NovelToon NovelToon
Pernikahan Semalam

Pernikahan Semalam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Single Mom / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:527.3k
Nilai: 5
Nama Author: Darmaiyah

Kayesa terjebak dalam pernikahan semalam demi menyelamatkan nyawa ibu yang sedang terbaring di rumah sakit. Pernikahan dengan laki-laki kaya yang sama sekali tak dikenal Kayesa itu merupakan awal dari penderitaan Kayesa.
Pernikahan semalam membuat Kayesa hamil dan diusir ibu, Kayesa pergi jauh dari kota kelahirannya. Lima tahun kemudian dia bertemu dengan laki-laki ayah anaknya, hanya saja Kayesa tidak mengenalinya. sementara laki-laki itu mengetahui kalau Kayesa wanita yang dinikahinya lima tahun yang lalu.

Bagaimana kehidupan Kayesa selanjutnya, saat laki-laki bernama Zafran mengetahui kalau Kiano merupakan darah dagingnya dan Zafran menginginkan anak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Darmaiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hasil DNA

Part 18

"Kamu tidak punya niat mencari ayah Kiano dan minta pertanggung jawaban padanya?" Tanya Zafran untuk memastikan isi hati Kayesa yang sebenarnya.

"Untuk apa? Untuk ditertawakan," ungkap Kayesa sambil tertawa, Kayesa merasa lucu dengan pertanyaan Zafran.

"Kenapa? Apa pertanyaanku terdengar lucu."

"Ya, iyalah..Laki-laki itu hanya butuh pemuas nafsu, dia tak butuh istri apalagi anak, kalau aku mencarinya, yang ada aku ditertawakan," ucap Kayesa seraya menarik tangan Zafran agar keluar dari ruang rawat Kiano, dia tidak mau Kiano mendengar percakapannya dengan Zafran.

"Bagaimana jika perkiraanmu salah."

"Tidak mungkin salah. Jika dia laki-laki normal pasti dia tidak akan mau menikahi banyak wanita, kemudian menceraikainya setelah dipakai. Itu apa namanya? Pasti laki-laki itu sudah sakit jiwa." Kayesa bicara semakin berapi-api.

"Apa benar yang dikatakan Kayesa. Kalau aku sakit jiwa," batin Zafran.

Sejenak Zafran menatap wajah Kayesa, yang sama sekali tak ada penyesalan di sana, kalau dia sudah menjadi korban nafsu laki-laki seperti dia.

"Kamu tidak boleh egois. Kiano berhak tahu siapa ayah kandungnya, begitu juga dengan laki-laki itu," ujar Zafran lagi.

"Tidak! Aku tidak mau laki-laki itu tahu, kalau Kiano anaknya." Ketus Kayesa.

Kayesa manarik nafas panjang. Emosinya jadi tak seimbang jika membahas tentang hak orang lain pada putranya. Jujur tanpa laki-laki itu, Kiano pasti tak akan hadir ke dunia ini. Kayesa menghembuskan nafasnya pelan, dia mencoba mencerna kata-kata Zafran dengan baik, agar bisa berpikir normal.

"Aku tidak mau dia mengambil Kiano dariku. Hidupku hanya untuk Kiano, aku akan mati jika tanpa dia." Kali ini Kayesa malah terisak. Dia tak bisa membayangkan kalau hidup tanpa putranya.

Melihat Kayesa menangis, Zafran memberanikan diri merengkuh bahu Kayesa, lalu memeluknya. Entah kenapa hati Zafran terenyuh mendengar penuturan Kayesa yang begitu menyayangi Kiano, yang jelas-jelas terlahir bukan karena keinginannya.

"Menangislah jika itu akan menenangkanmu," ucap Zafran seraya merengkuh kepala Kayesa dan menyandarkan di dadanya.

"Ceritakan padaku tentang masalah masa lalumu. Biar kamu bisa merasa lega." Zafran menggenggam erat jemari Kayesa, seakan memberikan kekuatan pada Kayesa, untuk melupakan masa lalunya yang suram.

Tangis Kayesa semakin kuat, hingga tubuhnya tergoncang, saat mendapat perlakuan lembut Zafran. Berada di dalam pelukan Zafran membuat Kayesa jadi melow, tiba-tiba saja dia mengenang bagaimana tragis hidupnya pada waktu Kiano dalam kandungan.

Disela tangisnya Kayesa mulai bercerita awal dia menikah dengan bayaran untuk biaya pengobatan ibunya, kemudian diusir dari rumah oleh ibunya setelah ketahuan hamil dan pada saat itu Kayesa melarikan diri keperkampungan yang sangat jauh.

"Kamu tidak bicara pada ibumu, kejadian yang sebenarnya?"

"Tidak! Ibu juga tidak akan percaya, karena aku tak punya bukti kalau sudah menikah," ujar Kayesa di sela isakannya.

"Pantas saja waktu itu Kayesa menghilang, bagai ditelan bumi," batin Zafran.

Kayesa melanjutkan kisahnya. Penderitaan Kayesa tidak sampai di situ saja. Dia juga diusir dari komplek karena dituduh hamil diluar nikah, bahkan dia sempat diseret keluar dari perkampungan karena dituduh membuat aib sekampung.

Andaikan tidak ada janin Kiano di dalam kandungan Kayesa waktu itu. Pasti dia sudah bunuh diri lompat di jembatan atau menabrakkan diri di rel kareta api. Karena tidak tahan dengan tekanan hidup yang dituduhkan orang-orang padanya dan pada anak yang dikandungnya.

Untungnya saat itu dia bertemu dengan seorang nenek yang baik hati dan membawa Kayesa ke sebuah perkampungan dan di sana Kayesa bisa hidup normal karena sang nenek mengenalkannya pada warga sekitar sebagai korban pemerkosaan. Akhirnya lingkungan nenek bisa menerima Kayesa, hingga Kayesa melahirkan Kiano.

Setelah Kiano lahir, Kayesa membawa nenek pindah ke kota, karena Kayesa ingin membuka bisnis online. Namun, nenek meninggal karena penyakit asma saat Kiano berusia tiga bulan. Untuk menjalankan bisnisnya, Kayesa mencari pengasuh Kiano lewat akun facebook. Waktu itu ada tiga orang yang datang, Kayesa memilih Maeka, karena Maeka hidup sebatang kara.

"Apa kamu tahu ayah Kiano tinggal di mana?" Pertanyaan Zafran membuyarkan ingatan Kayesa pada masa lalunya.

Kayesa bergeser dari duduknya, saat menyadari berada dalam pekukan Zafran. Wajah Kayesa bersemu merah, ada rasa malu bergelayut di situ.

"Tidak! Aku bahkan tidak pernah tahu bagaimana rupa dari ayah Kiano."

"Bagaimana bisa kamu mengandung Kiano. Kalau wajah laki-laki yang menghamilimu saja kamu tidak tahu." Zafran mulai mencari kebenarannya dari mulut Kayesa sendiri.

Sambil menarik nafas dalam. Kayesa mulai menceritakan dari awal dia menikah, tidur bareng dan diceraikan malam itu.

"Jika kamu bertemu dengan laki-laki itu. Apa yang akan kamu lakukan?"

"Aku tak pernah bermimpi ingin bertemu dengannya."

"Apa kamu akan membencinya?"

"Aku tak punya hak untuk membencinya, karena ini bukan salahnya."

Zafran menarik nafas lega, saat mendengar jawaban dari Kayesa. Begitu berat perjuangan Kayesa untuk bisa melahirkan dan membesarkan Kiano. Dan dia sebagai laki-laki sangat merasa tidak berguna. Dari cerita Kayesa, Zafran makin yakin kalau Kiano adalah darah dagingnya.

"Aku harus menemui dokter Niko," batin Zafran.

Setelah meyakinkan kalau Kayesa sudah tenang kembali. lalu Zafran berpamitan dengan Kayesa.

Sepeninggalan Zafran, Kayesa kembali ke ruang rawat Kiano, karena Kiano masih tertidur nyenyak, Kayesa pun mengistirahatkan dirinya berbaring di atas tikar yang dibawanya dari rumah.

*****

Sementara Zafran yang sudah berada di ruang dokter Niko, harus menunggu, karena Niko sedang memeriksa pasien. Sepersepuluh menit kemudian pasien Niko keluar, begitu juga dengan Niko.

"Maaf! Jadi menunggu," ujar Niko seraya menyalami Zafran.

"Tidak apa-apa dokter, aku yang minta maaf karena telah mengganggu waktumu." Zafran menyambut uluran tangan Niko.

"Aku ke sini. Ingin melihat hasil DNA kemaren."

"Duduklah dulu. Jangan terburu-buru," ujar Niko meminta Zafran duduk di kursi tunggu.

Setelah bicara kepada asistenya. Niko mengambil dua gelas air mineral dia mendekati Zafran, seraya menyodorkan satu gelas mineral kearah Zafran.

"Minumlah dulu," ujar Niko, lalu beranjak.

Niko mendekati meja kerjanya, membuka laci meja, mengambil sebuah amplop berwarna putih, menyerahkan ke Zafran. Zafran menerima amplop dengan perasaan gugup.

"Bukalah," ujar dokter Niko, saat melihat ada keraguan di wajah Zafran.

Perlahan Zafran menarik nafas, lalu menghembuskannya. Rasa penasaran membuat Zafran menarik kertas yang ada di dalam amplop, dengan tangan sedikit gemetar dan rasa gugup, Zafran mulai membuka kertas dan dilipat emapat. Matanya menyusuri hurup demi hurup, hingga kebagian akhir.

"Kiano anak kandungku," batin Zafran. Dia tak dapat berkata-kata, apakah dia harus bahagia atau sedih.

Lama Zafran menatapi lembaran hasil DNA itu, lalu dia melipat lembaran kertas itu dan memasukkannya kembali ke dalam amplop.

"Selamat ya." Dokter Niko menyodorkan tangan menyalami Zafran.

"Terima Kasih. Dok." Zafran menyambut tangan dokter dan menggenggamnya erat. Lalu Zafran pamit.

"Anak dari istrimu yang keberapa?"

Pertanyaan dokter Niko menohok dadanya. Zafran tidak tahu, apakah istri-istri sebelum Kayesa ada yang mengandung dan melahirkan anaknya. Karena tak ada wanita yang dinikahinya, diberinya tanda seperti Kayesa.

"Istri ke sembilan," jawab Zafran.

"Hah! Hebat kamu. Aku satu saja belum dapat," ujar dokter Niko. Seraya menepuk bahu Zafran.

"Bukan belum dapat. Kamunya saja yang tidak mau, kalau mau setiap hari bisa ganti istri," bisik Zafran.

Niko hanya tertawa menanggapi ocehan Zafran. Untung saja dia tidak segila Zafran, karena dulu dia hampir tergiur dengan tawaran Zafran.

"Ya sudah. Kalau begitu aku pamit," ujar Zafran melangkahkan kaki, kembali menyusuri koridor rumah sakit, menuju ruang rawat Kiano. Saat Zafran sampai di ruang rawat, dia tidak melihat Kayesa. Kiano masih tidur dan ditemani Maeka.

"Mana Nyonya mu?" Tanya Zafran pada Maeka yang sedang memainkan layar ponselnya.

"Ke ATM. Tuan."

"Oh. Hanya itu yang keluar dari mulut Zafran, seraya keluar.

Zafran beranjak menemui dokter mike dan menyampaikan kepadanya, kalau semua biaya yang berhubungan dengn pasien anak yang bernama Kiano dia yang menanggungnya.

"Tuan tidak usah khawatir masalah biaya Kiano. Jika tuan yang meminta pihak rumah sakit bisa menggeratiskan biaya pengobatan Kiano," jelas Mike.

Kalaupun mendapat tawaran gratis. Namun, Zafran tidak menerimanya, Zafran memaksan pihak rumah sakit untuk menerima uangnya. Walaupun Zafran tahu dia punya saham tiga puluh persen di rumah sakit ini.

"Aku akan membayar semua biayanya." tegas Zafran.

"Tapi. Tuan!... "

"Tidak ada yang membantah keputusanku," ujar Zafran menyela ucapan dokter anak itu.

"Baik Tuan. Kami akan melakukan yang terbaik buat Kiano," ujar dokter Mike akhirnya mengalah. Percuma berdebat dengan Zafran.

"Ingat! Aku mau yang terbaik untuk Kiano. Jika terjadi kelalaian. Aku akan menarik sahamku di sini." Setelah bicara begitu, Zafran pun berlalu.

1
Rismawati Damhoeri
kenapa mbak Mae harus panggil nyonya sih?, nggak cocok..
Ginawati Desi
asiiiaap
Dewi Dama
malas baca nya lagiii...ter lalu ber belit2...
sweetpurple
Luar biasa
Dewi Dama
banyak salah ketik nya...
Dewi Dama
Luar biasa
Dewi Dama
gk..usah se detel itu ngejelasin nya thoor...bosan baca nya naruh mukenak aja...di tulis....
Uli Kristiani
maaf, zafran gk tegas sama sekali. jadi cerita nya buat bosan
Alma Izka
ya
Rahmah Rahmah
ending nya gk enak bget
Nurliana Saragih
Masih kecil itu harganya, biasanya kan kalo HOLANG KAYA beli berlian harganya sampai M dan kalo di novel barang itu satu - satunya di dunia.
😅😅😅
Nurliana Saragih
Manggilnya kok NYONYA sih?!
Di anggap Adek aja kenapa?
Maeka kan juga baik,kalo gini rasanya kayak ada jarak yang jauh, antara majikan dan pengasuh.
Praised93
cerita ujungnya dipaksakan tamat yang harusnya beberapa bab lagi
Praised93
terima kasih
Praised93
terima kasih👍
Praised93
terima kasih
Praised93
terima kasih👍
Praised93
terima kasih
Praised93
terima kasih👍
Praised93
terima kasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!