NovelToon NovelToon
Bayi Satu Milliar Milik CEO

Bayi Satu Milliar Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Banggultom Gultom

Malam itu, Ajela dijual oleh ibunya seharga satu miliar kepada seorang pria yang mencari gadis perawan. Tak ada yang menyangka, pria tersebut adalah aku! Aku yang membeli Ajela! Dia dipaksa menjalani sesuatu yang belum pernah dia lakukan sebelumnya, dan Mama masih tega menganggap Ajela sebagai wanita panggilan?

Ajela dianggap tak lebih dari beban di keluarganya sendiri. Hidupnya penuh penderitaan—dihina, diperlakukan tidak adil, bahkan sering dipukuli oleh ibu dan kakak tirinya.

Demi mendapatkan uang, Ajela akhirnya dijual kepada seorang pria yang mereka kira seorang tua bangka, jelek, dan gendut. Namun, kenyataan berkata lain. Pria yang membeli Ajela ternyata adalah pengusaha muda sukses, pemilik perusahaan besar tempat kakaknya, Riana, bekerja.

Bagaimana Riana akan bereaksi ketika menyadari bahwa pria yang ia incar ternyata adalah orang yang membeli Ajela? Dan bagaimana nasib Ajela saat malam kelam itu meninggalkan jejak kehidupan baru dalam dirinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Banggultom Gultom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apakah Terbongkar ?

"Kenapa mereka lama sekali!" Bentakan Alvian menggema di udara. Menciptakan suasana tegang mencekam. Kafe yang semula riuh oleh pertukaran suara para pengunjung sejenak hening. Semua memusatkan perhatian pada sosok lelaki yang duduk di meja sudut.

Manik hitam Galih memindai beberapa orang di dekat mereka. Melempar senyum ramah sambil membungkukkan kepala dengan sopan. Sebagai simbol permintaan maaf sekaligus menandai bahwa segalanya baik-baik saja.

Sementara Alvian tampak tak begitu peduli meskipun orang-orang sedang menatapnya. Tetap memasang sikap dingin seperti biasa.

"Sebentar, aku akan tanyakan lagi." Untuk ke sekian kali Galih membuka ponselnya. Memeriksa pesan whatssApp dan e-mail. Namun, belum ada data apapun dikirim Reyvan, kepala HRD kantor. Padahal sudah hampir 20 menit mereka menunggu.

Kesabaran Alvian benar-benar terkikis oleh lambannya kinerja stafnya. Mencari data diri karyawan saja harus menunggu lama. Reyvan pasti sudah habis dimaki jika saat ini berada di hadapannya.

"Ah, ini dia!" Galih berseru saat sebuah pesan masuk ke ponselnya.

Secepat kilat tangan Alvian menyambar benda pipih tersebut.

Alis tebalnya saling bertaut membentuk busur panah ketika membaca halaman demi halaman yang memuat data diri Riana. Semua keterangan tentang Riana tercantum di sana. Mulai dari sekolah, universitas, pengalaman kerja, alamat, dan nama orang tua.Sepintas tak ada keanehan.

Kecurigaan Alvian sempat menghilang setelah membaca keterangan nama orang tua dalam kartu keluarga yang terlampir. Nafisah Trishanti tercatat sebagai nama ibunya. Ya, mungkin itu nama lengkap Mami Trisha. Dalam kartu keluarga itu hanya ada dua nama dengan keterangan Riana sebagai anak kandung.

Alvian melepas perkara Riana sejenak. Kini pikirannya teralihkan pada angka 1 miliar sebagai harga yang harus dibayar untuk membeli kesucian Ajela . Rasa penasaran menggebu, mengalir ke manakah uang sebanyak itu?

"Hubungi Bara! Minta bukti transfer 1 miliar malam itu dari Tuan Rizal," perintah Alvian. Menyerahkan kembali ponsel milik Galih.

Tanpa banyak bertanya, Galih mengerjakan perintah sang bos. Butuh beberapa menit bagi mereka untuk menunggu. Kesabaran Alvian kali ini benar-benar diuji. Semua serba lamban baginya, padahal Alvian bukanlah tipikal orang yang suka memboros waktu.

Detik demi detik yang berlalu membuatnya gusar. Ingin meledakkan emosi entah kepada siapa. Semua tertahan di kerongkongan, membuat sekujur tubuh Alvian serasa dilahap api.

Hingga akhirnya deringan ponsel pertanda pesan masuk terdengar di ponsel Galih. Lelaki itu menyambar cepat. Membuka pesan bergambar yang dikirim Bara melalui aplikasi whatsApp.

"1 miliar di kirim ke nomor rekening bank atas nama ...." Ucapan Galih terpotong setelah membaca nama penerima.

Matanya refleks menyorot Alvian penuh ragu. Membayangkan akan seperti apa reaksi Alvian saja sudah membuat Galih meremang.

"Siapa?" Alvian menggeretakkan gigi agar tak sampai membentak.

"Di sini tertulis atas nama Nafisah Trishanti."

"Bangsat!" Makian itu terlontar begitu saja dari mulut Alvian, entah ditujukan kepada siapa. Untuk beberapa saat semua beku dalam keheningan yang menegangkan. Tangan Alvian terkepal sempurna. Rahangnya mengetat. Nama penerima yang tertera pada bukti transfer menjadi pengurai dari benang kusut yang memenuhi kepalanya.

"Berarti Nafisah Trisanti itu nama Bik Nana, bukan nama Mami Trisha." Aura wajah Alvian semakin gelap. Manik hitam legamnya memancarkan amarah.

Keterangan anak kandung terpampang jelas pada kartu keluarga, membuktikan hubungan antara Bik Nana dan Riana. Alvian mencoba menarik benang merah dari temuan ini. Satu hal yang terasa ganjil baginya, jika Ajela juga adalah anak Bik Nana, mengapa namanya tidak ada dalam kartu keluarga itu?

"Apa jangan-jangan Ajela dan Riana saudara angkat?" Alvian bergumam pelan.

"Atau saudara tiri?" Galih menambahkan.

Keduanya saling tatap dalam ketegangan. Terdiam beberapa saat seraya mengurai dalam pikiran masing-masing hingga membentuk sebuah kesimpulan.

"Tapi kalau Riana memang berusaha menjebakmu dengan memasukkan obat perangsang,kenapa Bik Nana malah menyodorkan Ajela dan bukan Riana?" tanya Galih, masih menebak teka-teki itu.

"Karena aku minta namaku dirahasiakan. Malam itu mereka pasti mengira Tuan Al yang mau membeli Ajela ."

Galih merasakan geram dan lucu di saat bersamaan. Ia pasti sudah menyemburkan tawa jika tidak mengingat sedang berada dalam suasana tegang.

Memikirkan betapa repotnya Riana berusaha menjebak Alvian, namun justru Ajela yang mendapatkan.

Lihatlah, betapa semesta bahu-membahu menghalangi niat buruk Riana. Obat perangsang yang ditenggak Alvian menjadi tiket yang mengantarkannya pada Ajela . Dan sekarang wanita itu telah melahirkan seorang pewaris untuk keluarga darmawan.

"Gila! Ibu dan anak sama jahatnya. Riana bahkan mengaku sebagai anak pengusaha tambang, ternyata hanya anak pembantu. Sandiwara yang luar biasa." Galih hampir tak percaya dengan temuan mereka pagi ini. "Jadi siapa wanita yang mendampinginya di malam pertunanganmu?"

"Aku tidak tahu. Aku akan minta Bara mencari tahu setelah ini."

"Ini benar-benar gila." Galih berdecak sembari menggeleng-gelengkan kepala. Semua fakta ini sungguh di luar nalar.

"Tapi tunggu!" Ia menyela setelah sesuatu terlintas dalam pikirannya. "Apa Riana tahu kalau kamu yang sudah membeli Ajela malam itu?"

Hela napas Alvian menyatu dengan udara. "Kalau bukan dari Riana, dari mana mama dan oma tahu tentang Ajela ?"

Punggung Galih yang tadi bersandar kembali tegak. Tatapannya berubah serius. "Apa kamu tidak khawatir Ajela dan anakmu dalam bahaya? Kalau Riana sudah tahu, tidak menutup kemungkinan dia bisa mencelakai mereka."

"Aku sudah minta pihak rumah sakit untuk menutup informasi apapun tentang Ajela . Mungkin setelah ini aku akan minta izin untuk melakukan penjagaan khusus. Setidaknya sampai Ajela bisa keluar dari rumah sakit."

"Syukurlah. Dengan begitu mereka tidak akan menemukan Ajela dengan mudah."

Pembicaraan serius itu harus terpotong oleh deringan ponsel.Kerutan tipis terlukis di dahi Alvian melihat nomor telepon dari rumah sakit. Sebelumnya, ia memang meminta perawat yang piket untuk menginformasikan hal sekecil apapun perihal Ajela dan juga bayinya.

"Dengan Tuan Alvian?" Suara seorang wanita menyapa di ujung telepon. Alvian merasa sedikit aneh, sebab intonasi wanita itu terdengar memburu. Mungkin sesuatu sedang terjadi pada Ajela atau putranya.

"Iya, ada apa, Suster?" tanya Alvian, sedikit mendesak.

"Maaf, Tuan. Saya mau memberitahu bahwa ada seorang wanita yang datang dan memaksa menemui Nona Ajela ."

"Siapa?" Alvian menyentak. Riana adalah orang pertama yang terlintas dalam pikirannya. Dalam sepersekian detik hawa panas terasa merambat ke sekitar.

"Beliau mengaku sebagai tunangan Anda, Tuan."

"Apa?"

Panik membuat Alvian tak dapat berpikir jernih. Lelaki itu langsung bangkit meninggalkan tempat duduknya tanpa permisi.

**

**

Ajela terseok-seok keluar dari kamar mandi ketika Riana tiba-tiba mendobrak pintu dan masuk begitu saja. Seorang perawat tampak mengekor di belakangnya. Berusaha menghalangi, namun Riana memberontak dan mendorong sekuat tenaga.

"Lepaskan saya! Apa kamu tidak tahu siapa saya?" bentak wanita itu.

Tatapan penuh kebencian diarahkan Riana kepada Ajela yang berdiri terpaku di ambang pintu kamar mandi. Wanita inilah yang telah menghalangi jalannya mendapatkan Alvian. Padahal tinggal selangkah lagi ia akan menyandang status sebagai Nyonya Darmawan.

"Kenapa? Kamu terkejut melihat aku di sini?" Pertanyaan sinis itu menjadi pembuka suara Riana.

Ajela yang masih terkejut berusaha untuk bersikap tenang. Ia memandangi Riana yang terlihat sangat kacau. Matanya memerah, rambutnya acak-acakan dan pakaiannya berantakan. Padahal selama ini, Riana adalah wanita yang selalu menjaga penampilannya agar selalu sempurna di hadapan orang lain.

"Mau apa Kak Riana ke sini?"

"Kamu tanya mau apa aku ke sini? Aku ke sini untuk menghabisi kamu dan anak harammu itu!"

"Apa?" Sekujur tubuh Ajela mendadak gemetar.

"Maaf, demi menjaga kenyamanan pasien kami, tolong jangan membuat keributan di sini." Suster memberanikan diri menyela ditengah-tengah ledakan amarah Riana.

"Jangan ikut campur! Ini urusan saya dengan perempuan itu !" Riana menunjuk Ajela penuh murka. "Dasar perempuan murahan! Kamu pasti hamil dengan laki-laki lain dan menuduh Alvian yang menghamili kamu, kan? Supaya apa? Supaya kamu bisa menikah dengan Alvian?"

Sepasang mata Ajela terpejam. Napasnya tertahan di rongga dada. Jika boleh meminta, ia pun berharap tidak pernah terlibat dalam hal apapun dengan Alvian.

"Kalau Kak Riana ke sini hanya untuk membicarakan itu, lebih baik Kak Riana pergi saja. Aku akan menjauh dari Tuan Alvian tanpa diminta."

"Kamu pikir aku akan percaya? Seharusnya kamu sadar siapa diri kamu. Perempuan pelac*r seperti kamu tidak pantas menjadi bagian dari keluarga Darmawan. Bawa pergi anak haram kamu jauh-jauh dari kehidupan Alvian!" Suara Riana memekak di udara.

Ajela merasakan dadanya bergemuruh. Hinaan demi hinaan itu berhasil merobohkan benteng yang ia bangun untuk melindungi hatinya yang rapuh.

"Tolong pergi dari sini, Kak!"

"Aku akan pergi dari sini setelah menghabisi kamu! Hanya aku yang boleh menikah dan memiliki Alvian!"

Amarah Riana semakin meledak-ledak. Tubuh dan pikirannya seperti telah dikuasai oleh iblis. Yang ada di pikirannya sekarang hanyalah menyingkirkan Ajela dan anaknya. Dan ia akan melakukan apapun untuk itu.

Tanpa kata Riana maju. Sebuah tamparan beruntun mendarat di pipi Ajela .Rambutnya tarik dengan kekuatan penuh. Riana kehilangan kendali menyerang membabi buta.

"Wanita murahan! Aku akan menghabisimu sekarang juga!"

Ajela hanya dapat meringis menahan sakit. Tenaganya yang tersisa bahkan tak cukup untuk sekedar melindungi diri.

Perawat yang sedari tadi berusaha mencegah, segera keluar untuk meminta pertolongan.Ajela masih terisak-isak saat merasakan tubuhnya ditarik kuat.Sepasang lengan kokoh mendekapnya sangat erat.Membenamkan tubuh kecil Ajela di dada bidangnya sebagai bentuk perlindungan.

Bersambung ~

1
aRwanA
qsi ajela parnuan dah seharusny bawa ke psikiater thor kekny si ajela traumA,ni juga ngapain si riana malah di buay dekt sma ajela ,awas dia bis celakai ajela kapan2
Kolomlangit
Jadi, mau plagiat sampai bab berapa nih? 🥲
aRwanA: eamng plagiat kah ni judulnya ap
total 1 replies
tina
lanjut kak
Lina
aaaa Thor kurang ,gak kerasa saking seru nya
S.gultom: sabar ya kak, saya usahakan dauble update 🙏🙏
total 1 replies
Mitha Ali
baguuuussss
aRwanA
waw bNyak thor bBya bacanya jadi seneng
S.gultom: semangat bacanya ya💚💚
total 1 replies
aRwanA
ayo alvian cepat ketemukan tu dah ada laki2 yang ngincer loh wkwk,kli gak gercep kau bakal kehilangan tu anak sma ajela,syukurin tu mamaya terlalu sombong pang ih
Novansyah
lanjut kk kalau update nya jangan cuma 1 bab kalau bisa sekali update 4 sampai 5 bab
S.gultom: sabar ya kak🙏🙏, saya akan mencoba update Sampai 4 bab ya kak🙏, makasih sudah mampir🙏🙏
total 1 replies
aRwanA
mamamu tu egois walupun ankmu nnti juga di pandang drajat lagi mana mau ngaku wkwk,,kecuali si ajela anak orng kaya yakin dah diterima sma mMami🤣🤣🤣
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Rini Kuswanti
crita nya bagus JD sy baca LG meski prnah baca di novel sebelah
aRwanA
bagus lebih baik ajela pergi roh mamanya alviab juga gak setuju dia teelalu memandang deajat seseorng biarkan ajela memulai usaha biar meeeka menyesal
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Nira Sakharina
bagus sih alur ceritanya
S.gultom: makasih kak, jangan lupa dukung novel ini ya kak💚, agar author selalu semangat ❤️❤️
total 1 replies
tina
lanjut
Lina
lanjut ceritanya bagus
Lia puspita sari
Luar biasa
Warsini Sini
bagus dan bikin gemes
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!