Tama adalah seorang kurir pengantar barang yang melihat kejadian mengerikan di depan matanya, pada malam itu iya menyaksikan pembunuh*n yang dilakukan pria bertopeng
Detektif Lee ditugaskan saat itu menyelidiki kasus pembunuh*n berantai tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21 jejak yang hilang
"Aku akan menuliskan resep obatnya." Setelah dokter menjahit luka Tama, mereka pergi menebus obat di apotik, tidak ada percakapan, hanya hening sibuk di pikirannya masing-masing, beribu pertanyaan yang ada di otak Yoona, sementara Tama beribu rahasia yang ia sembunyikan " Tama" langkah mereka terhenti, seseorang memanggil nama Tama, sontak mereka berdua menoleh ke belakang, ternyata seorang dokter wanita datang menghampiri dengan senyumannya.
"Apa kabarmu Tama? apa kau baik-baik saja?" Tama seketika memundurkan langkahnya kebelakang dengan anggukan kecil.
"Apa kau ada masalah?" tanya dokter itu kembali, Tama hanya diam, sementara Yoona memperhatikan heran dokter tersebut, Yoona menjulurkan tangannya memperkenalkan dirinya kepada dokter tersebut "Saya Yonna, istrinya Tama." dokter itu pun tersenyum "Saya Hanna, Dokter Hanna." Tama seketika menarik lengan Yoona menjauh dari Dokter Hanna.
Mereka dengan sekejap tiba di apartemen "Sebenarnya ada apa? apa yang kau rahasiakan dariku?" ucap Yonna sambil bertolak pinggang , Tama menghela napas kasar menghempaskan tubuhnya di atas sofa lalu menutup matanya, seketika membuat Yoona kesal dan mendecak kasar "Ck." Yoona pun pergi ke kamar menukar pakaiannya untuk pergi kerja, sakit kepala yang ia rasakan dari semalam belum menghilang, Yoona menghempaskan pintu tanpa berbicara sepatah katapun, sementara Tama tidak memperdulikan sikap Yoona dan tetap melanjutkan tidurnya.
Sementara itu detektif Lee pergi ke panti asuhan terbengkalai itu kembali, ia mendapat informasi bahwa pemilik panti asuhan yang dahulu masih tinggal di dalam panti, namun tidak ada tanda-tanda kehidupan disana, Seorang pria keluar dari dalam panti berjalan menuju gerbang "Apa ada yang bisa aku bantu?" ucap pria itu. "apa aku bisa bertemu dengan Tuan Kim jae?" pria itu membuka kan pintu gerbang " mari ku antar."
Cukup jauh berjalan dari gerbang menuju panti asuhan, detektif Lee memakirkan mobilnya di luar, "apa kau selalu disini?" tanya Detektif Lee "Ayah ku tak ingin pergi dari sini, jadi aku juga tidak bisa kemana-mana." ternyata pria itu anak dari pemilik panti Asuhan.
Pria itu pun menyuruh detektif Lee untuk duduk, sementara ia akan memanggil ayahnya, Detektif Lee melihat-lihat ruangan yang di penuhi dengan foto anak-anak panti dahulu, anak kecil yang sedang ia cari ternyata ada di foto yang terpajang, "Hem." suara deheman seketika mengejutkan Detektif Lee, Pria itu mendorong kursi roda ayahnya perlahan mendekati detektif Lee "Kudengar kau sedang mencari ku?" tanya Kim jae "aku sedang mencari seseorang."
Kim membentangkan tangannya lalu memutar bola matanya, "seperti yang kau lihat, ruangan ini kosong, tidak ada seorang pun disini."
"aku butuh informasi seseorang." Kim jae mengisyaratkan kepada anaknya untuk meninggalkannya dengan detektif Lee. Pria itu pun menunduk lalu meninggalkan mereka berdua "informasi apa yang kau butuhkan?"
Detektif Lee menunjukkan sebuah foto anak kecil, seketika membuat mata Kim melebar, ingatan nya yang lama terpaksa di bongkar "Apa kau masih mengingatnya?" tanya detektif Lee. Kim menghela napas panjang, lalu menceritakan tentang anak itu. "Pagi-pagi dia di antarkan seseorang, yang mengaku menemukan anak ini di pinggir jalan, tentu saja kami menerimanya karena itu juga tanggung jawab kami."
Flashback on
"Hyun, apa yang kau lakukan? mengapa tanganmu berdarah?" Hyun pun terkejut mendengar teriakan seseorang yang sangat menggema, Pak kim mendekati Hyun lalu duduk dengan kedua kaki yang menopangnya, ia menyuruh anak-anak lain untuk pergi masuk ke rumah, "apa yang kau lakukan dengan gunting itu Hyun?" Hyun hanya bisa tertunduk diam lalu membuang gunting itu ke tanah, pak Kim membasuh darah yang ada di tangan Hyun lalu menariknya masuk ke dalam kamar, ia memegangi pundak Hyun, menatap mata Hyun dengan dalam. "apa kau yang melakukannya tadi?" tanya pak Kim sekali lagi, Hyun pun menggeleng, tubuhnya di penuhi banyak lebam dan luka.
Flashback off
pak Kim menghela napas kasar "entah dari mana asal anak itu, entah masa lalu seperti apa yang telah ia lalui, aku pun juga tidak tau." ucap pak kim dengan tatapan kosong.
"apa kau tau dimana dia sekarang?" tanya detektif Lee, pak Kim hanya menggeleng "aku tidak tau dimana dia sekarang, kuharap dia tumbuh menjadi anak yang baik. "terima kasih atas keteranganmu." Detektif Lee pun berpamitan dengan pak Kim ia pun segera berlari menuju mobilnya dan menemui Hangjun di rumahnya.
Hangjun mendengar panggilan dari Detektif Lee langsung membuka kan pintu, Detektif Lee seketika menyeka hidungnya "apa kau baru bangun tidur?" tanya detektif Lee. Hangjun pun menguap"untuk apa kau mengganggu ku sepagi ini detektif?"
"sudah jam lima sore kau bilang pagi," ucap detektif lee sambil mengambil kursi "lagian sama saja bagiku, aku seorang pengangguran, bekerja tanpa digaji." ucapnya sambil melirik detektif Lee, detektif Lee menarik lengan Hangjun menyuruhnya duduk di depan komputernya. "carikan data anak kecil ini" detektif Lee memberikan foto tersebut ke tangan Hangjun, Hangjun pun seketika mencarinya namun tidak di temukan data tersebut. "apa dia sudah merubah namanya?" gumam detektif Lee.
