Seorang wanita yang terlahir di keluarga kaya raya, namun tidak membuatnya menjadi manja. Wanita tersebut anak perempuan satu-satunya dari keluarga max. Setelah di khianati oleh tunangannya tidak sampai membuat ia bersedih, justru ia malah bahagia telah lepas dari seseorang yang telah mengkhianati nya. Dengan keahlian yang ia punya dapat menarik perhatian nya seorang pria. Gimana cerita selanjutnya? Yuk simak cerita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Masrifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25
Salsa pun mengangguk, membuat Nadia membulatkan kedua matanya.
" Serius? Gercep ya lu, terus tanggapan kakak gue? "
" Dia bilang, kalau dia ga bisa nganggap gue lebih dari seorang adik buatnya " Jawab Salsa seraya menghembuskan nafasnya berat.
" Lu nyerah? " Tanyaa Nadia heran, tumben banget ini anak cepet banget down nya.
Salsa pun menatap Nadia dengan lekat.
" Lalu? Gue harus apa? Udah jelas-jelas di tolak" Salsa pun mengembangkan kedua pipinya.
" Kan gue udah bilang tadi di awal, kak Dion itu ga pernah dekat dengan perempuan. Apa lu ga mau nyoba buat ngejar kak Dion dan buat dia jatuh cinta sama lu? Tumben banget, cewe keras kepala kaya lu. Menyerah hanya karena sekali penolakan, biasanya juga kalau lu belum dapet yang lu mau, lu ga akan berhenti ngerengek. Mau itu ke ayah atau ke ibu apalagi ke gue " Tanya Nadia.
Salsa pun terdiam dan berpikir.
" Bisakah? Gimana caranya? Lagian, bedalah!! Ini itu masalah perasaan kokom, bedalah ma apa yang gue pengen selama ini. Kita kan ga bisa maksa perasaan orang, gue ga mau terobsesi kalau masalah ginian mah. Takut jadi psikopat gue " Salsa pun menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa.
" Ishhh... lagian, masa gue yang ngejar-ngejar Nad" Lanjut Salsa lagi kembali murung.
" Emang kenapa? Ini udah zaman emansipasi. Selama masih di batas normal dan tidak berlebihan, gue rasa ga ada masalah Sal. Gue adeknya, merestui lo dan gue yakin, kalau mama sama papa juga bakalan setuju. Langka tau ga dapetin cewe modelan kaya lu. Dan seandainya ternyata, kamu merasa lelah, maka berhentilah. 1 bulan.. cobalah menaklukan kak Dion dalam satu bulan " Saran Nadia.
Salsa pun mengangguk.
" Ya udah, tidur sana. Udah malem juga, berhenti nangis. Mata lo udah bengkak gitu " Salsa pun melangkah masuk ke kamar yang ada di sebelah kamar Nadia.
Di dalam kamar terlihat Salsa yang masih duduk termenung di sisi ranjang. Ia pun mengambil ponselnya dan membuka gulu-gulu. Ia pun mengetik.
' CARA MENDEKATI PRIA YANG DI SUKAI " keluarlah pilihan dan Salsa meng klik salah satunya.
1.LAKUKAN KONTAK MATA
"Bagaimana bisa ini aku lakukan sekarang? Itu sama saja menyuruhku mati dengan cepat.
Setiap kali aku melihat kak Dion, jantungku akan berdetak dengan sangat cepat. Seolah tengah balapan motor"
2.BERIKAN SENYUMAN
" Apa aku tidak akan di bilang ODGJ? Tiba-tiba senyum sendiri, memang benar senyuman adalah ibadah. Tapi ga gini juga kan? Masa iya, tiap ketemu kak Dion senyam-senyum. Malah gue yang ngeri sendiri.. "
3.AJUKAN PERTANYAAN YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGANNYA
"Ini lagi, woy gulu-gulu. Apa kamu pikir aku masih mempunyai muka setelah mendapatkan penolakan darinya? "
" Ah elah . . Gulu-gulu ga ada yang bener sarannya, ini mah bikin aku tereliminasi sebelum memulai " Salsa pun merebahkan tubuhnya di atas ranjang, ia pun menatap langit-langit yang ada di kamarnya. Karena hari ini lelah menangis, tak terasa ia pun larut dalam mimpinya.
.
.
.
Waktu sudah menunjukkan pukul 04.30,Nadia pun terbangun dan langsung ke kamar mandi. Setelah siap, ia pun berjalan keluar kamar untuk membangunkan Salsa dan mengajaknya shalat subuh.
" Bangun woy... subuh nih, hayu bangun. Jangan nunggu ada malaikat Izrail yang datang " Nadia pun membangunkan Salsa dengan menggoyangkan tubuhnya, namun Salsa masih tetap tak bergeming.
" Ck... bener-bener ya lu Sal " Nadia pun menundukkan kepalanya dan berbisik tepat di telinganya.
" Man Rabbuka " Salsa yang mendengarnya pun langsung membuka matanya dan mendudukan dirinya, wajahnya terlihat ketakutan. Ia pun menoleh ke sisi tempat Nadia yang memposisikan wajahnya tepat di depan wajahnya.
"Huwaaaaaaaa" Salsa pun berteriak dan memundurkan tubuhnya. Ia terkejut melihat sosok menggunakan kain putih.
" Ampun ya Allah, Salsa belum mau mati. Pengen nikah dulu ini lagi mau berjuang dapetin kak Dion " Salsa pun berbicara dengan menutup matanya.
" Ishhh... sadar woy, buruan mandi. Gue tunggu di kamar gue, kita shalat berjamaah " Nadia pun langsung keluar setelah melempar bantal pada wajah Salsa, yang langsung menyadarkan nya.
" Astaghfirullah... dia emang cocok jadi malaikat pencabut nyawa " Salsa langsung masuk ke kamar mandi.
Waktu sudah menunjukan pukul 06.00,terdengar bel berbunyi. Salsa yang sedang duduk menunggu Nadia memasak merasa heran.
" Jam segini ada yang datang? Mau ngapain? Nagih iuran? Subuh bet dah!! " Salsa pun berjalan melangkah mendekati pintu dan membukanya.
" Gak kepagian mpok nagih iurannya? " Salsa berbicara tanpa melihat siapa yang memencet bel tersebut. Saat Salsa mendongak, ia pun terkejut. Matanya hampir saja keluar.
" Hah?! Ada pria tampan " Celetuk Salsa, ia pun langsung menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Saking terkejutnya, ia pun langsung membanting pintu dan bersandar.
" Siapa Sal? " Teriak Nadia, karena tidak ada jawaban. Nadia pun berjalan menghampiri Salsa.
"Ngapa sih lu? Lu beneran liat malaikat Izrail? " Tanya Nadia bingung melihat Salsa.
Nadia pun mengintip di lubang kecil yang ada di pintu.
" Mas kevin? " Nadia pun langsung membukakan pintu.
"Pagi banget mas? Ayo masuk, sebentar lagi sarapan siap " Nadia pun langsung mengajak kevin masuk. Salsa yang melihat kevin masuk berjalan mengikuti Nadia pun semakin
terheran-heran.
"Sal... ayo sini" Teriak Nadia menyadarkan Salsa. Dengan wajah penuh pertanyaan, ia pun berjalan mendekati Nadia dan menatap Nadia juga kevin secara bergantian.
Nadia pun paham.
"Sal, kenalin ini mas kevin. Atasan gue di kantor " Ucap Nadia memperkenalkan kevin
" Mas? Wah udah main ma-mas san, sejauh mana hubungan lu ma atasan lu Nad? " Tanya Salsa
" Kami menjalin kasih" Jawab kevin singkat.
" Tung.... What?! Menjalin kasih itu berpacaran kan artinya? Sejak kapan? " Salsa saat ini benar-benar merasa terkejut.
" Kemarin " Jawab kevin dan Nadia bersamaan.
" Daebak... Es batu sama api bersatu, yang satu dingin yang satu bar-bar, cocok . Jangan lupa PJ, balik lu gawe. Gue tunggu di mari ye. Gue ga bakalan balik dulu, nyampe lu balik ke rumah" Ucap Salsa, ia langsung duduk dan menatap sarapan yang sudah di siapkan Nadia.
" Ayo.. Ayo makan, ga usah malu-malu. Ini semua masakan calon bini, enak ko " Seraya mengunyah, ia pun mempersilahkan kevin makan.
Nadia hanya bisa menghembuskan nafasnya dan mengambilkan sarapan untuk kevin.
" Mau nasi apa roti? " Tanya Nadia
" Kamu? " Tanya kevin balik.
" Nasilah.. Roti mah mana kenyang, sejam kemudian juga udah demo nih cacing di perut" Jawab Nadia yang masih berdiri di samping kevin.
" Ya udah, aku juga nasi aja. Menunya bikin nafsu makan meningkat" Kevin tersenyum saat menjawabnya, membuat Salsa yang memperhatikan mereka berdua, menjatuhkan sendoknya.
" Masya Allah bang, ganteng banget itu muka" Ceplos Salsa, yang langsung di pelototi Nadia.
" Ya elah, kagak bakalan gue ambil Nad. Pan gue juga mau usaha buat dapetin kakak lu, takut banget kayanya. Lagian, mana mau dia ma gue. " Salsa pun melanjutkan kembali makannya.
Kevin pun tersenyum mendengar ucapan Salsa, sedangkan Nadia berdecak mendengar ucapan Salsa dan Nadia lanjut mengambilkan makanan untuk kevin. Setelahnya, ia pun mengambil makan untuk dirinya.
Mereka pun sarapan bersama.