NovelToon NovelToon
Kisah Kimeera

Kisah Kimeera

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Gibran Atharrazka

Hari-hari Kimeera di kampus yang bertemu Juan si tengil yang selalu punya seribu macam cara untuk membuat Kimeera merasa kesal dan marah padanya.

Apa akan berunjung cinta atau malah sebaliknya.

ikuti kisah Kimeera disini yah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gibran Atharrazka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

Karim meminta ijin untuk keluar kota karena urusan pekerjaan.Anisa dan Aluna tidak tahu jika lelaki itu nekad pergi ke kota di mana Kim berada.Berbekal informasi dari internet yang ia dapat,Karim menuju kantor milik Khumaira.

Entah apa yang akan di lakukan pria tua itu datang kesana.Mungkin saja untuk menyelesaikan masalah yang timbul karena kedatangan Kim yang tiba-tiba.

Karim membaca tulisan besar di belakang meja resepsionis yang terpatri kokoh di dinding berbahan marmer hitam yang elegan.

"KS"ucapnya pelan.

"Selamat siang ada yang bisa kami bantu pak?"sapa petugas resepsionis dengan ramah melihat Karim yang yang berdiri termangu tepat di depan meja kerjanya.

Karim terkesiap sadar,menatap wanita dengan tampilan segar dan cantik itu sesaat lantas berkata

"Apa saya bisa bertemu dengan ibu Khumaira?"tanya Karim serius.

"Maaf pak,apa sudah ada janji?"tanya wanita bername tag Winda itu sambil tersenyum ramah.

"Eh belum,tapi saya harus bertemu dengan beliau karena ada urusan yang sangat penting"kata Karim beralasan.

"Mohon maaf pak,tapi jika belum ada janji anda tidak bisa menemui bu Khumaira begitu saja,karena jadwal beliau sangat padat dan kemungkinan saat ini beliau sedang ada meeting"ujar Winda dengan nada yang selalu ramah.

"Bisa di bantu untuk menghubunginya,ini sangat penting sekali"kata Karim dengan nada memohon yang sekedar alibi itu.

"Tunggu sebentar pak,saya akan konfirmasi dulu pada asistennya"kata Winda lantas mengangkat ganggang telepon menghubungi asisten Khumaira.

Winda lantas berbicara pada sang asisten ketika sambungan telah di terima.Usai berbicara dan menutup telepon Winda segera berkata pada Karim.

"Tunggu sebentar pak,bu Anita akan kesini untuk bertemu dengan anda"kata Winda.

"Eh saya mau bertemu dengan bu Khumaira bukan bu Anita"kata Karim bingung.

"Bu Anita asisten bu Khumaira pak,beliau yang akan mengantar anda keruangan bu Khumaira jika urusan anda benar-benar sangat penting"ujar Winda tetap bersikap ramah.

Karim mengangguk pelan.

"Anda bisa duduk menunggu di kursi sebelah sana pak"kata Winda menunjuk sofa lobby yang terlihat sangat empuk itu,Karim berlalu dari sana setelah mengucapkan terima kasih.Dalam hati ia merasa kagum sekaligus iri melihat kesuksesan mantan istrinya itu.

Lima menit kemudian seorang wanita berusia sekitar 30 tahunan datang menemui Karim yang sibuk dengan ponselnya.

"Selamat siang,apa anda yang ingin bertemu bu Khumaira?"tanyanya dengan suara lembut namun tegas.

Karim mendongak menatap wanita dengan stelan kerja yang rapi dan elegan.Cukup membuat Karim terkesima oleh penampilan wanita yang lebih muda darinya.

"Saya Anita,saya asisten bu Khumaira.Ada keperluan penting apa bapak ingin menemui atasan saya?"tanya Anita lagi seraya duduk di sofa yang berada di depan Karim berada.

"Ini masalah yang cukup pribadi,jadi saya tidak bisa mengatakan pada anda secara gamblang.Intinya saya harus bertemu bu Khumaira secepatnya,kalau bisa sekarang juga karena ini sangat penting untuk saya dan juga bu Khumaira"ujar Karim serius.

"Jika itu memang sangat penting,anda bisa menunggu sampai atasan saya selesai meeting.Mari ikut saya keruangan beliau"kata Anita mengajak Karim naik kelantai atas dimana ruang kerja Khumaira berada menggunakan lift khusus.Karim berdecak antara kagum juga iri.Bagaimana bisa Khumaira bertransformasi sehebat ini usai di tinggal pergi olehnya.Apa wanita itu mendapat seorang pria kaya yang membantunya menjadi seperti sekarang atau bagaimana,berbagai macam praduga menghantui benak Karim.

Karim di antar kesalah satu ruangan yang membuatnya kembali berdecak kagum.

"Silakan anda menunggu disini pak,anda mau minum apa kopi atau teh?"ucap Anita tetap dengan sikap profesionalnya.

"Kopi saja"jawab Karim seraya mendudukan diri di salah satu sofa dengan posisi nyaman.

"Baiklah harap anda tunggu sebentar"kata Anita lantas menelpon kebagian pantry kantor.

Tak berselang lama seorang OB datang membawakan secangkir kopi dan menghidangkan pada Karim dengan sikap hormat dan sopan.Setelah itu berlalu usai melakukan tugasnya.

Sementara Anita kembali ke meja kerjanya yang juga ada diruangan tersebut.Sibuk dengan berkas serta laptopnya dengan ekspresi serius.

Karim mengedarkan pandangannya keberbagai arah seolah sedang menilai apa saja yang ada di dalam ruangan itu.Sebuah ruangan yang di rancang ekskusif dengan kenyamanan dan rasa damai.

"Apa Khumaira melakukan ini sendiri atau karena ada bantuan orang lain.Pantas saja anak itu berkata sombong soal aset ternyata seperti ini kantor pusat milik Khumaira"pikir Karim dengan ekspresi masam.

Ego-nya merasa terpukul akan keberhasilan wanita yang ia tinggalkan karena miskin malah berubah menjadi wanita paling di hormati dan punya apapun yang semua orang inginkan.

Suara pintu dibuka dari luar mengalihkan perhatian Karim maupun Anita.Anita segera berdiri menyambut kedatangan atasannya itu dengan sikap hormat.

"Siang bu"sapa Anita di angguki Khumaira dengan lembut.

Tatapan Khumaira beralih pada Karim yang terpaku di sana,berdiri menatap mantan istrinya yang terlihat begitu cantik,menawan dan anggun.Kharismanya sebagai seorang pemimpin terpancar sangat kuat dari dirinya.

"Maaf bu,bapak ini ingin bertemu ibu.Katanya ini masalah pribadi yang harus segera di bicarakan makanya saya membawa beliau untuk menunggu ibu disini"kata Anita pelan.

"Tidak apa-apa Anita,terima kasih.Kamu boleh keluar sekarang dan tolong cek berkas kerja sama kita dengan klien baru kita tadi,minta pada Sonya ya"kata Khumaira dengan nada lembut namun terkesan tegas.

"Baiklah bu"kata Anita patuh lantas berlalu dari ruangan itu.

Khumaira melangkah mendekati Karim dengan langkah anggunnya.

"Silakan duduk"kata Khumaira mempersilakan Karim.

Jujur saja ada rasa perih dihati Khumaira karena untuk pertama kalinya bertemu dan bertatap muka kembali dengan laki-laki yang telah menorehkan luka teramat dalam di hatinya dan juga laki-laki yang telah membuat hatinya tertutup rapat untuk menerima cinta baru dalam hidupnya.

Karim duduk dengan wajah tak bisa diartikan.

"Ada perlu apa kamu kesini?"tanya Khumaira to the point.

"Apa kabar?"ucap Karim membuat Khumaira tersenyum mencemooh.

"Sudah terlambat menanyakan kabarku Karim,sudah tidak berguna lagi sekarang"ucap Khumaira sarkas.

"Oh karena kamu sudah sukses kamu jadi sombong seperti ini padaku.Ingat Mai bagaimanapun saya adalah ayah dari putrimu"kata Karim membuat Khumaira sedikit terkejut.

"Oh,jadi kamu sudah tahu.Aku pikir kamu tidak tahu soal putriku itu.Bagus,jadi sekarang apa maumu?"ucap Khumaira malah terdengar menantang.

"Dia sudah membuat kacau keluargaku,picik sekali caramu mengajari anak itu untuk membuat keluargaku kacau seperti ini"kata Karim dengan nada marah.

"Picik katamu?lalu bagaimana dengan kamu yang membuat hati anakku sakit karena sikap pengecut dan manipulatifmu.Kamu pikir aku tidak tahu kemana kamu pergi,demi anak bosmu yang kaya raya itu kan?"sembur Khumaira membuat Karim terkesiap.

Dulu dia pikir Khumaira hanya perempuan bodoh yang bisa ia tipu.Nyatanya malah ia sekarang terkejut dengan semua kenyataan yang ada.

"Aku tahu,tapi aku tidak berusaha mengejarmu karena aku sadar,jika kamu sudah tidak ingin bersamaku walaupun aku akan berusaha mempertahankan kamu sekalipun kamu tetap akan pergi juga"kata Khumaira mantap.

Karim sampai ternganga,tak bisa di pungkiri jika ada rasa sakit di hatinya mendengar semua itu,dia pikir Khumaira pasti sangat menderita di tinggal pergi olehnya.Mungkin juga dia berharap jika Khumaira akan memohon padanya untuk kembali tapi semua itu tidak pernah terjadi.

"Dan anakku,dia pantas melakukan lebih dari sekedar mengacaukan hidupmu!"sambung Khumaira lagi.

Awalnya memang ia cukup terkejut dengan ucapan jika Kim datang mengacau keluarga Karim,namun Khumaira yang cerdas dengan cepat bisa menebak jika Kim dan Vihaan bukan pergi mendaki gunung tapi mencari lelaki brengsek di hadapannya ini.

"Apa maumu sebenarnya Mai?saya sudah bahagia dengan keluarga saya jadi bilang sama anak itu jangan mencoba untuk mengganggu kami lagi atau dia akan tahu akibatnya"kata Karim mengancam.

"Coba saja kamu menyakiti anakku,akan aku pastikan kamu akan menderita seumur hidupmu.Ingat baik-baik Karim,jika itu aku yang kamu sakiti aku tidak akan membalas tapi jika itu putriku melenyapkanmu pun aku sanggup"balas Khumaira tajam.

Karim terdiam menatap wajah cantik Khumaira seolah sedang menilai apa ucapan wanita itu benar atau tidak.

"Karim,aku tahu siapa keluarga istrimu itu,aku bahkan tahu dimana kamu tinggal dan semua usaha yang sedang kamu jalankan.Hanya dengan satu persetujuan dariku semuanya bisa aku hancurkan.Aku sudah berbaik hati selama ini tidak mengganggu hidupmu,tapi aku tidak bisa mencegah putriku mencari tahu siapa ayah kandungnya.Dia berhak tahu bahkan berhak marah bahkan menuntut hak yang tak pernah ia dapatkan darimu.Dia punya hak untuk itu,anakku lahir dari ikatan pernikahan yang sah dimata hukum dan agama,bukan seperti anak pertamamu itu yang lahir karena hasil z1na.Aluna Mahesta seharusnya tidak menyandang namamu di belakang namanya.Jadi jangan bermain-main denganku Karim!"ujar Khumaira panjang lebar membuat jantung Karim berdetak cepat,wajah lelaki itu tampak pias menatap Khumaira dengan sorot mata penuh keterkejutan.

Khumaira tersenyum mengejek.Ternyata hari dimana ia impikan untuk bertemu Karim akhirnya tiba juga.Rasa sakit itu serasa terbalaskan dengan baik sekarang ini.

"Aku bukan Mai yang bisa kamu tipu dengan gampangnya Karim,Mai yang dulu sudah mati"kata Khumaira pedas.

"Kembalilah ke kotamu dan jangan pernah berpikir untuk menyakiti putriku!"sentak Khumaira tegas.Ia menekan tombol interkom tak berselang lama dua orang sekuriti masuk siap menerima perintah.

"Bawa keluar orang ini dari ruanganku!"ucap Khumaira membuat Karim marah.

"Saya bisa keluar sendiri"sentaknya lantas berlalu bahkan sengaja menabrak kedua sekuriti yang berdiri di depan pintu dengan keras.

"Dasar tua bangka sial4n!"umpat si sekuriti jengkel.

"Mau dilipat rupanya tuh orang"sahut sekuriti yang satu lagi.

"Biarkan saja,jika nanti dia datang lagi segera usir.Ingat baik-baik wajahnya"kata Khumaira tegas.

"Baik bu,kami permisi kembali ke depan"kata mereka lantas berlalu usai Khumaira mempersilakan.

"Dasar tidak tahu diri"gumam Khumaira sambil menuju meja kerjanya.

"Astaga Kim,dasar anak bandel"sambungnya lagi sambil menggeleng kepala.

1
Gibran Atharrazka
Thanks to Rowan👍
Rowan
Wah, ini baru karya yang bikin aku ngerasa terngiang-ngiang, keren banget thor!
Mắm tôm
Cerita ini begitu menghanyutkan!
Donny Chandra
Ingin membaca lagi dan lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!