Bu, tunggu yah, nanti karyawan saya ambil kan stok nya,"ucap Mira.
" permisi nyonya, apa anda menerima pesanan untuk acara syukuran dan lain lain,"ucap seorang wanita lain nya.
" iya nyonya,"ucap Mira.
" wah kalau begitu saya mau dong pesan kue buat syukuran cucu saya nanti, dan sekaligus kue ulang tahun untuk putra saya,"ucap seorang wanita yang mungkin seumuran dengan Mira.
Tapi walaupun umur nya sudah tua tapi wajahnya tak terlihat keriput sedikit pun.
" boleh nyonya, nanti ambil nomor admin kami yah di kasir,"ucap Mira.
" permisi bu bos, ini roti coklat nya,"ucap salah satu karyawan Mira.
Semua orang pun benar benar di sibukkan untuk mengisi beberapa boks kue yang sudah mulai kosong.
Mira benar benar senang melihat kue dan roti buatan nya hampir habis, padahal baru permulaan.
" semoga semua nya lancar,"batin Mira.
Tak berselang lama, Erik dan Erlan pun datang, mereka juga ikut membantu beberapa pekerjaan di toko kue, karena semua orang benar benar kewalahan, pengunjung lebih banyak di banding kan pekerja.
" nak Erlan,"ucap seorang wanita.
Erlan menoleh dan menatap wanita tua yang memanggil nya.
" eh Tante Wati, apa kabar,"ucap Erlan mendekati.
" baik nak, kamu sendiri bagaimana?, sudah lama kita gak ketemu,"ucap Wati.
" baik Tante,"ucap Erlan.
" kamu buat apa di sini?, apa ini usaha istri mu?,"ucap Wati.
" ini usaha ibu saya, baru saja buka,"ucap Erlan.
" Bagaimana kabar Jensen,"ucap Erlan.
" baik sekali, tapi sampai saat ini dia masih sendiri," kekeh Wati.
" padahal kau tau kan Erlan, Tante sudah begitu sangat menginginkan seorang cucu,"ucap wati..
" Tante yang sabar saja, pasti dia akan menemukan pujaan hati nya nanti,"ucap Erlan, yang di angguki oleh wanita tua itu.
" yasudah, aku ke kasir dulu yah, nanti aku suruh dia main main ke sini, kan dia juga baru saja pulang dari Jerman,"ucap Wati, yang di angguki oleh Erlan.
Setelah itu pria itu kembali melanjutkan pekerjaan nya, membantu keluarga nya di toko itu, karena pengunjung semakin banyak.
Coba lah lebih hati-hati dalam menulis.
Nama orang harus di awali huruf kapital.
Setelah dialog harus diberi jarak, agar huruf dan tanda baca tidak berhimpitan.
Penulis juga harus mau menerima kritikan, bukan melulu soal pujian.
Apa kabar dengan author level rendah tapi tulisannya rapi, tidak pernah dilirik pembaca hanya karena karyanya tidak pernah dipromosikan oleh platform?
Kurangi typo. Lelah, ngantuk, buntu ide? Itu bukan alasan untuk anda membenarkan penulisan yang salah di novel anda Author platinum yang nulis asal up.