NovelToon NovelToon
Negeri Para Penyihir

Negeri Para Penyihir

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Romansa Fantasi / Sistem / Epik Petualangan / EXO
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Karena pengkhianatan yang dilakukan oleh kekasihnya, Bumi terlempar ke dunia penyihir, tempat dimana kekuatan sangat di perlukan untuk bertahan hidup.

Bumi diangkat menjadi anak seorang penyihir wanita paling berbakat era itu. Hidupnya mulai mengalami perubahan, berpetualang menantang maut dan berperang.

Meski semuanya tak lagi sama, Bumi masih menyimpan nama kekasihnya dalam hatinya, dia bertekad suatu hari nanti akan kembali dan meminta penjelasan.

Namun, gejolak besar yang terjadi di dunia penyihir membuat semuanya menjadi rumit. Masih banyak rahasia yang di simpan rapat, kabut misteri yang menyelimuti Bumi enggan menghilang. Lantas saat semuanya benar-benar tidak terkendali, masih adakah setitik harapan yang bisa diraih?

*

cerita ini murni ide author, jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat itu hanyalah fiktif belaka.

ig: @aca_0325

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Rumah kaca terletak di belakang perpustakaan Akademi, rumah berukuran sedang itu tidak pernah di masuki oleh siapapun.

Bangunan pertama yang ada di akademi langit hitam, memiliki sejarah panjang dan kelam yang tidak diketahui oleh semua orang.

Malam ini setelah semua orang tertidur lelap, bumi diam-diam keluar kamar. Lorong panjang asrama dengan tonggak-tonggak tinggi menjulang memudahkannya untuk mengecoh penjaga.

Disini tidak ada yang boleh keluar setelah jam makan malam. Terpaksa Bumi harus menunggu semua teman satu kamarnya tertidur untuk bisa keluar.

Saat melihat dua orang penjaga tengah berpatroli, Bumi dengan cepat menyembunyikan diri di belakang tonggak.

" Apa kau sudah mendengar berita dari kerajaan?"

"Berita apa? kalau berita tentang kegaduhan di lembah es sengaja di rahasiakan,"

"Bukan, bukan yang itu."

Bumi menajamkan telinganya untuk mendengar lebih jelas pembicaraan dua orang penjaga yang melewati tonggak persembunyiannya.

" Beberapa waktu lalu, penyihir kawakan dari klan Viridis menemukan tanda-tanda keberadaan Dewi bulan biru,"

"dimana mereka menemukannya-"

Bumi tidak bisa mendengar lebih jauh, dua orang itu sudah jauh.

Setelah memastikan tidak ada penjaga yang patroli di sekitarnya Bumi melangkah lebar keluar, menyusuri lorong asrama yang dipenuhi lampu berwarna merah gelap.

Bumi sudah menghapal jalan ke rumah kaca dengan membaca peta akademi yang diberikan oleh guru Bonita. Dalam waktu singkat dia sudah bisa melihat rumah legendaris akademi. Bumi berjalan melalui halaman sebelah kanan .

Bagian belakang rumah ternyata berupa ratusan batu misterius yang disusun rapi. Di malam hari, batu-batu itu mengeluarkan cahaya warna-warni yang indah.

Sudah banyak orang memakai jubah akademi duduk diatas batu, semua orang langsung memusatkan perhatian pada bumi.

"Bumi Caeruleus?" Seorang pria jangkung dengan bola mata emerald bertanya, dia menyimpan kedua tangannya di belakang punggung. penuh wibawa.

" Iya, kenapa mengundangku kesini?"Tanya Bumi langsung, saat itu dia tak sengaja melihat Zavion yang ternyata juga ada disana.

Zavion seperti biasa melemparkan senyum ramah dan ceria.

" Kami dari organisasi Silentium mengundangmu untuk bergabung. Bagaimana menurutmu?"Kata perempuan berselendang ungu, dia tersenyum dan Bumi tidak percaya akan melihatnya disini.

"Raina?!"

" Aku senang kau masih mengingatku," kata Raina mengedipkan sebelah mata.

" Astaga, Rai, dia itu masih bocah. jangan menggodanya."Ucap perempuan lainnya, dia memiliki mata Brown, sudah di pastikan dia dari klan Aureus.

"Diam!! Sebagai kakak kelas seharusnya kalian menunjukkan contoh yang baik, bukan sibuk menggoda. Simpan sifat tercela kalian itu." omel Penyihir dari klan Viridis membuat kedua orang itu langsung diam.

Dari sini Bumi bisa menyimpulkan bahwa pemuda itu pasti memiliki kedudukan yang cukup tinggi. Kalau tidak, dia tidak akan berani menegur Raina yang notabenenya juga bukan orang sembarangan.

" Kau bisa duduk dimanapun kau suka. Setelah semua orang datang aku akan menjelaskan,"Pria beralih menatap Bumi dan memintanya untuk duduk.

Bumi mengangguk, dia duduk dengan tenang diatas batu berwarna biru.

"Kenapa kau tidak bilang kalau di undang? kita kan bisa pergi bersama,"Tiba-tiba saja Zavion sudah berpindah duduk di sebelahnya.

"Di surat itu ada peringatan untuk tidak memberitahu siapapun. Tapi, ngomong-ngomong Silentium, apa mereka sebuah organisasi rahasia?"Tanya Bumi.

"ya, semacam itu."Zavion mengangguk acuh, dia menunjuk pemuda klan Viridis yang sejak tadi berbicara dengan sangat berwibawa, " Dia Gavin, murid tahun ketiga yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua Silentium."

Seperti biasa Zavion akan membagikan informasi yang dia tahu tanpa diminta.

Selagi mereka mengobrol, beberapa orang mulai berdatangan. Sudut bibir Bumi terangkat saat melihat Trixy datang dengan wajah judesnya, gadis itu hanya mengangguk pada Gavin dan kakak kelas lainnya.

"Trixy!"Panggil Bumi,

Trixy menoleh, wajahnya berubah tidak senang saat melihat Bumi.

" Kenapa juga aku harus bertemu kau disini?!"Decak Trixy malas, meski begitu dia tetap memilih duduk di batu kosong disebelah Bumi.

"Hai, Trixy,"Sapa Zavion.

"kau juga disini, Zavion?"balas Trixy, makin tidak senang raut wajahnya. Lagipula dia tidak suka dengan lelaki yang kelewat ramah itu, Zavion adalah orang yang aneh, itu kesan pertama Trixy kala berkenalan dengannya. Trixy semakin tidak suka saat mengetahui fakta bahwa Zavion ternyata berteman dengan Bumi.

"Tentu saja. Aku kan salah satu murid berbakat, banyak organisasi di akademi ini yang ingin merekrut menjadi anggota ."kata Zavion menyombongkan diri.

Trixy berdecak malas, sepertinya hari-hari nya sebagai anggota Silentium tidak akan damai.

"Baiklah karena semuanya sudah datang, aku Gavin sebagai ketua organisasi Silentium akan menjelaskan secara singkat tentang cara kerja dan tugas anggota Silentium." Suara Gavin bergema keras, terdengar jelas di telinga semua orang.

Silentium ternyata adalah organisasi langit hitam yang keberadaannya hanya diketahui oleh Abraham, sementara dari guru-guru lain akan disembunyikan.

Mereka bergerak diam-diam untuk menyelesaikan ancaman eksternal yang membahayakan akademi. Title penyihir hantu sudah melekat di diri semua anggota, setiap tahun ajaran baru Silentium akan mengirim tiga belas undangan yang di tujukan kepada murid-murid baru yang berbakat.

"Karena malam ini Alroy Benito tidak bisa hadir, aku sebagai wakil ketua akan memimpin pertemuan ini."

Alroy Benito, di rumorkan sebagai murid paling jenius tahun ketiga akademi langit hitam. Sebagai ketua dia memiliki banyak tugas dari kepala akademi. Saat ini dia sedang menjalankan misi keluar dan tidak akan berada di akademi selama satu bulan kedepan.

"Malam ketiga belas orang yang kita undang memenuhi undangan. Setelah ini kita semua bisa berkenalan singkat dengan mereka."

"Silentium akan mengadakan rapat setiap malam Selasa disini. Yang tidak ada tugas wajib hadir." Kata Gavin menutup dengan cepat acara penyambutan yang tidak bisa dikatakan sebagai sambutan.

" Tugas seperti apa yang harus kita lakukan?"seorang pria bermata ungu pudar mengajukan pertanyaan.

Bumi mengamati pria itu cukup lama. Dia memiliki aura misterius yang kentara sekali.

" Kalau itu kepala akademi atau ketua yang akan menyampaikan langsung."jawab Gavin.

Setelah itu, semua anggota baru di minta memperkenalkan diri. Pria yang tadi bertanya ternyata bernama Bara Navalen, dia tidak berasal dari kalangan klan bangsawan, tapi sihir yang dia keluarkan benar-benar hebat dan memukau.

Tepat tengah malam pertemuan itu di bubarkan, mereka akan kembali ke kamar masing-masing. Zavion mengikuti Bumi seperti anak ayam mengikuti induknya.

" kau kenal dengan Bara Navalen?" Pemuda itu membuat Bumi sangat penasaran. Zavion pasti mengenalnya, karena kan dia adalah salah-satu penggosip paling handal yang pernah Bumi kenal.

"Yeah, sekilas aku mengenalnya. Dia sangat tertutup, sulit untuk mendekatinya." Zavion sedikit mengeluh, lebih tepatnya sedikit malu.

" Bisakah kau menolongku untuk mencari informasi tentangnya?"

Zavion mendadak berhenti, matanya memicing curiga, " Kau menyukainya?"

" Tidak." Bumi memutar matanya malas, ia masih normal dan meskipun punya kisah cinta menyedihkan, ia masih akan tetap menikahi seorang wanita suatu hari nanti.

"lalu untuk apa kau memintaku mencari informasinya?" Tanya Zavion penuh selidik.

" Entahlah." Bumi mengangkat bahunya, " Ada sesuatu yang menarik tentang anak itu."

Setelah mengatakan itu Bumi buru-buru pergi, meninggalkan Zavion yang berdiri sendirian ditengah lorong. Zavion mencoba mencerna kata-kata Bumi, lalu saat sadar Bumi meninggalkannya,

"Bumi! Kau tidak boleh pergi sebelum menjelaskan!" Zavion berteriak.

Bumi mengabaikan. Dia masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu, tidak membiarkan Zavion masuk.

***

Like, komen dan vote..

1
biruu
💯
Ega
👍👍
Kevin
⭐⭐⭐⭐⭐
Alya
💯👍
Lunaire astrum
karya bagus
☠ᵏᵋᶜᶟ❤️⃟Wᵃf 𝐊𝐢𝐤𝐲𝐀⃝🥀
bisa" lu mikir gitu bumi haha
☠ᵏᵋᶜᶟ❤️⃟Wᵃf 𝐊𝐢𝐤𝐲𝐀⃝🥀
hah? cepet banget metong, dan lu makan kah isi perut dia del, makanya ilang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!