PRIA 2MILIAR DAN SEBUAH HATI

...✧༺♥༻✧...

Amanda memeluk Liam erat-erat, air matanya mengalir deras.

"Maaf… Liam… maafkan aku… aku telah melupakanmu," isaknya, suaranya penuh dengan penyesalan.

Liam mengusap air mata Amanda dengan lembut. Ia memeluk Amanda lebih erat."Tidak, Nona… tidak perlu minta maaf… yang penting kau bersamaku sekarang," kata Liam, suaranya penuh dengan cinta dan kasih sayang.

Amanda menarik diri dari pelukan Liam, menatap Liam dengan tatapan yang penuh dengan pertanyaan.

"Tapi… aku… aku hampir menyakitimu… saat itu… dengan tanganku… mengapa kau tidak melawan aku?" tanya Amanda, suaranya penuh dengan rasa bersalah.

"Tangan ini....tangan ini hampir membunuhmu" amanda mengangkat kedua tangan nya dengan gemetar.

Liam memeluk Amanda kembali, mencium kening Amanda dengan lembut.

"Aku… tidak bisa menyakitimu," jawab Liam, suaranya penuh dengan cinta yang mendalam.

Amanda menangis kembali, merasakan cinta Liam yang begitu besar.

"Tapi… tapi…" Amanda masih merasa bersalah.

Liam menutup mulut Amanda dengan jari telunjuknya.

"Ssttt… Nona… sudah… sudah…" kata Liam dengan suara lembut.

"Saat itu kau tidak mengingatku… dan ingatanmu dicuci oleh Ricardo… itu bukan salahmu."

Liam menarik Amanda lebih dekat ke dadanya, membiarkan Amanda merasakan detak jantungnya yang berdebar karena cinta dan kecemasan. Ia ingin memberikan Amanda rasa aman dan kenyamanan sepenuhnya.

"Lupakan Ricardo untuk sementara waktu," bisik Liam, suaranya lembut dan menenangkan. "Kita akan menangani semuanya bersama."

Liam mengusap rambut Amanda dengan lembut, mencoba menghilangkan rasa bersalah yang masih melekat pada diri Amanda.

Ia mencium kening Amanda dengan lembut, mencoba menghilangkan kegelisahan yang terpancar dari wajah Amanda.

"Aku akan selalu melindungimu," bisik Liam lagi, suaranya penuh dengan ketegasan dan cinta.

"Tidak ada yang akan bisa memisahkan kita lagi."

Amanda menangis terisak-isak di pelukan Liam, merasakan cinta Liam yang begitu besar dan tulus. Ia merasa aman dan terlindungi di pelukan Liam. Ia tahu bahwa ia tidak sendiri. Ia mempunyai Liam.

Setelah beberapa saat berpelukan, Amanda menarik diri dari pelukan Liam. Air matanya sudah kering, diganti dengan tatapan yang teguh dan penuh tekad.

"Kau benar," kata Amanda, suaranya mantap.

"Kita harus menangani Ricardo."

Liam tersenyum lebar, merasakan kekuatan dan dukungan dari Amanda. Ia tahu bahwa mereka akan melewati semua ini bersama.

"Aku sudah mempunyai rencana," kata Liam, ia menjelaskan rencananya untuk menangani Ricardo dan sisa-sisa kekayaannya.

Ia akan memanfaatkan jaringan kontaknya untuk melacak Ricardo dan menghentikan aktivitas ilegalnya.

Amanda mendengarkan dengan seksama, memberikan dukungan dan nasehat kepada Liam. Mereka bersama-sama merencanakan langkah selanjutnya.

Mereka akan melakukan segalanya bersama, untuk mempertahankan cinta mereka dan menghancurkan Ricardo.

Liam memeluk Amanda dengan lembut, mengusap rambut Amanda dengan sayang.

"Tapi… untuk saat ini… kita fokus kesehatanmu dulu," kata Liam, suaranya lembut tapi tegas.

Amanda menarik diri dari pelukan Liam, tatapannya tajam.

"Apa ini, 2M? Kau meremehkan kekuatan aku?" tanya Amanda, suaranya penuh dengan ketidaksetujuan.

Liam tersenyum. Sudah lama ia tidak melihat Amanda mengoceh dan memanggilnya "2M". Ia merasa lega karena Amanda yang sejati telah kembali.

"Bukan begitu, Nona," jawab Liam, suaranya masih lembut.

"Kau harus banyak istirahat. Tubuhmu masih lemah."

Amanda mencibir. "Bodoh! Kau anggap aku cewek lemah? Iya?" tanya Amanda, suaranya penuh dengan ketidakpercayaan.

"Aku Amanda Valkyrie Alistair! Aku tidak selemah itu!"

Liam hanya tersenyum melihat Amanda mengoceh. Ia menikmati sisi Amanda yang kuat dan berani ini. Ia tahu bahwa Amanda akan melewati semua ini dengan kuat.

Amanda terus mengoceh, menumpahkan segala rasa ketidaksetujuannya pada Liam. Ia bercerita tentang pelatihannya, tentang kemampuan bertarungnya, tentang segala hal yang membuktikan bahwa ia bukan perempuan lemah.

Ia berbicara dengan cepat dan bersemangat, jari-jarinya bergerak-gerak menekankan perkataannya. Liam hanya mendengarkan dengan sabar, sesekali tersenyum melihat semangat Amanda.

"Aku bukan putri kecil yang harus selalu dibimbing dan diproteksi!" teriak Amanda, suaranya penuh dengan energi.

"Aku bisa melindungi diriku sendiri! Bahkan lebih dari itu!"

Liam masih tersenyum, menikmati ocehan Amanda. Ia tahu bahwa Amanda hanya ingin memperlihatkan kekuatannya dan menunjukkan bahwa ia bisa diandalkan. Ia mengerti perasaan Amanda yang ingin berperan aktif dalam menangani Ricardo.

"Baiklah… baiklah… Nona Valkyrie," kata Liam, suaranya penuh dengan kelembutan.

"Aku tahu kau kuat. Tapi… aku juga tidak ingin kau terluka. Istirahat sebentar saja, ya?"

Amanda menatap Liam dengan tatapan yang sedikit melembut. Ia tahu bahwa Liam benar. Tubuhnya masih lemah. Tapi... ia masih ingin berperan aktif.

...✧༺♥༻✧...

Liam terus memandang Amanda yang mengoceh dengan tangan di dagu. Ia tersenyum melihat semangat Amanda.

Ia menikmati ocehan Amanda, mendengarkan Amanda berbicara tentang kekuatannya, kemampuannya, dan segala hal yang membuat Amanda bangga pada dirinya sendiri.

"2M… kau… dengar kan…aku 2M…,"

"ihhh… 2M… Liam! Lihat aku!" teriak Amanda, suaranya penuh dengan semangat.

Liam masih tersenyum, tak mendengar panggilan Amanda. Ia bengong memandang Amanda yang sedang mengoceh dengan semangat. Ia terpukau oleh kecantikan Amanda.

"Oh… Nona… kau… begitu manis," kata Liam, suaranya penuh dengan kekaguman.

"Panggil aku '2M' lagi… aku suka kata itu."

Liam menatap Amanda dengan tatapan yang penuh dengan cinta dan kekaguman. Ia menikmati moment ini, moment di mana ia bisa melihat Amanda yang sejati, Amanda yang kuat, berani, dan penuh dengan semangat.

Liam mendekat kepada Amanda, duduk di samping Amanda. Ia mengusap rambut Amanda dengan lembut, mencoba menenangkan Amanda yang masih bersemangat.

"Nona… aku tahu kau kuat," kata Liam, suaranya lembut dan menenangkan.

"Tapi… tubuhmu masih lemah. Kau perlu istirahat."

Amanda menatap Liam dengan tatapan yang sedikit melembut. Ia tahu bahwa Liam benar. Tubuhnya masih lemah karena pengaruh obat biusan dan juga stres yang dialaminya selama ini. Tapi ia masih ingin berperan aktif dalam menangani Ricardo.

"Tapi… Ricardo…" kata Amanda, suaranya sedikit gemetar.

Liam memegang tangan Amanda, menatap mata Amanda dengan tatapan yang penuh dengan cinta dan ketegasan.

"Aku akan menangani Ricardo," kata Liam, suaranya tegas.

"Kau fokus pada kesehatanmu saja. Itu adalah cara terbaik untuk membantu aku."

Amanda mengangguk perlahan. Ia percaya pada Liam. Ia tahu bahwa Liam akan melakukan segalanya untuk melindunginya. Ia akan istirahat dan memulihkan tenaganya untuk mendukung Liam.

Amanda menatap Liam dengan tatapan yang penuh dengan keingintahuan.

"Oh… Liam… sejak kapan kau mengendalikan anak buahku itu?" tanya Amanda, suaranya penuh dengan rasa ingin tahu.

Liam tersenyum misterius, matanya berkilat nakal.

"Hehe… itu rahasia," jawab Liam, suaranya penuh dengan godaan. Ia tertawa kecil, menikmati reaksi Amanda.

Amanda mencubit pinggang Liam dengan lembut.

"Kau… ini… menggemaskan sekali," kata Amanda, suaranya penuh dengan kasih sayang.

Ia menatap Liam dengan tatapan yang penuh dengan cinta. Liam memeluk Amanda erat-erat, mencium kening Amanda dengan lembut.

"Aku akan selalu melindungimu," bisik Liam, suaranya penuh dengan cinta dan ketegasan.

Suasana menjadi hening sejenak, hanya suara napas mereka yang terdengar. Amanda bersandar pada dada Liam, merasakan detak jantung Liam yang berdebar karena cinta dan ketegangan.

Ia tahu bahwa Liam memiliki banyak rahasia, dan ia menerimanya. Percaya pada Liam adalah segalanya baginya.

Setelah beberapa saat, Amanda menarik diri dari pelukan Liam.

"Baiklah," kata Amanda, suaranya mantap. "Kita harus fokus pada Ricardo."

Liam mengangguk. Ia sudah mempunyai rencana untuk menangani Ricardo. Ia akan memanfaatkan jaringan kontaknya untuk melacak Ricardo dan menghentikan aktivitas ilegalnya. Ia juga akan melindungi Amanda dari ancaman Ricardo.

"Aku akan melakukan segalanya untuk melindungimu," kata Liam, matanya berkilat dengan tekad.

Amanda tersenyum, merasakan dukungan dan cinta Liam. Ia tahu bahwa mereka akan melewati semua ini bersama. Mereka akan mengatasi semua rintangan dan menghancurkan Ricardo.

...✧༺♥༻✧...

...Bersambung…...