ISTERI BAR-BAR BOS MAFIA

"Kamu tidak apa-apa, sayang?" tanya Erik.

"Kelihatannya nyawaku mau melayang entah ke mana." jawab Caroline. Langkah kakinya seperti tidak kuat untuk menapak, sudah dua kali dia mendapatkan serangan dari entah siapa.

"Orang-orang yang ada di kasino diobati, bagi yang mendapatkan luka parah Erik memerintahkan anak buahnya membawa ke rumah sakit.

30 menit kemudian salah satu polisi datang ke tempat Erik. Serangan itu sudah tak sampai di telinga para petugas polisi. "Bagaimana bisa terjadi, Erik?" tanya pria tua yang bernama McQueen.

"Tidak apa-apa, paman. semuanya cuma serangan yang mungkin ditujukan untukku." jawab Erik.

"Apakah kamu mencurigai seseorang?" tanya Caroline.

"Aku tidak tahu, Paman. Paman tahu sendiri kan musuhku sangat banyak." jawab Erik sedikit pelan. namun perkataan pria itu masih dapat didengar oleh Caroline.

Nafasnya berhembus sedikit kasar, Caroline seperti melayang ke dunia alam baka.

"Nyonya baik-baik saja?" tanya Elios.

"Jangan tanya, kemungkinan nyawaku belum menancap benar di ragaku." jawab Caroline yang membuat Elios sedikit tersenyum. Pada situasi seperti ini wanita itu malah bisa berbicara lucu.

"Nyonya, minumlah dulu." Elios memberikan sebotol air mineral kepada Caroline.

"Kenapa hidup ini hampa sekali? sudah hampa dikasih air putih, kamu bisa mencarikan aku minuman lain, Elios?" tanya Caroline dengan raut wajah yang tidak bisa dikatakan.

Elios menganggukkan kepalanya kemudian pergi.

"Heh..,"

Hembusan nafas yang kasar dikeluarkan oleh Caroline. tubuhnya begitu lelah, kakinya tiba-tiba berdiri kemudian mendekati sang suami.

"Sayang." Panggil Caroline.

Erik menoleh menatap istrinya. "Iya sayang?$ tanya Erik kembali.

"Bisakah kamu jelaskan mengenai semua kejadian-kejadian yang terjadi padaku?" Caroline mulai meminta penjelasan.

"Siapa dia, Erik?" tanya McQueen kepada Erik.

"Dia istriku, paman." jawab Erik.

"Aku baru tahu kalau kamu sudah menikah, Kenapa kamu tidak mengundang Paman?" tanya McQueen.

"Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, paman." jawab Erik yang membuat Caroline memutar kedua bola matanya dengan begitu jengah.

"Aku itu dipaksa nikah sama dia, Paman. dia menikahiku secara paksa karena orang tuaku itu menjual ku sebagai pelunas hutang dan dia ini melunasi hutang Ayahku. kemudian mengambilku,' ujar Caroline dengan amarah yang mulai muncul.

"Ada apa sayang?" Erik bingung.

"Aku meminta penjelasan mengenai dua kejadian yang menimpaku waktu itu dan sekarang. jadi tolong jelaskan semuanya padaku, aku tidak ingin mati mengenaskan dengan membawa pertanyaan yang belum aku dapatkan jawabannya."

"Kamu ini bicara apa sih, sayang?"

"Sudahlah sayang, kamu tidak usah berbelit-belit, sekarang jawab pertanyaanku dengan baik Siapa mereka dan kamu ini siapa? kalau kamu pengusaha biasa tidak mungkin kan hidupmu itu selalu dipenuhi dengan kekerasan. Membawa pistol kemana-mana bahkan Kamu itu orang yang sangat kejam."Caroline semakin frustasi. Dia semakin bingung dengan situasi yang terjadi pada hanya.

"Bisakah kita masuk sebentar, Erik." pinta McQueen.

"Tentu saja Paman." jawab Erik yang kemudian menarik tangan Caroline.

Di sebuah ruangan McQueen memperkenalkan dirinya, pria itu menatap Caroline yang mempunyai sifat keras seperti Erik. "Perkenalkan, Caroline sayang.. namaku adalah McQueen. Aku adalah kepala polisi di wilayah ini, aku adalah saudara dari Ayah angkat pria ini." ucap McQueen yang belum selesai namun langsung dipotong oleh Caroline.

"Bukan itu yang aku tanyakan, Paman. sebenarnya siapa pria ini, kenapa hidupnya penuh dengan kekerasan?" tanya Caroline yang membuat McQueen tersenyum.

"Namanya Erik Regan, Kamu tahu kan dia adalah Bos dari beberapa Casino, beberapa perusahaan kontraktor perusahaan ekspedisi pengiriman dan dia adalah pemilik perusahaan senjata yang menyuplai senjata dari beberapa negara." jawab McQueen yang membuat kepala Caroline benar-benar sangat pusing.

"Jangan bilang kalau pria ini seorang mafia, seorang penjahat atau orang yang berbahaya?" tanya Caroline yang terus menyelidik.

"Bisa dibilang semuanya, suamimu ini seorang mafia, dia pemimpin Bos bawah tanah. Dia adalah pemimpin dari beberapa organisasi yang di kendalikan oleh pemerintah, jadi anggaplah dirimu ini sedang berada di dunia khayalan atau dunia novel." McQueen terus menjelaskan status dari Erik.

"Kurasa otakku ini pencernaannya kurang baik, aku tidak bisa mencerna semua kata-katamu, Paman. Lebih baik aku beristirahat. Caroline yang kemudian meminta sang suami untuk mengantarkannya ke sebuah tempat yang ada di kasino.

Dia ingin beristirahat, dia ingin melupakan segalanya, dua kali kejadian seperti itu sudah membuatnya benar-benar seperti di dunia alam baka.

Erik keluar dari ruang pribadinya, dia melihat McQueen membuat laporan untuk Erik. "Mungkin Pablo berada di belakang semua ini." ucap McQueen.

"Kemungkinan benar, paman. dari informasi yang aku dapatkan dari pria tadi, tato itu dari organisasi yang dipimpin oleh Pablo." jawab Eri.

"Lalu, apa yang akan kamu lakukan?" tanya McQueen.

"AKU harus menenangkan istriku dulu, Paman. Dia kelihatannya sangat syok." sebotol air mineral diteguk oleh Erik.

"Wanita biasa seperti dia pasti akan shock, dia bilang sudah dua kali dia mengalami kejadian ini. pantas saja kalau dia sangat kebingungan, kamu harus hati-hati Erik. Jika kamu mencintainya kamu harus menjaganya dengan baik. Jangan sampai dia kabur karena ketakutan." McQueen memberi nasehat kepada Erik. pria itu mengenal Erik semenjak kecil, saudaranya mendidik Erik menjadi seorang mafia kejam agar tidak dikalahkan oleh musuh-musuhnya.

"Aku sangat mencintai wanita itu, paman. Aku tidak ingin kehilangan dia. Jangan sampai musuh-musuhmu menjadikan istrimu itu sebagai kelemahanmu, jangan sampai mereka menjadikan istrimu senjata pemusnah mu."

"Paman tenang saja, aku akan menjaganya." jawab Erik.

Setelah kejadian hari itu Beberapa hari kemudian Caroline terus berusaha untuk menenangkan dirinya. Dia ingin melupakan segala kejadian yang ada di kasino, hari ini dia ingin berjalan-jalan. Elios menemani Caroline ke mana saja, Wanita itu pergi di salah satu pusat perbelanjaan. Caroline bersantai dengan salah satu pembantu yang ada dimension.

"Saya akan membeli makanan untuk Nyonya dahulu." pembantu wanita yang kemudian memberikan Caroline makanan.

"Lepaskan aku! lepaskan aku!!" baru menoleh sebentar Caroline melihat salah satu pembantunya dilecehkan oleh seorang pria yang ada di pusat perbelanjaan.

"Saya akan melakukan sesuatu, nyonya." Elios hendak pergi.

"Jangan kemana-mana Elios, biar aku yang menyelesaikannya. Kamu duduk manis di sini, otakku yang beberapa hari ini kena serangan fajar ingin aku rileks kan." Caroline berdiri sembari meletakkan tas kecil cantiknya, dia berjalan mendekati beberapa pria yang melecehkan pembantu wanitanya.

BUGG..

BUGG..

dari belakang Caroline langsung menendang pria itu dengan sangat keras, tanpa ada perlawanan Caroline terus menghajar pria itu terus-menerus. pria itu tidak bisa melawan, mungkin karena terkejut atau dia memang tidak bisa melawan.

Tangan lentik dan cantiknya itu memberikan pukulan berulang kali, tangan gatal Caroline juga memberikan cakaran di wajah si pria yang menggoda pembantunya.

"Beraninya kamu melakukan hal ini padaku, dasar wanita brengsek!!" teriak si pria.

"Beraninya kamu melakukan hal itu kepada temanku! kamu pantas mendapatkannya karena kamu pria brengsek." jawab Caroline yang kemudian memutar tubuhnya dan menendang tubuh pria itu hingga tersungkur di lantai.

Para petugas yang ada di pusat perbelanjaan langsung mengamankan Caroline beserta pelayan wanitanya.

"Salahkan saja karena pria ini tangannya tidak bisa diam." ucap Caroline yang membela dirinya di salah satu ruangan di pusat perbelanjaan.

**Bersambung**