Roxana, sudah 8 kali dia mati dan ini adalah kehidupannya yang ke-9.
Setiap hidupnya dia pasti merasuki tubuh seorang wanita dengan berbagai posisi dan karakter. Tapi nahasnya setiap usianya mencapai 25 tahun pasti dia mati.
Pada kehidupannya kali ini pun sama, tapi kali ini dia hidup di tubuh seorang ibu yang sangat ditakuti. Bukan karena wajahnya tapi perangai dan sikapnya.
Akankan ia lagi-lagi harus mati saat usianya mencapai 25 tahun?
Atau dia akan menggunakan semua kemampuan yang pernah ia miliki untuk bisa bertahan hidup lama kali ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri Duke Utara 21
Kreeeek kreeeek
Suara retakan terdengar jelas. Pelindung yang dibuat Leoric dnegan menggunakan aura pedang perlahan mulia pecah. Asap hitam masuk ke sana, diikuti dengan beberapa bagian tubuh monster. Mereka terlihat seperti hewan ternak yang dikeluarkan dari kandang. Ya, mereka tampak berebut.
" Semuanya, bersiap untuk pembasmian!"
" Baik Paduka!"
Malam itu juga Leoric beserta pasukan ksatria Alburs langsung datang ke wilayah Orden. Namun meskipun sudah sampai di sana lebih awal, kemunculan monster-monster itu tidak bisa dihalangi.
Leoric juga tidak bisa memperbarui ataupun membenahi pelindung yang retak dan mulai pecah. Jika kerusakan pelindung kekaisaran Aterna terhadap monster rusak parah, maka mereka harus melihatkan kuil suci untuk melakukan penyegelan. Karena Leoric sendiri tidak akan mampu untuk melakukannya.
Pendeta tinggi harus menjadi penyokong dalam membuat segel baru. Maka dari itu Leoric sudah mengutus salah seorang anak buahnya untuk datang ke kuil suci guna meminta bantuan.
Namun jawaban yang Leoric dapatkan membuat pria itu sangat geram. Bagimana kuil suci masih mementingkan pendapat dari Kaisar padahal rakyat saat ini jelas sedang dalam bahaya.
" Maaf kami tidak bisa melakukannya. Kalau Kaisar Rowan tidak memerintah kami, maka kami pun tidak bisa bergerak membantu." Begitulah jawaban dari pihak kuil suci.
" Brengseek!" pekik Leoric marah. Dia sudah tidak peduli dengan ancaman bahwa menghina keluarga kekaisaran atau kaisar akan dihukum penjara atau mati. Ya bagi Leoric berada di medan perang dan pembasmian tak ubahnya bertaruh nyawa.
" P-paduka, terus ini bagimana?"
" Ya sudah lawan, percuma mengharapkan kan para bajingan itu. Lawan, lindungi semua orang, sebanyak mungkin kalian bisa melindungi. Habisi monster sebanyak kalian bisa menghabisinya."
Trang
Trang
Groooooo
Pertempuran sengit antara kubu ksatria Alburs dan kubu monster terus berlanjut, cipratan darah monster mengenai pedang dan juga baju zirah mereka. Nafas para ksatria Alburs terengah-engah, terang saja sudah lebih dari setengah hati mereka bertarung. Terlebih di cuaca dingin dan dipenuhi salju, membuat pernafasan mereka tidak teratur dengan baik.
" Paduka hosh hosh hos para ksatria sudah mulai kelelahan. Tapi hosh hosh para monster sepertinya terus bermunculan."
Levin, ksatria pelindung sekaligus kepala pimpinan kstaria Alburs memberikan pendapatnya. Mungkin dia mampu terus berada di sisi Leoric hingga pagi menjelang, namum belum tentu ksatria yang lain. Dan bagi Leoric yang seorang sword master, mungkin ini pun belum berimbas pada tubuhnya.
" Kau benar Levin," sahut Leoric sambil terus mengayunkan pedangnya. Leoric terus menebas para monster. Dan tentu saja saat ini para ksatria Alburs sudah mulai kelelahan. Sehingga Leoric dan Levin lah yang paling banyak berjuang.
Sedangkan itu di kastel, Roxane diam-diam menemui Oland. Ya dia masih dalam mode pura-pura dibawah pengaruh Melanie sehingga dia pun harus sembunyi-sembunyi jika ingin bergerak. Hal ini pun harus dia sembunyikan dari Melba dan juga Sonya. Jika ingin menipu lawan maka dia harus bisa menipu sekutu lebih dulu;
Sebenarnya termasuk Oland juga, namun mendengar ada sedikit keributan tadi membuat Roxane tidak bisa diam. Pada akhirnya dia harus menemui Oland dan menanyakan tentang apa yang terjadi.
Cekleek
" P-paduka, ada apa Paduka malam-malam begini kemari. Bukannya~"
" Dimana suamiku?"
Gluph!
Oland menelan saliva nya dengan susah payah. Oleh Leoric tadi dia sudah diberi pesan untuk tidak mengatakan kepada Roxane tentang kepergiannya ke wilayah Orden. Tapi jika ditanya begini, mau tidak mau dia harus menjawab.
Namun ada sebuah hal yang membuat Oland bingung, tadi pagi dia masih ingat betul apa yang dikatakan oleh dayang dari Roxane bahwa Grand Duchess tengah tunduk kepada Melani. Tapi jika melihat sikapnya sekarang, sepertinya itu hanya kesalahan pahaman belaka.
" Aku tahu apa yang kamu pikirkan sekarang Oland, tapi sekarang bukan itu yang penting. Jawab saja dimana Leoric?"
" Anu Paduka, saat ini Paduka Grand Duke sedang ada wilayah Orden. Tadi ada salah satu utusan dari Baron Heman yang mengatakan saat ini wilayah Orden sedang ada penyerangan monster, dan dari yang dikatakan Grand Duke, perisai pelindung yang dibuat oleh beliau mulai retak. Dikhawatirkan~"
Sraaak
Drap drap drap
Tanpa mendengarkan penjelasan lebih lanjut dari Oland, Roxane langsung pergi meninggalkan ruangan Oland. Ia masuk ke kamarnya dan segera mengganti pakaiannya. Bukan hanya itu dia langung menuju kandang kuda dan mengambil salah satu kuda yang bisa ia gunakan.
" T-tunggu Paduka, Anda mau kemana? Tidak Paduka, Paduka Grand Duke sudah memerintahkan saya melarang Anda untuk ikut pergi."
" Oland, siapa aku?"
" Ya?"
" Apa kamu berani menentang keputusanku hmm? Saat ini aku akan menyusul suamiku, dan aku memberi tugas padamu, Jangan sampai Melanie tahu kalau aku pergi dari rumah. Jika ketahuan, maka aku akan memberi hukuman padamu."
Hiyaaa
Tuplak tuplak
Roxane langsung memacu kudanya dengan begitu cepat. Baginya menerobos salju di malam hari dengan menggunakan kuda bukan hal baru.Di kehidupan sebelumnya saat menjadi jendral perang dia sudah bisa melakukannya.
" Kalian. Ikuti paduka Grand Duchess, SEKARANG!!"
Oland menghela nafasnya kasar. Dia tidak menyangka bahwa nyonya nya memiliki sifat dan sikap yang sama dengan tuannya. " Haah, bagaimana mereka berdua bisa begitu mirip?" gerutu Oland pelan. Kini tugasnya bertambah dan juga bebannya juga. Ia harus benar-benar menyiapkan diri untuk menghadapi kemarahan Leoric. Dia juga harus bersiap untuk menghalangi bagaimana pun caranya jika Melanie mencari Roxane.
" Sebenarnya mereka sedang melakukan permainan apa sih?"
TBC
.