NovelToon NovelToon
Magic Out Of Love

Magic Out Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Fharisa Janny Alfarisy

Aku, si gadis benalu yang selalu di banding - banding kan dengan kakak ku. Hanya karena tak pandai dalam segala hal, aku merasa sendiri seperti benalu.

Namaku Shafira Angel Baskara, aku terlahir di keluarga yang tidak kekurangan apapun, hanya satu yang tidak ku miliki, kepintaran seperti kakak ku.
Hingga pada akhirnya sebuah keajaiban datang dalam dunia ku. Keajaiban berupa cinta dari dia, sosok yang selalu berada di segala situasi hidup ku. Mengubah semua sedih ku menjadi tawa, melukiskan warna baru di setiap lembaran.

Boleh kah aku berharap, kebahagiaan ini kekal untuk ku?

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Hidup Shafira begitu berat, selalu di nomor duakan dalam hal apapun, membuat kepribadian nya lebih tertutup.
Bahkan Ketika cinta nya mulai berlabuh pada seseorang, kesedihan karena di khianati kembali menghampiri.

Akankah dia mampu menghadapi badai demi badai yang menerpa hidup nya?

Dan Siapakah yang akan menjadi pelabuhan cinta terakhir nya?

Simak kisahnya......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fharisa Janny Alfarisy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 2. Perlakuan Yang Berbeda

Aku gak sedih karena keberhasilan ku tidak di rayakan, aku ikhlas melihat rasa Sayang mereka yang besar untuk Kak Kiara, gak ada orang yang bisa menjangkau segala sesuatu yang telah tertulis, hanya saja, bolehkah aku bertanya?

Apa bedanya kami berdua, aku dan kak Kiara?

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Aku pulang dengan angkutan umum, aku bisa aja bawa motor tapi rasanya aku malas, naik angkot aja lebih cepat, ya meski keluarga ku adalah orang kaya dan punya banyak mobil dan supir, Mama gak pernah menyuruh supir untuk mengantarkan aku ke sekolah.

Mama hanya menyuruh sopir mengantar kak Kiara, kadang kak Kiara nyetir sendiri, sedangkan aku, selalu naik motor atau naik angkutan umum.

Meski harus berdesakan dengan penumpang lain, aku tidak mempermasala itu.

"Mang ini uangnya."

Ucap Ku memberi kan uang lima puluh ribu pada supir angkot itu.

"Kembalian nya Neng."

Ucap Mamang Aryo memberikan kembalian untuk ku.

"Gak papa Mang, ambil aja."

Ucap ku tidak mengambil kembalian lagi, Mang Aryo sangat baik pada ku, dia selalu menolong ku, sejak dulu aku memang sering naik angkot miliknya, jadi aku sudah akrab dengan Mang Aryo, bahkan dengan anak dan istrinya, anaknya seumuran dengan aku, dia juga bersekolah di sekolah yang sama dengan ku, hanya beda kelas aja.

"Makasih Neng."

Ucap Mang Aryo, dan ku balas dengan senyuman.

Pintu pagar di buka oleh Pak Karim, satpam keluarga ku.

"Eh Non Shafira udah pulang, kenapa gak telfon Kang Ujang neng, biar di jemput?"

Tanya Pak Karim padaku.

"Tadi aku naik angkot Pak, gak payah di jemput."

Ucap ku dengan sopan. Untuk apa aku telpon Kang Ujang, karena Mama sudah memberi perintah pada Kang Ujang untuk selalu menjaga Kak Kiara, bisa di bilang, Kang Ujang adalah Supir sekaligus Bodyguard nya Kak Kiara. Mana mungkin aku suruh Kang Ujang antar aku pulang, kalau Mama tau, mama bisa marahin aku.

Aku masuk ke dalam rumah, rumah sangat sepi, Mama kayaknya belum pulang, Kak Elsa juga belum pulang, aku naik ke kamar untuk berganti pakaian, aku pikir ada mama, aku mau tunjukkan piala 🏆 sama mama, atau sama kak Elsa, tapi mereka belum pulang.

Gak papa lah, saat makan malam nanti aku bisa tunjukkan sama mereka.

Aku menaruh piala dalam lemari kaca yang memang sudah terisi dengan beberapa piala yang aku dapat sejak dulu, aku mau mandi habis itu turun ke bawah untuk makan siang.

Lima belas menit kemudian, aku udah siap dengan stelan rumah, aku langsung turun ke bawah untuk makan, karena sendiri aku mau makan di dapur saja.

"Non Shafira mau makan sekarang, biar Bibi siapin?"

Tanya Bik Minah pada ku.

"Boleh Bik, rumah sepi banget Bik, mama belum pulang ya?"

Tanya ku pada Bik Minah, Bik Minah ini adalah asisten rumah tangga di sini, dia sudah bekerja di keluarga ku selama puluhan tahun, dari Papa dan Mama baru menikah, sampai sekarang dia masih bekerja di sini, dia yang merawat aku dari kecil, kalian pasti tau, kalau mama ku sangat sibuk, mungkin mama hanya mengambil cuti sebentar setelah melahirkan, lalu setelah kembali pulih dia akan bekerja lagi seperti biasanya.

Jadi kami anak - anaknya di rawat oleh pengasuh, ya Bik Minah, ada juga Baby sister lain, tapi Bik Minah bilang, sejak kecil aku tidak mau pada orang lain, aku hanya mau di gendong Papa, Mama dan Bik Minah.

"Ini Non, makanannya, gimana tadi hasil ujian nya Non?"

Tanya Bik Minah pada ku.

"Aku dapat juara tiga Bik, kak Kiara dapat juara 1."

Ucap ku sambil menyuapkan nasi ke dalam mulut.

"Alhamdulillah, yang penting Non juga dapat juara, juara tiga gak jadi masalah Non, Bik Minah bangga sama Non."

Ucap Bik Minah mengelus rambut ku.

"Makasih ya Bik, selalu dukung aku, selalu sayang sama aku."

Ucap Ku dengan tulus.

Sejak dulu sampai sekarang Bik Minah tidak pernah berubah, selalu menyayangi aku, seperti anak nya sendiri. Bahkan melebihi ibu kandung ku sendiri.

"Sama - sama Non, bibi mau lanjut kerja dulu non."

Ucap Bik Minah lalu pergi ke belakang.

Setelah makan siang, aku duduk di ruang tamu menunggu kepulangan mama.

Aku main handphone sebentar. Ada suara mobil yang sedang di parkir di garasi, sepertinya mama sudah pulang.

Ternyata benar itu adalah mama.

Mama masuk ke dalam rumah, melihat mama aku langsung berdiri dan menghampiri beliau, aku langsung bercerita kalau aku dapat juara tadi.

"Ma aku dapat juara tiga tadi waktu bagi rapot."

Ucap ku mulai bercerita pada mama.

"Mama itu capek, Shafira, bisa gak sih, kamu jangan ngomong dulu, mama mau ke kamar, mau istirahat, awas kamu, jadi anak kok gak ada perhatian sedikit pun sama orang tua."

Ucap Mama lalu pergi meninggalkan Aku, Jujur aku sedih dengan respon mama, tapi aku berusaha tak menangis.

Melihat mama menuju ke kamar, aku pun hanya menghembuskan nafas, aku pikir mama akan gembira dan memeluk ku, seraya berkata selamat ya sayang, tapi nyatanya aku malah di marahin.

Aku duduk kembali di sofa sambil main handphone.

Tak lama kemudian, kak Kiara pulang dengan raut wajah bahagia, dia berteriak.

"Mama, Kiara dapat juara satu lagi, Ma."

Ucap kak Kiara dengan suara cempreng, lalu tiba-tiba mama keluar dari kamar dengan wajah tersenyum hanya hangat.

"Ya ampun anak kesayangan mama ini, selalu dapat juara satu dari dulu, selamat ya sayang, kamu memang pantas mendapatkan ini."

Ucap mama sambil memeluk dan mencium kening kak Kiara, mama terlihat sangat bahagia melihat prestasi kak Kiara, tapi kenapa berbanding terbalik dengan aku, kenapa tadi waktu aku bilang, aku dapat juara, mama malah marah - marah, dan bilang aku gak ada perhatian sedikit pun sama orang tua. Sedangkan di saat kak Kiara yang bercerita, dia langsung menanggapi dengan wajah penuh kasih sayang.

"Sekarang kamu mandi, dan istirahat, nanti malam kita dinner di luar deh, buat rayain keberhasilan kamu, nanti kita ajak kak Elsa juga sama Mas Rangga, oke sayang."

Ucap mama membuat hati ku semakin sesak, mata ku mulai panas dan hampir saja tumpah air mata jika tidak aku tahan.

"Oke mama ku sayang, makasih mama."

Ucap kak Kiara lalu cium pipi mama dan naik ke kamarnya.

Setelah kak Kiara naik, mama kembali masuk kamar tanpa melihat ke arah ku.

"Kenapa mama bedain aku sama kak Kiara, padahal aku juga anak kandung mama kan, tapi kenapa setiap yang menyangkut aku, mama seakan gak peduli, tapi yang menyangkut kak Kiara mama sangat peduli, apa salah ku ma, apa aku ini bukan anak kandung mama?"

Ucap ku dengan air mata yang sudah turun, hati ini amat sedih, karena selalu di bedakan dalam keluarga ku sendiri.

Karena tak ingin ada yang melihat ku menangis, aku naik ke kamar ku dan menangis di dalam kamar.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

1
Fharisa Janny Alfarisy
Amazing.
jangan lupa mampir guys.😆😆😆😆🙏🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!