TERJEBAK DENGAN SANG CASANOVA

Nayra berjalan perlahan-lahan melewati Arsen dan pramugari itu dengan wajah yang biasa saja, agar ia tidak ketahuan bahwa ia sedang cemburu.

Nayra berjalan dengan mengangkat dagu nya tinggi-tinggi, seolah-olah tidak ada masalah dengan apa yang mau di perbuat oleh Arsen dengan pramugari itu. Dan ia seperti tidak melihat siapa pun saat dia berjalan.

Sesampai nya di kamar, ia menekan dada nya kuat-kuat untuk mengurangi rasa sakit di hati nya. lya naik ke atas ranjang lalu membenamkan wajah nya di bantal.

"Arghh............!!" teriak Nayra ada. Nayra berteriak sambil memukul-mukul kasur.

Setelah ia melepaskan semua rasa gundah di hati nya, ia pun membalikkan badan, dan menatap langit-langit kamar. Entah apa yang sedang di pikirkan nya, hanya ia yang tau.

Setelah kepergian Nayra, Arsen merasakan tidak menarik lagi situasi nya saat ini. Saat Pramugari itu ingin mencium bibir nya, Arsen langsung mengalihkan wajah nya kesamping.

"Kau pergilah, saya sedang ingin sendirian."

"Ta-tapi tu.!!"

"Tidak ada bantahan, segeralah pergi.!!" potong Arsen.

"Baik tuan.!!" ucap pramugari itu dengan hati yang kesal.

Hari pun sudah beranjak malam, namun Nayra sejak tadi tak kunjung keluar dari kamar, ia mengurung diri di dalam kamar. Bahkan, makan siang dan malam diantarakan ke kamar nya.

Nayra ingin menghindari Arsen sebisa mungkin, sungguh ia muak melihat suami kontrak nya. Sesungguh nya ia pun tak merasa tenang di dalam kamar, bahkan isi kepala nya terlintas bayang-bayangan Arsen yang sedang bercinta dengan pramugari itu.

la pun memikirkan rencana agar ia bisa keluar dari kamar, dengan Arsen terus memperhatikan diri nya ketimbang pramugari itu. Nayra mondar-mandir tidak jelas sambil menggigiti kuku jari nya. Hingga sedetik kemudian ia menemukan ide.

"Benar, disinikan banyak petugas pria. Bahkan disetiap sudut ada pengawal berdiri, "batin Nayra dengan senyum menyeringai.

Nayra meraih koper nya, lalu ia mencari gaun, dan ia menemukan gaun malam berwarna hitam. Di gaun itu ada terselip catatan kecil. Nayra membuka dan membaca nya isi surat tersebut.

"Pakailah ini sayang, saat kau dan suamimu berlayar di sungai Seine," ucap sang mama mertua melalui catatan yang la temukan.

"Maaf ma, itu tidak akan pernah terjadi, tapi gaun ini akan Nayra pakai malam ini" saut Nayra dengan tersenyum. Tentu saja sang mama mertua tidak mendengar itu.

Nayra langsung mengenakan gaun itu.Gaun itu memiliki punggung yang terbuka, dan belahan sampai paha. Nayra juga menghias wajah nya sedikit, dengan rambut yang dijedai ke atas, setelah ia sudah siap menghias diri nya, ia berdiri menatap pantulan bayangan nya di depan cermin.

"Sungguh, aku benar-benar seperti seorang Jalang," gumam nya.

Nayra tidak menyadari, sesungguh nya ia begitu terlihat sempurna, namun karena ia belum pernah mengenakan pakaian terlalu terbuka, membuat ia beranggapan diri nya sudah seperti jalang.

Gaun yang disediakan sang mama mertua untuk nya sangatlah cantik. Bahkan tanpa Nayra tau, Gaun itu dibuat oleh desainer ternama, dan itu limited edition. Sang mama benar-benar Royalitas sekali untuk mempersiapkan Honeymoon mereka.

Nayra mengenakan high heels warna nude, high heels itu tampak indah di kaki jenjang Nayra. Nayra melangkahkan kaki nya keluar dari kamar.

Tak....

Tak....

Tak...

Suara hentakan high heels yang terdengar pelan. Nayra bahkan berjalan seperti slow motion dimata para pria yang berdiri disetiap sudut ruangan.

Punggung Nayra terlihat putih bersinar, dan kaki jenjang yang ramping. Membuat para pengawal meneguk Saliva nya susah payah.

 Arsen sedang berbincang dengan teman pria nya sekaligus sebagai orang kepercayaan Arsen di pesawat. Arsen yang mendengar langka kaki berjalan kearah nya pun memutar ke arah suara kaki itu berada.

Sontak Arsen membelalakkan mata nya, ia melihat Nayra begitu sangat cantik malam ini, dan sekaligus ia begitu terkejut melihat Nayra menggunakan pakaian yang terbuka di dalam pesawat.

Nayra yang melihat Ekspresi wajah Arsen seperti dugaan nya, ia tersenyum menyeringai melihat wajah terkejut Arsen. Nayra terus melangkahkan kaki nya, hingga Nayra melewati Arsen begitu saja. Nayra menduduki kursi yang tak jauh dari Arsen.

Setelah ia mendudukkan tubuh nya, ia memanggil seseorang yang berdiri tidak jauh dari kursi nya.

"Hey kau..... Kemarilah," pinta Nayra.

"lya nona, ada yang bisa saya bantu,?" Ucap seseorang pria memakai pakaian hitam.

"Yah... Bawakan saya minuman dan cemilan yang terbuat dari bahan coklat.!!" perintah Nayra pada pria itu.

"Baik Nona.!!"ucap Pria, lalu pria itu pergi dari hadapan Nayra.

Arsen yang melihat pengawal nya sudah pergi, ia pun melangkahkan kaki nya mendekati Nayra. Dan ia mendudukkan tubuh nya begitu saja di kursi sebelah Nayra.

Nayra yang menyadari kedatangan Arsen yang menghampiri diri nya. la bersikap seolah-olah tidak ada orang lain duduk di sebelah nya. Ia bersikap acuh tak acuh, bahkan ia menyilangkan kaki nya, sehingga semakin terlihat jelas belahan gaun nya. Mata nya tetap fokus membaca majalah yang ada disisi kursi. Sebenar nya Nayra tidak begitu paham dengan majalah tersebut, namun untuk menghindari Arsen, ia menyibukkan diri nya dengan membaca majalah itu.

"Ada apa dengan pakaian mu,??" tanya Arsen disaat dia sudah berada di dekat Nayra.

Nayra tidak menanggapi pertanyaan Arsen, ia hanya membalikan lembaran-lembaran majalah itu dengan gerakan pelan dan elegan.

"Hey....kau dengar saya, saya sedang bicara,!!" Ucap Arsen.

"Ada apa,??" tanya Nayra.

"Ada apa dengan pakaian mu,??" tanya Arsen ulang.

"Kenapa dengan pakaian ku, biasa saja," ucap Nayra ketus, tanpa mengalihkan pandangan dari majalah yang sedang ia baca.

"Kau sengaja menggoda para pengawal disinikan,? Dasar murahan,!!" ketus Arsen.

"Emang... masalah buat anda,? ingat, kita tidak terlalu dekat untuk mencampuri privasi masing-masing." ucap Nayra dengan tegas.

Bukan nya sakit hati dengan perkataan Arsen, Nayra malah memancing emosi Arsen.

"Kau.....!!" Ucapan Arsen terpotong disaat pramugari jalang Arsen datang mengantarkan pesanan Nayra.

"Permisi Nona, ini pesanan anda," ucap pramugari itu dengan suara lembut yang dibuat-buat. Sungguh Nayra ingin muntah mendengar suara pramugari itu sekaligus melihat wajah nya.

"Kenapa kau yang mengantarkan nya,??" tanya Nayra ketus.

"Ini memang tugas saya Nona,!!" ucap pramugari itu dengan ramah.

"Cihhhh.... Selain tukang service seks, kau juga pengantar makanan yah,?" sarkas Nayra.

"Jaga bicaramu Nayra Nonapia," ucap Arsen dengan wajah yang memerah, pertanda ia tidak suka mendengar ucapan Nayra barusan. Bahkan Arsen menyebutkan nama lengkap Nayra.

"Kenapa?... Anda marah karena saya mengatakan itu ,? bukankah memang begitu kenyataan nya,?" tanya Nayra santai. la tidak takut sama sekali melihat wajah marah Arsen.

Pramugari itu tersenyum sumringah saat diri nya dibela oleh Arsen.

"Kau...!!" ucap Arsen dengan menunjuk Nayra. Sungguh ia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi.

"Hey kau, bawah lah kembali ini, aku tidak Sudi memakan nya, bisa saja kau berencana meracuni ku," ucap Nayra ketus.

"Jaga bicaramu nona, anda tidak tau siapa saya,?" ucap pramugari itu dengan menyombongkan diri.

"Hahahahahahah!!! Aku tahu, kau jalang dia kan, bahkan aku melihat kalian bercinta, aku hanya membiarkan suami ku ini bermain pelacur sepertimu, jika dia bosan, dia akan kembali kepada pemilik Sah nya." ucap Nayra dengan menghina pramugari itu.

"Dan jika kalian ingin bercinta lagi, silangkan saja, aku tidak keberatan dan aku mendukung itu," ucap Nayra sambil memberikan kedua jempol nya.

Pramugari itu terdiam dengan menggertakkan gigi nya, ia bahkan mengepalkan kedua tangan nya dengan kuat. Nayra beranjak dari duduk nya, lalu ia berjalan dan menginjak kaki pramugari itu dengan kuat. Pramugari itu yang sedang terdiam mematung tidak sempat menghindari kaki Nayra.

"Ups... Sorry!... aku sengaja," ucap Nayra sambil tertawa. Lalu pergi meninggalkan Arsen dan pramugari itu.

"Awas kau, dasar wanita Gila,!!" ucap wanita itu sambil berencana mengejar langkah kaki Nayra. Namun langkah kaki nya terhenti, saat Arsen menahan pergelangan tangan nya.

"Lepaskan tuan, saya harus memberikan pelajaran untuk wanita jalang itu," ucap pramugari itu dengan berapi-api.

"Diam lah, dan jangan melewati batasanmu. Bagaimana pun dia adalah istri Saya," ucap Arsen tegas.

"Tapi anda tidak mencintai nya kan tuan,? kalau anda benar-benar mencintai nya, anda tidak mungkin mau bercinta dengan saya,?" ucap pramugari itu dengan penuh percaya diri.

"Jaga ucapan mu, jangan pernah mengurus apa pun urusan saya, dan tetaplah berada pada batasanmu." ucap Arsen dengan tegas tanpa bantahan.

Setelah mengatakan itu, Arsen pergi menyusul Nayra, namun saat dalam perjalanan Arsen melihat Nayra tersandung lalu terhuyung kesamping. Saat Arsen ingin menangkap tubuh Nayra, namun Arsen kalah cepat dari pengawal yang sedang berdiri di dekat Nayra.

Pengawal itu menangkap tubuh Nayra, lalu mendekap nya ke dalam pelukan nya. Arsen yang melihat itu seketika wajah nya menjadi merah padam.

"Anda tidak apa-apa Nona,?" tanya pengawal itu.

Saat Nayra ingin menjawab nya. Arsen langsung meraih tubuh Nayra dan menjauhkan tubuh Nayra dari pelukan yang tak di sengaja itu.

"Kau... Saya potong gajimu bulan ini, karena sudah berani menyentuh istri saya," ucap Arsen Tegas.

"Ta-tapi tuan." ucap pengawal itu ingin protes.

“Tidak ada bantahan,” ucap Arsen lagi dengan tegas.

"Baik Tuan,!!" ucap nya patuh dengan wajah yang tidak semangat.

        *

Bersambung................