"Killa, Astaghfirullahalazim. Kenapa rambut Lo jadi bondol gitu?" Pekik seorang wanita paruh baya berdaster lengkap dengan hijab instan yang menutupi rambut dua warna yang termakan usia, kala melihat cucu nya merubah drastis penampilan nya setelah di khianati kekasih nya yang terkenal alim di lingkungan rumah mereka, namun bisa menghamili sahabat nya sendiri dengan dalil khilaf.
Gadis cantik berambut pixy cut dengan warna merah maroon itu hanya menampilkan cengiran yang lagi-lagi membuat wanita membuat wanita paruh baya itu beristighfar bahkan nyaris pingsan, mana kala melihat sikap gadis bernama Syakilla Humairah yang terkenal santun dan lemah lembut itu berubah 360° menjadi tomboy dan bar bar, ketika dengan santai nya gadis berusia dua puluh tahun itu berucap "Emang Killa pengen kaya gini dari dulu, Mak!"
Apakah Syakilla sengaja merubah penampilan nya karena sakit hati, atau memang sejak dulu Syakilla memang ingin kembali menjadi diri nya sendiri?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Choco 33, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21. Sya Sya Meong
Wajah merona yang tampak di wajah Syakilla sungguh membuat jantung Arsenio menjadi tidak nyaman, saat sorot mata nya bertemu tatap dengan sorot mata Syakilla.
Ada kebahagiaan yang teramat sangat kala dengan malu-malu Syakilla mengigit ujung kue yang Arsenio sodorkan tadi kepada Syakilla sebagai jawaban atas pernyataan Arsenio.
Lamaran yang jauh dari kata atau momen romantis Arsenio itu tentu saja membuat Syakilla bahagia.
Walaupun tak ada cincin atau momen makan malam romantis dalam lamaran yang Arsenio berikan kepada Syakilla, namun hal itu justru tidak membuat Syakilla merasa di rendahkan atau di sepelekan akan tindakan Arsenio yang Syakilla rasa sebagai bentuk spontanitas Arsenio.
Sehingga Syakilla menganggap kalau lamaran Arsenio itu sebagai lamaran resmi untuk menunjukkan kalau Arsenio tertarik dan ingin memulai jalan kehidupan baru bersama nya.
Perasaan nya yang selama beberapa bulan ini tersimpan rapat dalam relung hati terdalam nya itu ternyata di balas oleh jodoh tikungan nya yang selalu di pinta dalam doa di sepertiga malam nya.
Ya, Syakilla tidak menampik pesona pria berusia dua puluh delapan tahun yang selalu hangat dan ramah hanya kepada nya juga orang terdekat dengan nya itu sudah membuat nya nekat melangitkan nama Arsenio sebagai jodoh yang di pinta nya kepada sang pemilik kehidupan di dalam setiap doa di waktu waktu wajib juga di sepertiga malam nya.
Sungguh Syakilla tidak menyangka kalau apa yang di pinta akan di kabulkan oleh sang Pencipta, sehingga rasa yang selama beberapa bulan tersimpan rapat itu pun kini terbatasnya oleh orang yang selalu di sebut nama nya dalam setiap doa yang Syakilla pinta.
"Jadi lamaran nggak romantis ini di terima kan, Dek?"
Arsenio bertanya hanya untuk memastikan kalau lamaran nya di terima Syakilla.
Hingga sebuah anggukan kecil dan semburat merah merona tampak di wajah cantik gadis berusia dua puluh dua tahun itu membuat Arsenio menyunggingkan senyuman senyuman kecil.
Bahkan pria itu berselebrasi dengan sorak kecil dan melompat kecil beberapa kali di hadapan Syakilla hingga membuat Syakilla pun menundukkan kepala nya dalam-dalam guna menutupi perasaannya kikuk nya.
Maklum lah baru kali ini Syakilla merasakan yang nama nya deg deg an saat mendengar juga menerima pernyataan lamaran dari pria yang benar-benar di sukai nya, bukan seperti saat menerima Faisal dengan terpaksa.
"Peluk boleh?"
Sorot mata tajam menjadi jawaban Syakilla atas permintaan Arsenio yang kini tertawa kecil melihat sorot mata Syakilla.
"Ya ampun, kok Mas jadi ngelunjak pengen _"
Plak
Sebuah pukulan kencang mendapat di bahu Arsenio dari arah belakang nya, yang tak hanya membuat Arsenio terkejut namun juga Syakilla.
Dua anak manusia yang tengah kasmaran itu bahkan tidak menyadari kalau sudah ada Bunda Ida di dekat mereka yang tengah menatap tajam sang putra.
"Mesum!"
Syakilla menundukkan kepala nya dalam-dalam, sungguh Dia merasa malu ketika terpergok saat berdua bersama Arsenio oleh Bunda Ida.
"Aish, Bunda ganggu aja"
Tak urung tangan kanan Bunda Ida kini sudah bertengger manis di telinga kiri Arsenio karena ucapannya sendiri.
"Au au au. Sakit Bunda!"
Bunda Ida mengabaikan teriakan kecil putra nya, bahkan dengan enteng Dia menarik telinga kiri Arsenio sambil berjalan hingga membuat Arsenio mengikuti langkah sang Bunda yang berjalan menjauh dari Syakilla.
"Bunda, ya ampun Bunda. Ini sakit lho!"
Syakilla meringis melihat Arsenio yang merintih kesakitan, dengan kedua tangan nya yang melambai kepada Syakilla agar menolong nya dari kekejaman sang Bunda.
"Dek tolongin Mas mu dari kekejaman calon ibu mertua mu ini, Dek!"
Bunda Ida memutar malas kedua bola mata nya menanggapi drama yang tengah di buat anak tunggal nya itu.
"Drama!" Bunda Ida melepaskan jiwiran nya dari telinga Arsenio.
"Ya Allah, Bunda. Ini sakit banget lho!" Arsenio mengusapi cuping telinga bekas jiwiran sang Bunda sambil merajuk.
"Liat Dek. Pasti merah kan?"
Bunda Ida berdecak kecil melihat tingkah manja sang putra kepada Syakilla yang berjalan menghampiri nya karena Bunda Ida memberikan kode melalui tatapan juga gerakan kecil yang meminta Syakilla untuk menghampiri nya.
"Ngasih apa Dia buat ngelamar Kamu, Nak?"
Syakilla tersenyum canggung melirik kearah Arsenio yang masih mengusapi cuping telinga nya karena masih terasa panas akibat bekas jiwiran sang Bunda.
"Nanti Bunda siapkan saja hantaran, bukan buat lamaran tapi langsung nikah aja. Biar Bunda nggak ngamuk lagi kalau Nio deketin Syasya!" Ucap Arsenio santai yang langsung membuat kedua bola mata Bunda Ida mendekik macam mata Suketi.
"Syayang, liat ini. Kuping Mas pasti merah kan?" Rengek Arsenio kepada Syakilla yang melirik canggung kearah Bunda Ida.
"Mana ada kaya gitu Nio. Kamu pikir segampang itu nikah tanpa persiapan?" Protes Bunda Ida tak setuju.
"Om Wisnu aja nggak masalah Mah"
"Hei. Kalau itu karena Wisnu itu emang ngebet nikah sama Anita, maka nya Dia sengaja_"
Bunda Ida menggantung ucapan nya lalu menatap tajam sang putra,
"Nggak!" Bunda Ida bergidik ngeri ketika teringat kisah salah satu adik sepupu nya yang nekat memaksa menikahi gadis yang diam diam di cintai nya itu hingga membuat gadis itu menolak bahkan menangis tak terima akan tuduhan warga kost tempat nya tinggal agar menikah dengan adik sepupu nya itu.
"Bunda nggak setuju kalau Kamu ikutan langkah Om Kamu yang satu itu!"
"Walaupun itu sah tapi hanya di mata agama. Bunda nggak mau kalau Kamu melakukan pernikahan dengan Syakilla tanpa persiapan yang matang. Sudah melamar nggak modal masa harus menikah dadakan pula. Nggak, Bunda nggak setuju!".
Tutur Bunda Ida tidak setuju.
Emak Aminah yang baru masuk kedalam rumah setelah sebelum nya pergi menjenguk ke rumah salah satu tetangga nya itu tentu saja kebingungan melihat Bunda Ida yang tengah marah-marah.
"Kenape muka Lo sepet banget kata gitu, Da?" Emak Aminah bertanya kepada Bunda Ida.
Karena permintaan Bunda Ida yang meminta Emak Aminah agar menganggap nya sebagai putri nya, maka Emak Aminah pun tanpa sungkan lagi memanggil Bunda Farida hanya dengan nama nya saja.
"Si Nio bikin ulah, Mak. Masa ngelamar Killa cuma pake kue. Mana sepotong lagi kue nya, Mak!" Protes Bunda Ida tak terima.
"Ya salam, Bunda. Kok malah jadi Bunda yang marah gara-gara Nio ngelamar Syasya pake kue doang?" Arsenio membela diri namun bukan nya mendapat dukungan dari Syakilla justru gadis cantik yang berdiri di samping nya itu menyenggol lengan Arsenio sebagai tanda agar diam jangan membalikkan ucapan Bunda.
Emak Aminah tertawa kecil melihat wajah muram Bunda Ida yang menatap penuh permusuhan kepada anak semata wayang nya itu.
"Pokok nya Bunda nggak mau tau pulang jumatan Kamu belikan tanda lamaran yang layak buat Syakilla!" Titah Bunda Ida wajib kepada Arsenio.
"Kan tadi Nio udah bilang ke Bunda. Bunda siapin aja hantaran nya buat Syakilla, tapi buat nikahan bukan lamaran, iya kan Syayang"
Emak Aminah tertawa melihat wajah merona Syakilla karena panggilan Arsenio.
"Aih di panggil Syayang udah jadi Sya Sya Meong aje Lo, Neng!"
"Emak ih!" Syakilla meranjuk manja kepada Sang nenek, membuat Arsenio yang gemas itu pun kembali menyeletuk,
"Pokok nya habis jumatan Nio mau beli mas kawin, habis itu Kita nikah ya Syayang" Pinta Arsenio kepada Syakilla.
"Nggak bisa, pernikahan nya harus di siapkan secara matang!" Tolak Bunda Ida,
"Niat baik nggak baik kalau di larang, Da"
apa namanya Syakila