NovelToon NovelToon
Bukan Istri Yang DI Inginkan

Bukan Istri Yang DI Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Bunda sri ana

Pernikahan adalah sebuah rumah bagi setiap pasangan yang telah menikah untuk berpulang. namun apa jadinya kalo Seorang suami tidak menginginkan dirinya. sedangkan di hatinya masih belum bisa melupakan wanita lain yang sudah bahagia dengan suami dan anaknya tersebut.


Itu lah yang di alami oleh Rania

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6.Mengikut pergi

” Kenapa harus buru-buru nak lintang pergi dari sini." tanya Fadil pada menantunya itu yang meminta izin untuk pergi dari sini.

Pasalnya Fadil maupun Fitri masih begitu berat untuk melepaskan sang Putri, walaupun sekarang sudah menikah dan berhak mengikuti kemanapun langkah selamanya pergi.

”Sekali lagi saya minta maaf Pak Bu Saya memang tidak bisa lama-lama di sini karena pekerjaan saya yang tidak bisa ditinggalkan lama-lama." kata lintang dengan sedikit tegas, karena apa yang sudah ia rencanakan tidak bisa lagi diganggu gugat karena keputusan sudah bulat hari ini dirinya akan pergi dari rumah wanita ini.

Sedangkan Rania sendiri dibuat bingung dan juga terkejut saat pria itu meminta izin untuk pergi dari rumah ini, dan otomatis dirinya pun harus mengikuti pria itu yang kini sudah menjadi suaminya.

Namun Rania masih sangat berat untuk meninggalkan kedua orang tua serta adiknya. apalagi Rania tahu kalau pria itu terpaksa menikah dengan dirinya karena permintaan sang ayah yang Rania dengar dari cerita sang ibu saat dirinya membantu masak tadi.

Kini antara Fadil dan juga Fitri saling berpandangan satu sama lain ketika menantunya sudah bulat dengan keputusannya untuk tetap pergi dari sini.

Sedangkan Dimas dan juga Tika Sudah pergi dari rumah Fadil pagi-pagi sekali sekitar jam 05.00 subuh Karena tiba-tiba saja Dimas ada meeting mendadak makanya langsung pulang ke Jakarta pagi itu pulang setelah berpamitan dengan om Fadil dan tante Fitri beserta yang lainnya.

.

Saat ini Rania tengah berada di dalam kamar bersama sang ibu yang membantu dirinya memberes-bereskan baju serta barang-barang penting lainnya.

Sampai akhirnya mau tidak mau Fadil dan Fitri pun mengizinkan dia yang sudah menjadi menantunya pergi dari rumah ini walaupun dengan berat hati. dan di akhir pembicaraan Fadil meminta kepada lintang untuk menjaga sang Putri dengan baik.

Namun lintang yang di beri amanah seperti itu hanya mengangguk saja Tampa membalas ucapan laki laki parubaya tersebut.

Saat Rania tengah memasukkan baju kedalam koper air matanya tiba tiba saja keluar Tampa di suruh. bahkan kini bahunya berguncang hebat sampai membuat sang ibu yang tadi lagi duduk di atas ranjang pun menolehkan kepalanya kearah lemari di mana sang putri berjongkok sambil.

”Kamu kenapa menangis nak, apa kamu gak mau ikut pria itu pergi dari sini." tanya sang ibu sambil memutar tubuh sang putri yang kini sudah belumur air mata membasahi pipinya.

Hiks

Hiks

Hiks

Bukannya menjawab pertanyaan sang ibu Rania malah semakin kencang menangis dan dengan cepat Fitri pun menarik bahu sang putri dan membawanya kedalam pelukannya dengan erat.

Bahkan kini Fitri pun sama halnya tidak dapat menahan air mata yang kini sudah mengenang di pipinya. karna sejak duduk di atas ranjang tadi Fitri sudah mencoba untuk menahan air matanya agar tidak tumpah di depan sang putri.

Karna Fitri sebagai ibu masih sangat berat untuk melepaskan putri satu-satunya untuk pergi dari rumah ini.

”Nak apa kamu gak mau pergi dari sini, makanya kamu menangis begini. atau ada hal lain yang kamu ingin sampaikan sama ibu." kata Fitri sambil melepaskan pelukannya dan kini menatap sang putri yang masih sesegukan sambil mengahapus air matanya dengan tangannya sendiri.

”Buk Rania gak papa kok, rania cuma sedih aja akan pergi dari sini." jawab Rania dengan mencoba tersenyum agar sang ibu tidak berfikir yang lain tentang dirinya.

”Nak maafkan ayah kamu ya yang terpaksa menikah kan kamu dengan pria lain. ibu sebenarnya juga kurang setuju, namun kamu Taukan kalo David dan keluarganya tidak datang dan membatalkan pernikahan ini secara sepihak tanpa ada kejelasan yang membuat kita semua harus menanggung malu kalo ayah kamu tidak bertindak cepat untuk mencarikan pengganti buat kamu."

”Tapi ibu yakin kalo kamu bakal menemukan kebahagiaan di depan sana ntah sama suami kamu ataupun tidak. dan seumpama kamu tidak kuat dengan pernikahan ini kamu bisa pulang kerumah ini lagi, karna ayah dan ibu bakal menerima kamu dengan tangan terbuka." Sambung sang ibu dengan tersenyum pada sang putri yang kini sudah mulai kelihatan tegar kembali.

”Makasih buk, Rania tidak akan melupakan apa pun yang telah ayah dan ibu lakukan untuk Rania hingga saat ini. insyaallah Rania bakal menerima semua yang telah terjadi dalam hidup Rania." Seru Rania yang sudah tentang. walaupun masih ada rasa sangat berat untuk pergi dari ini.

Lalu setelah itu Rania pun kembali melanjutkan berberes pakaian serta barang-barang penting lainnya ke dalam koper bantu oleh sang ibu agar lebih cepat selesai.

Pasalnya saat ini pria tersebut dengan menunggu di depan rumah bersama sang ayah dan juga kedua adiknya yang izin tidak masuk sekolah karna ingin mengantar kepergian kakak mereka.

.

Sedangkan saat ini di depan rumah terlihat Lintang tengah mengobrol-ngobrol dengan mertuanya serta kedua adik iparnya yang masih belum menerima lintang menikah dengan kakaknya.

”Hati hati di jalan ya bang, jangain Kakak Rania dan jangan sakiti dia, walaupun pernikahan ini secara mendadak tapi satria ya yakin kak lintang bisa membuat Kaka Rania bahagia." kata satria secara tiba-tiba membuat mereka yang ada di sana terkejut, tak terkecuali lintang sendiri.

Memang di antara Zidan dan satria lebih dewasa satria Sebagai adiknya. satria sendiri pun tidak mempermasalahkan sang kakak yang menikah dengan pria yang kinj telah menjadi abang iparnya. asalkan jangan membuat sang kakak menangis saja sudah membuat dirinya bahagia.

Namun lintang sendiri hanya tersenyum tipis mendengar ucapan dari adik iparnya itu yang masih memihak kepadanya ketimbang abangnya yang kurang suka dengannya.

Tak lama kemudian datang lah Rania dan juga Fitri dari dalam rumah dengan Rania yang menggeret koper yang lumayan besar miliknya serta ransel di punggungnya yang membawa barang-barang penting seperti laptop, ijazah dan barang penting lainnya.

Lintang yang tadi masih mengobrol sama mereka pun mengalihkan pandangannya kepada wanita itu dengan datar.

Bertepatan dengan mobil Bagas yang datang di halaman parkiran rumah mertuanya yang sudah di copot tenda pernikahan oleh orang dekor nya.

”Pak buk saya pamit pergi dulu." kata lintang pada kedua mertuanya yang terlihat masih ada belum ikhlas melepaskan anaknya untuk ikut bersamanya.

Namun hal itu bukan urusan Lintang karena dirinya, karna yang ia inginkan saat ini pergi dari rumah itu.

Lalu keluar lah bagas dan menyapa mereka yang ada di sana.

”Assalamualaikum selamat pagi pak buk saya asisten dari pak lintang." sapa Bagas dengan sopan kepada mereka.

"Walaikumsalam nak Bagas mau jemput nak lintang yq sama Rania." tanya Fadil pada pemuda tersebut dengan ramah.

”Iya pak." sahut Bagas dengan canggung, apa lagi sang bos sejak tadi menatapnya dengan tajam, seolah-olah berkata jangan terlalu lama berbicara.

Lalu setelah itu Lintang Bagas dan juga langsung naik ke dalam mobil setelah berpamitan dengan mereka semua.

Terlihat kesedihan di mata Rania saat melihat kedua orangtuanya yang tengah melambaikan tangannya saat dirinya hendak pergi dari sana.

Namun Rania berusaha tetap tersenyum seolah-olah dirinya baik baik saja. tapi tidak dengan hati dan fikiranya yang sangat berat untuk pergi.

.....

1
Andi Hasriana Hasanuddin
critanya bagus bget bgtulh klu cuma pengganti tdk ad cinta hanya istri diatas kertas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!