NovelToon NovelToon
Tu Es Belle

Tu Es Belle

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Bepergian untuk menjadi kaya / Romansa
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kanian June

Harap bijak dalam membaca.
kesamaan nama keadaan atau apapun tidak berkaitan dalam kehidupan nyata hanya imajinasi penulis saja.

Seorang wanita muda kembali ke tanah kelahirannya setelah memilih pergi akibat insiden kecelakaan yang menimpanya dan merenggut nyawa sang Kakek.
Setelah tiba ia malah terlibat cinta yang rumit dengan sang Manager yang sudah seperti Pria Kutub baginya. Belum lagi sang Uncle dan mantan kekasih yang terus mengusik kehidupan asmaranya.

Lalu di mana hati Alice akan berlabuh? Dapatkah Alice menemukan pelaku pembunuh sang kakek..
Yuk ikutin kisahnya...
jangan Lupa Like Vote Komentar maupun Follow terimakasih..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kanian June, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21

Seperti pencuri tapi bukan kriminal begitu kiranya gambaran seorang Moza, tanpa memandang status nya ia lakukan hal tersebut. Mengamati dengan takjub pemandangan yang di hadapannya, siapa lagi jika bukan seseorang yang mampu mencuri hatinya.

Aduh matih aku ketahuan! Kata Moza tiba-tiba.

Lalu ia memilih untuk memalingkan pandangannya ke sembarang arah. Wajahnya bersemu merah manakala dia tertangkap basah telah mengamati Kristian.

Saat ia kembali menoleh mencuri pandang tiba-tiba hatinya terasa seperti tersambar petir. Seperti kilat yang datang dengan cepat, baru saja ia bersemu melihat Kristian yang tengah duduk sendiri dengan kamera di genggamannya sedang tersenyum begitu menawan. Namun kali ini ia melihat seseorang wanita yang begitu cantik hampir dikatakan sempurna sedang menghampiri Kristian.

Wanita itu tersenyum dengan ramah berjalan melenggang menghampiri Kristian dengan anggun. Saat yang sama sebuah senyuman terukir jelas di wajah Kristian merekapun lalu berjabat tangan.

Diluar ekspektasi sang wanita pun langsung memeluk Kristian dengan erat seolah melepas rindu yang lama membuncah.

DEG

Entah mengapa pemandangan di hadapannya membuat hatinya terasa begitu perih. Moza pun segera beranjak dari tempat duduknya dan pergi menuju toilet. Ia hanya malu jika ada orang yang melihat rasa cemburu yang terpampang jelas pada wajahnya karena wanita yang begitu dekat dengan Kristian tersebut.

Toh antara Moza dan Kristian tidak ada hubungan sama sekali.

Dasar Moza apa-apaan sih kamu, terserah dia mau dekat dengan siapa kenapa hatimu yang sakit. Kamu jangan konyol ya kamu gak punya hak buat cemburu sekalipun. Kamu dan Kristian hanya sebatas partner kerja saja Moza gak lebih.

Aargghhhh! Teriak Moza saat sudah sampai di dalam toilet lalu Ia menyalakan air membasuh tangan dan wajah dengan kasar. Dipandangi wajahnya pada cermin wastafel di hadapannya dengan lekat-lekat.

Fokus Moza! Karir saat ini lebih penting daripada manusia sok Cool padahal cuma topeng itu. Mulai sekarang gak usah mengharapkan dia jadi milikmu, lupakan Moza. Komat Kamit mantra itu ia ucapkan sekedar memberi semangat atau menyadarkan khayalan Moza.

Di tempat Kristian berada ada sepasang mata yang mengawasi kepergian seorang gadis yang terlihat tergesa dengan langkahnya. Kristian sebenarnya faham jika sebenarnya Moza menaruh hati padanya, namun ia seolah menepis dalam-dalam perasaannya.

Sebab dia juga tahu bahwa seseorang yang berada di lokasi ini juga menaruh hati untuk Moza.

Dibanding dirinya seseorang tersebut jauh lebih dari segalanya dan punya banyak kekayaan yang bisa menjamin kebahagiaan Moza.

Dia juga rela melakukan apapun demi mewujudkan cita-cita seorang Moza.

Seperti sekarang ini dia juga yang mempunyai kontribusi terhadap proyek yang sedang di jalankan Moza.

Dia adalah laki-laki yang beberapa hari lalu datang untuk menemui Moza saat syuting di sebuah pedesaan. Dion tiba-tiba datang berkunjung setelah lama hanya memantau dari layar gawainya.

Kebersamaan Dion dan Moza waktu itu yang menyadarkan Kristian agar pergi jauh untuk meninggalkan perasaanya terhadap Moza.

"Kris! Hallo! What's wrong with you?" Ucap sang wanita melihat perubahan sikap Kristian yang diam seribu bahasa.

Berulangkali satu tangannya ia goyangkan di hadapan wajah Kristian namun tak kunjung di respon.

Kedua alisnya saling bertautan heran dengan tingkah laku sahabatnya yang menjadi aneh. Ia pun mengikuti arah pandang Kristian, masih celingak-celinguk mengintai sekitar namun tidak di temukan bayangan seseorang pun yang aneh di matanya.

"Ah! Bodo amat lah Kris, Gue mau ke toilet!" Kesalnya langsung meninggalkan Kristian yang masih kalut dengan fikirannya sendiri.

Sepanjang perjalanan menuju toilet Laura mendengar beberapa crew sedang berbisik, mereka seolah sedang berbisik mengenai dirinya dengan Kristian. Ternyata sahabatnya tersebut memasang tembok tinggi di sekelilingnya supaya tidak ada wanita yang dapat mendekatinya.

"Dasar si Kristian sok Cool!" Bengisnya mendapati beberapa pembicaraan crew yang dapat ia dengar. Satu simpul menarik ujung bibirnya untuk tersenyum merutuki bagaimana pola hidup Kristian.

Setelah selesai di toilet, ia pun keluar menuju wastafel yang tepat berada di depan pintu toilet. Namun ia bingung kala mencari sebuah tissue setelah tangannya basah oleh air dari sebuah kran wastafel. Akhirnya ia pun bertanya pada seseorang di sebelahnya yang terlihat kusut dan acak-acakan.

"Hai! Permisi apa kamu ada tissue?" Sapa Laura mendekatkan diri pada seorang wanita di sebelahnya yang sedang melakukan hal yang sama dengan Kristian.

Yang di toleh hanya melihatnya dengan lekat-lekat.

Wah ini to dia dari dekat seperti bidadari wajahnya yang cantik menawan, posturnya juga hampir sempurna dengan badan yang sintal. Oh dan lihatlah betapa ramahnya dia. Hm.. mana mungkin Kristian tidak tergoda dengannya. Aduh aku mah apa.

Sendu Moza dalam hatinya.

"Halo! Apa ada yang salah dengan penampilan saya?" Imbuh Laura karena tidak mendapatkan respon, ia melihat kembali penampilannya di cermin.

"Eh! Ini ada." Jawabnya dengan singkat, sambil menyodorkan tissue yang berada di dalam pouch make up-nya.

"Maafkan! saya sedang banyak pikiran. Saya permisi dulu?" Jawab Moza kepalang basah kala mendapatinya bengong melihat penampilan Laura dengan lekat. Wajahnya bersemu merah dengan langkah terbirit-birit. Ia pun memutuskan untuk kembali ke mobilnya saja menanti panggilan untuk adegan selanjutnya.

Di tempat Kristian berada.

Akhirnya dia tersadar dari pikirannya yang berjalan menyusuri lembah yang jauh entah kemana.

Ia mengusap wajahnya dengan kasar berulang untuk menyadarkan fokusnya yang tiba-tiba tidak terkendali.

Ia membuka ponselnya yang masih tersimpan di dalam tas kecilnya, di bukanya salah satu aplikasi untuk mencari kedai kopi atau minimarket terdekat.

Setelah mendapatkan apa yang ia inginkan, Kristian berfikir untuk segera bangkit dari tempat duduknya bermaksud untuk menuju tempat tersebut.

Lokasinya cukup dekat hingga tidak perlu menggunakan mobil untuk sampai di sana.

Cukup dengan berjalan kaki saja beberapa menit dari tempat lokasi syuting.

Masih ada waktu untuk mengembalikan mood sebelum shooting di mulai lagi. Batin Kristian melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Loh! Tapi kemana tadi perginya Laura kok belum balik. Nanti aku tinggal dia nyariin lagi, kumat sebentar datang sebentar pergi. Astaga aku tadi kenapa bisa ngelamun lama banget. Gara-gara mikirin perasaan yang gak jelas ini. Apa aku kabarin lewat pesan dulu kali ya, dari pada nanti dia bingung?" Ucap Kristian menimbang keputusannya.

Di ambilnya kembali ponsel yang sudah masuk ke dalam saku celananya, sebelum mengirim pesan ia memutuskan untuk menelpon. Tapi beberapa kali di panggil tidak ada jawaban dari Laura.

Akhirnya ia memutuskan untuk mengirim pesan kepada Laura bahwa ia akan pergi sebentar ke kedai kopi di seberang jalan.

Ia juga mengatakan untuk menunggu di tempat Kristian atau jika mau untuk menyusul ke kedai kopi.

Setelah pesan terkirim Kristian lalu bergegas berjalan menuju tempat yang di tujukan oleh ponselnya.

1
Kanian June
Maafkan aku anak lagi sakit gak bisa di tinggal /Sob/
Choi Jaeyi: astaga, semoga cepat sembuh🥺🤲🏻
total 1 replies
Choi Jaeyi
lanjut thor, yg semangat yaaa. btw lama nih kamu nggk mampir di tempatku, sibuk kh beb😭
Choi Jaeyi
ngeri ancamannya😭
Fatma Kodja
wah Oma berlian ternyata jahat, jangan" kecelakaan yang terjadi pada Kakek Antoni dan Alice juga ulahnya Oma berlian
Kanian June
Thankyou kak /Whimper/
Kanian June
ok aku edit thankyou yaaaaa /Grin/
Kanian June
Astaga efek sambil gendong bocil lagi sakit ini ketik nya pada ngawur/Facepalm/
Kanian June
tunggu ya
Aurora79
William ini ternyata adiknya si Jhon kayanya...😁😁😁
Aurora79
Darren, bukan Darah...
Aurora79
Hampir, bukan Hamil.kak...😂😂😂
Choi Jaeyi
lanjut syangku, ttap semangat yaaa😍
Kanian June
ada udang di balik bakwan /Joyful/
Kanian June
semangat kembali /Grin/
Kanian June
biar sekali kali loh /Shhh/
Kanian June
Terimakasih support nya /Grin/
Choi Jaeyi
bisa aja kamu wkwkk
Aurora79
Semangat kak...😊🍻
Choi Jaeyi
kiw kiw, dilirik cewek nih wkwkk
Aurora79
Enggak membosankan koq, kak... Malah enak, jadi baca santai...😊🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!