NovelToon NovelToon
Clara : Si Pendiam Yang Di Inginkan Banyak Orang

Clara : Si Pendiam Yang Di Inginkan Banyak Orang

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Mafia / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: LiliPuy

meski pendiam , ternyata Clara mempunyai sejuta rahasia hidup nya, terlebih dia adalah anak dari seorang petinggi di sebuah perusahaan raksasa,

namun kejadian 18 tahun silam membuat nya menjadi seorang anak yang hidup dalam segala kekurangan,

dibalik itu semua ternyata banyak orang yang mencari Clara, namun perubahan identitas yang di lakukannya , menjadikan dia sulit untuk di temukan oleh sekelompok orang yang akan memanfaatkan nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LiliPuy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

antar kau dan dia

Clara duduk di tepi jendela ruang kerjanya, menatap hujan yang meluruh di luar. Butiran air menempel di kaca, menciptakan bayangan samar di sekelilingnya. Pikiran Clara melayang kepada Peter. Setiap kali mereka bersama, hatinya bergetar. Namun, suara ragu terus menggelitik benaknya.

“Bagaimana jika keluarga Peter terlibat dalam semua ini?” Clara bergumam.

“Clara!” Suara Ria menyentak fokusnya. Ria melangkah masuk membawa setumpuk berkas. “Kau terlihat melamun. Ada yang mengganggumu?”

Clara menoleh, mencoba menyembunyikan kegalauan. “Aku hanya berpikir tentang pekerjaan,” jawabnya sambil meremas ujung blusnya.

Ria mendekat, meletakkan berkas di meja. “Kau tak bisa terus-terusan menyimpan semua ini. Tentang Peter, bagaimana perasaanmu?”

Clara mengalihkan tatapannya ke luar jendela. “Ria, keluarganya…,” suara Clara memudar.

“Ya, keluarganya terlibat dalam tragedi itu,” Ria menegaskan. Tatapan matanya tajam. “Tapi kau tidak bisa menilai dia berdasarkan kesalahan orang tuanya.”

Clara menggigit bibir. “Apa kau yakin? Apa yang kita temukan sejauh ini—”

“Diam!” Ria mendesak. “Kau tidak bisa mengabaikan perasaanmu hanya karena sejarah kelam itu. Peter berbeda. Dia juga berjuang dengan bayang-bayang keluarganya. Dia peka dan penuh perhatian.”

Clara menatap Ria, merasa ada benang merah yang menghubungkan perasaannya dan kenyataan yang ada. “Tapi, Ria, bukankah lebih aman untuk menjauh?”

Ria menyentuh bahu Clara lembut. “Cobalah untuk tidak memupuk ketakutan di dalam diri sendiri. Hidup ini lebih rumit dari apa yang kita pikirkan.”

Suara pintu terbuka nyaring. Peter melangkah masuk, menghangatkan ruangan dengan senyum lebar. “Hai! Apa yang kalian bicarakan?”

Clara berusaha menyembunyikan kegugupannya. “Oh, kami hanya… membahas proyek baru.”

“Sepertinya kamu terlihat tertekan, Clara,” kata Peter sambil mengamati wajahnya yang memucat.

Clara tersenyum canggung. “Tidak, aku baik-baik saja.”

“Kalau begitu, mari bekerja bersama lagi.” Peter meraih dokumen di meja dan mencermatinya. “Ria, bisa kau bantu Clara menyelesaikan laporan ini?”

Ria mengangguk, sekilas tahu ada yang tak beres. “Tentu. Ayo, Clara.”

Saat Ria dan Clara membuka berkas, Peter duduk di samping Clara, hampir saling berdekatan. Aroma parfum Peter mengelilingi Clara, membuat dadanya berdebar.

“Sebentar,” Peter memecah keheningan. “Kau tahu tentang Sky Corp lebih dalam, kan? Apa yang kau lakukan selama ini?”

Clara mengambil napas dalam-dalam. “Aku hanya mencari tahu tentang… semuanya. Tentang kejadian itu, dan efeknya pada orang-orang di sekitar kita.”

“Dan yang kau temukan?” Peter mendorong, penuh minat.

“Masyarakat mulai merasa terisolasi. Banyak yang hilang begitu saja, termasuk orang-orang terdekat mereka,” jawab Clara pelan.

Peter menunduk, berkeringat. “Keluargaku pasti terlibat. Jika tidak, mengapa mereka tidak pernah mengatasi isu ini? Kenapa tidak ada kejelasan?”

Clara merasakan simpati untuk Peter. “Kau tidak bersalah atas kesalahan mereka. Kita harus bisa menemukan kebenarannya.”

“Ya, tetapi setiap kali aku berusaha mendalami hal ini, selalu ada penghalang. Seperti suara di kepalaku yang terus berkata jangan melakukan ini.” Peter merengut, kebingungan. “Aku tidak ingin menjadi bagian dari kebohongan ini.”

Mendengar keraguan Peter, Clara mengatakan, “Temukan keberanianmu. Kebenaran mungkin akan terasa menyesakkan, tetapi hanya itu yang dapat membebaskan kita.”

“Apakah kamu yakin?” Tanya Peter, menatap Clara tepat di mata, intens.

Clara merasa dunia membeku sejenak saat tatapan mereka bertaut. “Kita tidak bisa terus hidup dalam bayang-bayang. Kita harus menghadapinya, bersamaan.”

“Tapi kalau keluarga ku…,” tatapan Peter gelap.

“Ssst, tidak semua harus berakhir buruk, Peter. Kita bisa menciptakan jalan kita sendiri,” Clara berkata, berusaha memberikan secercah harapan.

“Dengar,” Ria interupsi, “kita perlu menyelidiki lebih dalam. Pasti ada cara agar kita bisa mendapatkan informasi lebih jelas. Ayo, kita rangkul, kita bekerja sama.”

Clara mengangguk, percaya pada kekuatan tim mereka. “Ya. Kita harus mencari tahu apa yang terjadi pada mereka yang hilang di 18 tahun lalu.”

Peter mendekat, kehadirannya mendekap Clara dalam nyaman. “Aku tidak ingin kehilanganmu, dalam perjalanan ini.”

Clara tersenyum manis, “Kita tidak akan berpisah. Kita bersama dalam ini.”

Ria mengamatinya, merasakan ketegangan antara keduanya, menyembunyikan perasaan dalam hati. “Kalau begitu, mari kita berinvestigasi.”

Malam tiba, dan pohon-pohon di luar bergerak tertiup angin. Clara merasa bahwa perjalanan ini baru dimulai. Mungkin, dengan Peter di sisinya, mereka bisa mencari jawaban dari kegelapan yang menyelimuti Sky Corp dan menjernihkan setiap misteri yang ada.

Clara menutup berkas-berkas di meja, matanya berkaca-kaca saat mendengar angin berdesir di luar. Keputusannya untuk melangkah maju, meski penuh resiko, semakin bulat.

“Jadi, bagaimana kita mulai?” tanya Ria, menatap Clara dan Peter bergantian.

“Kita perlu mengumpulkan lebih banyak informasi tentang orang-orang yang hilang. Mungkin kita bisa mencari arsip lama di perpustakaan kota,” saran Clara.

“Perpustakaan? Baiklah, aku bisa mengurus itu,” ucap Ria, bersemangat. “Aku kenal pengurus perpustakaan itu. Mungkin dia bisa memberikan akses ke arsip yang lebih tertutup.”

Peter mengangguk. “Aku akan membantumu. Ayo kita cari tahu lebih dalam,” ujarnya, semangat menyalakan mata Clara. Detak jantungnya bergetar, kombinasi antara ketegangan dan harapan.

Setelah menyusun rencana, mereka berpisah untuk malam itu, Clara merasa gelisah. Di dalam keheningan kamarnya, dia teringat kembali kepada Peter. Senyuman dan perhatian yang ditunjukkannya membuat Clara semakin bingung dengan perasaannya.

Keesokan harinya, Clara, Ria, dan Peter berkumpul di perpustakaan kota. Ria menjelaskan kepada pengurus perpustakaan tentang tujuan mereka. Clara dan Peter melihat rak-rak berdebu penuh dengan arsip-arsip tua.

“Kau yakin kita bisa menemukan sesuatu di sini?” tanya Peter, sambil menggerakkan jari-jemarinya di atas tumpukan kertas kuno.

“Harusnya bisa. Jika ada catatan tentang hilangnya orang-orang itu, kita bisa menemukannya,” jawab Clara penuh harap.

Setelah berjam-jam mencari, Ria memanggil mereka. “Kalian harus lihat ini.” Dia menunjuk ke sebuah berkas kuno.

Clara dan Peter mendekat, merasakan ketegangan saat membuka berkas tersebut. Halaman-halaman itu penuh dengan informasi tentang kejadian yang terjadi 18 tahun lalu. Nama-nama, tanggal, dan penjelasan singkat tentang hilangnya warga.

“Lihat!” Clara menunjuk salah satu nama. “Ini nama saudaraku! Dia hilang di waktu itu.”

Peter terkejut. “Clara, apa kau yakin?”

“Ya,” Clara mengangguk, suaranya bergetar. “Keluargaku menyembunyikan ini dariku. Sepertinya mereka tidak ingin aku tahu.”

“Ini bisa jadi petunjuk penting,” kata Ria sambil membaca lebih lanjut. “Ada catatan yang mengatakan bahwa ada pemindahan warga saat itu.”

“Pemindahan warga?” Peter menatap Clara tajam. “Apakah mereka dipindahkan secara paksa? Siapa yang melakukannya?”

Clara menarik napas, mencoba menahan emosi. “Sky Corp pasti terlibat.”

“Mari kita cari tahu lebih banyak tentang pemindahan ini. Ada kemungkinan informasi tentang siapa yang bertanggung jawab,” ucap Peter penuh keyakinan.

Setelah beberapa jam menggeluti arsip, mereka menemukan lebih banyak catatan yang tampaknya mengarah pada skandal besar. Skandal yang melibatkan bukan hanya Sky Corp, tetapi juga pejabat pemerintah.

Clara menggigit bibir, “Ini lebih besar dari yang kita duga. Kita harus berhati-hati.”

“Tapi kita harus memperjuangkannya. Apa yang mereka lakukan kepada keluarga kita sangat tidak manusiawi,” Peter berkata, ketegangan menyiratkan tekad di wajahnya.

Ria setuju, “Kalau ini terus dibiarkan, lebih banyak kesedihan yang akan terjadi. Kita tidak bisa menghadapi ini sendirian.”

Clara merasa sedikit tenang, diselimuti semangat persatuan. “Baiklah, mari kita susun rencana.”

Ketika mereka meninggalkan perpustakaan, cuaca mendung mulai gelap, menggambarkan kerumitan yang mereka hadapi. Mereka menuju kafe untuk beristirahat sebelum melanjutkan pencarian.

Di kafe, aroma kopi mengepul menghangatkan suasana.

“Bagaimana jika kita mencari orang-orang yang pernah hilang?” tanya Clara. “Mungkin mereka mengetahui sesuatu.”

Peter mengangguk, wajahnya penuh minat. “Itu ide yang bagus. Kita bisa mendatangi orang-orang yang kehilangan kerabat pada waktu itu.”

“Mungkin mereka juga ingin menyuarakan kebenaran,” Ria menambahkan.

Saat mereka berbincang, Clara tidak bisa mengalihkan pikirannya dari kecemasan terkait Peter dan keluarganya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!